Anda di halaman 1dari 6

‫‪MERAIH AMPUNAN‬‬

‫‪1‬‬
‫‪Oleh: Ustadz Izzudin Karimi, Lc‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA:‬‬

‫اهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر أَْن ُف ِس نَا‬‫ِهلل حَنْم ُده ونَس تَعِينُه ونَس َت ْغ ِفره و َنع وذُ بِ ِ‬ ‫إِ ّن احْل م َد ِ‬
‫َ ُ َ ْ ْ ُ َ ْ ُ ُ َ ُْ‬ ‫َْ‬
‫ض لِل فَالَ ه ِ‬ ‫ات أ َْعمالِنَا من يه ِد ِه اهلل فَالَ م ِ‬ ‫وس يئ ِ‬
‫ي لَ هُ‬ ‫َ‬ ‫اد‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬‫ي‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫و‬‫ّ َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫ض‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َّ‬
‫َش َه ُد أَ ّن حُمَ ّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‬ ‫َش َه ُد أَ ْن الَ إِل هَ إِالّ اهللُ َوأ ْ‬ ‫أْ‬
‫اَللهم ص ل وس لّم على حُمَم ٍد وعلى آلِ ِه ِوأَص حابِِه ومن تَبِعهم بِِإحس ٍ‬
‫ان‬ ‫ْ َ َ َ ْ َُ ْ ْ َ‬ ‫ّ ََ‬ ‫ُّ َ ّ َ َ ْ َ‬
‫ّديْن‪.‬‬ ‫ْوِم ال‬ ‫إِىَل َي‬
‫يَاأَيّ َها الّ َذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُق وا اهللَ َح ّق ُت َقاتِ ِه َوالَ مَتُ ْوتُ ّن إِالّ َوأَْنتُ ْم ُم ْس لِ ُم ْو َن‬
‫اح َد ٍة َو َخلَ َق ِمْن َها‬ ‫سوِ‬ ‫ٍ‬ ‫ف‬
‫ْ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫ياأَيها النَ اس اّت ُق وا رب ُكم الّ ِذي خلَ َق ُكم ِ‬
‫م‬
‫َ‬ ‫َ ْ ْ‬ ‫ُ ْ َّ ُ‬ ‫َ َّ‬
‫ث ِمْن ُه َما ِر َج االً َكثِْي ًرا َونِ َس اءً َواّت ُق وا اهللَ الَ ِذي تَ َس اءَلُْو َن بِ ِه‬ ‫َز ْو َج َها َوبَ ّ‬
‫ا َن َعلَْي ُك ْم َرقِْيبًا‬ ‫ام َ إِ ّن اهللَ َك‬ ‫َواْأل َْر َح‬
‫ص لِ ْح لَ ُك ْم أ َْع َم الَ ُك ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يَاأَيّ َها الّ ذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُق وا اهللَ َو ُق ْولُ ْوا َق ْوالً َس ديْ ًدا يُ ْ‬
‫َو َي ْغ ِف ْرلَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع اهللَ َو َر ُس ْولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع ِظْي ًم ا‪ ،‬أ َّما‬
‫َب ْع ُد ‪...‬‬

‫‪1‬‬
Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib tidak pernah bosan-


bosannya untuk menghimbau diri khatib secara pribadi dan para
jama’ah sekalian untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah di mana saja
kita berada dengan berupaya semaksimal mungkin mengerjakan
perintah-perintahNya dan menjauhi laranga-laranganNya. Karena tidak
ada bekal terbaik di hari kiamat kelak yang membuat kita Mulia di
sisiNya melainkan dengan taqwa. Karena tidak ada yang mampu
menjadi tameng kita dari adzab dan api nerakaNya melainkan adalah
taqwa yang kita miliki.

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan khutbah yang


berjudul meraih ampunan Allah. Nabi Adam telah mengukir
keteladanannya dalam hal ini, bukan pada pelanggarannya terhadap
larangan Allah, akan tetapi pada apa yang dia lakukan setelah dia
melakukan pelanggaran tersebut. Sebagaimana telah kita ketahui
bahwa Adam bersama istrinya diizinkan oleh Allah tinggal di surga.
Allah melarangnya mendekati satu pohon yang ada di sana, tetapi
Adam melanggarnya karena bujuk rayu setan, akan tetapi setelah itu
Adam menyesali dan menyadari kesalahannya serta memohon ampun
kepada Allah. Allah mengampuninya dan Adam pun menjadi lebih mulia
dan lebih baik dari sebelumnya. Firman Allah ‫سبحانه و تعالي‬:

‫َو َه َدى‬ ‫اب َعلَْي ِه‬


َ َ‫اجتَبَاهُ َربُّهُ َفت‬
ْ َّ‫مُث‬
"Kemudian Rabbnya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan
memberinya petunjuk." (Thaha: 122).

Sidang Jum'at Rahimakumullah

Di sisi lain, manakala Allah menciptakan Bani Adam dengan


kesalahan dan dosanya, Dia pun membuka peluang perbaikan selebar-
lebarnya. Dia memanggil dan mengajak hamba-hambaNya agar
memanfaatkan peluang tersebut sebaik-baiknya. Dan peluang ini
senantiasa terbuka siang-malam sepanjang umur manusia atau umur
dunia ini. Peluang tersebut adalah taubat untuk meraih ampunan Allah
Ta’ala.

Firman Allah Ta’ala:


‫اب مُثَّ اَل‬ ‫ذ‬
َ ‫ع‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ي‬ِ‫وأَنِيب وا إِىَل ربِّ ُكم وأَس لِموا لَ ه ِمن َقب ِل أَن ي أْت‬
ُ َ ُ َ َ ْ ُ ُ ْ َْ َ ُ َ
‫نصُرو َن‬
َ ُ‫ت‬

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah


kepadaNya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak
dapat ditolong (lagi)." (Az-Zumar: 54).

Sidang Jum’at Rahimakumullah

Jika Allah mengajak kepada ampunan, berjanji memaafkan dan


membuka pintunya lebar-lebar, sementara kita manusia selalu berdosa,
maka tidak sekedar layak, akan tetapi sangat layak kalau kita
mengetuk pintu tersebut dengan harapan Allah berkenan melimpahkan
maafNya kepada kita semua, sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi
Pemurah.

Sekarang bagaimana caranya agar kita dapat menggapai ampunan


tersebut?

Banyak cara dan jalan menggapai ampunan Allah. Lebih dari itu,
cara-cara dan jalan-jalan tersebut adalah sangat mudah, tergantung
kepada kita sendiri, ingin atau tidak ingin. Di sini khatib memaparkan
empat cara yang menurut pandangan khatib merupakan cara yang
paling penting dan mendasar.

Sidang Jum'at Rahimakumullah

Cara pertama : Taubat

Jika Allah menghendaki, tidak ada dosa yang tidak terhapus oleh
taubat, seberat dan sebesar apa pun ia, jangankan dosa-dosa kecil,
dosa-dosa besar pun akan terhapus oleh taubat bahkan dosa tertinggi
dalam Islam, syirik, juga akan terhapus oleh taubat dengan catatan
kesyirikan tersebut tidak dibawa mati. Lihatlah kepada sebagian
sahabat Nabi yang di masa jahiliyah adalah orang-orang penyembah
berhala. Begitu mereka bertaubat darinya, mereka pun menjadi
manusia terbaik umat ini. Tengoklah seorang laki-laki dari umat
terdahulu -seperti yang dikisahkan oleh Rasulullah- pembunuh seratus
nyawa. Adakah di dunia ini pelaku dosa yang lebih besar dan lebih
banyak darinya? Dosanya adalah pembunuhan dan korbannya adalah
seratus nyawa. Laki-laki tersebut dengan dosanya itu tetap meraih
ampunan Allah dengan taubatnya dan usaha kerasnya untuk
memperbaiki diri.

Sidang Jum'at Rahimakumullah

Taubat yang bagaimanakah yang dengannya seseorang dapat


meraih ampunan Allah?

Yaitu taubat yang memenuhi lima syarat:

1. Ikhlas: Maksudnya adalah, hendaknya pemicu taubat adalah


harapan terhadap pahala Allah dan kekhawatiran terhadap azab-
Nya.
2. Penyesalan, dan bukti penyesalan adalah harapan seandai-nya dia
tidak melakukannya.

3. Meninggalkan dosa-dosa, yang pernah dilakukan.

4. Niat kuat untuk tidak mengulangi

5. Taubat dilakukan sebelum pintunya ditutup. Kapan itu? Jika nafas


seseorang telah sampai di kerongkongan dan jika matahari terbit
dari barat.

Taubat yang memenuhi lima syarat inilah yang menghadirkan


ampunan Allah bagi pelakunya.

Sidang Jum'at Rahimakumullah.

Cara kedua: Perbuatan-perbuatan baik.

Satu perbuatan baik dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat,


lebih dari itu bisa sampai tujuh ratus kali lipatnya bahkan berkali-kali
lipat yang Allah kehendaki. Sementara satu kejahatan hanya dibalas
dengan semisalnya, maka benar-benar celaka dan binasa orang-orang
yang balasan kejahatannya mengungguli kebaikannya. Bagaimana
tidak, kebaikan yang dilipatgandakan segitu rupa bisa dikalahkan oleh
kejahatan yang hanya dibalas dengan semisalnya.

Firman Allah Ta’ala:

َّ ِ‫َمن َج اء بِاحْلَ َس نَ ِة َفلَ هُ َع ْش ُر أ َْمثَاهِلَ ا َو َمن َج اء ب‬


َّ‫الس يِّئَ ِة فَالَ جُيْ َزى إِال‬
‫ِم ْثلَ َها َو ُه ْم الَ يُظْلَ ُمو َن‬
"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa
perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan
seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak
dianiaya (dirugikan)." (Al-An'am: 160).

Sidang Jum'at Rahimakumullah

Di antara kebaikan yang dengannya ampunan Allah diraih adalah


berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat fardhu berjamaah
setelah sebelumnya bewudhu di rumah dengan sempurna. Rasulullah
bersabda:

Sidang Jum'at Rahimakumullah

Cara meraih ampunan Allah yang ketiga adalah menjauhi dosa-


dosa besar. Dosa besar adalah semua dosa yang diancam hukuman
had di dunia atau mengundang murka dan laknat Allah atau diancam
dengan azab akhirat. Apabila dosa dengan kriteria seperti ini dihindari,
maka hal itu menjadi penyebab diraihnya ampunan dari Allah. Firman
Allah Ta’ala:

ً‫إِن جَتْتَنِبُواْ َكبَآئَِر َما ُتْن َه ْو َن َعْن هُ نُ َكف ِّْر َعن ُك ْم َس يِّئَاتِ ُك ْم َونُ ْد ِخْل ُكم ُّم ْد َخال‬
ً‫َك ِرميا‬
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang
kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-
kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu
ke tempat yang mulia (Surga)." (An-Nisa`: 31).

KHUTBAH YANG KEDUA

Cara keempat meraih ampunan Allah adalah istighfar,


memohon ampun kepada Allah. Istighfar sangat efektif dalam
menangkal azab Allah. Firman Allah Ta’ala:
‫َنت فِي ِه ْم َو َما َك ا َن اللّ هُ ُم َع ِّذ َب ُه ْم َو ُه ْم‬ ِ
َ ‫َو َما َك ا َن اللّ هُ لُي َع ِّذ َب ُه ْم َوأ‬
‫يَ ْسَت ْغ ِفُرو َن‬
"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu
berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab
mereka, sedang mereka meminta ampun." (Al-Anfal: 33).

Rasulullah sendiri bahkan beristighfar seratus kali dalam sehari,


meskipun beliau telah meraih jaminan ampunan Allah atas dosa-dosa
yang lalu dan yang akan datang. Beliau ‫ صلي اهلل عليه وسلم‬bersabda:

‫َسَت ْغ ِفُر اللَّهَ يِف الَْي ْوِم ِمائَةَ َمَّر ٍة‬


ْ ‫َوإِيِّنْ أَل‬
"Sesungguhnya aku benar-benar beristighfar kepada Allah seratus
kali dalam satu hari." (HR. Muslim dari al-Muzani, Mukhtashar
Shahih Muslim, no. 1916).
Jika Rasulullah yang telah dijamin ampunan oleh Allah tetap
beristighfar dalam hitungan di atas, lantas bagaimana dengan kita yang
tidak mendapatkan jaminan tersebut?

Sidang Jum'at Rahimakumullah


Hendaknya kita semua berusaha sungguh-sunggguh meraih
ampunan Allah demi diri kita. Ampunan Allah adalah lebih baik daripada
dunia dan segala isinya.
Muda mudahan dengan khutbah singkat ini kita dapat memperbaiki
perbuatan perbuatan kita dan selalu berusaha mendapat ampunan Allah
SWT dari segala perbuatan dosa yang pernah kita lakukan.

Amin amin amin ya rabbal alamin

‫الر ِحْي ِم‬ ‫ر‬ ‫و‬‫ف‬ُ ‫غ‬ ‫ل‬


ْ ‫ا‬ ‫و‬‫ه‬ ‫ه‬ّ‫ن‬ِ
‫إ‬ ‫اهلل‬ ‫ر‬‫ف‬ِ ‫ات أَُقو ُل َقويِل هذا أَست ْغ‬
ِ ‫فَاستبِ ُقواْ اخْل ير‬
َ
ّ ُ ْ َُ ُ َ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َْ َْ

Anda mungkin juga menyukai