Anda di halaman 1dari 4

Teks Khutbah Jumat

Nama : Nabila Aura Rizki

Kelas : VII A

Mata Pelajaran : FIKIH

‫علَى‬ ُ ُ‫ أ َ ْح َمدُه‬،‫الر ْح َمن‬


َ ‫س ْب َحانَهُ َوت َ َعالَى َح ْمدًا يَد ُْو ُم‬ ‫ ه‬،‫ ْال َك َري َْم ْال َمنهان‬،‫ا َ ْل َح ْمد ُ َ هّلِلَ ْال َم َل َك الدهيهان‬
‫الر َحي َْم ه‬
ُ ‫ َوأَت ُ ْو‬،‫علَى ْال َخي َْر َواْ َإل ْنعَ َام‬
َ ‫ب إَلَ ْي َه َمنَ الذُّنُ ْوب ال َع‬
‫ظام‬ َ ُ‫ َوأ َ ْش ُك ُره‬،‫الد َهو َام‬.

‫ اَلله ُه هم‬.‫ي َب ْعدَه‬ ُ ‫ َوأ َ ْش َهد ُ أَ هن ُم َح همدًا َع ْبدُهُ َو َر‬،‫أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ إَلَهَ إَاله هللاُ َو ْحدَهُ الَ ش ََري َْك لَه‬
‫س ْولُهُ الَ َنبَ ه‬
،ٍ‫ع َلى َم َح همد‬َ ‫س َل ْم‬
َ ‫ص َل َو‬ َ

‫ أ َ هما َب ْعد ُ؛‬،‫الديْن‬


َ ‫ان إَلَى َي ْو َم‬
ٍ ‫س‬َ ‫ َو َم ْن تَبَ َع ُه ْم بَإ َ ْح‬،‫ص َحابَ َه أ َ ْج َم َعيْن‬
ْ َ ‫علَى آ َل َه َوأ‬
َ ‫َو‬

َ‫ يَا أَيُّها َ اله َذيْنَ َءا َمنُوا اتهقُوا هللاَ َح هق تُقَاتَ َه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ هن إَاله َوأَنت ُ ْم ُّم ْس َل ُم ْون‬:‫قَا َل هللاُ تَعَالَى‬.

Hadirin sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala, Di dalam
ajaran Islam, tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bersih dari dosa, kecuali
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Siapapun dia dan apapun status sosialnya; apakah dia
seorang kiai, habib, ustadz, raja, pejabat, ahli hukum, hingga rakyat jelata; semuanya pasti
pernah melakukan perbuatan dosa. Inilah yang dapat kita pahami dari sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam:

َ ‫ ُك ُّل َب ِن ْي آدَ َم َخ‬...


‫طاء‬

Artinya: “Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan…”(H.R. At-Tirmidzi)

Hanya para Rasul yang senantiasa dituntun Allah ta’ala dalam tindakan dan perbuatan
mereka sehingga terselamatkan dari dosa, dan di antaranya adalah Nabi tauladan kita,
Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah ta’ala berfirman :

ٌ ‫ع َن ْال َه َوى ! َإ ْن ُه َو َإ هال َو ْح‬


‫ي يُو َحى‬ َ ‫احبُ ُك ْم َو َما غ ََوى ! َو َما َي‬
َ ‫نط ُق‬ َ ‫ص‬َ ‫ض هل‬
َ ‫َما‬
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya
itu menurut kemauan hawa nafsunya, Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya)” (Q.S. An-Najm: 2-4).

Oleh karena itu, Islam sebagai agama yang sesuai fitrah manusia memberikan solusi
bagi orang-orang yang melakukan dosa, yaitu taubat. Tidak ada lagi perbuatan terbaik bagi
pendosa kecuali bertaubat. Inilah yang dituntunkan junjungan kita Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam dalam sabdanya:

‫…“ َو َخي ُْر ْالخ ه‬


... َ‫َطا َئيْنَ الت ه هوب ُْون‬

dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (H.R. At-Tirmidzi)

Hadirin sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala, Taubat berasal dari

kata - ‫ت َ ْوبا‬

ًً‫ت َ ْوبَة‬ ُ ‫يَت ُ ْو‬


َ َ‫ ت‬- ‫ب‬
- ‫اب‬ taaba – yatuubu – tauban - taubatan yang artinya adalah ruju’ atau

kembali, yaitu “kembali dari perbuatan maksiat menuju perbuatan taat.” Diibaratkan
seseorang yang melakukan perjalanan kemudian tersesat, jika dia meneruskan perjalanannya
maka dia akan semakin tersesat. Langkah terbaik yang harus dia lakukan adalah merubah
arah kembali ke jalan semula dan melanjutkan perjalanan ke arah yang benar. Hadirin sidang
shalat Jum’at yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala. Seseorang bisa kembali lagi ke jalan
yang benar atau bertaubat, setidaknya, jika memenuhi tiga syarat.

Pertama, mengetahui dan meyakini bahwa dirinya telah menempuh jalan yang salah
atau tersesat, baik tahu dari dirinya sendiri atau diberitahu orang lain. Seseorang bisa
melakukan taubat jika dia mengetahui bahwa dirinya telah melakukan perbuatan salah atau
dosa. Jika seseorang tidak mengetahui kesalahannya, mustahil dia bisa kembali ke jalan yang
benar. Dia akan terus berkubang dalam dosa dan kesesatannya.

Kedua, bersedia memutar arah, kembali meniti jalan yang benar. Taubat bisa
diwujudkan dalam diri seseorang jika dia, dengan rendah hati, bersedia berjalan kembali ke
arah yang benar. Memang taubat akan selalu menemui halangan dan hambatan. Bisa jadi,
cibiran dan cemoohan masyarakat hadir menyertai perjalanan taubatnya. Bahkan yang lebih
menyakitkan, lingkungan baru yang ingin dia masuki, terkadang menunjukkan sikap
penolakan. Semua itu harus dilalui bagi orang yang hendak sungguh-sungguh bertaubat.
Itulah yang dialami Nabi Adam ‘alaihissalam ketika berjalan menuju taubatnya; dibuang dari
surga, berjalan tertatih-tatih di dunia dan terpisah dari isteri tercinta. Sampai akhirnya Allah-
pun menerima taubatnya.

Ketiga, mengetahui jalan yang benar untuk melanjutkan perjalanan dan berhati-hati
terhadap godaan. Seseorang yang sudah bertaubat sekalipun tidak serta merta terbebas
menjalani hidup tanpa godaan. Iblis, bersama hawa nafsu, tidak akan pernah berhenti
menggoda supaya kita kembali menjalani perbuatan dosa dan kesalahan, sebagaimana yang
dulu pernah dilakukan. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala mengingatkan hamba-Nya
untuk selalu berhati-hati, jangan sampai kembali tergoda melakukan dosa yang sama.

Hadirin sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala,

Sebenarnya, tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Tidak boleh ada keengganan
bagi seseorang untuk bertaubat dengan alasan apa pun, seperti sudah terlanjur banyak dosa,
usia telah lanjut, Allah tidak mungkin mengampuni, dan alasan-alasan lainnya. Barangsiapa
yang bertaubat dengan sungguh-sungguh, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
Taubat seorang hamba baru dianggap terlambat oleh Allah subhanahu wata’ala ketika berada
dalam dua keadaan. Pertama, taubat ditolak ketika seseorang sudah berada dalam keadaan
sakaratul maut. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

‫هللا َي ْق َب ُل تَ ْو َبةَ ْال َع ْب ِد َمالَ ْم يُغ َْر ِغ ْر‬


َ ‫ ِإ َّن‬.
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di
tenggorokan”.(HR. At-Tirmidzi)

Kedua, taubat tidak akan diterima ketika matahari terbit dari sebelah barat.

‫اب قَ ْب َل أ َ ْن‬
َ َ ‫علَ ْي ِه َم ْن ت‬ َ َ ‫س ِم ْن َم ْغ ِر ِب َها ت‬
َ ُ‫اب هللا‬ ُ ‫ش ْم‬ ْ َ‫ ت‬.
َّ ‫طلُ َع ال‬

“Barangsiapa taubat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima
taubatnya” (H.R. Muslim).

Hadirin sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala, Dengan taubat yang
sungguh-sungguh inilah, Allah akan mengampuni dosa-dosa kita, melimpah berkah dan
‫‪ridha-Nya serta akan memasukkan kita ke dalam surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan.‬‬
‫‪Untuk itu, mari kita semua segera bertaubat, jangan sampai terlambat.‬‬

‫ت َوال ِذِّ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪ .‬أَقُ ْو ُل‬


‫آن ْالعَ ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اْآليَا ِ‬
‫ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ ْر ِ‬
‫بَ َ‬
‫سا ِئ ِر ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َماتِ‪ ،‬فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ ِإنِّهُ ُه َو‬
‫هللا ْال َع ِظي َْم ِل ْي َو َل ُك ْم َو ِل َ‬
‫قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ َ ْست َ ْغ ِف ُر َ‬
‫ْالغَفُ ْو ُر ِّ‬
‫الر ِحي ِْم‬

Anda mungkin juga menyukai