Anda di halaman 1dari 4

AKHLAK MADZMUMAH

Akhlak menurut bahasa adalah tingkah laku, tabiat atau perangai. Sedangkan menurut istilah
adalah merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan tentang perbuatan yang baik dan buruk,
mengatur prilaku hidup manusia serta mampu menentukan perbuatan akhir seseorang. Maka sudah
jelas bahwa apabila akhlak seseorang baik maka akan melahirkan kebaikan (mahmudah), sebaliknya
apabila akhlak seseorang itu buruk (madzmumah) maka hasilnya pun akan buruk.

Akhlak madzmumah didefenisikan sebagai akhlak yang tercela, segala macam bentuk
perbuatan, ucapan, dan perasaan seseorang yang bisa merusak iman dan mendatangkan dosa juga
dikategorikan sebagai akhlak madzmumah.

1. Ananiah
Ananiah adalah sifat yang selalu mementingkan diri sendiri. Orang yang memiliki sifat/watak
tersebut seringkali disebut egois atau individualis. sifat ananiah itu sesungguhnya sangat bertolak
belakang dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial, artinya bahwa manusia tidak dapat hidup
dan menjalankan aktivitas tanpa bantuan orang lain. Karena itu harus bisa hidup bersama dengan
orang lain, tanpa orang lain kalian bukan apa-apa dan tidak akan bisa menjadi apa-apa. Salah satu
contoh kecil adalah orang yang kaya yang tidak bersedia berderma, orang yang berilmu yang tidak
peduli dengan kebodohan masyarakat yang tidak mau menyalurkan ilmu yang didapatkan dari
sekolah dan lain sebagainya.

HR Tabrani

Rasulullah SAW bersabda :

َ ‫س َُّد ْالبَ ْغ‬


َّ‫ضا َُّء قَ ْبلَ ُك َّْم ْاْلُ َم َِّم َدا َُّء اِلَ ْي ُك َّْم َدب‬ َ ‫ِي َو ْال َح‬
ََّ ‫ْن ال َِّد َحا ِلقَ َّةُ ه‬
َِّ ‫)الطبرانى رواه( الش ْع َِّر ْلَ َحا ِلقَ َّةُ ي‬

Artinya :

“َّMenimpaَّkepadamuَّsuatuَّpenyakitَّumat-umat sebelum kamu yaitu benci membenci


danَّdengki.َّDialahَّpencukurَّagama,َّbukanَّsekedarَّpencukurَّrambut.”َّ(H.R.َّThabraniَّ)

Semua penyakit, pasti mendatangkan bahaya. Sifat ananiah akan mendatangkan


bahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain.

2. Ghadab
Ghadab adalah suatu sikap yang emosional dan mudah tersinggung. Menurut bahasa ghadab
berarti amarah. Sedangkan ciri dari pada orang yang tengah marah adalah air mukanya memerah,
bahasa tuturnya kasar, mencela, menghardik dan lain sebagainya. Secara khusus Allah Swt.
mencirikan orang yang bertaqwa itu adalah orang yang mampu mengekang dirinya dari sikap
amarah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ali-imran ayat 133-134
)١٣٣( َ‫َّت ِل ْل ُمتَّقِين‬ ْ ‫ض أ ُ ِعد‬ُ ‫األر‬ْ ‫س َم َاواتُ َو‬ َّ ‫ض َها ال‬ َ ‫عوا ِإلَى َم ْغ ِف َرةٍ ِم ْن َر ِبِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة‬
ُ ‫ع ْر‬ ُ ‫ار‬
ِ ‫س‬ َ ‫َو‬
َ‫َّللاُ ي ُِحبُّ ا ْل ُم ْح ِسنِين‬
َّ ‫اس َو‬ َ َ‫ظ َو ْال َعافِين‬
ِ َّ‫ع ِن الن‬ َ ‫اظ ِمينَ ْالغَ ْي‬
ِ ‫اء َو ْال َك‬ِ ‫اء َوالض ََّّر‬ ِ ‫س َّر‬ َّ ‫الَّذِينَ يُ ْن ِفقُونَ ِفي ال‬
)١٣٤(

Artinya :

" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Adapun contoh dari perilaku ghadab antara lain, merespon secara emosional gurauan teman-
temannya, dan tidak menolelir untuk mengakui kesalahan dan menyelesaikannya secara damai, dan
masih banyak lagi yang lainnya.

3. Hasad
Hasad menurut bahasa berarti kedengkian. Maksudnya, sifat tidak suka terhadap karunia dan
anugerah yang diperoleh oleh orang lain, serta berharap kenikmatan tersebut hilang dari orang yang
mendapat kenikmatan. Orang yang mengidap penyakit tersebut penyakit ruhani ini tidak akan
pernah mengecap kebahagiaan, karena dia selalu merasa sakit hati ketika melihat kesuksesan dan
keberhasilan orang lain. Perilaku hasad juga dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari. Sakit hati ketika tetangga kalau ada tetangga yang merenovasi rumah, sedih jika ada
sanak familinya yang beli mobil, sewot disaat melihat temannya pakaian yang bagus saat pergi arisan
dan lain sebagainya.

H.R. Abu Daud

‫س َُّد‬ َُّ ‫ت يَأ ْ ُك‬


َ ‫ل ا َ ْل َح‬ َِّ ‫سنَا‬ َُّ ‫ار ت َأ ْ ُك‬
َ ‫ل َك َما ْال َح‬ َُّ ‫ب الن‬ َ ‫)ابوداود رواه( ْال َح‬
ََّ ‫ط‬

Artinya :

“Dengkiَّituَّmemakanَّkebaikan,َّsebagaimanaَّapiَّmemakanَّkayuَّbakar”َّ(H.R.َّAbuَّ
Daud).

Q.S.َّAnَّNisa’َّ([3]َّ:َّ53)

َّ‫ُون أ َ ْم‬
ََّ ‫سد‬ ََّ ‫علَى الن‬
ُ ْ‫اس يَح‬ َ ‫للاُ آت َا ُه َُّم َما‬
َّ ‫ن‬َّْ ِ‫ض ِل َِّه م‬
ْ َ‫ل آت َ ْينَا فَقَ َّْد ف‬
ََّ ‫ِيم آ‬ ََّ ‫عظِ ي ًما ُم ْل ًكا َوآت َ ْينَا ُه َّْم َو ْالحِ ْك َم َّةَ ْال ِكت‬
ََّ ‫َاب إِب َْراه‬ َ (‫ النساء‬: 54)
Artinya :

Apakah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah
berikan kepadanya? sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada
keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (Q.S.
AnَّNisa’َّ[3]َّ:َّ53).
4. Ghibah
Ghibah ialah sikap gemar menggunjing keburukan orang lain, ghibah termasuk penyakit sosial
yang berbahaya sekaligus mematikan, karena berpotensi mengguncangkan sendi-sendi harmonitas
masyarakat. Tidak heran kalau secara spesifik mengingatkan umat islam, sebagaimana firman Allah
dalam Q.S. Al-hujurat ayat 12 :

‫ض ُكم‬ ُ ‫سوا َو ََل َي ْغتَب َّب ْع‬ َّ ‫الظ ِِّن ِإثْ ٌم َو ََل ت َ َج‬
ُ ‫س‬ َّ ‫ض‬َ ‫الظ ِِّن ِإ َّن َب ْع‬َّ َ‫يرا ِ ِّمن‬ ً ‫اجتَ ِنبُوا َك ِث‬ ْ ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا‬
‫اب َّر ِحي ٌم‬ ٌ ‫َّللا تَ َّو‬ َ َّ ‫ضا أَي ُِحبُّ أ َ َحدُ ُك ْم أَن يَأ ْ ُك َل َل ْح َم أ َ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهت ُ ُموهُ َواتَّقُوا‬
َ َّ ‫َّللا إِ َّن‬ ً ‫بَ ْع‬
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Dari ayat tersebut diatas maka hendaknya kita harus menjauhi sifat ghibah atau buruk sangka,
karena, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa) artinya, menjerumuskan kepada dosa,
jenis prasangka itu cukup banyak, antara lain ialah berburuk sangka kepada orang mukmin yang
selalu berbuat baik. Orang-orang mukmin yang selalu berbuat baik itu cukup banyak, berbeda
keadaannya dengan orang-orang fasik dari kalangan kaum muslimin, maka tiada dosa bila kita
berburuk sangka terhadapnya menyangkut masalah keburukan yang tampak dari mereka (dan
janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain)

5. Namimah
Namimah adalah salah satu penyakit yang tidak kalah bahayanya dengan penyakit dodial diatas,
namimah adalah sifat mengadu domba. kerusakan yang ditimbulkan dari sifat adu domba tersebut
bukan hanya sekedar kerusakan fisik, tetapi juga kerusakan mental masyarakat. Adapun contoh yang
terjadi dalam masyarakat yaitu memanas-manasi dua kubu yang tengah berseteru dengan
menghembuskan berita-berita kebohongan, menyulut komplik yang sudah mereda sehingga
perdamaian terajut kembali menjadi pertikaian dan berantakan. Dengan mamantik emosi satu pihak
untuk selanjutnya dibenturkan dengan pihak lain

Q.S. Al Qalam ([68] : 10-11)

Firman Allah :
ََّ ‫ َم ِهينَّ َحالفَّ ُكلَّ تُطِ َّْع َو‬, َّ‫القلم( بِنَمِ يمَّ َمشاءَّ هَماز‬: 10-11)
‫ْل‬

Artinya :

“Danَّjanganlahَّkamuَّikutiَّsetiapَّorangَّyang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak


mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah. (Q.S. Al Qalam [68] : 10-11)”

Q.S.َّAnَّNisa’َّ([3]َّ:َّ53)

َّ‫ُون أ َ ْم‬
ََّ ‫سد‬ ََّ ‫علَى الن‬
ُ ْ‫اس يَح‬ َ ‫للاُ آت َا ُه َُّم َما‬
َّ ‫ن‬َّْ ِ‫ض ِل َِّه م‬
ْ َ‫ل آت َ ْينَا فَقَ َّْد ف‬
ََّ ‫ِيم آ‬ ََّ ‫عظِ ي ًما ُم ْل ًكا َوآت َ ْينَا ُه َّْم ََّو ْالحِ ْك َم َّةَ ْال ِكت‬
ََّ ‫َاب إِب َْراه‬ َ (‫ النساء‬: 54)
Artinya :
Apakah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah
berikan kepadanya? sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada
keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (Q.S.
AnَّNisa’َّ[3]َّ:َّ53)

Anda mungkin juga menyukai