Anda di halaman 1dari 5

BAHAN DISKUSI SESI 6

Bagaimana sistem pendidikan di beberapa negara ASEAN? Menurut Anda apakah ada
keterkaitan antara sistem pendidikan yang diadopsi oleh negara ASEAN dengan
kemajuan sistem ekonomi pada negara-negara ASEAN tersebut? Jelaskan jawaban
Anda di forum diskusi.

Assalamualaikum, Wr.Wb.
TANGGAPAN :
Bagaimana sistem pendidikan di beberapa negara ASEAN?
Berikut penjelasan tentang Sistem, Jenjang, dan Struktur Persekolahan di ASEAN
Secara umum Sistem Pendidikan yang digunakan di ASEAN terbagi menjadi beberapa
tahapan pendidikan dasar:

1. Dimulai dari pendidikan nonformal hingga formal


2. Lama pendidikan antara 6-9 tahun 
3. Pendidikan menengah berkisar antara 3-4 tahun 
4. Jenjang pendidikan tinggi dimulai dari jenjang S1 hingga S3 

1. Sistem Pendidikan di Indonesia

 Berpedoman pada UUD 1945 dan Pancasila


 Kurikulum yang diaplikasikan adalah kurikulum 2013 atau K13 yang
berpedoman pada UU No 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional 
 Berdasarkan UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003 jenjang pendidikan di
Indonesia terdiri atas Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan
Pendidikan Tinggi 
 Pendidikan di Indonesia dimulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (jalur
nonformal), dilanjutkan dengan pendidikan Dasar (6 tahun), pendidikan
menengah pertama (3 tahun), pendidikan menengah atas (3 tahun) dan
pendidikan tinggi (4 tahun) 

Berbicara tentang manajemen pendidikan di Indonesia, maka akan dibawa pada


sebuah institusi baku yang berkesinambungan, tempat dimana proses belajar mengajar
diadakan. Tempat mendidik anak-anak generasi muda sebagai penerus bangsa dan
tempat dimana anak-anak bangsa menapaki langkah awal dalam menggapai
impiannya.  Kelanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara juga kelanjutan
pembangunan nasional akan sangat ditentukan oleh perkembangan dan pertumbuhan
anak sebagai generasi penerus.

Tetapi melihat kondisi pendidikan di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa
kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan
akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, kurang meratanya pendidikan,
serta kualitas guru itu sendiri yang dinilai masih kurang.

2. Sistem Pendidikan di Malaysia


 Sistem Pendidikan Malaysia berlandaskan pada lima hal pokok: akses
pendidikan, ekuitas, kualitas, kompetensi, dan pengelolaan pendidikan yang
optimal.
 Kurikulum pendidikan di Malaysia saat ini membagi pendidikan moral
menjadi dua bentuk, yaitu pendidikan agama Islam untuk siswa muslim dan
pendidikan moral bagi yang beragama Non-Islam.
 Pendidikan di Malaysia berfokus pada pengembangan potensi individu
secara menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan insan yang seimbang
dan harmonis dari aspek jasmani, emosi, rohani, intelektual dan sosial
berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan terhadap Tuhan YME. 

Pada dasarnya sekolah di Malaysia dan Indonesia tidak jauh berbeda. Perbedaan yang
menonjol dari pendidikan kedua negara tersebut ada pada nama jenjang kedua negara.
Tingkat jenjang pendidikan juga berbeda contohnya ada pada jenjang sekolah
menengah, dimana sekolah menengah Malaysia ditempuh dalam jenjang waktu 5 tahun
sedangkan di Indonesia 6 tahun.

Negara Malaysia lebih maju di bidang pendidikan karena kurikulum yang dipakai baku
dan tidak sering ada pergantian kurikulum. Berbeda dengan negara Indonesia yang
sering terjadi pergantian kebijakan serta kurikulum sehingga pelaksanaan teknis di
Indonesia lambat untuk berkembang.

3. Sistem Pendidikan Thailand

 Sistem pendidikan di Thailand dimulai dari Pendidikan prasekolah, sekolah


dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.
 Pendidikan dijamin oleh negara selama 12 tahun dan siswa Thiland wajib
mengikuti pendidikan selama 9 tahun. 
 Struktur pendidikan dasar di Thailand dibagi menjadi empat tingkatan: 

1. Tingkatan pertama: pendidikan di sekolah dasar kelas 1-3 (prathom 1-3)


2. Tingkatan kedua: pendidikan di sekolah dasar kelas 4-6 (prathom 4-6) 
3. Tingkatan ketiga: pendidikan di sekolah menengah pertama (matthayon 1-3) 
4. Tingkatan keempat: pendidikan di sekolah menengah atas (matthayom 4-6) 

Kunci sukses pendidikan yang ada di Thailand adalah selalu mendasarkan pada sains
dan teknologi, sehingga semua yang dihasilkan berdasarkan pada penelitian dan riset.
Keberhasilan yang dicapai juga karena profit, artinya setiap kegiatan harus memberikan
keuntungan serta kunci yang mendukung pendidikan yang lain yaitu dengan menjaga
nilai-nilai budaya, sehingga Thailand menjadi negara yang bersih, tertib hukum dan
disiplin serta selalu berpegang pada ideologi yang ada dan tumbuh di Thailand.
Guru-guru di Thailand benar-benar memfokuskan kerjanya ke satu tugas penuh. Dalam
masalah pendidikan di Thailand guru yang dipanggil “Kunkru” merupakan penentu
keberhasilan pendidikan, tidak begitu berbeda dengan Indonesia.

4. Sistem Pendidikan Singapura


 Sistem pendidikan di Singapura terdiri dari empat lembaga utama:

1. Pemerintah, sekolah yang didanai pemerintah da independen untuk tingkat


sekolah dasar dan menengah
2. Universitas Lokal, pendidikan politeknik dan lembaga teknik untuk paska
pendidikan tingkat menengah.
3. Sekolah swasta, untuk pendidikan dasar dan menengah.
4. Sekolah dengan sistem dari luar negeri dan sekolah asing/internasional.

 Sistem pendidikan menggunakan bi-lingual (English/Melayu/Tamil/Mandarin)


 Kurikulum fokus pada aspek inovasi dan kewirausahaan.

Kemajuan Pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Diantaranya adalah


adanya fasilitas yang memadai. Contohnya, setiap sekolah di Singapura memiliki akses
internet bebas, juga memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan siswa,
guru, dan orangtua. Fasilitas lainnya yaitu tersediannya sistem transportasi yang
memiliki akses ke semua sekolah di Singapura yang memudahkan siswa untuk menuju
ke sekolahnya. Di Singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan
rakyat, ditambah dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung. Faktor lain yang
membuat Singapura menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di ASEAN
adalah faktor pendidik. Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon
guru yang diterima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua
calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah terpilih, para calon
guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan
pembekalan sebelumnya. Selain itu gaji yang diberikan untuk guru-guru di Singapura
juga banyak. Hal itulah yang menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin
kesejahteraannya.

5. Sistem Pendidikan Brunai Darussalam


Berbeda dengan Indonesia, negara Brunei sudah menerapkan atau telah melakukan
transisi kepada sistem pendidikan baru yang disebut sebagai SPN21 ( Sistem
Pendidikan Negara Abad ke-21 ). Sistem ini dirancang untuk memberikan kesempatan
dan keleluasaan bagi para siswa untuk mencapai status pendidikan yang tinggi sesuai
dengan kemampuan akademik mereka masing-masing, dengan begitu siswa dapat
mengembangkan bakatnya.

Kurikulum persekolahan di Negara Brunei Darussalam merupakan kurikulum yang


berorientasi pada mata pelajaran ( subject content ). Jumlah mata pelajaran yang
diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari pra-sekolah sampai dengan
sekolah menengah berkisar antara 7 samapi 9 mata pelajaran. Sedangkan mata
pelajaran pre-university sebanya 12 mata pelajaran. Pada akhir-akhir ini,
pengembangan kurikulum sekolah kejuruan telah dikembangkan materi pembelajaran
yang telah mengacu pada standart kompetensi ( competency based ) suatu pekerjaan
dengan tuntutan dunia usaha/industry. Suatu hal yang menarik adalah bahwa bahasa
Inggris telah diajarkan semenjak TK dampai dengan sekolah rendah bawah, kelas 1
sampai dengan 3. Sedangkan penggunaan dwibahasa ( bilingual language ) dimulai
sejak sekolah rendah atas, kelas 4 sampai dengan 6 dan sekolah menengah atas.
Namun demikian, beberapa mata pelajaran harus disampaikan dengan menggunakan
bahasa melayu, seperti pendidikan agama islam, seni dan kerajinan serta Malay Islam
Berjaya ( MIB ). Sebaliknya pengajaran Matematika, Sejarah, Sains dan Geografi
disampaikan dengan menggunakan bahasa Inggris.

6. Sistem Pendidikan Filipina


Sistem pendidikan di Fillipina telah sangat dipengaruhi oleh sejarah kolonial negara itu.
Sejarah itu sudah termasuk periode pemerintahan Spanyol, Amerika Serikat dan
Jepang. Selama jangka waktu itu telah diperkenalkan bahasa Inggris sebagai bahasa
utama instruksi.

Amerika meninggalkan kesan abadi di sistem sekolah Fillipina. Beberapa perguruan


tinggi dan universitas didirikan dengan tujuan mendidik bangsa guru. Saat ini, Amerika
Serikat terus mempengaruhi sistem pendidikan Fillipina, seperti banyak guru dan dosen
yang mendapatkan gelar lanjutannya dari universitas-universitas di Amerika Serikat.
Meskipun sistem pendidikan Fillipina telah lama menjadi model pendidikan bagi negara-
negara di Asia Tenggara lain, dalam beberapa tahun terakhir sistem tersebut telah
memburuk. Hal ini terutama berlaku di daerah yang terpencil dan daerah dengan tingkat
kemiskinan yang tinggi. Tak heran bila siswa yang berasal dari Fillipina perkotaan
cenderung memiliki skor mata pelajaran yang lebih tinggi daripada siswa di daerah
Fillipina pedesaan.

Sistem pendidikan diatur dan diawasi oleh Departemen Pendidikan, dengan kantor di
setiap daerah di 13 negara. Pendidikan Fillipina yang terbaru adalah menetapkan
bahwa wajib belajar di negara itu ialah wajib belajar selama 13 tahun. 95,9 % warga
Fillipina mengenyam pendidikan sampai tingkat setara SMA, termasuk yang terbaik di
Asia. Indeks kualitas mahasiswa di Fillipina memang masih rendah, namun
produktivitas dan kualitas lulusan universitas-universitas di negara Fillipina merupakan
salah satu yang terbaik di Asia Tenggara.

Kebijakan Pengelolaan Pendidikan di ASEAN


Kurikulum pendidikan menengah dibagi menjadi dua:

1. Mempersiapkan calon-calon sarjana


2. Mempersiapkan tenaga-tenaga kerja terampil melalui jenjang pendidikan
kejuruan 

Kurikulum digunakan oleh setiap negara sebagai sarana dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional masing-masing Negara.
Kebijakan Pengelolaan Pendidikan di Indonesia:

1. Pemerintah melakukan perluasan akses untuk meningkatkan angka


partisipasi pendidikan dimulai dari jenjang PAUD hingga pendidikan
menengah atas
2. Pemerintah Indonesia memberikan alternatif jenjang pendidikan bagi
masyarakat yang terkendala untuk mengikuti pendidikan formal, melalui
perluasan akses pendidikan nonformal atau Paket A, B, dan C 
3. Penguatan tata kelola pendidikan di satuan pendidikan dilakukan melalui
pembentukan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang merupakan media
sekolah dalam meningkatkan kemandirian, kemitraan, keterbukaan,
akuntabilitas, dan peran serta masyarakat. 
4. Pemerintah mengalokasikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana
Alokasi Khusus (DAK) guna meningkatkan kualitas sistem pendidikan di
pendidikan formal dan nonformal. 

Kebijakan Pengelolaan Pendidikan di Negara ASEAN:

1. Sistem pendidikan di Malaysia mengadopsi pendidikan Inggris dengan


kurikulum yang tidak berubah dari pemerintahan satu ke yang lainnya
2. Kebijakan pendidikan di Thailand yang membedakan pengelolaan antara
swasta dan negeri serta bantuan sekolah di wilayah perdesaan dan
perkotaan menyebabkan tingginya ketimpangan kualitas pendidikan di
Negara tersebut.
3. Sistem pendidikan di Singapura bersifat fleksibel dan mengikuti
perkembangan dunia. Dengan kurikulum berstandard tinggi, pemerintah
Singapura berhasil mencetak SDM yang handal dan bertaraf internasional. 

Sumber Referensi:
1. Materi Sesi 6 PPT Sistem Pendidikan di Asean dan Asia Pasifif
2. www.researchgate.net. Perbandingan Kurikulum di Negara ASEAN

Anda mungkin juga menyukai