Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum waramatullahi wabarakatu

Salam Sejahtera bagi kita semua


Salam sehat

Pengantar Materi Diskusi


Seiring kemajuan dan perkembangan zaman yang begitu pesat, pendidikan karakter sangatlah
penting untuk membentengi generasi muda dari degradasi moral dan dampak negatif dari
perkembangan zaman tersebut. Namun, saat ini tidak dapat dipungkiri masih banyaknya terjadi
perilaku negatif di kalangan pelajar. Dengan demikian implementasi pendidikan karakter saat ini
perlu dievaluasi. Misalkan Anda ditugaskan oleh sekolah untuk mengevaluasi implementasi
pendidikan karakter di sekolah Anda.

BAHAN DISKUSI SESI 8:


Evaluasi Implementasi Pendidikan Karakter di SDN 114 Inpres Batupapan dengan Model CIPP
(Context, Input, Process, and Product)

TANGGAPAN :

Desain Evaluasi
Hasil pendidikan karakter lebih banyak ditekankan pada domain afektif dan psikomotor daripada
domain kognitif. Oleh karena itu, evaluasi pendidikan karakter lebih banyak melibatkan evaluasi
pada domain afektif dan psikomotor, maka dari itu desain evaluasi ini dapat dilakukan dengan
menggunakan survey. Desain survey merupakan desain evaluasi yang mengkaji populasi
dengan mengetahui karakteristik sampel yang dipilih dari populasi. Hal yang didapat dari desain
ini adalah variabel sosiologis dan variabel psikologis Desain ini memiliki kelebihan, yaitu
perolehan data yang akurat dan efisiensi pada penggunaan dana. Tetapi desain ini memiliki
kekurangan yaitu gambaran karakteristik data masih dangkal dan tidak cukup mendalam.

Teknik pengumpulan data


Dalam teknik pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data dengan mengamati secara
langsung pada kejadian atau proses di lapangan (Mason, 2002). Untuk mengukur data yang
sistematik dapat dilakukan dengan tes dan non tes. Adapun dalam penelitian ini, pengumpulan
data dilakukan dengan teknik angket, wawancara, dan observasi.

1. Angket merupakan instrumen evaluasi berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang


diberikan kepada responden (Candiasa, 2010). Terdapat dua jenis angket, yakni angket
terstruktur dan angket tidak terstruktur atau angket terbuka. Angket terstruktur adalah
angket yang di dalamnya memuat pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban.
Angket tidak terstruktur atau angket terbuka tidak menyertakan pilihan jawaban yang
diharapkan. Dengan kata lain, Responden dapat memberi respon secara bebas menurut
pikirannya masing-masing.
2. Wawancara dilakukan kepada narasumber di sekolah untuk mengetahui kesiapan
sekolah, proses implementasi, dan kendala yang dihadapi dalam program pendidikan
karakter. Wawancara juga dilakukan kepada staf Dinas Pendidikan Kabupaten Tana
Toraja dan pengawas sekolah dasar untuk mengetahui praktik pendidikan sekolah dasar
secara umum di wilayah Kota Makale dan seberapa besar dukungan pemerintah terkait
dengan pelaksanaan program pendidikan karakter. 
3. Observasi adalah teknik evaluasi dengan cara mengamati langsung hasil belajar yang
ingin dievaluasi. Instrumen observasi atau pengamatan langsung berupa lembar
observasi yang memuat indikator-indikator yang menjadi pedoman dievaluasi dan telah
dilengkapi dengan kriteria-kriteria untuk masing-masing indikator. Penilai dapat
menuliskan informasi atau memberi tanda pada kriteria yang sudah diberikan. Selain
observasi, interview juga efektif digunakan untuk evaluasi sikap (Muller,
1985).Observasi dilakukan pada beberapa aspek di sekolah, meliputi; (1) observasi
kurikulum, bertujuan untuk mengetahui apakah kurikulum yang disusun sudah
terintegrasi dengan pendidikan karakter; (2) observasi sarana dan prasarana untuk
melihat kelengkapan dan kondisi fasilitas yang mendukung terlaksananya pendidikan
karakter; dan (3) observasi kegiatan belajar mengajar kelas dan suasana keseharian
sekolah

Instrumen beserta contohnya


1. Angket
Tuliskan kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka penerapan pendidikan karakter di
sekolah
a ………………………...
b ………………………...
c ………………………...
Bagaimana respon siswa terhadap penerapan kegiatan tersebut?
a. senang
b. biasa saja
c. menolak
Tuliskan kegiatan perencanaan yang dilakukan dalam pendidikan karakter di sekolah bapak ibu
a. tes : ……...
b. non tes : …….
c. tidak ada perencanaan.

2. Wawancara
Untuk siswa :
a. apa yang kamu ketahui tentang tepuk PPK?
b. apa saja karakter yang harus ada pada diri setiap siswa SDN 114 Inpres Batupapan ?
Untuk guru :
a. Apa saja keunggulan penerapan kegiatan pendidikan karakter di sekolah bapak Ibu?
b. Bagaimana tes yang bapak ibu guru lakukan dalam menilai karakter siswa?
c. Apa kesulitan bapak ibu guru dalam menilai karakter siswa?
Untuk staf dinas pendidikan :
a. Bagaimana arahan dari dinas pendidikan mengenai pendidikan karakter dalam penyusunan
kurikulum sekolah di Kota Makale?
b. Apa saja kegiatan yang diadakan dalam rangka memfasilitasi implementasi pendidikan
karakter di sekolah Kota Makale?
3. Observasi
a. observasi terhadap integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah
b. observasi terhadap sarana prasarana pendukung kegiatan pendidikan karakter di sekolah,
misalnya ketersediaan sarana ibadah.
c. observasi dalam kegiatan belajar mengajar, bagaimana integrasi pendidikan karakter dalam
kelas.

Teknik Pengambilan Sampel


Dalam pengambilan sampel, perlu diperhatikan penentuan ukuran sampel, tingkat
keseragaman, rencana analisis, biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia. Sampel yang
representatif dapat memberikan hasil yang mempunyai kemampuan untuk generalisasi. Adapun
kriteria sampel yang representatif bergantung pada aspek akurasi sampel dan ketelitian sampel.
Dalam evaluasi pendidikan karakter dapat digunakan simple random sampling. Dengan simple
random sampling, penyampelan dilakukan secara acak sederhana dengan mengambil
sebanyak n sampel. Sampel tersebut diambil dari populasi N, sehingga setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk terambil.

Sumber Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data yaitu mencatat semua informasi dari
stakeholder (pengelola, pendidik, dan peserta didik) secara objektif dan apa adanya sesuai
dengan hasil angket, wawancara, dan observasi. Model analisis data dalam penelitian ini
mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman. Aktivitas dalam analisis data, yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2011). Adapun sumber data
diambil dari kepala sekolah, wali kelas dan guru mapel, siswa SDN 114 Inpres Batupapan
diwakili dari kelas atas dan kelas bawah.

Sumber Referensi :

1. Aziz, T. A. Instrumen, Desain Evaluasi, dan Teknik Penyampelan [Materi Sesi 8 Mata
Kuliah Evaluasi Program Pendidikan]. Universitas Terbuka
2. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Cetakan ke-13.
Bandung: Alfabeta. 
3. Retnawati, H. (2020). Instrumen, Desain Evaluasi, dan Teknik Penyampelan. In Evaluasi
Program Pendidikan. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai