Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI 8 INTEGRITAS TEORI DAN PRAKTEK

Menurut teori belajar humanistik, seluruh unsur psikologis individu siswa secara utuh
merupakan sasaran pembentukan dalam pembelajaran sehingga kelas menjadi
laboratorium belajar peserta didik. Bagaimanakah Anda merancang pembelajaran yang
mencakup tujuan pendidikan humanistik (menurut Roberts, 1975) untuk aspek
perkembangan personal, kreativitas, dan kesadaran antar pribadi?
Bagaimanakah pendapat Anda dengan pernyataan berikut.

Penerapan pembelajaran "Cara Belajar Siswa Aktif/CBSA"  melibatkan pendekatan


konstruktisme serta pendekatan kooperatif dan kolaboratif.

Setuju atau tidak setujukah Anda terhadap pernyataan di atas? Coba Anda jelaskan!

NAMA : AHMAD SHOLEH


NIM : 530067491

Mohon izin untuk memberikan tanggapan

Saya setuju bahwa penerapan pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif/CBSA melibatkan
pendekatan konstruktivisme serta pendekatan kooperatif dan kolaboratif. Dimana hal
tersebut dibuktikan melalui ketiga ciri pendekatan konstruktivisme, kooperatif dan
kolaboratif sebagai berikut:
 Pendekatan Konstruktivisme
- Dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ini, guru mendorong dan menerima
otonomi siswa, guru merespon secara positif segala prakarsa siswa dimana siswa
akan bebas menyampaikan pendapat/ mengajukan pertanyaan.
- Dalam pengembangan tugas guru membuat istilah kognitif, seperti
mengklasifikasikan, menganalisi, meramalkan ataupun menyimpulkan.
- Guru mendorong terjadiya proses inkuiri dengan pengajuan pertanyaan terbuka,
dan memberi waktu kepada siswa sebelum menjawab.
Dalam hal ini belajar diartikan sebagai kegiatan aktif peserta didik untuk melakukan
interaksi dengan lingkungannya sehingga mampu menghayati dan mengamati
kekayaan dunia serta membangun makna terhadap pengalaman tersebut. Siswa
mendapat kesempatan yang luas untuk berinteraksi dengan lingkungannya, berupaya
membentuk makna sesuai dengan pengalamannya.

 Pendekatan kooperatif dan kolaboratif


- Dalam belajar secara kooperatif siswa belajar pada kelompok kecil dengan kegiatan
yang terstruktur.
- Belajar secara kolaboratif, siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok atau satu
tim untuk untuk melakukan eksplorasi dalam menjawab sebuah pertanyaan atau
tugas. siswa tidak hanya belajar pada kelompok kecil saja, tetapi pada semua
kondisi yang memungkinkan adanya kerjasama.

Berdasarkan ciri ketiga pendekatan tersebut, Pembelajaran CBSA mempunyai pandangan


dengan asumsi dan keterkaitan dengan ketiga pendekatan sebagai berikut:
 Belajar hanya terjadi jika siswa aktif belajar, terlibat optimal secara intelektual dan
emosional dalam pembelajaran. Keterlibatan intelektual dapat ditunjukkan dengan
partisipasi aktif dalam diskusi , interaksi dan bekerjasama dengan peserta didik yang
lain (sesuai dengan pendekatan kooperatif dan kolaboratif). Pada pendekatan
konstruktivisme, pemerolehan makna terhadap apa yang dipelajari, diperoleh melalui
kegiatan aktif siswa dalam belajar inkuiri melalui interaksi dengan lingkungan
belajarnya. Dengan kata lain siswa menyadari manfaat topik yang sedang dipelajari
dalam kehidupan nya.
 Siswa mempunyai potensi yang dapat dikembangkan. Siswa mempunyai bekal
pengalaman yang dapat berkembang optimal melalui pembelajaran yang dapat
mengaktifkan dan bermakna. Pembelajaran aktif tidak akan terjadi tanpa adanya
interaksi dan kerjasama.
 Guru berperan sebagai fasilitator yang mengatur/menciptakan iklim belajar yang
kondusif,yaitu suasana belajar yang memungkinkan siswa belajar dengan nyaman dan
mendapat kepuasan dari pembelajaran. Hal ini merupakan ciri-ciri pendekatan
konstruktivisme bahwa peran guru sebagai fasilitator, mediator, dan tutor yang
bertugas memfasilitasi proses belajar siswa agar dapat berlangsung dengan baik.

Sumber: Suciati, dkk. 2019. Integrasi teori dan praktek pembelajaran. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai