Anda di halaman 1dari 25

ETIKA PROFESI KEPENDIDIKAN

BY : DR. RIRIN WIDIYASARI, M.PD

Definisi Etika:
1. Ilmu tentang filsafat moral, yaitu mengenai nilai
2. Imu tentang tingkah laku
3. Ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
benar
Perilaku etika meliputi:
 Pertanggungjawaban (reponsibility)
 Pengabdian (dedication)
 Kesetiaan (loyalitas)
 Kepekaan (sensitivity)
 Persamaan (equality)
 Kepantasan (equity)
MORAL
 Prinsip benar salah
 Semangat yang menjunjung tinggi tugas
 Karakter tentang baik buruk

NILAI = penghargaan
Kesalahan yang sering dilakukan guru

 Mengambil jalan pintas pembelajaran


 Menunggu peserta didik berperilaku negatif
 Menggunakan destruktif disiplin
 Mengabaikan perbedaan peserta didik
 Merasa paling pandai
 Tidak adil
 Memaksa hak peserta didik
Perilaku guru yang kurang mendidik

 Memarahi siswa ketika siswa tidak bisa menjawab


 Merasa dirinya paling pandai
 Menggunakan waktu tidak tepat
 Cara mengajar monoton
 Diskriminatif
 Memberikan penghargaan yang berlebihan
 Terlalu permisif dengan siswa
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Guru harus memberikan kemudahan untuk belajar agar dapat
meningkatkan potensi peserta didik secara optimal dengan
menempatkan dirinya sebagai:

1. Orang tua yang penuh kasih


2. Teman
3. Fasilitator, yang setiap saat memberikan kemudahan
4. Memberikan sumbangan pemikiran
5. Memupuk rasa percaya diri dan berani bertanggungjawab
6. Membiasakan untuk saling berhubungan
7. Mengembangkan proses sosialisasi
8. Mengembangkan kreativitas
9. Menjadi pembimbing ketika diperlukan
Peran guru:
1. Sebagai pendidik: maka harus memiliki standar kualitas pribadi
tertentu, yang mencakup tanggungjawab (memahami nilai, norma
moral dan sosial), wibawa (memiliki kelebihan dalam
merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral sosial dan
intelektual), mandiri (mampu mengambil keputusan sendiri)
2. Sebagai pengajar (memberikan kemudahan belajar: membuat
ilustrasi, mendefinisikan, menganalisa, mencintesa, bertanya,
merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, memberikan
pandangan yang bervariasi, menyesuaiakan metode, menjadikan
pembelajran lebih bermakna )
3. Sebagai pembimbing: merencanakan tujuan, melibatkan peserta
didik dalam pembelajaran, memaknai pembelajaran, penilaian)
4. Sebagai Pelatih (dalam pembentukan kompetensi dasar,guru harus
lebih banyak tahu)
5. Sebagai penasehat, harus mengerti kesehatan mental dan psikilogi
6. Sebagai pembaharu (inovator): menterjemahkan pengalaman dan
kebijakan kepada peserta didik
7. Sebagai model dan teladan (sikap, bicara dan gaya bicara, kebiasaan
bekerja, perilaku neurotis yakni pertahanan untuk melindungi diri,
penerapan nilai, kesehatan, gaya hidup
8. Sebagai peneliti
9. Sebagai pendorong kreativitas
10. Sebagai kulminator (akhir sebuah pembelajaran), mengakhiri dalam
proses pembelajaran, kapan mengakhiri, kapan ulangan, penilaian,
Fokus perhatian profesi guru:

 Citra guru
 Pembelajaran
 Perilaku guru dalam masyarakat
 Kompetensi guru: kepribadian, sosial,
paedagogis, profesional
Upaya menunjukkan citra baik:
 Bisa menempatkan perannya dalam proses
pembelajaran pada nilai-nilai yang positif
 Bisa menempatkan perannya dalam kehidupan
bermasyarakat
Peran Guru dalam proses pembelajaran

 Ketrampilan bertanya dasar: pertanyaan jelas, memberi acuhan,


pemberian tuntunan, memusatkan perhatian, memberi giliran,
memberikan kesempatan berpikir, memberi tuntunan (mengulangi
pertanyaan dengan cara lain, menawarkan pertanyaan lain yang lebih
sederhana).
 Ketrampilan bertanya lanjut: pengubahan tuntunan tingkat kognitif,
pengaturan urutan pertanyaan, pertanyaan pelacak
(klarifikasi,memberikan alasan pada siswa, meminta ketepatan
jawaban, meminta jawaban lebih relevan/kompleks), mendorong
terjadinya interaksi
 Memberi penguatan (dengan sungguh-sungguh, bermakna, segera,
bervariasi)
 Mengadakan variasi, bertujuan: meningkatkan perhatian, memberi
kesempatan pada perkembangan bakat, belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan. Variasi dalam suara, metode mengajar, interaksi dg
siswa, alat/media
 Menjelaskan: perencanaan (tentukan garis besar, susun secara
sistematis, siapkan media/peraga), penyajian (induktif diberikan contoh
dahulu kemudian ditarik kesimpulan, deduktif
hukum/rumus/generalisasikan dulu kemudian diberikan contoh
 Membuka : memberitahukan tujuan, adanya kejelasan tugas-tugas,
siswa memahami hubungan antara penglaman yang dialami atau
bahan dengan yang akan dipelajari, siswa mengetahui tingkat
keberhasilan. Komponen membuka pelajaran:menarik
perhatian,membangkitkan motivasi
 Menutup pelajaran: menarik kesimpulan, menyampaikan pertanyaan,
memberikan bahan untuk pendalaman,
Peran Guru dalam Administrasi Sekolah
 Adm. Kurikulum
 Pengembangan Kuriklum
 Pelaksanaan Kurikulum
 Adm. kesiswaan
 Adm. Sarana/prasarana
 Adm. Personal
 Adm. Keuangan Sekolah
 Adm. Hubungan Sekolah dengan masyarakat
 Adm. Layanan khusus
Peranan Guru dalam Bimbingan Konseling (BK)

 Pengertian Bimbingan Konseling


 Peran BK dalam Pendidikan di Sekolah
 Program Bimbingan di Sekolah
 Peran Guru dalam bimbingan sekolah
Tujuan Kode Etik Profesi Keguruan

 Menjunjung tinggi martabat profesi


 Menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya
 Meningkatkan pengabdian para anggota
 Meningkatkan mutu profesi
 Meningkatkan mutu organisasi
Mengapa harus profesional

 Subyek pendidikan adalah manusia yang mempunyai


kemauan, pengetahuan yg dapat dikembangkan,
sementara pendidikan dilandasi nilai-nilai kemanusiaan
 Pendidikan dilakukan secara intens, sadar dan bertujuan
maka pendidikan menjadi normatif yang diikat oleh norma
dan nilai yang baik secara universal/nas./lokal, uang
menjadi acuhan pada proses pendidikan
 Teori-teori pendidikan merupakan kerangka hipotesis
dalam menjawab permaslahan pendkk.
 Inti pendidikan pada proesnya, yaitu situasi dialog antara
peserta didik dg guru, yang memungkinkan pserta didik
tumbuh kearah yang dikehendaki.
 Adanya dilema antara tujuan pendidikan dengan misi
instrumental (alat untuk mencapai sesuatu/perubahan_
Landasan hukum kode etik adalah UU No. 8 th 1974
tentang Pokok-pokok Kepegawaian psl 28:

 PNS mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap,


tingkah laku/perbuatan di dalam dan di luar
kedinasan
 Kode etik Guru Ind.: sebagai landasan moral dan
pedoman tingkah laku
Fungsi Kode Etik adalah pedoman tingkah laku dan
landasan moral dalam menjalankan profesinya.

Kode Etik Guru Indonesia:


1. Guru berbakti menjunjung peserta didik untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang pesesta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan penyuluhan
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar mengajar
5. Guru memelihara hubungan seprofesi, semanagat
kekeluargaaan dan kesetiakawanan sosial
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan
dan meningkatkan mutu dan maratabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat
kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan
mutu organisasi PGRI sebagai suatu perjuangan dan
pengabdian
9. Guru melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan
Organisasi profesi guru: PGRI didirikan di Surakarta 25
November 1945

Misi PGRI:
1. Misi politis/ideologi
2. Misi persatuan organisatoris
3. Misi profesi
4. Misi kesejahteraan
Organisasi lain:
 MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
 IPBI- Ikatan Petugas Bimb. Ind.
 HISAPIN-Ikatan Sarjana Adm. Ind.
 HSPBI-Him. Sarjana Pend. Bhs. Ind.
 HISPISI-Himp. Sarjana Pend. Ilmu Sosial
 ISPI-Ikatan Sarjana Pend. Ind.
Sikap Profesional Keguruan:

 Peraturan/UU (positif)
 Organisasi Profesi
 Teman sejawat
 Anak didik
 Tempat Kerja
 Pemimpin
 Pekerjaan
Pengembangan sikap:

 Dalam proses pendidikan (penampilan, bersosialisasi


dg teman, belajar, harapan/cita-cita, kehidupan)
 Selama Pendidikan Prajabatan (cermat, disiplin,
menjunjung tinggi profesi, etos kerja)
 Selama dalam jabatan (etos kerja, peningkatan karir
bekerja,)
Komponen Porto Folio Sertifikasi Guru

1. Kualifikasi akademik
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Pengalaman Mengajar
4. Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembelajaran
5. Penilaian atasan dan pengawas
6. Prestasi Akademik
7. Karya pengembangan profesi
8. Keikutsertaaan dalam forum ilmiah
9. Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang
Kependidikan dan Sosial
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Sistem dan Struktur Organisasi Sekolah

 Struktur Organisasi Dep. Pendidikan dan


kebudayaan
 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Anda mungkin juga menyukai