3 PEMBELAJARAN BERDIFERENSASI
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang
dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat
tersebut adalah yang terkait dengan:
1. visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi yang berupa gambar,
menampilkan diagram, power point, catatan, peta, graphic organizer );
2. auditori: belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan penjelasan guru,
membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi, mendengarkan
musik);
3. kinestetik: belajar sambil melakukan (misalnya bergerak dan meregangkan tubuh,
kegiatan hands on, dsb).
kerangka sistematis dan kolaboratif pembelajaran kompetensi sosial dan emosional CASEL:
1. Kesadaran Diri: kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri,
dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks
kehidupan. Contoh
Dapat menggabungkan identitas pribadi dan identitas sosial
Mengidentifikasi kekuatan/aset diri dan budaya
Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri
Menunjukkan integritas dan kejujuran
Dapat menghubungkan perasaan, pikiran, dan nilai-nilai
Menguji dan mempertimbangkan prasangka dan bias
Memupuk efikasi diri
Memiliki pola pikir bertumbuh
Mengembangkan minat dan menetapkan arah tujuan hidup
2. Manajemen Diri: kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara
efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi. Contoh :
Mengelola emosi diri
Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-strategi pengelolaan stres
Menunjukkan disiplin dan motivasi diri
Merancang tujuan pribadi dan bersama
Menggunakan keterampilan merancang dan mengorganisir
Memperlihatkan keberanian untuk mengambil inisiatif
Mendemonstrasikan kendali diri dan dalam kelompok
3. Kesadaran Sosial: kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati
dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks
yang berbeda-beda contoh
Mempertimbangkan pandangan/pemikiran orang lain
Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain
Mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih
Menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain
Memahami dan mengekspresikan rasa syukur
Mengidentifikasi ragam norma sosial, termasuk dengan norma-norma yang menunjukkan
ketidakadilan
PSE berbasis kesadaran penuh yang dilakukan secara terhubung, terkoordinasi, aktif, fokus,
dan eksplisit diharapkan bisa mewujudkan kesejahteraan hidup (Well-being) ekosistem sekolah.
Kesejahteraan Hidup (Well-being) adalah kondisi individu yang memiliki sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang lain, bisa membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, bisa memenuhi
kebutuhan diri dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, mempunyai tujuan hidup
dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan
dirinya.
Siswa yang memiliki tingkat well-being yang tinggi punya kemungkinan lebih tinggi untuk
mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi, kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, punya
ketangguhan dalam menghadapi stress dan terlibat dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung
jawab.
Pengelolaan emosi dapat dilakukan dengan melatih kesadaran penuh dengan teknik STOP, yaitu: