Anda di halaman 1dari 3

1.

Noble and McGrath (2016) menyebutkan bahwa well-being murid yang optimal adalah
keadaan emosional yang berkelanjutan (relatif stabil) yang ditandai dengan: sikap dan
suasana hati yang secara umum positif, relasi yang positif dengan sesama murid dan guru,
resiliensi, optimalisasi diri, dan tingkat kepuasan diri yang tinggi berkaitan dengan
pengalaman belajar mereka di sekolah.
2. Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah
3. Pembelajaran 5 KSE tersebut akan dapat menghasilkan murid-murid yang berkarakter,
disiplin, santun, jujur, peduli, responsif, proaktif, mendorong anak untuk memiliki rasa ingin
tahu tentang ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan humaniora. Semua ini selaras dengan
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi dalam Standar Nasional Pendidikan
4. 2, Memberikan kesempatan pada murid untuk membaca buku pilihannya dalam
suasana yang kondusif Kesadaran diri: Murid dapat menghubungkan perasaan, pikiran,
dan nilai-nilai dari buku yang dibacanya.
3.Memberikan kesempatan pada murid untuk merefleksikan proses pembelajaran
yang sudah diikuti (Misalnya; apa yang disukai/ mudah/menantang/ingin dipelajari
lebih lanjut sebelum melanjutkan pembelajaran berikutnya).Kesadaran diri :Murid
menceritakan apa yang disukai selama pembelajaran, materi apa yang mudah diikuti, yang
menantang dan ingin dipelajari lebih lanjut. Manajemen diri:Murid memiliki pola pikir
bertumbuh untuk mempelajari materi yang menantang.
4.Mengadakan dialog interaktif tentang bagaimana membangun tanggung
jawab/etika dalam penggunaan media sosial. Kesadaran diri: Murid memberikan nilai
yang diyakininya berkaitan dengan etika dalam penggunaan media sosial. Manajemen
Diri:Menunjukkan disiplin dan motivasi diri untuk menggunakan media sosial secara cerdas
dan beretika. Kesadaran Sosial:Murid mempertimbangkan pendapat teMurid
mempertimbangkan pendapat temannya. Keterampilan Berelasi:Dapat bekerjasama
dengan kelompok dan mnengelola konflik. Pengambilan Keputusan yang
Bertanggungjawab: Manfaat kegiatan bagi komunitas
5.Memberikan fleksibilitas pada murid untuk mengerjakan tugas yang pilihannya
terlebih dahulu Kesadaran diri:Murid dapat menunjukkan integritas dan kejujuran
dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru. Manajemen diri:Menggunakan
keterampilan merancang dan mengorganisir tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan
pilihan siswa. Keterampilan Berelasi:Dapat bekerjasama dengan kelompok dan
berkomunikasi dengan efektif Pengambilan Keputusan yang Bertanggungjawab: Belajar
memilih membuat keputusan beralasan/masuk diakal, setelah menganalisis informasi, data,
dan fakta
6.Memberikan kesempatan pada murid untuk mengelola sebuah kegiatan (literasi,
seni dan olahraga, dll) Kesadaran diri:Murid dapat mengidentifikasi minat dan bakat diri
sendiri di bidang seni, literasi, olahraga dan lain-lain. Manajemen diri:Murid
mendemonstrasikan minat dan bakat diri sendiri di bidang seni, literasi, olahraga dan secara
berkelompok Kesadaran Sosial:Mengakui prestasi/kemampuan orang lain. Keterampilan
Berelasi:Murid berkolaborasi dengan teman-temannya dalam mengorganisasi minat dan
bakat di bidang seni, literasi, olahraga dan secara berkelompok. Pengambilan Keputusan
yang Bertanggungjawab: Manfaat kegiatan literasi, seni dan olahraga dalam komunitas.

5. sebagai dasar penguatan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional


Goleman melihat kebutuhan mendasar untuk membantu anak-anak dalam mengelola
dirinya dan meningkatkan pembelajaran. Melatih kemampuan memperhatikan adalah
kelanjutan nyata yang harus dilakukan dalam Pembelajaran Sosial dan Emosional.

6. bahwa penerapan pembelajaran sosial dan emosional bukan hanya mencakup ruang
lingkup kelas dan sekolah, namun juga melibatkan keluarga dan komunitas. Hal ini sejalan
dengan prinsip pendidikan Tri Sentra (Tiga Pusat Pendidikan) salah satu gagasan Ki Hajar
Dewantara yang menerangkan bahwa pendidikan harus berlangsung di tiga lingkungan
yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan kolaborasi dan gotong royong, keluarga,
sekolah, dan komunitas bersama-sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk
meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan psikologis murid-murid kita.
7. Sebelumnya saya pikir mengapa KSE sangat dipersulit dengan perubahan
kurikulum,ternyata mudah harus berubah sesuai dengan perkembangan . 2.Pembelajaran
Sosial-Emosional (PSE) adalah hal yang sangat penting. Pembelajaran ini berisi
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah
sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi
orang yang berkarakter baik. Selaras dengan pemikiran Bapak Ki Hajar Dewantara,
Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis kesadaran penuh adalah upaya untuk
menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong bertumbuhnya budi pekerti, selain aspek
intelektual.
8. Sebelumnya saya pikir mengapa KSE sangat dipersulit dengan perubahan
kurikulum,ternyata mudah harus berubah sesuai dengan perkembangan . 2.Pembelajaran
Sosial-Emosional (PSE) adalah hal yang sangat penting. Pembelajaran ini berisi
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah
sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi
orang yang berkarakter baik. Selaras dengan pemikiran Bapak Ki Hajar Dewantara,
Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis kesadaran penuh adalah upaya untuk
menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong bertumbuhnya budi pekerti, selain aspek
intelektual.
9. Sebelumnya saya berpikir managemen diri sulit, ternyata mudah dan menyenangkan. 2.Saya
ingin konsisten menerapkan latihan mindfulness melalui latihan menyadari nafas (mindful
breathing). Latihan menyadari nafas dapat dilakukan dengan mudah oleh siapa saja, kapan
saja, dan dimana saja. Mengapa penting untuk menyadari nafas? Karena napas adalah
jangkar yang dimiliki setiap orang untuk berada di sini dan masa sekarang (here and now).
Pikiran kita merupakan bagian diri kita yang seringkali sulit dikendalikan.
10. 1. Sebelumnya saya berpikir Membangun Empati - Wawancara Teman Sebaya sulit, ternyata
mudah dan menyenangkan. 2.Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan
dalam adalah: dengan angket mengetahui peran teman sebaya dalam mengembangkan
kecerdasan sosial peserta didik.
11. Sebelumnya saya berpikir teknik I-Message sulit, ternyata mudah Ide pembelajaran baru
atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:.Guru menjelaskan 2 gaya komunikasi
menggunakan 1. Pesan “Saya” (I - Message): berfokus pada perasaan penyampai pesan,
bukan pikiran atau karakteristik lawan bicara. 2. Pesan “Kamu” (You-Message): berfokus
pada lawan bicara dengan menunjukkan karakteristik, kesalahan atau perilaku lawan bicara.
12. Sebelumnya saya berpikir Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sulit, ternyata
mudah 2. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sesungguhnya adalah
kemampuan yang jika secara konsisten dan berkelanjutan ditumbuhkan dan dibiasakan
sejak dini, akan memungkinkan seseorang untuk bertumbuh menjadi pribadi yang
bertanggung jawab dan lebih berdaya lenting (resilience) dalam menghadapi segala
konsekuensi .
13. Refleksi murid adalah alat penilaian formatif yang sangat berguna untuk guru. Pastikan
kegiatan ini dirancang dengan baik dan dengan pertanyaan-pertanyaan pemandu yang
dapat memberikan guru informasi tentang sejauh mana murid telah menunjukkan
kemajuan. Dalam kerangka pembelajaran berdiferensiasi, informasi ini sangat berharga
untuk menentukan kebutuhan belajar murid dan strategi pembelajaran selanjutnya. ❏
Refleksi murid juga dapat melatih murid untuk menumbuhkan kesadaran diri (mengenali
perasaan, minat dan kekuatan dirinya), pengelolaan diri (mengelola emosi dan fokus, serta
mengenali strategi untuk mencapai tujuannya), kesadaran sosial (mendengarkan hasil
refleksi temannya), pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (mengidentifikasi hal
penting bagi dirinya, dan pilihan diri untuk meningkatkan hasil.
14. Sebelumnya saya berpikir Rencana Pembelajaran (Disusun untuk memahami integrasi 5 KSE)
sulit, ternyata hanya butuh waktu untuk menerapkan dan dibiasakan. Dalam kerangka
pembelajaran berdiferensiasi, informasi ini sangat berharga untuk menentukan kebutuhan
belajar murid dan strategi pembelajaran selanjutnya.
15. Sebelumnya saya berpikir Pembelajaran Sosial dan Emosional sulit , ternyata memang perlu
diterapkan , perlu diterapkan di kelas saya nanti adalah: Pembelajaran Sosial dan Emosional
dengan Teknik STOP merupakan teknik yang paling sederhana untuk berlatih mindfulness,
yakni dengan menyadari nafas. Kita bisa gunakan Teknik STOP untuk berlatih menyadari
nafas. STOP merupakan singkatan dari Stop, Take a deep breath, Observe dan Proceed.
Yang ingin saya perdalam lebih lanjut adalah: Penerapan teknik STOP secara rutin, dapat
membangun kemampuan merespons dan mengambil keputusan dengan lebih reflektif.
16. penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
menjadi salah satu indikator penting dalam pembelajaran sosial emosional di sekolah.
Pendidik dan tenaga kependidikan perlu memiliki kesempatan secara reguler untuk
mengembangkan kompetensi sosial, emosional dan budaya mereka sendiri, berkolaborasi,
membangun hubungan saling percaya dan memelihara komunitas yang erat.
17. Bentuk KSE diri yaitu terus berkolaborasi dan menjadi teladan sebagai guru kita harus
menjadi teladan bagi murid, membawa pembelajaran sosial emosional yang positif dan itu
memerlukan kolaborasi.
18. Penguatan kompetensi yang penting bagi rekan pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah adalah kolaborasi, sebab akan tercapai jika ada Kerjasama yang baik, perlunya
kolaborasi, dan semua visi,misi, tujuan adalah milik Bersama dan menjadi tanggungjawab
bersama , dengan kolaborasi dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman.

Anda mungkin juga menyukai