Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yogi Susilo

Nim : 23345726
Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional

AKSI NYATA PSE TOPIK 2


Setelah Anda mengetahui dan memahami konsep SEL maka:

1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep SEL?
Jawaban
Pemahaman baru yang saya dapatkan setelah mempelajari konsep Sosial Emotional
Learning (SEL) adalah sebagai seorang guru penting mempelajari pembelajaran social
emosional (PSE) terutama terkait penguasaan EMC2 (Empathy, Compassion,
Mindfullness, Critical Inquiry). Jika sesorang guru mampu menguasai EMC2 akan
mampu menciptakan interaksi yang baik dengan peserta didik karena peserta didik
lebih berani mengungkapkan pendapatnya dan kebebasan berekspresi. Dalam
merancang modul ajar sebaiknya menerapkan KSE dalam pembelajarannya agar
tercipta lingkungan yang baik terhadap proses pembelajaran. Adapun hal yang perlu
diperhatikan antara lain:

 Kepedulian dalam pembelajaran


 Emosi mempengaruhi susana pembelajaran
 Tujuan yang mau dicapai dan pemecahan masalah mengarahkan individu
(guru atau peserta didik) dan juga memberikan motivasi/energy untuk
melakukan pembelajaran

2. Apa saja tantangan/hambatan dalam menerapkan pembelajaran sosial-


emosional?
Jawaban
Tantangan serta hambatan dalam menerapkan pembelajaran social emosional adalah:
a. Kurangnya hubungan yang mendukung
Pada intinya, pembelajaran social emosional adalah tentang hubungan-
hubungan yang kita miliki dengan diri kita sendiri dan hubungan yang kita
miliki dengan orang-orang disekitar kita. Kelima kompetensi inti SEL secara
langsung berkotribusi pada pengembangan hubungan intra-pribadi dan
interpersonal yang sehat. Kesadaran dan manjemen diri berdampak langsung
pada hubungan kita dengan diri kita sendiri. Kesadaran social dan
keterampilan hubungan secara alami mempengaruhi kemampuan kita untuk
memupuk dan mempertahanan hubungan otentik dengan orang lain. Ketika
siswa dan orang dewasa mengembangkan keterampilan ini, merka akan lebih
mampu menjaga hubungan yang otentik. Saat mereka membentuk hubungan
yang lebih bermakna satu sama lain, budaya di sekolah akan terus meningkat.
b. Kurangnya kolaborasi
Pembelajaran social emosional membangun dan memperkuat komunikasi
dasar, kolaborasi dan keterampilan kepemimpinan yang membantu siswa dan
orang dewasa berhasil bekerja bersama dalam lingkungan kelompok. Lebih
penting lagi, SEL membantu komunitas kita mengenali perbedaan,
menghormati kberagaman, dan mengembangkan emoati satu sama lain. Ini
berarti bahwa individu akan berhasil menavigasi hubungan kerja dengan
orang-orang yang mungkin memiliki pendapat, sudut pandang, atau
kepercayaan yang berbeda. Ketika semua anggota tim dapat bekerja sama
terlepas dari pebedaan mereka, komunitas sekolah akan dapat bekerja sama
dengan lebih kohesif.
c. Kurangnya pemahaman
Pembelajaran emosional social memberi kita kesempatan untuk lebih
memahami satu sama lain. SEL menawarkan peluang untuk hubungan otentik
antara siswa, staf, dan pemimpin sekolah. Saat komunitas sekolah mulai
berbagai pengalaman pribadi satu sama lain, kita akan mulai lebih memahami
apa yang dibawa oleh rekan kerja dan rekan kita, dalam benak mereka setiap
hari. Komunitas sekolah akan mulai menyadari bahwa kita semua memiliki
tantangan yang sedang kita tangani serta momen kebanggaan untuk dirayakan.
Melihat persamaan dan perbedaan anatar satu sama lain mengembangkan
empati, menumbuhkan komunitas yang lebih kuat dan berkontribusi pada
budaya sekolah yang mendukung.
3. Buatlahlah program untuk Anda sendiri sebagai guru, apa saja yang perlu Anda
persiapkan untuk mengajar? Apa kelebihan dan kekurangan Anda terkait
masalah emosi? Bagaimana Anda akan mengembangkan kemampuan sosial-
emosional Anda?
Jawaban
Ketika saya akan menjadi seorang guru nantinya, saya akan berusaha melaksanakan
pembelajaran social emosional dengan 3 ruang lingkup yang sudah saya pahami
sebelumnya yaitu kegiatan rutin(diluar jam pelajaran), terintegrasi dalam
pembelajaran, dan protocol/budya sekolah. Hal yang perlu saya persiapkan untuk
mengajar yakni perencanaan dan strategi yang tepat bagi peserta didik. Selain itu,
media dan metode merupakan bagian dari perencanaan yang disusun agar pelaksanaan
pembelajaran dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
social emosional yang terintegrasi dalam pembelajaran harus mencakup 5 aspek yaitu
self-awareness (kesadaran diri), self-management (manjemen diri), responsible
descision making (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab), social
awareness (kesdaran diri) dan relationship skills (keterampilan social). Kemudian
saya akan menyediakan asesmen yang berhubungan dengan pembelajaran social
emosional seperti asesmen non kognitif menanyakan perasaan peseerta didik saat ini
ketika mempelajari suatu materi didalam kelas.
Adapun kelebihan dan kekurangan saya terkait masalah emosi yaitu:

1. Kelebihan
a) Saya dapat mengenali emosi, mengelola emosi, mengelola emosi,
berempati, memiliki kesadaran penuh sebagai seorang pendidik.
b) Saya dapat berkomunikasi dengan orang lain supaya saya bias
mengenali emosi seseorang dan bagaimana cara mengatasi masalah
yang berhubungan emosi seseorang.
2. Kekurangan
a) Saya belum sepenuhnya belum mengenali dan memahami emosi
sesorang secara mendalam meskipun saya sudah mengaplikasikannya
pada pribadi saya sendiri
b) Terdapat beragamnya latar belakang peserta didik yang perlu dipahami
oleh pendidik kemudian akan diimplementasikan dalam pembelajaran
berdiferensiasi
c) Terkadang kurangnya percaya diri akan suatu hal
d) Terkadang kurang bias menunjukkan perasaan yang dirasakan
Cara yang saya lakukan untuk mengembangkan kemapuan social emosional
ialah dengan cara:

 Saya mulai dari kesadaran diri dan melakukan refleksi terhdap apa yang
sudah saya lakukan mulai dari kelebihan dan kekurangan saya
 Meminta orang lain untuk berpendapat tentang diri kita, maksudnya
meminta penilaian dari orang lain, dan seperti apa anggapan mereka tentang
diri kita. Dari hasil pendapat tersebut, dapat diambil pelajarannya dan dapat
digunkan sebagai self management agar menjadi pribadi yang lebih baik
dari sebelumnya.
 Sebagi seorang calon pendidik professional, saya harus memiliki sikap
peduli dengan menanamkan EMC2 (Empathy, Compassion, Mindfulness
dan Critical Inquiry, dpat mengendalikan perasaan dan emosi untuk
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan interaktif dan
pendidik dpat merancang tujuan pembelajaran yang jelas supaya dapat
meningkatkan minat siswa untuk belajar.
 Saya akan mencoba belajar dan berlatih menerapkan pembelajaran social
emosional
 Mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan PSE
 Berdiskusi dengan teman sejawat, baik antar pendidik maupun peserta didik
 Menggali informasi lebih dalam dari berbagai sumber seperti internet,
jurnal, artikel yang berhubungan dengan PSE
Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan/rencana aksi nyata terkait konsep SEL,
yaitu kegiatan yang bisa Anda lakukan ketika mengajar dengan konsep SEL di kelas
Anda.
Rancangan ditulis menggunakan format yang tersedia pada link di bawah ini
Lembar Kerja 2.9 EMC2 di Kelas

Rencana Bagaimana aplikasinya Hambatan/tantangan yang akan


dihadapi
Pemahaman Konsep  Tingkatkan pemahaman Penerapan konsep Social and
SEL pemahaman pribadi Emotional Learning (SEL) dalam
Anda tentang konsep kelas dapat menghadapi beberapa
SEL dan manfaatnya hambatan, seperti kurikulum yang
dalam pembelajaran. padat, tantangan penilaian, kesiapan
 Pelajari prinsip-prinsip guru, lingkungan sekolah yang tidak
dasar SEL, seperti self- mendukung, perbedaan individu
awareness, sel- siswa, keterlibatan orang tua orang tua
fmanagement, social yang bervarias yang bervariasi, dan
awareness, relationship faktor-faktor luar sekolah. Meskipun
skills, dan responsible demikian, dengan komitmen dan
decision-making. dukungan yang tepat, penerapan S
 Jelaskan dan diskusikan yang tepat, penerapan SEL dapat
konsep SEL kepada membawa manfaat besar bagi siswa,
siswa secara singkat dan termasuk pengembangan keterampilan
sederhana agar mereka sosial, emosional, dan hubungan yang
juga memahaminya sehat, serta menciptakan lingkungan
belajar yang inklusif dan mendukung
Pembinaaan  Luangkan waktu untuk  Membangun budaya kelas yang
Hubungan Kelas membantu siswa aman dan suportif membutuhkan
membangun hubungan waktu dan konsistensi.
positif antara satu sama  Mengubah kebiasaan dan pola
lain dengan mengadakan interaksi yang sudah ada di kelas
kegiatan icebreaker, bisa menjadi tantangan.
permainan tim, atau  Membutuhkan komitmen dari
proyek kolaboratif. semua pihak (guru, murid, orang
 Intenskan interaksi yang tua) untuk menciptakan
inklusif dan menghargai lingkungan belajar yang positif.
perbedaan antara siswa.  Setiap murid memiliki kebutuhan
 Sediakan waktu untuk dan tingkat perkembangan SEL
refleksi secara rutin yang berbeda.
tentang bagaimana  Guru perlu menyesuaikan strategi
siswa ana siswa merasa dan aktivitas agar sesuai dengan
dalam lingkungan kelas kebutuhan semua murid.
dan cari cara untuk  Hal ini bisa menjadi tantangan
meningkatkan bagi guru dengan kelas yang
kehangatan dan besar dan beragam.
kerjasama.
Pengembangan Self-  Kurangnya pengetahuan dan
Pengembangan Awareness dan Self- pemahaman guru tentang self-
Self- Management: awareness dan self-management,
Awarene  Dorong siswa untuk termasuk konsep, strategi, dan
Awareness dan mengenali emosi mereka metode pembelajarannya.
Self- dan mengembangkan  Kesulitan guru dalam
Management keterampilan mengintegrasikan pengembangan
pengelolaan emosi self-awareness dan self-
dengan menyediakan management ke dalam kurikulum
jurnal emosi atau dan kegiatan belajar mengajar.
kegiatan refleksi harian.
 Ajarkan teknik
pernapasan atau meditasi
sederhana untuk
membantu siswa
mengelola stres atau
ketegangan.
 Bantu siswa untuk
menetapkan tujuan
pribadi dan
mengembangkan
rencana tindakan untuk
mencapainya.
 Perkenalkan siswa  Mengalokasikan waktu khusus
Peningkatan Social dengan perspektif dan untuk kegiatan social awareness
Awareness budaya yang berbeda di tengah kurikulum yang padat
melalui kegiatan yang bisa menjadi tantangan. Guru
melibatkan presentasi, perlu kreatif dalam
proyek, atau diskusi mengintegrasikan kegiatan ini
kelompok. dalam pelajaran yang sudah ada.
 Berikan peluang untuk  Tingkat pemahaman dan
belajar tentang isu-isu kemampuan siswa dalam
sosial dan memahami isu sosial dan
mendiskusikannya mendiskusikannya berbeda-beda.
dengan memberikan Guru perlu menyesuaikan materi
materi bacaan, video, dan kegiatan dengan tingkat
atau studi kasus. kemampuan siswa
 Bantu siswa
mengembangkan empati
dengan meminta mereka
mempertimbangkan
sudut pandang orang lain
orang lain dalam situasi
yang kompleks.
Peningkatan  Berikan kesempatan  Setiap kelompok memiliki
Relationship Skills untuk berkolaborasi dinamika yang berbeda-beda.
dalam tugas kelompok Ada kelompok yang mudah
yang memerlukan bekerja sama, namun ada juga
komunikasi dan yang mengalami kesulitan. Guru
kerjasama yang baik. perlu memantau dan
 Latih siswa dalam memfasilitasi kerja kelompok
keterampilan agar efektif.
mendengarkan aktif dan  Tingkat kemampuan siswa dalam
komunikasi yang efektif. berkomunikasi dan bekerja sama
 Berikan umpan balik berbeda-beda. Guru perlu
konstruktif tentang menyesuaikan kegiatan dengan
interaksi siswa dan tingkat kemampuan siswa.
dorong mereka untuk
memecahkan konflik
secara konstruktif.
Peningkatan  Diskusikan dan berikan  Konsep Responsible Decision-
Responsible contoh keputusan Making bisa jadi kompleks dan
Decision-Making yang bertanggung jawab abstrak bagi siswa. Guru perlu
dalam kehidupan nyata, menyederhanakan materi dan
termasuk termasuk memberikan contoh yang konkret
dampaknya pada diri agar mudah dipahami.
sendiri, orang lain, dan  Guru perlu memiliki
lingkungan. keterampilan dan pengetahuan
 Berikan skenario yang memadai tentang
simulasi atau studi kasus Responsible Decision-Making
yang memerlukan siswa untuk dapat memandu kegiatan
membuat keputusan etis. dengan efektif.
 Latih siswa dalam
mempertimbangkan
konsekuensi jangka
panjang dari keputusan
mereka sebelum
mengambil tindakan.
Evaluasi dan  Lakukan evaluasi  Subjektivitas Penilaian: Evaluasi
Refleksi terhadap perkembangan SEL seringkali melibatkan
siswa dalam hal penilaian subjektif, yang dapat
pemahaman SEL dan menyebabkan bias dan
keterampilan yang inkonsistensi. Guru perlu
terkait. mengembangkan alat penilaian
 Sediakan kesempatan yang valid dan reliabel untuk
refleksi secara rutin bagi mengukur kemajuan siswa dalam
siswa untuk SEL.
memikirkan bagaim ba  Keterampilan Siswa:
gaimana mereka ana Kemampuan siswa dalam
mereka telah merefleksikan diri dan
mengembangkan mengekspresikan perasaan
pemahaman diri, mereka berbeda-beda. Guru perlu
hubungan sosial, dan menyediakan berbagai metode
kemampuan refleksi yang sesuai dengan
pengambilan keputusan tingkat kemampuan siswa.
yang bertanggung jawab.
 Gunakan umpan balik
untuk memperbaiki dan
meningkatkan
implementasi konsep
SEL dalam kelas Anda

Anda mungkin juga menyukai