Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Refleksi

Modul 2.2
Fact (Peristiwa)
Pada modul 2.2 ini saya mulai mempelajari materi mengenai
Pembelajaran Sosial dan Emosional. Sesuai tahapan MERDEKA yang
dilaksanakan, pembelajaran Modul 2.2 ini dimulai dengan mulai dari diri,
kami disuguhi materi dan video yang ada di LMS serta diberikan
beberapa pertanyaan tentang pengalaman yang pernah kami alami
yang berhubungan dengan tugas kami sebagai pendidik yang berkaitan
dengan sosial dan emosional. Bagaimana kami menghadapi krisis
tersebut, bagaimana kami bisa bangkit dari krisis tersebut, serta apa
yang kami pelajari dari krisis tersebut. Kemudian kami disuguhi dengan
eksplorasi konsep yang berisi materi-materi tentang Kompetensi Sosial
Emosional, Pembelajarannya serta Implementasinya di sekolah. Selain itu
juga diselingi dengan tugas-tugas yang berisi refleksi dari tiap-tiap
materi yang telah kami pelajari. Tujuan dari materi Pembelajaran Sosial
Emosional adalah memberikan pemahaman, penghayatan dan
kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri); menetapkan dan
mencapai tujuan positif (pengelolaan diri); merasakan dan menunjukan
empati kepada orang lain (kesadaran sosial); dan membuat keputusan
yang bertanggung jawab.
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang
dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL
(Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang
bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan
Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial,
keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab. Pembelajaran Sosial Emosional ini dapat diimplementasikan di
kelas atau sekolah dengan 4 indikator yaitu, pembelajaran eksplisit,
integrasi dalam pembelajaran guru dan kurikulum akademik, melalui
proses menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan
KSE Tenaga pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Perasaan (Feeling)
Saya bersyukur mendapat ilmu baru yang sangat luar biasa
berpengaruh terhadap eksistensi saya menjalani profesi sebagai
guru. Modul 2.2 memang memberikan saya banyak ilmu mengenai
Pembelajaran Sosial dan Emosional. Dimana saya adalah
seorang guru yang terkadang sulit dalam kontrol emosi ‘negatif’
seperti marah, khawatir, dan lain-lain. Di modul ini, saya
mendapatkan hal yang luar biasa terkait ilmu-ilmu baru yang
memacu saya lebih bersemangat dalam mengimplementasikan
semua yang saya dapatkan. Forum diskusi selama sesi ruang
kolaborasi membuat saya semakin paham mengenai penguasaan
emosi dari pembelajaran sosial dan emosional ini. Saya harap
dengan mempelajari ini, saya akan mampu mengontrol setiap
emosi dalam diri saya yang tentunya berdampak kepada orang
lain serta memberikan contoh kepada rekan sejawat lainnya.
Pembelajaran (Findings)
Dalam modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional
banyak ilmu baru yang bisa saya dapatkan. Dari modul ini
saya mendapatkan pelajaran bahwa mengenali emosi diri
sebelum melakukan setiap tindakan itu harus, agar tindakan
tersebut tidak berdampak buruk bagi diri sendiri maupun
orang lain. Selain mengenali emosi diri, kita juga dituntut
untuk mampu mengelola emosi tersebut agar kita kembali ke
keadaan semula yaitu dalam keadaan yang bahagia. Selain
itu, banyak lagi ilmu yang saya dapatkan di modul ini seperti
kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab. Semua materi tersebut
bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik dan positif
dengan sesama rekan kerja, dengan murid maupun dengan
masyarakat disekitar kita. Beberapa kesimpulan dalam
mempelajari modul ini antara lain:
Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran
yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas
sekolah yang memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai 5
Kompetensi Sosial dan Emosional.
5 Kompetensi Sosial Emosional diantaranya sebagai berikut :
Kesadaran Diri (Self Awareness),
Pengelolaan Diri (Self Management),
Kesadaran Sosial (Social Awareness),
Kemampuan Berinteraksi Sosial (Relationship Skills),
Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab
(Responsible Decision-Making).
Sehingga tujuan utama PSE itu sendiri adalah untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan
kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-
being) secara optimal.
Penerapan (Future)
Dari pendalaman materi PSE pada modul 2.2
ini saya berencana untuk menerapkannya
terlebih dahulu dalam lingkup kelas saya di
sekolah seperti melakukan Bernafas dengan
kesadaran penuh sebelum memulai
pembelajaran dengan teknik STOP, kemudian
juga mengintegrasikan kompetensi tersebut
dalam pembelajaran saya seperti menerapkan
kompetensi kesadaran sosial dalam
perencanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, kemudian menerapkan
keterampilan berelasi pada saat melakukan
refleksi ataupun memberikan umpan balik
terhadap hasil kerja teman maupun penjelasan
guru dengan menggunakan kata-kata yang
positif dan mudah dimengerti.

Lusi Kurniasih, S.Pd


CGP Angkatan 9
Kab. Karawang
SMAN 1 Jatisari

Anda mungkin juga menyukai