Facts Peristiwa
Dengan menggunakan metode 4f Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7
Pada pembelajaran modul 2.2 (pembelajaran sosial dan emosional) sama dengan modul-modul sebelumnya yaitu
dengan alur MERDEKA yang dimulai dari mulai dari diri. Mulai dari alur pertama alur mulai dari diri menjawab
WW NA
beberapa pertanyaan di LMS sebagai refleksi individu selama menjadi seorang pendidik tentunya telah
mendapatkan banyak pengalaman yang mengarah pada pembelajaranWFsosial dan emosional. Selama menjadi
pendidik, saya tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan,
WW WT
kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu saya bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari
SP
sebelumnya.
Setelah itu memasuki alur kedua yaitu eksplorasi konsep, pada alur eksplorasi konsep calon guru penggerak belajar
secara mandiri melalui materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru penggerak juga diminta untuk
menganalisis lima kasus yang disediakan dan saling menuliskan komentar pada forum diskusi daring. Memasuki alur
ketiga yaitu ruangWOkolaborasi yang dibagi menjadi dua sesi, ruang kolaborasi ini dipandu oleh fasilitator Ibu
Suimah serta dibersamai oleh 2 orang pengayajar praktik yaitu Bapak Bachris Rochmadi dan Bapak Eko
Hariyono. Ruang kolaborasi sesi pertama dimulai dengan refleksi materi pada eksplorasi konsep sejauh mana
^
pemahaman calon guru penggrak pada materi tentang pembelajaran sosial dan emosional. Kemudian kesepakatan
kelas dalam pembelajaran dan diskusi kelompok berdasarkan kelompok yang telah dibagi yaitu mendiskusikan
//
bagaimana pengimplementasian pembelajaran sosial dan emosional di sekolah. Dilanjutkan dengan ruang kolaborasi
?
sesi kedua yaitu kami calon guru penggerak melakukan presentasi hasil diskusi kelompok.
X
Alur yang keempat yaitu demontrasi kontekstual yaitu calon guru penggerak diminta untuk membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran sosial dan emosional, saya membuat RPP pembelajaran sosial dan emosional yang
terintegrasi dalam kurikulum akademik hal ini karena tanpa disadari sebetulnya sebagai pendidik sudah
P P
menerapkan pembelajaran sosial dan emosional dalam pembelajaran hanya belum terarah dengan pembelajaran
sosial dan emosional yang didapatkan dalam pendidikan guru penggerak ini diharapkan penerapan pembelajaran
sosial dan emosional yang diberikan kepada murid lebih terarah lagi dan tepat sasaran agar keterampilan
kompetensi sosial dan emosional murid dapat meningkat. Selanjutnya alur yang kelima adalah pendampingan
individu ketiga yaitu menjelaskan tentang Refleksi hasil survei (umpan balik 360 derajat) dan asesmen mandiri
Feelings/Perasaan
Perasaan (Feelings): apa yang muncul saat proses pembelajaran
Bagi saya mengikuti pendidikan guru penggerak ini sangat beruntung dan
bersyukur karena ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan. Seperti pada modul 2.2 ini
pembelajaran sosialWW dan emosional awalnya sebelum mempelajari
NA modul ini saya
berpikir bahwa pembelajaran sosial dan emosional ini akan tumbuh pada murid
WF
seiring dengan tingkat kedewasaan pada dirinya. Saya menerapkan pembelajaran
sosialWWdan emosional ini sebelum mempelajari modul iniWTdengan memberikan
motivasi kepada murid, mendengarkan dan memberikan solusi atas
permasalahan yang mereka hadapi, dan berempati kepada murid-murid saya. SP
Ternyata hal-hal yang saya terapkan belum sepenuhnya tepat. Saya merasa
masih banyak kekurangan pada diri saya dalam menerapkan pembelajaran sosial
dan emosional ini. Untuk itu saya berharap saya dapat menerapkan pembelajaran
sosial emosional ini baik secara eksplisit maupun secara terintegrasi dalam
kurikulum sekolah.
WO
Hal yang saya tidak sadari juga sebetulnya ada juga yang
sudah diterapkan dalam pembelajaran yang terintegrasi dalam kurikulum
pembelajaran yaitu seperti keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab dalam pembelajaran secara berkelompok.
^
Dengan mempelajari modul 2.2 ini pembelajaran sosial dan emosional saya
//
semakin memahami bahwa keterampilan sosial dan emosional muridpun perlu
dilatih agar mereka siap dalam kehidupan ke depannya.?
Baik itu dalam kesadaran
diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran sosial dan emosionalX ini
adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas
sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan murid, pendidik, dan tenaga
kependidikan P
di sekolah memperoleh
P
dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosionalnya agar
dapat memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri),
menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri), merasakan dan
menunjukan empati kepada orang lain (kesadaran sosial), membangun dan
mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi), dan membuat
keputusan yang berta
Findings/Pembelajaran
PPembelajaran (Findings): apa saja yang didapatkan
1. Pemahaman tentang pembelajaran sosial dan emosional yang penting untuk diterapkan dalam
pembelajaran di sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional ini adalah pembelajaran yang dilakukan
secara kolaboratif oleh seluruh
WW komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan
NA murid, pendidik,
dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
positif mengenai aspek sosial dan emosionalnya agar dapat memahami,
WF menghayati, dan mengelola emosi
(kesadaran diri), menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri), merasakan dan menunjukan
empati kepada orang lain (kesadaran sosial), membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
WW WT
(keterampilan berelasi), dan membuat keputusan yang bertanggung jawab hal ini berkaitan dengan
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
SP
2. Lima kompetensi dalam pembelajaran sosial dan emosional diantaranya kesadaran sosial yaitu
kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya
pada perilaku diri sendiri dalam berbgai situasi dan konteks kehidupan, manajemen diri yaitu kemampuan
untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai
tujuan dan aspirasi. Kesadaran sosial yaitu kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat
berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda,
keterampilan berelasi
WO yaitu membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan
suportif, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab yaitu kemampuan mengambil pilihan-pilihan
yang membangun berdasarkan kepedulian, dan perilaku untuk mencapai kesejahteraan psikologis atau
well-being.
3. Lima kompetensi sosial dan emosional ini berhubungan erat dengan enam dimensi profil pelajar
Pancasila, yang merupakan nilai^kebajikan yang menjadi tujuan dari kurikulum Pendidikan.
4. Lima kompetensi sosial dan emosional ini diharapkan dapat menghasilkan murid-murid yang berkarakter,
//
disiplin, santun, jujur, peduli, responsif, proaktif, mendorong anak untuk memiliki rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan, sosial budaya, dan humaniora semuanya selaras dengan standar kompetensi lulusan
?
dan standar isi dalanm satandar nasional Pendidikan.
5. Dasar penguatan dari 5 KSE adalah mindfulness (kesadaran penuh), kesadaran penuh ini di mana kita
X
mengarahkan sepenuhnya perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan.
6. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran penuh adalah Teknik STOP, yaitu
berhenti sejenak, ambil nafas dalam, amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran, dan lingkungan, dan
selesai kemudian lanjutkan kembali aktivitas yang akan dilakukan.
7. Kompetensi 5 KSEP berdasarkan kesadaran P penuh akan menciptakan kesejahteraan psikologis atau yang
8. Implementasi pembelajaran sosial dan emosional dapat dilakukan dengan pembelajaran secara eksplisit
dan terintegrasi dalam kurikulum ademik
9. Pembelajaran sosial dan emosional dapat dilaksanakan dengan baik jika dilaksanakan secara kolaboratif
yaitu di dalam kelas, sekolah, dan juga dalam keluarga serta komunitas.
10. Pembelajaran sosial dan emosional pada pendidik dan tenaga kependidikan dapat diperkuat dengan
menjadi teladan, belajar, dan berkolaborasi.
Future/Perubahan
Perubahan (Future):