Anda di halaman 1dari 4

lOMoAR cPSD| 20938689

Nama : Pajar Faiza


Nim : 22081000575

AKSI NYATA
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
TOPIK 2
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep SEL?
Setelah mempelajari konsep SEL, saya mendapatkan pengetahuan baru terkait
dengan pembelajaran sosial-emosional yakni proses untuk membantu individu (anak
dan dewasa) mengembangkan kemampuan dasar untuk hidup dengan baik. Dalam hal
ini individu tidak hanya fokus pada diri sendiri ataupun hanya pada keterampilan,
kompetensi, tetapi juga pada relasi yang baik dengan orang lain dan lingkungan.
Saya juga mendapatkan pengetahuan mengenai tujuan dari pembelajaran ini
adalah untuk program preventif dan promotif (peningkatan). Preventif artinya
mencegah masalah perilaku dengan meningkatkan kompetensi sosial-emosional.
“Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning” (CASEL)
mengelompokkan komponen pembelajaran sosial-emosional menjadi 5 komponen
yaitu: Self-awareness (Kesadaran diri), Self -management (Manajemen diri),
Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab),
Social awareness (kesadaran sosial), dan Relationship skills (keterampilan sosial).
Selain itu juga terdapat ruang lingkup pembelajaran sosial emosional yakni rutin
(di luar jam sekolah), terintegrasi dalam pembelajaran, dan budaya dalam lingkungan
sekolah.
Dari pengetahuan yang telah didapatkan, membuat saya lebih memeahami
makna dari konsep SEL yang tentunya dapat berguna bagi calon guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran yang tepat.

2. Apa saja tantangan/hambatan dalam menerapkan pembelajaran sosial-emosional?


Terdapat beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh pendidik
dalamupayanya menerapkan pembelajaran sosial emosional di sekolah antara lain:
1. Kurangnya hubungan yang mendukung.
Pada intinya, pembelajaran sosial emosional adalah tentang hubungan -
hubungan yang kita miliki dengan diri kita sendiri, dan hubungan yang kita
miliki dengan orang-orang di sekitar kita. Kelima kompetensi inti SEL
lOMoAR cPSD| 20938689

secara langsung berkontribusi pada pengembangan hubungan intra-pribadi


dan interpersonal yang sehat. Kesadaran diri dan manajemen diri berdampak
langsung pada hubungan kita dengan diri kita sendiri. Kesadaran sosial dan
keterampilan hubungan secara alami memengaruhi kemampuan kita untuk
memupuk dan mempertahankan hubungan otentik dengan orang lain.
Ketika siswa dan orang dewasa mengembangkan keterampilan ini, mereka
akan lebih mampu menjaga hubungan yang otentik. Saat mereka
membentuk hubungan yang lebih bermakna satu sama lain, budaya di
sekolah akan terus meningkat.
2. Kurangnya kolaborasi.
Pembelajaran emosional sosial membangun dan memperkuat komunikasi
dasar, kolaborasi dan keterampilan kepemimpinan yang membantu siswa
dan orang dewasa berhasil bekerja bersama dalam lingkungan kelompok.
Lebih penting lagi, SEL membantu komunitas kita mengenali perbedaan,
menghormati keragaman, dan mengembangkan empati satu sama lain. Ini
berarti bahwa individu akan berhasil menavigasi hubungan kerja dengan
orang-orang yang mungkin memiliki pendapat, sudut pandang, atau
kepercayaan yang berbeda. Ketika semua anggota tim dapat bekerja sama,
terlepas dari perbedaan mereka, komunitas sekolah akan dapat bekerja sama
dengan lebih kohesif.

3. Kurangnya pemahaman.
Pembelajaran emosional sosial memberi kita kesempatan untuk lebih
memahami satu sama lain. SEL menawarkan peluang untuk hubungan
otentik antara siswa, staf, dan pemimpin sekolah. Saat komunitas sekolah
mulai berbagi pengalaman pribadi satu sama lain, kita akan mulai lebih
memahami apa yang dibawa oleh rekan kerja dan rekan kerja kita, dalam
benak mereka setiap hari. Komunitas sekolah akan mulai menyadari bahwa
kita semua memiliki tantangan yang sedang kita tangani serta momen
kebanggaan untuk dirayakan. Melihat persamaan dan perbedaan antara satu
sama lain mengembangkan empati, menumbuhkan komunitas yang lebih
kuat, dan berkontribusi pada budaya sekolah yang mendukung.
lOMoAR cPSD| 20938689

3. Buatlahlah program untuk Anda sendiri sebagai guru, apa saja yang perlu Anda
persiapkan untuk mengajar? Apa kelebihan dan kekurangan Anda terkait masalah
emosi? Bagaimana Anda akan mengembangkan kemampuan sosial-emosional Anda?
Ketika saya menjadi guru saya akan berusaha melaksanakan pembelajaran
sosial emosional dengan 3 ruang lingkup yang sudah saya pahami sebelumnya yaitu
kegiatan rutin (di luar jam pelajaran), terintegrasi dalam pembelajaran, dan
protocol/budaya sekolah. Pada Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional
(PSE) sebagai seorang guru saya akan melakukan strategi dengan 4 cara:
1. Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan eksplisit
2. Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar
guru dan gaya interaksi dengan peserta didik.
3. Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap peserta didik
4. Mempengaruhi pola pikir peserta didik tentang persepsi diri, orang lain dan
lingkungan.
Hal yang perlu saya persiapkan untuk mengajar yakni perencanaan dan strategi
yang tepat bagi peserta didik. Selain itu, media dan metode merupakan bagian dari
perencanaan yang disusun agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan lancar dan
mencapai tujuan pembelajaran.
Terkait dengan masalah emosi, kelebihan yang saya miliki ialah kemampuan
untuk mengendalikan emosi sehingga tidak berlebihan ketika merasakan emosi yang
sedih atau Bahagia. Saya merasa kelebihan tersebut dapat bermanfaat bagi saya sebagai
seorang calon guru yang dapat memberikan pembelajaran sosial emosional yang tepat
bagi peserta didik saya. Di lain sisi terdapat kelemahan pada diri saya terkait emosi
yakni mudah panik ketika terjadi hal-hal yang mengancam atau mengkhawatirkan.
Cara yang saya lakukan untuk mengembangkan kemampuan sosial-emosional
ialah dengan menjalin komunikasi yang baik antar sesama, sehingga dapat
menumbuhkan rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Selain itu untuk menggali
inforamsi lebih, saya dapat mencari berbagai sumber ataupun berkonsultasi denga rekan
guru yang sudah berpengalaman. Pada kemapuan emosional, upaya mengembangkan
diri dapat diawali dengan berdamai dengan diri sendiri, dengan demikian maka
pengembangan emosi dapat dikendalikan dengan baik.
lOMoAR cPSD| 20938689

Rancangan Aksi Nyata


Berikut adalah Rancangan Aksi Nyata sebagai seorang guru yang menerapkan konsep SEL
pada pembelajaran
1. Sebagai seorang guru, saya akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mekukan self management sebelum memasuki materi pembelajaran dengan melakukan
ice breaking sebagai kegiatan awal untuk mempersiapkan diri menerima pembelajaran.
2. Untuk mengembangkan Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab), Social awareness (kesadaran sosial), dan Relationship skills
(keterampilan sosial), sebagai guru dapat memfasilitasi pembelajaran peserta didik
dengan kelompok diskusi dalam menyelesaikan masalah ataupun menghasilkan suatu
proyek. Dari kegiatan kolaboratif tersebut dapat mengembangkan potensi sosial
emosional pada peserta didik.
3. Melakuka refleksi pembelajaran setiap aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan
untuk meningkatkan self-awareness pada diri peserta didik. Dengan demikian,
hasilrefleksi tersebut dapat menjadi acuan untuk pembelajaran yang lebih baik pada
pembelajaran berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai