Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

TAHAP 2 TAHUN 2023

Disusun Oleh:

SELVIANA WULANDARI YAHYA


229022485432
G2 PGSD 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
REFLEKSI RUANG KOLABORASI

1. Apakah hal menarik yang telah Anda pelajari?


Jawab:
Pembelajaran sosial emosional melibatkan pengembangan keterampilan sosial
dan emosional yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa hal menarik yang
telah saya pelajari dari pembelajaran sosial emosional termasuk:
a. Kesadaran diri: Pembelajaran sosial emosional membantu individu untuk
mengembangkan kesadaran diri tentang emosi mereka sendiri, kekuatan dan
kelemahan, serta cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Ini membantu
meningkatkan pemahaman diri dan membantu dalam mengelola emosi secara
efektif.
b. Empati: Pembelajaran sosial emosional mendorong perkembangan empati, yaitu
kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ini membantu
individu untuk lebih memahami perspektif orang lain, meningkatkan hubungan
sosial, dan mendorong kerjasama.
c. Kemampuan mengelola emosi: Pembelajaran sosial emosional memberikan alat dan
strategi untuk mengelola emosi secara positif. Ini mencakup mengenali emosi,
mengendalikan emosi yang kuat, mengatasi stres, dan memecahkan masalah secara
efektif.
d. Kemampuan berkomunikasi: Pembelajaran sosial emosional membantu
meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal. Individu belajar untuk
menyampaikan pemikiran dan perasaan dengan jelas, mendengarkan dengan empati,
dan berkomunikasi dengan sopan dan efektif.
e. Pembentukan hubungan yang sehat: Pembelajaran sosial emosional membantu
individu untuk membentuk hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain.

2. Apakah ada hal baru yang dapat Anda terapkan dalam kegiatan mengajar nantinya?
Jawab:
Tentu! Terkait dengan pembelajaran sosial emosional, ada beberapa hal baru
yang dapat diterapkan dalam kegiatan mengajar. Berikut adalah beberapa contohnya:
a. Integrasi pembelajaran sosial emosional dalam kurikulum: Penting untuk
mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional ke dalam kurikulum yang ada. Ini
dapat dilakukan dengan merancang kegiatan dan tugas yang secara khusus
mendorong pengembangan keterampilan sosial dan emosional, seperti berkolaborasi
dalam proyek, mengelola konflik, dan berlatih empati.
b. Penggunaan teknologi untuk pembelajaran sosial emosional: Teknologi dapat
menjadi alat yang berguna dalam mendukung pembelajaran sosial emosional. Guru
dapat menggunakan platform online atau aplikasi yang dirancang khusus untuk
mengajarkan keterampilan sosial dan emosional, menyediakan sumber daya
tambahan, dan memfasilitasi refleksi dan diskusi yang berhubungan dengan emosi
dan hubungan sosial.
c. Pembelajaran kolaboratif: Mendorong pembelajaran kolaboratif dalam konteks
sosial emosional dapat memberikan siswa kesempatan untuk belajar dari
pengalaman dan perspektif satu sama lain. Aktivitas kelompok, diskusi, dan proyek
kolaboratif dapat membantu siswa membangun keterampilan sosial, seperti kerja
tim, komunikasi, dan empati.
d. Pembelajaran berbasis pengalaman: Pembelajaran sosial emosional dapat
ditingkatkan dengan menghadirkan pengalaman nyata yang relevan bagi siswa. Ini
dapat meliputi kunjungan ke komunitas lokal, partisipasi dalam program sukarela,
atau simulasi peran yang melibatkan interaksi sosial dan pengelolaan emosi.

3. Apakah tantangan yang akan Anda hadapi dalam proses pembelajaran materi ini?
Mengapa?
Jawab:
Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses pembelajaran
materi ini di antaranya:
a. Pengukuran dan penilaian: Salah satu tantangan dalam pembelajaran sosial
emosional adalah mengukur dan menilai perkembangan siswa dalam keterampilan
sosial dan emosional. Keterampilan seperti empati, kerjasama, atau pengelolaan
emosi seringkali sulit untuk diukur secara objektif. Diperlukan pendekatan evaluasi
yang komprehensif, termasuk penggunaan alat pengukuran yang valid dan dapat
diandalkan.
b. Kompleksitas individu: Setiap siswa memiliki keunikan dalam pengalaman dan
perkembangan sosial emosionalnya. Beberapa siswa mungkin sudah memiliki
keterampilan sosial dan emosional yang baik, sementara yang lain mungkin
membutuhkan lebih banyak dukungan. Guru perlu mengakomodasi kebutuhan
individual dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
beragam siswa.
c. Waktu dan kurikulum yang padat: Tantangan lainnya adalah mencari waktu yang
cukup dalam kurikulum yang padat untuk mengajarkan dan mempraktikkan
keterampilan sosial emosional. Karena fokus utama sering kali pada materi
akademik, pembelajaran sosial emosional mungkin diabaikan atau dianggap sebagai
prioritas yang lebih rendah. Namun, penting untuk mengintegrasikan pembelajaran
sosial emosional secara menyeluruh dalam kegiatan sehari-hari di kelas.
d. Kompleksitas topik dan konsep: Materi sosial emosional dapat melibatkan topik-
topik yang kompleks dan konsep abstrak, seperti empati, identitas diri, dan konflik.
Mengajarkan konsep-konsep ini secara efektif membutuhkan pendekatan yang
memadai, seperti penggunaan contoh konkret, diskusi terbimbing, dan pemodelan
peran. Guru perlu merancang strategi pengajaran yang tepat untuk membantu siswa
memahami dan menerapkan konsep-konsep ini dalam kehidupan sehari-hari.
e. Keterlibatan siswa: Tantangan lainnya adalah memastikan keterlibatan siswa yang
aktif dan terlibat dalam pembelajaran sosial emosional. Beberapa siswa mungkin
kurang berminat atau tidak melihat relevansi langsung dari materi ini. Oleh karena
itu, penting bagi guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran sosial emosional melalui
pendekatan yang menarik, interaktif, dan relevan.
Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan kesadaran dan komitmen yang
kuat untuk mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional dalam kurikulum dan
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung. Kolaborasi dengan siswa,
rekan guru, dan orang tua juga dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan ini dan
meningkatkan efektivitas pembelajaran sosial emosional.

4. Sebutkan tiga hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau
contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
Jawab:
Tiga hal menarik yang telah saya pelajari yaitu:
 Pentingnya empati: Salah satu hal menarik yang dipelajari adalah pentingnya empati
dalam hubungan sosial. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan
perasaan orang lain. Hal ini memungkinkan kita untuk berhubungan dengan orang
lain secara lebih mendalam, memahami perspektif mereka, dan merespons dengan
empati.

 Pengelolaan emosi yang efektif: Pembelajaran sosial emosional juga melibatkan


pengembangan keterampilan pengelolaan emosi yang efektif. Ini meliputi mengenali
dan mengelola emosi secara positif, serta mengatasi stres dan konflik dengan cara
yang konstruktif. Dengan menguasai keterampilan ini, kita dapat menghadapi
tantangan dan situasi emosional dengan lebih baik.

 Komunikasi yang efektif: Pembelajaran sosial emosional juga berfokus pada


pengembangan keterampilan komunikasi yang efektif. Hal ini melibatkan
kemampuan untuk menyampaikan pemikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan jelas
dan secara sopan, serta mendengarkan dengan empati. Komunikasi yang efektif
membantu membangun hubungan yang sehat dan saling pengertian.
5. Sebutkan dua hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh
berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
Jawab:
 Kesadaran diri (self-awareness): Kesadaran diri merupakan komponen penting
dalam pembelajaran sosial emosional. Hal ini melibatkan pemahaman yang
mendalam tentang emosi, kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan tujuan pribadi.
Dengan memiliki kesadaran diri yang baik, seseorang dapat mengenali dan
mengelola emosi dengan lebih efektif, serta memahami cara-cara tertentu dalam
berinteraksi dengan orang lain. Contohnya, kesadaran diri membantu seseorang
mengenali emosi negatif seperti kecemasan atau kekesalan dan mengambil langkah-
langkah untuk mengatasi atau mengelola emosi tersebut.
 Kemampuan empati (empathy): Empati adalah kemampuan untuk memahami dan
merasakan perasaan orang lain. Hal ini sangat penting dalam hubungan sosial dan
memungkinkan kita untuk berhubungan dengan orang lain secara lebih mendalam.
Empati melibatkan kemampuan untuk melihat dunia dari perspektif orang lain dan
merespons dengan perasaan pengertian dan simpati. Contohnya, saat seseorang
mengalami kesedihan atau kesulitan, kemampuan empati memungkinkan kita untuk
memberikan dukungan emosional, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan
menunjukkan bahwa kita peduli

6. Sebutkan satu hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan alasan
Anda!
Jawab:
Salah satu hal yang ingin saya coba dan terapkan dalam kelas mengenai sosial
emosional adalah pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman. Alasan utama di balik
pilihan ini adalah karena pendekatan ini memberikan kesempatan langsung bagi siswa
untuk mengalami dan mempraktikkan keterampilan sosial emosional dalam konteks
nyata.
Dengan pendekatan berbasis pengalaman, siswa akan terlibat dalam situasi-
situasi yang memungkinkan mereka menerapkan keterampilan sosial emosional secara
langsung, memperoleh umpan balik langsung, dan belajar dari pengalaman yang mereka
alami. Pendekatan ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih aktif, menantang, dan
mendalam, di mana siswa dapat mengasah keterampilan seperti kerjasama, komunikasi,
pengelolaan konflik, dan empati. Contoh konkrit dari penerapan pendekatan
pembelajaran berbasis pengalaman dalam pembelajaran sosial emosional adalah dengan
menyelenggarakan simulasi peran, permainan peran, atau proyek kolaboratif yang
melibatkan siswa secara langsung dalam situasi sosial yang relevan. Misalnya, siswa
dapat terlibat dalam permainan peran di mana mereka harus memecahkan konflik antara
teman-teman mereka, atau mereka dapat bekerja dalam kelompok untuk merencanakan
dan melaksanakan proyek sukarela di komunitas mereka.
Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami konsep-konsep sosial
emosional secara teoritis, tetapi mereka juga mengalami dan menerapkan keterampilan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat mengamati dampak langsung dari
tindakan mereka, mempelajari dari keberhasilan atau kesalahan, dan meningkatkan
pemahaman mereka tentang diri sendiri dan orang lain.
Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman, saya
berharap siswa akan memiliki pengalaman pembelajaran yang lebih berarti, mendalam,
dan berkelanjutan dalam pengembangan keterampilan sosial emosional mereka.

Anda mungkin juga menyukai