Hal yang menarik yang telah saya pelajari tentang topik ini adalah pentingnya guru memiliki kompetensi emosional yang baik, dan hal ini juga berlaku untuk para siswa. Mereka perlu memiliki keterampilan sosial emosional agar bisa mandiri, hidup secara bebas, serta memiliki kesejahteraan lahir dan batin yang baik. Sementara bagi guru, keterampilan sosial emosional membantu dalam mengendalikan emosi, mencegah tindakan atau perilaku yang tidak diinginkan, serta memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab. Guru yang memiliki kesadaran sosial dan keterampilan interpersonal yang baik dapat membangun hubungan positif dengan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dan mendukung perkembangan siswa secara holistik. Integrasi pembelajaran sosial emosional dengan mata pelajaran yang ada dapat dilakukan secara rutin dan dijadikan sebagai budaya dalam lingkungan pendidikan. 2. Apakah ada hal baru yang dapat Anda terapkan dalam kegiatan mengajar nantinya? Tentu. Dengan mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional dalam kegiatan pembelajaran, saya dapat fokus pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional peserta didik. Sebagai contoh, saya bisa menyelipkan sesi refleksi emosional di akhir kegiatan pembelajaran, atau memberikan tugas kolaboratif yang menekankan pemahaman, empati, dan saling menghargai terhadap sudut pandang orang lain. Melalui integrasi ini, hubungan positif di kelas dapat diperkuat dan membantu peserta didik dalam mengelola emosi mereka dengan lebih baik. 3. Apakah tantangan yang akan Anda hadapi dalam proses pembelajaran materi ini? Mengapa? 1. Subjektif Asesmen: Asesmen tentang perkembangan sosial emosional cenderung lebih subjektif dibandingkan dengan asesmen kompetensi akademis. Pengembangan metode evaluasi yang valid dan dapat diandalkan untuk aspek-aspek seperti empati atau manajemen emosi menjadi tantangan tersendiri. 2. Kesesuaian Kurikulum: Tantangan utama yang dihadapi adalah keselarasan antara pembelajaran sosial emosional dengan kurikulum yang sudah ada. Pengintegrasian PSE ke dalam mata pelajaran mungkin juga tidak selalu mudah dilakukan. 3. Dukungan Orang Tua dan Lingkungan Sekitar: Mendapatkan dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar peserta didik dalam pengembangan kompetensi sosial emosional seringkali menghadapi resistensi atau kurangnya pemahaman. 4. Sebutkan tiga hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda. Tiga hal menarik dari topik ini mencakup pentingnya guru memiliki kompetensi sosial emosional yang meliputi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan sosial, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Selain itu, dua aspek menarik lainnya adalah integrasi pembelajaran sosial emosional ke dalam mata pelajaran dan pemahaman tentang komponen-komponen pembelajaran sosial emosional dalam berbagai konteks, termasuk protokol di sekolah PPL. Pemahaman ini penting karena menegaskan bahwa guru perlu memiliki keterampilan sosial emosional untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan mendukung bagi siswa. Ini juga mengingatkan saya pada ajaran Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa guru dalam proses mengajar dan mendidik harus memiliki sikap ikhlas dan kesabaran. 5. Sebutkan dua hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda. Pembelajaran sosial dan emosional memiliki potensi untuk mengurangi stres dan tekanan yang dirasakan selama proses belajar, membantu peserta didik untuk menjadi individu yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupan sosial. Hal ini terjadi karena pendekatan pembelajaran sosial dan emosional menekankan pada kesejahteraan siswa, sehingga konsep pembelajaran yang mengutamakan kepentingan siswa dapat diimplementasikan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pendekatan komunikasi asertif dalam pembelajaran sosial dan emosional juga dapat membantu guru untuk memahami dan mengeksplorasi kebutuhan belajar siswa, terutama dalam konteks penerapan pembelajaran yang bersifat diferensial. 6. Sebutkan satu hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan alasan Anda! Saya ingin mencoba membantu peserta didik dalam membangun kesadaran diri mereka sendiri serta mengenali dan mengelola emosi atau perilaku mereka setiap hari. Salah satu metode yang ingin saya terapkan adalah dengan menyediakan papan ekspresi anonim di dalam kelas. Papan ini bertujuan agar peserta didik dapat mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan mereka saat itu (self-awareness), dan kemudian diajak untuk mengelola emosi tersebut agar tidak mengganggu proses belajar. Untuk mengelola emosi, saya akan menggunakan teknik STOP atau jurnaling, disesuaikan dengan preferensi masing-masing peserta didik. Dengan melepaskan emosi negatif pada awal pembelajaran, diharapkan peserta didik akan lebih siap untuk mengikuti pembelajaran, sehingga membuat proses belajar menjadi lebih efektif.