Anda di halaman 1dari 3

Nama: Faisal Hening Sasana

NIM; 2216750

Refleksi Ruang Kolaborasi PSE


1. Apakah hal menarik yang telah Anda pelajari?
Pembelajaran emosional adalah bagian penting dalam pendidikan dan dalam
relasi sosial manusia. Casel menjelaskan bahwa pembelajaran sosial-emosional adalah
proses untuk membantu individu (anak dan dewasa) mengembangkan kemampuan
dasar untuk hidup dengan baik. Dalam hal ini individu tidak hanya fokus pada diri
sendiri ataupun hanya pada keterampilan, kompetensi, tetapi juga pada relasi yang
baik dengan orang lain dan lingkungan.
2. Apakah ada hal baru yang dapat Anda terapkan dalam kegiatan mengajar
nantinya?
Pembelajaran Soial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif pada komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional dapat
diajarkan:
a. Secara rutin; situasi atau kondisi ditentukan kemudian. Biasanya dilakukan di luar
jam belajar akademik.
b. Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu; pembelajaran sosial-emosional juga
dapat terintegrasi pada pelajaran tertentu. Peserta didik dapat berdiskusi dengan
kasus tertentu, kerja kelompok, role play, atau aktivitas lainnya.
3. Apakah tantangan yang akan Anda hadapi dalam proses pembelajaran materi ini?
Mengapa?
 Hal baru akan menjadi asing untuk dilakukan apalagi melibatkan pihak lain.
 Praktik baik tidak selama diterima dan direspon secara positif harus terus
berusaha untuk mengajak yang lain untuk bersama-sama melakukan praktik
baik.
 Memerlukan waktu tambahan karena akan sedikitnya menyita waktu
pembelajaran dikelas.
 Penyusunan tehnik kompetensi social emosional yang relevan dengan mata
pelajaran matematika pada saat pengaplikasian tehnik Kompetensi social
emosional terintegrasi ke dalam mata pelajaran.
 tidak semua guru mau melakukan sesuatu hal baru walaupun itu positif bagi
dirinya dan peserta didik.
4. Sebutkan tiga hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan
atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
a. Tujuan pendidikan nasional menurut Ki Hajar Dewantara tersebut dapat
dicapai dengan penerapan PSE dimana peserta didik dididik agar tidak hanya
menjadi individu yang cerdas secara akademik akan tetapi juga menjadi
individu yang pandai dalam mengenali dan mengelola emosi, pandai dalam
membangun hubungan sosial, dan cerdas dalam pengambilan keputusan.
b. Komponen-komponen PSE berdasarkan kerangka CASEL juga sangat relevan
dengan tujuan dan pedoman pendidikan Indonesia dimana peserta didik
diharapkan dapat menjadi pelajar yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
5. Sebutkan dua hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau
contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
a. PSE dapat mengurangi stres dan tekanan yang dialami dalam proses belajar
sehingga membatu peserta didik menjadi individual yang memiliki sikap
positif baik terhadap diri maupun terhadap orang lain dalam berkehidupan
sosial. Hal ini terjadi karena penerapan PSE berorientasi pada kondisi dan
well-being siswa sehingga konsep pembelajaran yang berpihak pada siswa
dapat diterapkan dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
b. Pendekatan komunikasi asertif yang diterapkan dalam PSE ini juga dapat
menjadi pintu masuk bagi guru dalam mengeksplorasi kebutuhan-kebutuhan
belajar siswa dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
6. Sebutkan satu hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan
alasan Anda!
Dalam menerapkan PSE, terdapat berbagai macam teknik yang akan saya
lakukan. Teknik-teknik ini dapat diterapkan dalam 3 ruang lingkup yaitu Rutin,
Terintegrasi dalam Mata Pelajaran, dan Protokol. Penerapan PSE secara rutin
merupakan penerapan PSE yang terjadwal misalnya kegiatan rutin yang dilakukan di
sekolah seperti kegiatan membuat lingkaran pada pagi hari dimana masing-masing
siswa menulis atau menyampaikan apa yang akan dicapai selama belajar pada hari
tersebut. PSE terintegrasi mata pelajaran dapat dilakukan di sela-sela penyampaian
materi misalnya dengan diskusi kasus atau diskusi penyelesaian masalah secara
berkelompok. Sementara lingkup Protokol adalah penerapan PSE yang sudah menjadi
kegiatan sekolah yang sudah menjadi sebuah tata tertib dan kebijakan sekolah yang
berkaitan dengan PSE dan dilakukan secara mandiri oleh peserta didik misalnya
membangun hubungan sosial yang positif, penyelesaian masalah tanpa kekerasan dan
lain sebagainya. Beberapa teknik yang dapat saya lakukan dalam menerapkan PSE
diantaranya adalah teknik STOP (Stop, Take a deep breath, Observe, dan Proceed),
PSE berbasis Mindfulness, identifikasi perasaan baik secara lisan maupun tulis dalam
bentuk jurnal diri, membuat puisi aktrostik, membuat kolase diri, memriksa perasaan
diri, menuliskan ucapan terima kasih bisa dalam bentuk surat yang ditujukan kepada
orang terdekat atau orang lain, mengidentifikasi emosi dapat dilakukan dengan
dipimpin guru secara lisan dengan beragam teknik, mindful eating yang biasanya
dapat diterapkan di kelas rendah atau SD, mencari teman baru, mengenal situasi
menantang, menyadari kondisi tubuh (Body scanning), kegiatan menulis surat,
kegiatan role play atau bermain peran secara aktif, atau kegiatan menulis pengalaman
dalam berdsikusi secara berkelompok. Teknik-teknik yang disebutkan di atas
merupakan beberapa dari banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan
PSE. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan, tujuan,
kompetensi sosial emosional yang ingin dilatih, dan sesuai dengan jenjang pendidikan
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai