Anda di halaman 1dari 4

lOMoAR cPSD| 23685890

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

TOPIK 1 – REFLEKSI RUANG KOLABORASI

Disusun Oleh :
M. Fajri
Nim. 23345344

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
lOMoAR cPSD| 23685890

1. Apakah hal menarik yang telah Anda pelajari?


Menurut Casel.org, pembelajaran emosional adalah komponen penting dalam interaksi
sosial manusia dan pendidikan. Organisasi ini mengatakan pembelajaran sosial-emosional
adalah proses yang bertujuan untuk membantu orang, baik anak-anak maupun dewasa,
dalam memperoleh keterampilan dasar yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang
baik. Hal ini tidak hanya berfokus pada meningkatkan kemampuan dan keterampilan, tetapi
juga pada pentingnya membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan dengan
lingkungan sekitar.
2. Apakah ada hal baru yang dapat Anda terapkan dalam kegiatan mengajar nantinya?
Pembelajaran soial dan emosional adalah pembelajaran yang dilakukan oleh komunitas
sekolah bersama. Pembelajaran sosial dan emosional dapat diajarkan dalam dua cara:
a. Secara rutin; situasi atau kondisi ditentukan kemudian dan biasanya diajarkan di luar
kelas.
b. Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu; pembelajaran sosial-emosional juga dapat
terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu. Peserta didik dapat berbicara tentang
masalah tertentu, bekerja dalam kelompok, bermain peran, atau aktivitas lainnya.
3. Apakah tantangan yang akan Anda hadapi dalam proses pembelajaran materi ini?
Mengapa?
• Hal baru akan menjadi asing untuk dilakukan, terutama jika melibatkan pihak lain.
• Praktik baik yang belum sepenuhnya diterima dan direspons secara positif
memerlukan upaya berkelanjutan untuk mengajak orang lain bergabung dalam
melaksanakan praktik baik tersebut.
• Memerlukan waktu tambahan karena akan membutuhkan waktu pembelajaran di
kelas.
• Penyusunan teknik kompetensi sosial-emosional yang relevan dengan mata
pelajaran matematika saat menerapkan teknik tersebut terintegrasi ke dalam mata
pelajaran.
• Tidak semua guru bersedia melakukan hal baru, meskipun itu memberikan dampak
positif bagi mereka sendiri dan peserta didik
lOMoAR cPSD| 23685890

4. Sebutkan tiga hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau
contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
a. Menurut Ki Hajar Dewantara, salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional adalah dengan menerapkan Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE). PSE
mengajarkan siswa tidak hanya menjadi orang yang cerdas secara akademik, tetapi juga
menjadi orang yang mampu mengenali dan mengelola emosi mereka, membuat hubungan
sosial yang baik, dan membuat keputusan yang cerdas.
b. Komponen-komponen PSE, yang didasarkan pada kerangka CASEL, juga sangat
relevan dengan tujuan dan pedoman pendidikan Indonesia. PSE bertujuan untuk membuat
siswa menjadi pelajar dengan Profil Pelajar Pancasila.
c. PSE juga dapat menjadi cara bagi sekolah untuk menjaga kesejahteraan siswa dengan
membuat belajar konstruktif dan menyenangkan baik di sekolah maupun di luar sekolah.
5. Sebutkan dua hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau
contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
a. Penerapan Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) dapat membantu peserta didik
mengurangi stres dan tekanan yang mereka alami selama proses belajar, dan membantu
mereka menjadi orang yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain
dalam kehidupan sosial. Ini karena PSE berfokus pada kondisi dan kesejahteraan siswa,
memungkinkan penerapan konsep pembelajaran yang berfokus pada siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang berfokus pada siswa.
b. Pendekatan komunikasi asertif PSE membantu guru memahami kebutuhan belajar siswa
saat menerapkan pembelajaran yang berbeda.
6. Sebutkan satu hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan alasan
Anda!
Dalam menerapkan Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE), saya akan menggunakan
berbagai macam teknik yang dapat diterapkan dalam 3 ruang lingkup, yaitu Rutin,
Terintegrasi dalam Mata Pelajaran, dan Protokol. Penerapan PSE secara rutin melibatkan
kegiatan terjadwal, seperti kegiatan membuat lingkaran di pagi hari di mana setiap siswa
menuliskan atau menyampaikan apa yang akan mereka capai selama hari tersebut. PSE
terintegrasi dalam mata pelajaran dapat dilakukan di sela-sela penyampaian materi,
misalnya melalui diskusi kasus atau penyelesaian masalah secara berkelompok. Sementara
lOMoAR cPSD| 23685890

itu, lingkup Protokol melibatkan kegiatan yang sudah menjadi tata tertib dan kebijakan
sekolah yang terkait dengan PSE, yang dilakukan secara mandiri oleh peserta didik, seperti
membangun hubungan sosial yang positif atau menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
Beberapa teknik yang akan saya terapkan dalam PSE antara lain teknik STOP (Stop,
Take a deep breath, Observe, dan Proceed), PSE berbasis Mindfulness, identifikasi
perasaan baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk jurnal diri, membuat puisi
akrostik, membuat kolase diri, melakukan refleksi terhadap perasaan diri, menuliskan
ucapan terima kasih dalam bentuk surat kepada orang terdekat atau orang lain,
mengidentifikasi emosi dengan bantuan guru melalui berbagai teknik, mindful eating
untuk kelas rendah atau SD, mencari teman baru, menghadapi situasi menantang,
menyadari kondisi tubuh (Body scanning), kegiatan menulis surat, kegiatan role play atau
bermain peran secara aktif, serta kegiatan menulis pengalaman dalam berdiskusi secara
berkelompok. Teknik-teknik ini merupakan beberapa dari banyak cara yang dapat
dilakukan guru dalam menerapkan PSE, yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan,
tujuan, kompetensi sosial-emosional yang ingin dilatih, dan sesuai dengan jenjang
pendidikan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai