Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MODUL 2.1 DAN MODUL 2.

PSE DALAM
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Rohaeni Nur Eli
CGP Angkatan 5 SMKN 2 Cimahi
29 SEPTEMBER , 2022

Rohaeni N.E., Nuril Fitri, M.Si Sri Lisnanur, M.Pd


CGP Fasilitor Pengajar Praktik
Refleksi
PSE TERINTEGRASI DALAM
PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
Tujuan pembelajaran menurut A. PERISTIWA
KDP adalah menuntun segala Saat melaksanakan aksi nyata Pembukaan hangat: antara
kodrat yang ada pada anak mengimplementasikan lain dengan memberikan
(kodrat alam dan kodrat kesempatan pada murid
penerapan Pembelajajaran
zaman), agar murid dapat untuk berbicara,
Sosial emosional (PSE) yang
mencapai keselamatan dan mendengarkan aktif,
terintegrasi pada Pembelajaran
kebahagian setinggi-tingginya memungkinkan interaksi,
baik sebagai manusia maupun Berdiferensiasi pada mata
menciptakan rasa memiliki
sebagai anggota masyarakat. pelajaran projek-IPAS beberapa
Kegiatan inti yang
praktik baik yang dapat melibatkan: antara lain
Guru hanya dapat menuntun menjadi catatan adalah hal dengan melakukan diskusi
tumbuh atau hidupnya kodrat yang paling awal dilakukan akademik, pembelajaran
kekuatan yang ada pada anak, adalah membuat RPP PSE kooperatif, pembelajaran
agar dapat memperbaiki terintegrasi pada pembelajaran berbasis proyek, refleksi
lakunya (bukan dasarnya) diri dan penilaian diri,
berdiferensiasi dimana
hidup dan tumbuhnya kekuatan pemberian suara dan
didalamnya PSE.
kodrat pada anak. pilihan

Penutupan optimistik: antara lain dengan refleksi,


apresiasi, dan cara-cara positif lainnya untuk
memperkuat pembelajaran

1. Mulai dari diri dan eksplorasi konsep


9 s.d 11 September 2022
Gambar 1. Ilustrasi Menuntun Murid Awal mempelajari modul 2.1 yaitu mulai dari diri dilanjutkan

Melalui Pembelajaran Sosial eksplorasi konsep, pembelajaran mandiri dan berdiskusi dengan
emosional, salah satu Peran guru teman-teman CGP lainnya. Mencermati materi eksplorasi
sebagai pendidik adalah menciptakan konsep dari hal 1 s.d halaman 18 semakin menambah wawasan
Well Being Ekosistem pendidikan di
Saya semakin memahami urgensi PSE, yaitu peningkatan
Sekolah sehingga kondisi menjadi
nyaman, sehat dan bahagia bagi kompetensi sosial dan emosional, terciptanya lingkungan
murid. Hal ini sejalan dengan filosofi belajar yang lebih positif, peningkatan sikap positif dan toleransi
Ki Hajar Dewantara. Hal ini artinya murid terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan sekolah.
seorang pendidik harus memiliki 5
Selain itu, PSE di kelas terbukti dapat menghasilkan pencapaian
Kompetensi Sosial Emosional kepada
murid agar mereka memiliki sikap, akademik yang lebih baik. PSE memberikan pondasi yang kuat
keterampilan dan kepribadian yang bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan
baiak agar dapat berinteraksi dengan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis
orang lain dan lingkungan.
(well-being) secara optimal.
Refleksi
PSE TERINTEGRASI DALAM
PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan 2. Ruang Kolaborasi 2 dan 3 September -
lingkungan yang aman dan nyaman untuk 2022
memfasilitasi seluruh individu di sekolah Sesi ini sesi kolaborasi dilaksanakan secara syncronus, dari
agar dapat meningkatkan kompetensi analisis kasus pada jenjang SD dan SMA, saya bekerja dalam
akademik maupun kesejahteraan psikologis kelompok bersama guru-guru dari kelompok jenjang pendidikan
(well-being), 3 hal mendasar dan penting yang sama. Pada sesi ini Saya memperdalam pemahaman
yang saya pelajari adalah: melalui aktivitas yang memungkinkan Saya saling berbagai ide,
mendengarkan ide rekan CGP lain, bertanya, mengklarifikasi
Kesadaran penuh: kesadaran yang
pemahaman ataupun miskonsepsi yang mungkin masih Anda
muncul ketika seseorang memberikan
miliki. Selanjutnya, saya akan mempresentasikan hasil
perhatian secara sengaja pada kondidi
kolaborasi dalam kelompok tersebut dalam kelompok besar
saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu, untuk saling belajar, berbagi, dan menguatkan.
dan welas asih (Kabat-Zinn dalam
Hawkins, 2017). Kesadaran penuh ini A. PERASAAN
dapat dilatih dan ditumbuhkan melalui Demontrasi Kontekstual
kegiatan sehari-hari maupun
Setelah memahami urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional
pembelajaran yang dilakukan secara
mindfull. untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
Konsep Pembelajaran Sosial dan agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan
Emosional berdasarkan kerangka kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-
CASEL ( Collaborative for Academic, being) secara optimal.
Sosial and Emotional Learning) yang Saya merasakan semakin tertantang untuk menerapkan PSE
bertujuan untuk mengembangkan 5
yang terintegrasi dengan pembelajaran berdiferensiasi yang
kompetensi sosial dan emosional
lebih tepat, karena selama ini di SMKN 2 sudah mulai tahun
(KSE), yaitu kesadaran diri, manajemen
diri, kesadaran sosial, keterampilan kedua penerapan kurikulum merdeka. Saya bersama 2 orang
berelasi, dan pengambilan keputusan CGP dari SMKN 2 berdiskusi membuat RPP pse yang
yang bertanggung jawab. terintegrasi dalam pembelajaran berdiferensiasi sebagai
Cara mengimplementasikan jembatan menjadikan kelas yang efektif, serta tercipta
pembelajaran Sosial dan emosional lingkungan belajar yang "mengundang belajar"
(KSE), yaitu (1) menguatkan 5 KSE
Sebelum mempelajari modul PSE untuk mencapai tujuan
pendidikan dan Tendik (2) mengajarkan
pembelajaran baik kognitif, afektif, dan psikomotorik saya
5 KSE secara spesifik dan eksplisit (3)
mengintegrasikan 5 KSE dalam praktik berpikir jembatannya dengan penerapan metode dan strategi
mengajar (interaksi guru dan murid) yang tepat serta pembelajaran berdiferensiasi agar kebutuhan
serta kurikulum akademik (4) kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar dari murid
Menciptkan iklim kelas, budaya dan terakomodir, sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang
kebijakan sekolah berpihak pada murid.
Refleksi

Ternyata sesudah mempelajari modul ini dan fakta


penting PSE yaitu murid yang berkembang secara
sosial dan emosional, pada saat yang sama murid
pun akan berkembang secara akademik, karena
murid dalam kondisi well-being yang optimal dapat
fokus, dan berada pada kondisi kesadaran penuh
artinya tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik
diperoleh dengan mengintegrasikan PSE dalam Gambar 2
Hasil Pencapaian Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional
pembelajaran, budaya positif dan harus dilakukan
dengan sengaja.

C. PEMBELAJARAN
Penguatan materi Saya peroleh Pada sesi
elaborasi. Penguatan implementasi penerapan
pembelajaran PSE yang efektif, semakin
memahami manfaat penerapan pembelajaran
sosial dan emosional seperti yang ditunjukkan
pada diagram berikut:

Gambar 3. Penggunaan Teknik STOP


D. PENERAPAN
Saat mengimplementasikan PSE dalam ·Guru memberikan pertanyaan apa yang dirasakan
pembelajaran berdiferensiasi sekaligus melakukan oleh murid setelah mempraktekan STOP. Guru
aksi nyata berdasarkan skenario pembelajaran/ menjelaskan tujuan yang dilakukan murid adalah
RPP/modul PSE terintegrasi dalam pembelajaran untuk menumbuhkan kesadaran diri dalam
berdiferensiasi yang sudah dirancang sebelumnya, pengenalan emosi murid agar mereka fokus pada
untuk aksi nyata dilaksanakan pada hari Kamis, 29
kegiatan pembelajaran. (kesadaran diri, pengelolaan
September 2022, pada kelas X DKV B mapel IPAS.
diri).
1.Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan rutin ditujukan untuk membangun suasana Setelah pengkondisian kelas dengan teknik STOP
pembelajaran yang positif dan mempersiapkan agar siswa dapat hadir sepenuhnya saat
murid untuk membangun suasana pembelajaran pembelajaran. Selanjutnya melaksanakan tes awal
yang positif dan mempersiapkan murid untuk
sebagai acuan untuk pengelompokkan dengan cara
melakukan kegiatan pembelajaran selanjutnya
yang menyenangkan yaitu dengan Roda putar.
(kesadaran diri, pengelolaan diri).

Guru meminta murid menghentikan sejenak seluruh Guru meminta murid mengikuti tes awal yang
aktivitasnya dan duduk yang rapi tapi santai dan dikemas dalam bentuk permainan roda berputar,
memejamkan matanya dan mengosongkan dimana dalam roda putar tersebut tediri dari 12 soal
pikirannya selama 60 detik yang diawali dengan
terkait materi, roda di putar selanjutnya menunggu
pengambilan tarikan napas secara dalam dan
roda berhenti dan murid menjawab dibuku jurnalnya,
mengeluarkannya kembali pelan-pelan, hal ini
dilakukan berulang sebanyak 5 kali. dilakukan 5 putaran.
Refleksi

Gambar 4.
Gambar 5
Penggunaan Roda Putar untuk Tes awal Diskusi Kelompok

·Setelah waktu permainan selesai guru mengajak Guru meminta siswa mempresentasikan desain project prosedur
murid melakukan refleksi singkat misalkan pembuatan produk yang diinginkan murid dalam berbagai
dengan mengajukan pertanyaan. macam tampilan bisa dengan video, ppt, brosur atau infografis
"Apakah kalian suka dengan kuis yang diberikan? lainnya (keterampilan berelasi, Mempraktikkan kerjasama tim
(Kompetensi kesadaran Diri, Dapat menghubungkan dan pemecahan masalah secara kolaboratif )
perasaan, pikiran, dan nilai-nilai) Guru meminta siswa untuk mendengarkan dengan
seksama paparan dari kelompok yang diberikan
" Bagian mana yang disukai?" kesempatan presentasi.
(Kompetensi kesadaran Diri, Dapat menghubungkan (kesadaran sosial, menghargai sebagai tindakan perilaku yang
perasaan, pikiran, dan nilai-nilai ) menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain )
Guru meminta murid berbagi peran ketika melaksanakan
" Apa saran mereka jika ada kuis lagi" kegiatan presentasi seperti siapa yang menjadi moderator,
presenter, menanggapi/mengajukan pertanyaan, serta mencatat
(pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, hasil diskusi.
Berlatih membuat keputusan beralasan/masuk akal,
(keterampilan berelasi, Mempraktikkan kerjasama tim dan
setelah menganalisis informasi, data, dan fakta)
pemecahan masalah secara kolaboratif)
Pada sesi tanya jawab kelompok yang lain diberikan
kesempatan menanggapi/mengajukan pertanyaan yang
1. Kegiatan Inti
diperlukan 15 menit. Setiap kelompok diberikan aplaus
Setelah mengelompokkan sesuai dengan hasil tes diagostik
ketika selesai presentasi oleh guru dan semua murid
terbentuk 6 kelompok dilanjutkan dengan Kegiatan inti yang (kesadaran sosial, menghargai sebagai tindakan perilaku yang
melibatkan. Murid bergabung dengan kelompoknya masing- menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain )
masing. lalu mencermati dan memilih beberapa sumber materi
bisa dari video, artikel, brosur, atau info grafis lainnya, mengenai
larutan kimia dalam kehidupan sehari-hari, berikut beberapa
sumber materi yang diinformasikan . Guru meminta siswa untuk
menggali informasi terkait materi yang sedang dipelajari, agar
dapat menjawab pertanyaan pemantik.

Bersama dengan kelompoknya murid melakukan diskusi dan


saling membantu temannya untuk menyelesaikan tantangan
yang sudah diberikan agar sesuai dengan kriteria penilaian.
(keterampilan berelasi, Mempraktikkan kerjasama tim dan Gambar 6
Sesi Presentasi
pemecahan masalah secara kolaboratif )
Refleksi
Refleksi ini dijadikan umpan balik karena dari refleksi mengungkapkan apa
3. Kegiatan Refleksi/Umpan balik ,
yang dirasakan murid, murid sadar bagian apa yang menarik selama sesi
selanjutnya melakukan Kegiatan
pembelajaran, menyadari apa yang sudah mereka peroleh, mengetahui
refleksi. Guru meminta murid
melakukan refleksi dengan menjawab seberapa penting materi yang telah dipelajari, serta mengetahui tantangan

pertanyaan : tersulit serta cara menanganinya.


1)Apakah bagian yang paling menarik
dari pembelajaran hari ini ? Mengapa? Kebanyakan siswa menjawab tantangan yang aling menarik adalah teknik STOP
membuat mereka siap hadir sepenuhnya pada pembelajaran, dan kuis dengan
(Kesadaran diri, mengidentifikasi emosi- permainan membuat mereka seperti tidak sedang melaksanakan. Murid dapat
emosi dalam diri )
mengetahui produk larutan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Murid
mengetahui kesulitan/tantangan terbesar dan menemukan strategi apa yang
2)Berdasarkan apa yang telah kalian
harus dilakukan untuk mengatsi masalahnya. Contohnya tantangan terbesar
pelajari, menurut kalian, produk
larutan kimia dapat bermanfaat untuk bagaimana mendesain permbuatan produk kimia yang dapat digunakan sehari-
apa?(Pengambilan Keputusan yang hari dengan langkah percobaan yang dibuat dengan membuat gambar-gambar
Bertanggung Jawab, Menunjukkan tahapannya.
rasa ingin tahu dan keterbukaan
pikiran)

3)Strategi apa yang kalian perlukan


untuk merancang peosedur
pembuatan larutan kimia yang sudah
kalian pilih?
(Pengelolaan diri, Menggunakan
keterampilan merancang dan
mengorganisir)

4) Menurutmu, apakah penting


mempelajari materi zat dan
perubahannya?
(Pengambilan Keputusan Bertanggung Gambar 6
Sesi Presentasi
Jawab, Berlatih membuat keputusan
beralasan/masuk akal, setelah
menganalisis informasi, data, dan fakta )

Gambar 7
5)Tantangan apa yang masih kamu Sesi Refleksi
temui dalam mempelajari materi ini?
Bagaimana kamu akan berlatih untuk
mengatasi tantangan tersebut?
(Pengelolaan diri, memperlihatkan
keberanian untuk mengambil inisiatif)
Refleksi
terkait adanya catatan keberhasilan yang belum 100 % yang
,
Hal-hal yang Ingin Diperbaiki atau Ditingkatkan harus dilakukan adalah melakukan PSE terintegrasi dalam
agar ini Berdampak Lebih Luas. Dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk dilaksanakan secara
pelaksanaan Aksi nyata terkait PSE terintegrasi berkelanjutan dan selalu merefleksi dan mengevaluasi di
dalam pembelajaran Berdiferensiasi ada setiap materi. Agar cakupannya lebih luas lagi agar menjadi
beberapa hal yang menjadi catatan penting jika budaya yang positif semua warga sekolah dilakukan
dari prosentase adanya perubahan perilaku pada diseminasi Pembelajaran Sosial emosional ini dengan
murid dapat dikatakan belum berhasil 100% sasarannya rekan sejawat dan tenaga kependidikan,
menghadirkan siswa sepenuhnya di kelas sehingga kualitas relasi guru dan murid yang tercermin
meskipun sudah menggunakn teknik STOP di dalam sikap saling percaya akan berdampak pada
awal Pembelajaran, menggunakan hal-hal yang ketertarikan dan keterlibatan murid dalam pembelajaran.
menyenangkan saat melakukan tes dianostik, Sikap saling percaya akan menumbuhkan perasaan aman
karena masih ada sekitar 6 orang dari 36 siswa dan nyaman bagi murid dalam mengekspresikan dirinya.
kehilangan semangat belajar terlihat bosan, acuh murid-murid akan lebih berani bertanya, mencari tahu,
tak acuh, ada beberapa siswa terlihat tidak berpendapat, mencoba, berkolaborasi untuk
berpartisipasi aktif ketika diskusi kelompok, mengembangkan kompetensi dirinya secara lebih optimal.
kurang menjalankan peran yang sudah dibagi oleh Berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat merangkul
ketua kelompoknya merangkul keberagaman dan perbedaan, melibatkan murid.

Selain hal tersebut diatas yang diperlu dilakukan agar berdampak lebih luas dilakukan Penguatan KSE
Pendidik Dan Tendik (menjadi teladan): Mendukung pendidik dan tenaga kependidikan (tendik) dalam
memodelkan kompetensi dan pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan murid, keluarga murid,
mitra komunitas, dan satu sama lain. Belajar: tendik merefleksikan kompetensi sosial dan emosional
pribadi dan mengembangkan kapasitas Berkolaborasi: menciptakan struktur berbentuk komunitas
pembelajaran profesional atau pendampingan sejawat bagi tendik untuk berkolaborasi tentang cara
mengasah strategi untuk mempromosikan KSE di seluruh sekolah.

Anda mungkin juga menyukai