Anda di halaman 1dari 16

Guru Bergerak, Indonesia Maju

Koneksi
antar materi
modul 2.2
Pembelajaran
Sosial Emosional
Ibnu Sugeng Riyadi
cgp aNGKATAN VI
Mungkin kita pernah mengalami marah, kesal, stres
menghadapi perilaku siswa. Banyak dipusingkan dengan tugas
sekolah yang menumpuk ataupun ada masalah di keluarga.
Tentu ini sangat mengganggu pikiran kita. Bagaimana
mengatasinya..? Dengan Pembelajarn Sosial Emosional kita
akan dapat mengatasi permasalahan tersebut, baik yang
ada pada siswa maupun diri kita sendiri.
Apa itu Pembelajaran Sosial Emosional?
Pembelajaran Sosial
Emosional adalah
proses pembentukan diri yang berkaitan
dengan kesadaran diri, kontrol diri,
kemampuan berelasi serta kemampuan-
kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat
bertahan dalam masalah sekaligus memiliki
kemampuan pembelajaran
memecahkannya.
Pembelajaran Sosial Emosional dilakukan
secara kolaboratif antara guru dan siswa
agar mampu mengembangkan
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai

Kesadaran Penuh (Mindfullness)


Pembelajaran Sosial Emosional
dikembangkan dengan menggunaan
pendekatan kesadaran penuh
(Mindfullness). Melalui kesadaran
penuh akan muncul perasaan
tenang, pikiran menjadi jernih,
stres berkurang dan pada akhirnya
fokus dan semangat untuk belajar
TEKNIK S T O P
Untuk melatih kesadaran penuh
menggunakan teknik STOP:
S : Stop, berhenti sejenak dari
aktivitas
T : Take a deep breath, tarik nafas
dalam-dalam
O : Observe, amati apa yang
dirasakan pada tubuh, pikiran
dan perasaan
P : Proceed, lanjutkan kembali
aktivitas
5 kompetensi sosial emosional
1.Kesadaran Diri (Self Awareness)
Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nlai diri sendiri, dan
begaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks
kehidupan.
2.Manajemen Diri (Self Management)
Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam
berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi
3.Kesadaran Sosial (Social Awareness)
Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain
termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang
berbeda-beda.
4.Kemampuan Berelasi (Relationship Skill)
Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang
sehat dan suportif.
5.Pembuatan Keputusan Bertanggung Jawan (Responsible Decision Making)
Kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas
kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman,
dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan
dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan
kelompok.
Diadaptasi dari Diagram K. Fort - Catanese (dalam Hawkins, 2017)
Filosofi Nilai &
KHD Peran Guru
Penggerak
Koneksi Antar
Pembelajaran
Sosial Materi :
Emosional Profil Pelajar
Pancasila
Visi Guru
Penggerak

Pembelajaran
Budaya
berdiferensiasi
Positif
Keterkaitan
Antar Materi
Modul 1.1. Filosofi Ki Hajar Dewantara
Melalui Pembelajaran Sosial
Emosional Guru adalah menciptakan
Well Being Ekosistem Pendidikan di
Sekolah sehingga kondisi menjadi
nyaman sehat dan bahagia bagi
murid. Hal ini sejalan dengan Filosofi
Ki Hajar Dewantara

Keterkaitan
Antar Materi

Modul 1.2. Nilai dan Peran Guru


Penggerak
Guru penggerak memiliki nilai-nilai (berpihak
pada murdi, reflektif, inovatif, kolaboratif dan
mandiri) untuk dapat mewujudkan
pembelajaran sosial emosional. Melalui Peran
Guru sebagai Pendidik adalah menciptakan
Well Being Ekosistem Pendidikan di Sekolah
sehingga kondisi menjadi nyaman sehat dan
bahagia bagi murid
Keterkaitan
Antar Materi

Modul 1.3. Visi Guru Penggerak


Melalui pembelajaran sosial
emosional guru dapat mewujudkan
visi yang diharapkan yaitu dapat
membentuk karakter murid yang
beriman, merdeka, berekspresi,
bahagia, kreatif, mandiri dan
menjadi pembelajar sejati, sehingga
terwujud Profil Pelajar Pancasila
Keterkaitan
Antar Materi
Modul 1.4. Budaya Positif
Melalui pembelajaran sosial emosional seorang guru
atau pendidik, harus mampu menggunakan segala
kekuatan dan potensi yang ada untuk mengembangkan
budaya positif di sekolah. Budaya positif yang dapat
dilakukan di sekolah untuk menerapkan Latihan
Berkesadaran Penuh (Mindfulness) sambil
mengembangkan kompetensi kesadaran diri adalah
dengan mengenali emosi. Hal ini dapat membantu guru
dan murid dapat merespon terhadap kondisinya sendiri

Keterkaitan
Antar Materi
Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran sosial emosional dengan pendekatan
Mindfulness menjadi Budaya Positif di sekolah, maka
pembelajaran Berdiferensiasi akan mudah diterapkan karena
anak akan lebih fokus, semangat dan bertanggung jawab
terhadap tugas dan bahagia karena pembelajaran yang
disajikan sesuai dengan kebutuhan belajar, minat dan profil
belajar sehingga mewujudkan terciptanya Profil Pelajar
Pancasila dalam rangka mewujudkan Merdeka Belajar.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai