Anda di halaman 1dari 12

JURNAL REFLEKSI

COACHING SUPERVISI AKADEMIK


Pendidikan Guru Penggerak
25 OKTOBER 2022
Rohaeni Nur Eli, S.Si., M.Pd | CGP Angkatan 5 SMKN 2 Cimahi
Nuril Fitri, M.Si.| Fasilitator Sri Lisnanur/ Pendamping Praktik

A. Peristiwa Refleksi ini menggunakan


1. Mulai dari diri 24 September 2022 model 4 P
Awal mempelajari modul 2.3 yaitu
mulai dari diri dengan menjawab Peristiwa
pertanyaan reflektif mengenai Perasaan
perasaan waktu observasi serta
Pembelajaran
enceritakan pengalaman saat di
observasi. Penerapan

2. Eksplorasi konsep 29 September


3. Eksplorasi konsep 30 September
2022
dan 1 Oktober 2022
Pada sesi latihan ini, Anda akan
bekerjasama dengan satu CGP lainnya
untuk berlatih percakapan coaching
dengan alur TIRTA, sesi latihan ini saya
dipasangkan dengan CGp lain ibu
Yuanita., bergantian sebagai caoch
dan coachee. selanjutnya mengisi
Refleksi diri latihan coaching
Gambar 1. Ilustrasi Coaching

Dilanjutkan ekslporasi konsep


mengenai konsep coaching secara
umum sebanyak 9 halaman. Sub bab
materi selanjutnya adalah (1)
paradigma berpikir dan rpisnsip
coaching (2) Kompetensi Inti Coaching
dan TIRTA sebagai Alur Percakapan
Coaching, dan (83) Supervisi Gambar 2. Ruang Kolaborasi sesi latihan durasi
waktu percakapan 17 menit
akademik dengan paradigma
coaching.
COACHING SUPERVISI AKADEMIK

ruang kolaborasi dilanjutkan Pada sesi ini saya bersma bu Nurmalida, Ibu siti
dengan sesi praktik coaching maesarah bertukar peran bergantian menjadi
dilakukan dengan durasi maksimak observer, coach, dan coachee.
15 menit masih bersama ibu Siti
Maesarah bergantian memerankan B. Perasaan
coach dan coachee, dilanjutkan
dengan mengisi lembar refleksi diri Terkait pengalaman belajar emosi yang
praktik coaching dirasakan kagum luar biasa pada coaching ini
dan penasaran mempraktikannya. Bagaimana
manfaat prinsip coaching ini dapat
memberdayakan coachee.

Tertantang dan bersemangat untuk lebih sering


mempraktikan coaching dengan rekan sejawat,
dengan murid, bahkan mempraktikan di dalam
keluarga agar prinsip-prinsip coaching semakin
Gambar 3. Ruang Kolaborasi sesi praktik durasi
waktu percakapan 15 menit terasah dan terampil.
3. Demontrasi Kontekstual 4
Oktober 2022 Perasaan senang dan puas serta lega diperoleh
Saat coachee telah dapat menemukan solusi dari
permasalahannya, menemukan strategi, kapan
akan menjalankan rencanya serta coachee
mampu berkomitmen dalam menjalankan
rencananya

C. Pembelajaran
1. Pengalaman belajar yang diperoleh
COACHING
Gambar 4. Praktik Coaching SUpervisi
Akademik Sebuah proses kolaborasi yang berfokus
pada solusi, berorientasi pada hasil dan
Saya berlatih mempraktikkan
percakapan coaching secara sistematis, dimana coach memfasilitasi
berkelompok. Percakapan coaching peningkatan atas performa kerja,
ini merupakan situasi nyata yang pengalaman hidup, pembelajaran diri dan
dihadapi coachee. Situasi ini dapat pertumbuhan pribadi dari coachee.
mengenai pembelajaran maupun
PARADIGMA BERPIKIR COACHING
personal coachee.
1 Fokus pada coachee yang akan dikembangkan
2 Bersikap terbuka dan ingin tahu
3 Memiliki kesadaran diri yang kuat
4 Mampu melihat peluang bari di masa depan
COACHING SUPERVISI AKADEMIK

KEMITRAAN
PRINSIP
Dalam coaching posisi COACHING MEMAKSIMALKAN
coach terhadap POTENSI
coachinya adalah mitra.
Itu berarti setara, tidak
ada yang lebih tinggi Proses Kreatif ini
maupun lebih renah dilakukan melalui
percakapan yang dua
PROSES KREATIF arah, memicu proses
berpikir coachee,
Proses Kreatif ini dilakukan melalui memetakan dan menggali
percakapan yang dua arah, memicu proses situasi coachee untuk
berpikir coachee, memetakan dan menggali menghasilkan ide-ide
situasi coachee untuk menghasilkan ide-ide baru.
baru.

COACHING DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

FILOSOFI KHD SISTEM AMONG


Proses coaching sebagai Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing
komunikasi pembelajaran Madyo Mangun Karso, Tut
anatara guru dan murid, Wuri Handayani, menjadi
murid diberikan ruang semangat yang menguatkan
kebebasab untuk menemukan keterampilan komunikasi guru
keuatan dirinya dan peran dan murid dengan
pendidik sebagai "pamong" menggunakan pendekatan
dalam memberi tuntunan dan coaching. Tut Wuri
memberdayakan potensi yang handayani menjadi kekuatan
ada agar murid tidak dalam pendekatan proses
kehilangan arah dan coaching dengan
menemukan kekuatan dirinya memberdayakan
tanpa membahayakan dirinya. (andayani/handayani) semua
kekuatan diri pada murid.
COACHING SUPERVISI AKADEMIK
KOMPETENSI INTI COACHING

KEHADIRAN MENGAJUKAN
MENDENGARKAN
PERTANYAAN BERBOTOT
PENUH/PRESENCE DENGAN AKTIF
Pertanyaan yang
Kemampuan untuk Seorang Coach diajukan menggugah
bisa hadir utuh yang baik akan coachee untuk
bagi coachee, mendengarkan lebih berpikir, menstimulasi
sehingga badan, banyak dan lebih pemikiran,
pikiran, hati sedikit berbicara. memunculkan hal-hal
selaras saat Fokus dan pusat baru,
sedang melakukan komunikasi adalah mengungkapkan
percakapan pada diri coachee, emosi
yakni mitra bicara

PERCAKAPAN BERBASIS COACHING


DENGAN ALUR TIRTA
TUJUAN UMUM

T
IDENTIFIKASI

Tahap awal dimana coach dan


coachee menyepakati tujuan
pembicaraan yang akan
I Coach melakukanpenggalian dan
pemetaan situasi yang sedang
dibicarakan dan
berlangsung Idealnya tujuan menghubungkan dengan fakta-
ini datang dari coachee fakta yang ada.
COACHING
ALUR
TIRTA

TANGGUNG JAWAB RENCANA AKSI

Ta R
Coach membantu coachee
d a l a Coach
m m i m membantu
i l a h d a n m ecoachee
milih
Komitmen coachee dalam h a s i ldalam
p e m i kmemilih
iran sela danm a mimilih
sesi
membuat sebuah Rencana y a n ghasil na ntinya
pemikiran dselama
i j a d i k a nsesi
aksi dan menjalankannya s e byang
u a h rnantinya
a n c n g a n aakan
k s i dijadikan
sebuah rancangan aksi
COACHING SUPERVISI AKADEMIK

SUPERVISI AKADEMIK DENGAN


PARDIGMA BERPIKIR COACHING
Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai kegiatan
berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin
pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni
pembelajaran yang nerpihak pada murid.
Beberapa prinsip-prinsip supervisi akademik dengan paradigma
berpikir coaching meliputi: kemitraan, kontruktif, terencana,
reflektif, objektif, berkesinambungan, dan komprehensif
siklus dalam supervisi yakni : Pra-observasi, Observasi dan Pasca-
observasi.
3. Apa yang sudah baik berkaitan dengan
keterlibatan Saya dalam proses belajar
2. Emosi yang dirasakan Yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan saya
dalam proses belajar, saya sudah belajar dengan aktif
Terkait pengalaman belajar dan penuh semangat. Pada saat latihan perdana
emosi yang dirasakan kagum
luar biasa pada coaching ini praktik coaching dan saat melaksanakan coaching
dan penasaran supervisi akademim dengan 3 kegiatan yaitu pra-
mempraktikannya. observasi – observasi – pasca observasi, sudah dapat
Bagaimana manfaat prinsip
coaching ini dapat mempraktikan coaching sesuai dengan alur TIRTA,
memberdayakan coachee. sudah dapat hadir sepenuhnya dalam percakapan
dengan melakukan kegiatan STOP dan Mindful listening,
Tertantang dan bersemangat sudah dapat membuat membuat pertanyaan yang
untuk lebih sering
mempraktikan coaching berbobot.
dengan rekan sejawat,
dengan murid, bahkan 4. Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan
mempraktikan di dalam keterlibatan diri dalam proses belajar
keluarga agar prinsip-prinsip
coaching semakin terasah Adapun yan perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan
dan terampil.
diri dalam proses belajar terutama saat melakukan
Perasaan senang dan puas coaching yaitu bagian mendengarkan dengan RASA
serta lega diperoleh Saat meskipun sudah memberikan sinyal “hmmm”, “ok”, “ya”,
coachee telah dapat
menemukan solusi dari mengangguk dan kontak mata, ataupun tindakan
permasalahannya, seperti tetapi ingin lebih mampu tetapi menemukan
menemukan strategi, kapan penyebab sebenarnya dari persoalan coachee. Selain
akan menjalankan rencanya itu yang ingin diperbaiki adalah pada membuat
serta coachee mampu
berkomitmen dalam pertanyaan yang berbobot dari kata kunci hasil
menjalankan rencananya mendengarkan dan memperhatikan semua ucapan
coachee..
COACHING SUPERVISI AKADEMIK

D. Penerapan

Langkah terlahir mengunggah dokumen yang


Saya melakukan rangkaian supervisi
digunakan pada kegiatan Aksi Nyata ini pada
klinis dan percakapannya dengan
laman LMS, meliputi:
paradigma berpikir coaching secara
Lembar Catatan Percakapan Pra-Observasi
langsung dengan rekan sejawat. Kelas
Rangkaian supervisi klinis ini terdiri Lembar Catatan Percakapan Pelaksanaan
dari kegiatan perencanaan sebelum Observasi Kelas
observasi (pra-observasi), observasi Lembar Catatan Percakapan Pasca-
dan pasca observasi berupa praktik Observasi Kelas
percakapan coaching yang Lembar Rencana Pengembangan Diri
memberdayakan. Saya melakukan Lembar Refleksi Diri Latihan Coaching
praktik dengan rekan sejawat. Saya
akan menjadi supervisor dan satu
3. Demontrasi Kontekstual 4 Oktober 2022
rekan sejawat menjadi guru yang
akan diobservasi. Saya melakukan Kegiatan pra-observasi dilaksankan pada hri
pra-observasi berupa percakapan
Jumat, 14 oktober 2022 dengan supervisee ibu
mengenai bagian dari pembelajaran
yang akan menjadi fokus Yuliani guru mapel IPAS. pertanyaan pra
pengembangan. Bagian ini direkam observasi meliputi materi yang akan diajarkan,
sebagai bahan pendukung penilaian tujuan, area penegmbanagan yang hendak
dan refleksi CGP. Hasil rekaman
dicapai, strategi, tahapan pembelajaran, serta
diberikan kepada Pengajar Praktik..
Saya melakukan observasi penilaian.
pembelajaran di kelas rekan sejawat.
Berikut adalah link percakapan pra-
Saya membuat catatan lembar observasi :
observasi sebagai data yang akan
digunakan pada pasca observasi. https://drive.google.com/file/d/11uKLPyzlkKyS
Setelah mendapatkan data hasil zNJUYvTNunF-q9zd2CfU/view?usp=sharing
supervisi, saya akan melakukan sesi
percakapan pasca observasi
dengan dihadiri oleh Pengajar
Praktik. Pada sesi ini, Saya
mempraktikkan pemberian umpan
balik berbasis coaching dan
percakapan coaching (refleksi dan
kalibrasi). Percakapan perencanaan
juga dihadirkan sebagai bentuk
perencanaan pengembangan diri
guru kedepannya.
Gambar 5 Percakapan pra-obsrvasi
COACHING SUPERVISI AKADEMIK

Kegiatan observasi dilaksanakan


Jum'at 22 oktober 2022. dilaksanakan
selama 6 x 45 menit. adpaun
beberapa catatan dalam observai ini
melihat kesesuaian antara
kesepakatan dengan pelaksanaan di
kelas. Dilakukan di Kelas X KI B mata
pelajaran IPAS.

Gambar 6 Kegiatan observasi di kelas


Tujuan sudah diutarakan di kegiatan
awal setelah teknik stop dan teramati Kegiatan pasca observasi dilakukan setelah
siswa mendengarkan informasi dari bu kegiatan selesai dilakukan diruangan yang
Yuli. berbeda berikut kegiatan percakapan pasca
observasi yang dilaksanakan dengan durasi
Indikator dan area pengembangan 18 menit. Adapun isi dari percakapan sebagai
yang ingin dicapai yaitu peningkatan berikut:
kreatifitas mulai berkembang hal ini Terkait refleksi dari guru yang disupervisi
ditunjukkan adanya pemilihan larutan Kesesuaian pelaksanaan dengan yang
yang dipilih untuk dibuat prosedurnya telah direncanakan.
serta dapat terlihat dari desain Hal-hal yang dirasakan memuaskan
prosedur yang anak-anak buat untuk dalam proses pembelajaran.
dipresentasikan. Hal-hal yang memuaskan dalam proses
pembelajaran
Secara keseluruhan sudah sangat Kesulitan yang dialami siswa dan strategi
sesuai dengan yang disepakati saat pemecahannya.
pra=observasi, pada saat kegiatan Kesulitan yang dialami guru dan alternatif
awal setelah teknik STOP sudah lain mengatasii kesulitan
dilakukan tes dianostik atau tes
kemampuan awal hanya belum
adanya pemetaan dari hasil tes
diagnostik sebagai dasar dari
pembentukan kelompok yang sesuai
dengan minat dan kesiapan belajar
dari muridnya. Respon guru terhadap
pertanyaan dari murid cepat. Terlihat
beberapa murid terlibat aktif dalam
pembejaran meskipun masih ada satu
dua orang yang masih menunjukkan
Gambar 7 percakapan pasca observasi
perilaku kurang aktif dan tidak
berpartisipasi didalam kelompoknya.
COACHING SUPERVISI AKADEMIK

E. Refleksi Diri Coaching Pra Observasi

·Secara umum rangkaian proses coaching supervisi akademik sudah berjalan


dengan baik, mulai dari pra-observasi, observasi dan pasca-observasi.
Tahapan coaching supervise akademik berjalan dengan baik dan proses
coaching tercapai sesuai harapan dari coach dan coachee.
·Proses coaching yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan menggali potensi
untuk memberdayakan coachee agar proses pembelajaran lebih kreatif.
·Untuk tetap dalam kondisi presence (kehadiran penuh) saya sudah
mendengarkan dengan aktif (RASA), merangkum apa yang disampaikan
coachee, tersenyum, respon mengangguk, mengapresiasi dengan berkata Ok,
jadi dan hebat.
·Untuk memperbaiki saya akan berlatih terus melaksanakan coaching supervisi,
dengan rekan guru sejawat, sehingga saya lebih kreatif menggali dan
memberdayakan potensi coachee dalam melaksanakan pembelajaran yang
mengakomodasi kebutuhan belajar siswa dan mewujudkan wellbeing.

F. UMPAN BALIK DARI COACHEE

Pertanyaan untuk coachee: Apa yang Anda rasakan pada saat


percakapan pra-observasi? Merasa senang, lega, karena proses
supervisi yang dilakukan tidak seperti supervisi biasanya, ada pra-
observasi yang membuat saya siap. Ada kesepakatan awal dahulu
sebelum proses supervisi. Pada saat observasi semua kegiatan
terdokumentasikan dengan baik, baik secara langsung maupun
rekaman video. Hal ini jadi masukan bagi saya untuk memperbaiki
proses pembelajaran yang akan datang. Melalui lembar
pengembangan diri membuat saya lebih terbantu dalam
menentukan proses perbaikan diri secara spesifik, terarah dan
terukur.

Anda mungkin juga menyukai