Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

MINI RISET
IMPLEMENTASI MANAJEMEN
KETATAUSAHAAN DI TK IMMANUEL KIDS
MEDAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Rutin Mata Kuliah


Manajemen Pendidikan

DISUSUN
Oleh :
Fortina Verawati Sianturi ( 8206182026 )

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan bagi anak usia

0-6 tahun. Pendidikan anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan dan

stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dengan tujuan

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan jenjang selanjutnya.

Anak usia dini merupakan masa periode emas atau golden age, pada usia 4 tahun

tingkat kecerdasan anak telah mencapai 50%, usia 8 tahun 80%, dan sisanya

sekitar 20% di-peroleh setelah usia 8 tahun. Dalam kurikulum 2013 PAUD,

terdapat 6 aspek perkembangan berbasis program pengembangan seperti perkem-

bangan nilai agama dan moral, kognitif, fisik motorik, sosial emosional, bahasa,

dan seni (Fakhruddin. 2018: 10).

Permasalahan pendidikan TK adalah kualitas yang masih rendah, baik dari

segi fisik maupun struktural (Zebua & Siburian, 2019). Meski lembaga TK

tersebar dimana-mana, akan tetapi banyaknya pendirian TK tidak selalu sebanding

dengan peningkatan mutu dari pendidikannya itu sendiri. TK hanya sekedar

dibangun secara fisik, akan tetapi tidak mendukung secara struktural atau

sebaliknya. Perluasan dan pemerataan pendidikan perlu diperhatikan. Perluasan

pendidikan adalah upaya untuk mengadakan sarana dan prasarana pendidikan

secara merata. Pemerataan pendidikan yakni upaya pemenuhan hak yang sama

dalam mengenyam pendidikan bagi seluruh masyarakat (Hakim, 2016). Hambatan

lainnya, seperti: banyaknya kompetisi, kurangnya modal, lokasi tidak strategis,


serta kurangnya keterampilan dari tenaga kerja atau pendidik yang tidak

diperhatikan oleh manajemen sekolah tersebut (Omar, 2016). Sesuai paparan

tersebut maka baik TK milik pemerintah kota, pemerintah desa, atau orang

perseorangan, harus bersama-sama memperhatikan kualitas dari TK yang akan

didirikannya. Kualitas tersebut perlu diperhatikan dalam upaya pemenuhan

persyaratan pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan PAUD secara holistis

dan integrasi, baik berupa sarana dan prasarana, kualitas guru, pendirian sekolah,

penyelenggaraan, pengelolaan, evaluasi, pelaporan, dan pembinaan lembaga.

Selain penyelenggaraan pendidikan, pemerataan akses pendidikan yang mengarah

kepada upaya pemerintah agar seluruh anak dapat mengenyam pendidikan, tanpa

ada perbedaan suku, ras, agama, dan status sosial juga perlu diperhatikan.

Manajemen pendidikan merupakan suatu bentuk tata cara kerjasama antar

pihak pendidikan demi pencapaian target yang telah ditetapkan berkaitan dengan

manajer yang melakukan tugas administrasi pendidikan penataan, pengaturan,

pengelolaan. Kita mengetahui ilmu manajemen memberikan pemahaman tentang

tata cara penelitian, menganalisis serta pemecahan masalah-masalah yang

berkaitan dengan manajerial dan telah dilakukan dari dulu hingga berkembang

pesat seiring kemajuan teknologi di era globalisasi. Menurut James A. F. Stoner

(dalam Munastiwi, 2019) manajemen ialah mekanisme perancangan, penyusunan,

petunjuk pelaksanaan, dan pengendalian suatu kelompok serta penggunaan

sumber daya lainnya agar mencapai yang dituju. Reid, Bullock, dan Howarth

(Munastiwi, 2019) menyatakan bahwa manajemen itu penting dalam

mempermudah pengembangan dan pelaksanaan agenda, mempermudah


organisator dalam mengimplementasikan visi dan misi organisasi, mewujudkan

kondisi tertata, serta meningkatkan ketepatan dan daya guna keorganisasian. Hal

ini berarti manajemen yang baik akan menghasilkan kualitas lembaga yang tinggi,

oleh karena itu implementasi manajemen yang baik akan dapat meningkatkan

kualitas lembaga pendidikan. Sebaliknya, jika manajemen tersebut tidak

diimplementasikan dengan baik, maka dapat mengakibatkan rendahnya kualitas

lembaga pendidikan itu sendiri.

Aktivitas manajemen pendidikan anak usia dini mencakup banyak bagian

dan sub bagiannya yang diklasifikasikan satu diantaranya adalah tata kelola

PAUD. Pada era teknologi saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa data dan

informasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang tercapainya

tujuan dari suatu lembaga pendidikan (Departemen Agama, 2003). Peran data dan

informasi bagi seluruh lembaga dapat diibaratkan seperti fungsi darah yang vital

dalam menjaga metabolisme tubuh manusia sehingga seseorang dapat tetap

bertahan hidup dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Salah satu informasi

yang sangat penting bagi dunia pendidikan adalah rekaman dari kegiatan

pendidikan, rekaman tersebut dikelola oleh tata usaha lembaga pendidikan.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka masalah yang

muncul dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Kualitas yang masih rendah, baik dari segi fisik maupun struktural

2. Banyaknya pendirian TK tidak selalu sebanding dengan peningkatan

mutu dari pendidikannya itu sendiri


3. Banyaknya kompetisi, kurangnya modal, lokasi tidak strategis, serta

kurangnya keterampilan dari tenaga kerja atau pendidik yang tidak

diperhatikan oleh manajemen PAUD

C. Batasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, agar penelitian ini lebih efektif, terarah

dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan batasan masalah. Adapun

batasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah

1. Subyek yang di teliti hanya peserta didik kelompok B di Immanuel.

2. Penelitian ini di fokuskan pada implementasi manajemen ketatausahaan

di TK Immanuel Medan

D. Rumsan masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan

adalah “Bagaimana Implementasi Manajemen Ketatausahaan di TK Immanuel

Medan”?

E. Tujuan survey

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Implementasi

Manajemen Ketatausahaan di TK Immanuel Medan.

F. Manfaat survey

Memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam mengimplementasi

Manajemen Ketatausahaan di TK Immanuel Medan. Hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat memberi kontribusi yang positif berupa meningkatnya mutu


pelayanan terhadap pelanggan pendidikan dalam meningkatkan mutu pelayanan

administrasi ketatausahaan, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga sampai

evaluasi.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

A. Pengertian Manajemen Ketatausahaan

Ketatausahaan merupakan subsistem organisasi, dalam hal ini termasuk

organisasi seperti madrasah. Kegiatan utamanya adalah mengurus segala bentuk

administrasi, mulai dari surat-menyurat sampai dengan investasi barang. Bila

dilihat dari pengertian di atas, maka tata usaha tidak hanya menyangkut kegiatan

surat-menyurat saja tetapi juga menyangkut semua bahan keterangan dan

informasi yang berwujud warkat. Menurut William Leffingwe & Edwin Robinson

dalam The Liang Gie (2003), pekerjaan kantor atau tata usaha ini pekerjaannya

menyangkut segala usaha perbuatan tentang warkat, pemakaian warkat-warkat,

dan pemeliharaannya guna dipakai untuk mencari keterangan di kemudian hari.

Ketatausahaan menjadi penting karena ketatausahaan dapat membantu

dan mempermudah subsistem yang lain seperti bagian kesiswaan, administrasi

personel, dan lainnya. Dalam hal ini ada istilah yang disebut dengan mekanisme

bantu artinya kegiatan ketatausahaan madrasah dapat dipergunakan untuk

membantu pimpinan (kepala madrasah) dalam mengambil keputusan, sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses

administrasi, dengan data yang diperlukan. Apabila manajemen ketatausahaan

berjalan dengan baik maka kegiatan yang menyangkut pembelajaran dan tujuan

pembelajaran dapat berjalan dengan baik pula. Untuk itu, diperlukan staf tata

usaha yang profesional dan kompeten di bidangnya.


Mengingat arti pentingnya hal ini, pemerintah menaruh perhatian yang

cukup besar terhadap mutu tenaga kependidikan. Hal ini terbukti dengan

dikeluarkannya beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang

itu. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Depdiknas merupakan Direktorat Jenderal yang dibentuk melalui PP Nomor 8

Tahun 2005 tentang Tata Kerja dan Susunan Organisasi Lembaga. Salah satu

direktorat di bawahnya adalah Direktorat Tenaga Kependidikan, yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pemberian

bimbingan teknis, supervisi, dan evaluasi di bidang pembinaan tenaga

kependidikan pada pendidikan formal.

Ketatausahaan yang teratur dan tertib merupakan alat informasi dan

referensi dasar yang sistematik yang metodenya dapat membantu madrasah untuk

memperlancar kegiatan. Namun, sampai sekarang masih banyak orang yang

menganggap remeh pekerjaan bidang ketatausahaan, merupakan pekerjaan

sambilan dan sebagainya, sehingga merugikan lembaga itu sendiri. Di tingkat

sekolah/madrasah, upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan ternyata masih

banyak menemukan kendala-kendala. Diantara kendala tersebut yang sepertinya

luput dari pantauan banyak orang ialah masalah mutu pegawai tata usaha (TU)

sekolah/madrasah yang belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

peningkatan mutu pendidikan. Disadari atau tidak, mutu pegawai tata usaha

sekolah/madrasah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu sebuah

sekolah. Namun disayangkan, upaya peningkatan mutu dan kinerja pegawai tata

usaha sekolah kelihatannya masih kurang mendapat perhatian. Berdasarkan uraian


itu dapat dipahami bahwa ketatausahaan merupakan suatu hal yang penting

dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan, karena ketatausahaan merupakan

penunjang sekolah/madrasah untuk tercapainya tujuan pendidikan.

B.     Jenis-Jenis Kegiatan Dan Tugas-Tugas Ketatausahaan

Bagian ketatausahaan sekolah dimaksudkan untuk dapat mempermudah

proses penyelenggaraan di sekolah. Secara terperinci kegiatan yang dibantu

kemudahannya adalah:

a. Kegiatan Yang Menyangkut Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum adalah segala proses penyelenggaraan yang

bertujuan memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar agar efektif dan

efisien. Penyusunan jadwal, pembuatan kalender akademik dan sebagainya biasa

dilakukan oleh kepala sekolah atau diserahkan kepada seorang/beberapa orang

guru. Mereka hanya mengerjakan penyusunannya tetapi pengerjaan penulisan ke

papan tulis besar diserahkan ke tata usaha

b. Kegiatan Yang Menyangkut Manajemen Siswa.

Pekerjaan tata usaha yang menunjang manajemen siswa banyak

berhubungan dengan hak dan kewajibannya sebagai pegawai negeri sipil antara

lain:

a) Mendaftar calon siswa (mulai dari pengadaan formulir).

b) Mengisi buku induk dan buku klaper.

c) Mengurus dan mengatur warkat-warkat jika ada pemindahan siswa.

d) Mengisi daftar presensi sampai menghitung prosentasenya.


e) Mengatur ruang kelas, ruang laboratorium dan ruang kegiatan yang

lain.

f) Membuat laporan dan statistik mengenai keadaan siswa setiap bulan

dan setiap tahun.

c. Kegiatan Yang Menyangkut Manajemen Personil.

Pekerjaan tata usaha yang menunjang manajemen personil banyak

berhubungan dengan hak dan kewajibannya sebagai pegawai sipil antara lain:

a Melaksanakan pengetikan dan pengaturan warkat untuk

pengangkatan sebagai pegawai negeri, mengatur permintaan tanda

tangan dari kepala sekolah dan mengirimkannya.

b Membantu memperbanyak salinan surat-surat keputusan serta

lampiran-lampiran yang dibutuhkan untuk pengurusan kenaikan

pangkat, penggunaan hak cuti atau pensiun.

c Menyiapkan, menyimpan, dan menisci kartu pegawai.

d Menyiapkan blangko-blangko presensi pegawai.

e Membantu kepala sekolah dalam membuat laporan statistik

keadaan pegawai edukatif dan administratif.

f Mengerjakan tugas-tugas lain, baik bersifat rutin maupun

insidental.

d. Kegiatan Yang Mengenai Penataan Inventaris Sekolah

a Pekerjaan inventaris sebenarnya menyangkut bagian manajemen

sarana, yaitu mencatat keluar masuknya barang, pemeliharaan dan

penyimpanannya. Pekerjaan ketatausahaan yang menyangkut


penataan inventaris meliputi: Pencatatan masuknya barang-barang,

member label dan nomor inventaris, mengklasifikasikan

b Pencatatan keluarnya barang-barang misalnya digunakan,

dipinjam, dihibahkan (diberikan kepada lembaga lain atau

perseorangan), disingkirkan.

e. Kegiatan Yang Menunjang Penataan Keuangan.

Kegiatan yang dikerjakan dalam penataan surat-menyurat dipisahkan

menjadi: pengurusan surat-menyurat masuk, pengurusan penyimpanan surat

(kearsipan), dan pengurusan surat-surat keluar.

f. Kegiatan Yang Mengenai Pekerjaan Surat-Menyurat.

Dalam keuangan sekolah, ada bermacam-macam bendahara. Bermacam-

macam bendahara yang ada mengerjakan administrasi keuangan. Bendahara

Negara yang diangkat dan ditetapkan dengan surat keputusan yang mempunyai

tugas menerima, membagikan, dan mempertanggungjawabkan. Yang dimaksud

adalah bendahara yang mengurusi gaji pegawai dan mengurusi uang otorisasi.

Uang otorisasi atau uang yang dipertanggungjawabkan, proses pengajuan

permintaannya sampai dengan proses pengambilan gaji.

g. Kegiatan Yang Menunjang Manajemen Sarana

Kegiatan ketatausahaan yang menyangkut administrasi sarana yang

sebenarnya sebagian besar sebenarnya telah berhubungan dengan ketatausahaan

yang mengenai inventarisasi. Di samping penataan inventaris, tata usaha yang lain

adalah ketatausahaan mengenai perencanaan pengadaan yang dimulai dari

mendaftar alat/sarana, menyeleksi dan mendaftar kebutuhan


Disamping ketatausahaan yang menyangkut pekerjaan administrasi dan

surst menyurat, masih ada lagi ketatausahaan lain yang diperlukan disekolah.

1.      Daftar Hadir Pegawai

Daftar hadir merupakan alat untuk mengetahui kerajinan atau kedisiplinan

pegawai, baik edukatif maupun administrative

2.      Buku Piket

Selain buku daftar hadir, perlu juga disekolah disediakan buku piket.

Buku ini diisi oleh guru piket agar kejadian – demi kejadian yang muncul tiap hari

dapat diketahui oleh semua guru yanga bekerja di sekolh itu dan terutama oleh

Kepala Sekolah.

3.      Buku Notulen Rapat Sekolah

Rapat sekolah merupakan momentum penting yang tidak dapat diabaikan.

Hal yang dibicarakan dalam rapat serta keputusannya harus dituliskan dalam

bentuk notulen rapat.

C. Pengertian Manajemen Kemitraan

Satuan pendidikan anak usia dini, tidak dapat memberikan semua

kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya, sehingga diperlukan

keterlibatan bermakna dari orang tua/keluarga dan anggota masyarakat. Anak-

anak belajar dengan lebih baik jika lingkungan sekitarnya mendukung, yakni

orang tua, guru, dan anggota keluarga lainnya serta masyarakat sekitar. Artinya,

satuan PAUD, keluarga, dan masyarakat merupakan “Tri Pusat Pendidikan” yang

sangat penting untuk dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak


secara optimal. Untuk itu, perlu dibangun kemitraan antara satuan PAUD,

keluarga, dan masyarakat.

Kemitraan antara satuan PAUD, keluarga dan masyarakat mestinya dapat

bersinergi dengan baik dan bermakna. Sebagai unsur dalam ekosistem yang

terdekat dengan anak, keluarga mempunyai banyak kesempatan melalui interaksi

dan komunikasi seharihari. Bentuk dan cara-cara interaksi dengan anak di dalam

keluarga akan memengaruhi pertumbuhan karakter anak. Proses interaksi yang

diterima anak dari keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar

untuk proses perkembangan selanjutnya di luar rumah, termasuk di sekolah/satuan

pendidikan dan masyarakat.

Kemitraan dapat dinilai strategis untuk mengidentifikasi persoalan yang

terjadi dan merumuskan model kerjasama yang harmonis dan strategik diantara

para pelaku program pendidikan anak usia dini. Penguatan kemitraan keluarga,

satuan PAUD dan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan efesiensi,

efektifitas dan produktivitas model kemitraan dan hubungan antar komoponen

penyelenggaraan PAUD.

Tujuan kemitraan yaitu untuk menjalin kerjasama dan keselarasan

program pendidikan di satuan PAUD, keluarga, dan masyarakat sebagai tri pusat

pendidikan dalam membangun ekosistem pendidikan yang kondusif untuk

menumbuh kembangkan karakter dan budaya berprestasi peserta didik. Seperti

dua unsur tri pusat pendidikan lainnya. dalam pengembangan kemitraan,

masyarakat memiliki peran sebagai berikut:


1. Mengembangkan dan menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses

pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,

masyarakat dan keluarga.

2. Menyelenggarakan dan mengendalikan mutu layanan pendidikan, baik

dilakukan secara perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi,

dunia usaha, maupun organisasi kemasyarakatan.

D. Implementasi Manajemen Dalam Ketatausahaan

Pelaksanaan program kemitraan merupakan proses menjalankan kegiatan

yang telah diprogramkan dan diorganisasikan. Berikut adalah rangkaian

pelaksanaan program kemitraan tri sentra pendidikan yang dilakukan di satuan

PAUD.

a Pengembangan Kapasitas Warga Satuan PAUD

Hal terpenting dalam membangun kemitraan antara satuan PAUD, orang

tua/wali, dan masyarakat agar dapat berjalan dengan baik dan benar adalah

pemahaman semua warga sekolah tentang hakikat kemitraan yang meliputi

tujuannya, program/kegiatan, dan dampak yang diharapkan sebagai muara akhir

dari kemitraan tersebut, yaitu terciptanya ekosistem pendidikan yang dapat

membangun karakter dan budaya berprestasi bagi semua warga sekolah

khususnya peserta didik.

Secara khusus, berikut ini tujuan program kemitraan satuan PAUD

dengan keluarga dan masyarakat untuk:


a Menguatkan jalinan kemitraan antara satuan PAUD, keluarga, dan

masyarakat dalam mendukung lingkungan belajar yang dapat

mengembangkan potensi anak secara utuh;

b Meningkatkan keterlibatan orang tua/wali dalam mendukung pendidikan

anak di rumah dan di sekolah; dan

c Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung program

pendidikan di sekolah dan di masyarakat.

b. Bentuk Kemitraan

Bentuk-bentuk kemitraan sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat

dilakukan sebagai berikut:

1. Penguatan Komunikasi Dua Arah

Komunikasi dua arah bertujuan untuk mendapat informasi dan masukan

tentang perkembangan peserta didik, baik dari keluarga Petunjuk Teknis 10

kemitraan satuan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan keluarga dan

masyarakat kepada satuan PAUD maupun sebaliknya. Komunikasi sekolah

dengan keluarga dan masyarakat dapat dilakukan dalam beragam bentuk dan

media. Misalnya informasi yang dituliskan rutin melalui buku penghubung,

pertemuan rutin wali kelas dengan orang tua/wali, komunikasi dalam wadah

paguyuban orang tua per kelas, komunikasi melalui media komunikasi seperti

melalui pesan singkat (SMS), dan lain-lain yang sesuai.

2. Pendidikan Orang Tua

Bentuk kemitraan ini ingin membantu orang tua/wali dalam membangun

kesadaran akan pendidikan anak, termasuk di antaranya adalah dengan


mengembangkan lingkungan belajar di rumah yang kondusif (aman, nyaman dan

menyenangkan). Pendidikan orang tua ini bisa berupa kelas orang tua/wali yang

dilakukan rutin oleh satuan PAUD atau masyarakat (komite sekolah, organisasi

mitra dan komponen masyarakat lain).

B. Kerangka Berpikir

Ketatausahaan menjadi penting karena ketatausahaan dapat membantu

dan mempermudah subsistem yang lain seperti bagian kesiswaan, administrasi

personel, dan lainnya. Dalam hal ini ada istilah yang disebut dengan mekanisme

bantu artinya kegiatan ketatausahaan madrasah dapat dipergunakan untuk

membantu pimpinan (kepala madrasah) dalam mengambil keputusan, sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses

administrasi, dengan data yang diperlukan. Apabila manajemen ketatausahaan

berjalan dengan baik maka kegiatan yang menyangkut pembelajaran dan tujuan

pembelajaran dapat berjalan dengan baik pula. Untuk itu, diperlukan staf tata

usaha yang profesional dan kompeten di bidangnya.

Mengingat arti pentingnya hal ini, pemerintah menaruh perhatian yang

cukup besar terhadap mutu tenaga kependidikan. Hal ini terbukti dengan

dikeluarkannya beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang

itu. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Depdiknas merupakan Direktorat Jenderal yang dibentuk melalui PP Nomor 8

Tahun 2005 tentang Tata Kerja dan Susunan Organisasi Lembaga. Salah satu

direktorat di bawahnya adalah Direktorat Tenaga Kependidikan, yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pemberian


bimbingan teknis, supervisi, dan evaluasi di bidang pembinaan tenaga

kependidikan pada pendidikan formal.

Ketatausahaan yang teratur dan tertib merupakan alat informasi dan

referensi dasar yang sistematik yang metodenya dapat membantu madrasah untuk

memperlancar kegiatan. Namun, sampai sekarang masih banyak orang yang

menganggap remeh pekerjaan bidang ketatausahaan, merupakan pekerjaan

sambilan dan sebagainya, sehingga merugikan lembaga itu sendiri. Di tingkat

sekolah/madrasah, upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan ternyata masih

banyak menemukan kendala-kendala. Diantara kendala tersebut yang sepertinya

luput dari pantauan banyak orang ialah masalah mutu pegawai tata usaha (TU)

sekolah/madrasah yang belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

peningkatan mutu pendidikan. Disadari atau tidak, mutu pegawai tata usaha

sekolah/madrasah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu sebuah

sekolah. Namun disayangkan, upaya peningkatan mutu dan kinerja pegawai tata

usaha sekolah kelihatannya masih kurang mendapat perhatian. Berdasarkan uraian

itu dapat dipahami bahwa ketatausahaan merupakan suatu hal yang penting

dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan, karena ketatausahaan merupakan

penunjang sekolah/madrasah untuk tercapainya tujuan pendidikan.


BAB III
METODE SURVEY

A. Tempat dan Waktu Survey

Penentuan tempat (lokasi) penelitian dimaksudkan untuk mempermudah

peneliti dalam memperoleh objek yang menjadi sasaran penelitian.Dalam hal ini,

lokasi penelitian yang digunakan adalah Taman Kanak-kanak (TK) Immanuel

Kids Medan .TK ini beralamat di Jalan Pertahanan No. 174 Medan Propinsi

Sumatera Utara.

Sebelum mengadakan riset, maka peneliti terlebih dahulu membuat

perencanaan kegiatan survey. Rencana survey dilaksanakan pada bulan Nopember

2021.

B. Subject Survey

Subjek survey adalah orang yang dijadikan sebagai sumber data atau

sumber informasi oleh peneliti untuk riset yang dilakukan. Berdasarkan

pemahaman tersebut maka subjek yang ditetapkan Kepala sekolah dan Pegawai

Ketatausahaan di TK Immanuel Kids.

C. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

lembar observasi. Observasi merupakan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.


D. Analisis Data

Analisis data adalah proses pengurutan data, mengorganisasikannya dalam

suatu pola kategori dari satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

hipotesis kerja . Analisis dalam penelitian, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu, pada

saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Adapun langkah-langkah yang diterapkan peneliti dalam menganalisa data

yaitu reduksi data, paparan/penyajian data dan penarikan kesimpulan yang

dilakukan selama dan sesuadah penelitian.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Survey

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi diperoleh

beberapa data tentang Kualitas pelayanan Administrasi Ketatausahaan di TK

Immanuel Medan serta kendala dan solusinya, dijelaskan dalam penelitian berikut

ini :

a. Administrasi Guru

Pelaksanaan administrasi Guru di TK Immanuel Medan disampaikan

dalam wawancara dengan Kepala Sekolah pada tanggal 14 Nopember 2021 yang

menyatakan bahwa administrasi Guru yaitu kegiatan urusan menghimpun,

mencatat, mengolah, menggandadan menyimpan barang yang dimiliki Guru yang

bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi Guru di TK Immanuel

Medan dilaksanakan dengan menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda dan

menyimpan barang yang dimiliki Guru yang bersangkutan. Adapun kualitas

pelaksanaan administrasi Guru di TK Immanuel Medan yang berdasarkan

wawancara dengan kepala sekolah dan kepala staff tata usaha yaitu :

Tabel. 4.1. Kualitas Pelaksanaan Administrasi Guru

Pelaksanaan
No. Uraian Tugas Ya Tidak Hasil
1 Mendokumentasikan standar isi √ Baik
2 Mendokumentasikan kurikulum yang berlaku √ Baik
3 Mendokumentasikan silabus √ Baik
Menyiapkan format silabus, Rencana
4 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan penilaian √ Baik
hasil belajar
Menyiapkan perangkat pengawasan proses
5 √ Baik
pembelajaran
6 Mendokumentasikan bahan ujian/ ulangan √ Baik
Mendokumentasikan penilaian hasil belajar oleh
7 √ Baik
pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah
Mendokumentasikan standar kompetensi
8 √ Baik
lulusan satuan pendidikan
Mendokumentasikan standar kompetensi
9 √ Baik
lulusan
mata pelajaran
Mendokumentasikan kriteria ketuntasan √ Baik
10 minimal
Membantu memfasilitasi pelaksanaan
11 √ Baik
kurikulum
dan silabus
Mendokumentasikan pemetaan kompetensi
12 √ Baik
dasar tiap mata pelajaran per semester
Mendokumentasikan kurikulum, silabus dan √ Baik
13 RPP
Mendokumentasikan Daftar Kumpulan Nilai
14 √ Baik
(DKN) atau leger
Membantu menyusun grafik daya serap
15 √ Baik
ketuntasan belajar per mata pelajaran
16 Menyusun daftar buku-buku wajib √ Baik
Membuat layanan sistem informasi dan
17 √ Baik
pelaporan administrasi kurikulum
Memanfaatkan TIK untuk mengadministrasikan
18 √ Baik
kurikulum

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

administrasi guru oleh tenaga administrasi sekolah di TK Immanuel Medan

meliputi kegiatan pengadministrasian kelengkapan urusan guru dan kualitas

pelaksanaan administrasi guru di TK Immanuel Medan dilaksanakan dengan baik.

b. Administrasi Kesiswaan

Administrasi kesiswaan yang dilaksanakan oleh tenaga administrasi sekolah

di TK Immanuel Kids Medan adalah pencatatan siswa masuk sampai keluar,


membuat data mutasi siswa dan juga pencatatan siswa pada buku induk sekolah.

Hal inilah yang disampaikan pada hasil wawancara dengan Kepala Sekolah:

“Kegiatan administrasi kesiswaan yang dilaksanakan tenaga administrasi


yaitu pencatatan data siswa dari siswa masuk sampai keluar dimulai dari
mendaftar, pencatatan calon siswa baru, pencatatan data siswa yang diterima,
pencatatan data siswa dari sekolah sebelumnya, pembagian siswa dalam
kelas, pencatatan data siswa di buku induk sekolah, data mutasi siswa, hingga
siswa akan menempuh UN dan dinyatakan keluar dari sekolah”
Dari hasil data penelitian ditemukan bahwa kualitas pelaksanaan administrasi

kesiswaan di TK Immanuel Kids Medan yang didasarkan pada wawancara dengan

Kepala Sekolah Dan Kepala Tata Usaha TK Immanuel Kids Medan:

Pelaksanaan
No. Uraian Tugas Ya Tidak Hasil

1 Membantu kegiatan penerimaan peserta didik √ Baik


baru
2 Membantu kegiatan masa orientasi √ Baik
Membantu mengatur rasio peserta didik per √ Baik
3 kelas
Membantu mendokumentasikan prestasi
4 √ Baik
akademik dan nonakademik
5 Membuat data statistik peserta didik √ Baik
Menginventarisir program kerja pembinaan
6 √ Baik
peserta didik secara berkala
7 Mendokumentasikan program pengembangan √ Baik
diri
Membuat layanan sistem informasi dan
8 √ Baik
pelaporan administrasi kesiswaan
Memanfaatkan TIK untuk mengadministrasikan
9 √ Baik
urusan kesiswaan

Dari data di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelaksanaan

administrasi kesiswaan di TK Immanuel Kids Medan secara umum dapat

digolongkan ke dalam kriteria baik

B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diatas bahwasanya pelayanan

administrasi ketatausahaan telah berjalan baik. Dibuktikan dengan adanya tahap-

tahap pelayanan sesuai sebagai berikut :

a. Menghimpun

Yaitu kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segal

keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan di mana-man sehingga siap

untuk dipergunakan bila diperlukan atau kegiatan-kegiatan mencari data

mengusahakantersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada, sehingga

siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan.

b. Mencatat.

Yaitu kegiatan membubuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterangan-

keterangan yang diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim,

dan disimpan. Dalam penelitian ini, pihaksekolahtelah mencatat semua yang

dihimpun dari 3 perangkat sekolah yang meliputi data guru, siswa dan

kepegawaian.

b. Mengolah.

Yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-

keterangan dengan maksud menyajikannya, dalam bentuk yang lebih berguna.

Dalam penelitian ini, pihaksekolahtelah mengolah semua yang dihimpun dari 3

perangkat sekolah yang meliputi data guru, siswa dan kepegawaian.

c. Mengganda
Sekolah memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang

diperlukan, semua data terkait guru, siswa, dan kepegawaian sehingga

memudahkan dalan penyimpanan nantinya.

d. Mengirim.

Telah terealisasinya kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat

dari satu pihak ke pihak lain. dengan artian lain menyampaikan data yang belum

dimengerti, mengirim dan menyampaikan apabila ada pembaharuan terkait data

tersebut.

e. Menyimpan.

Berjalannya kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat

tertentu yang aman.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan Kualitas pelaksanaan

administrasi ketatausahaan di TK Immanuel Kid Medan dalam administrasi guru,

kesiswaan dan administrasi kepegawaian masih ada yang belum maksimal yaitu

belum sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun

2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah.

B. Saran

Beberapa saran untuk menerapkan model permainan lompat tali sebagai

berikut :

1. Untuk tenaga administrasi sekolah ada yang belum memiliki standar

kompetensi berupa kurangnya kompetensi kepribadian sehingga perlu

adanya motivasi dari kepala sekolah dan kurangnya kompetensi manajerial

sehingga perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan


2. Untuk Administrasi kesiswaan dalam melakukan pembagian tugas tenaga

administrasi sekolah sebaiknya membuat deskripsi tugas secara jelas dan

rinci.

3. Dan untuk tenaga kepegawaian dalam menyelesaikan pekerjaan dengan

solusi merotasi jabatan personil yang kurang mampu mengemban

tanggung jawab, agar dipindahkan ke tugas lain yang sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki

4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengalokasikan waktu lebih banyak

sehingga pelaksanaan penelitian tentang manajemen ketatausahan lebih

optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, L. (2016). Pemerataan Akses Pendidikan Bagi Rakyat Sesuai Dengan


Amanat UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jurnal EduTech, 2(1), 53-64. Tersedia pada
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/edutech/article/download/575/pdf_14.
Munastiwi, E. (2019). Manajemen Lembaga PAUD (Untuk Pengelola Pemula).
Yogyakarta: CV. Istana Agency.
Omar, C.M.Z.C. (2016). The Establishment and Challenges in the Business in
Early Childhood (Nursery and Kindergarten). International Journal of Academic
Research in Business and Social Sciences, 6(7), 49-56. Tersedia pada
http://hrmars.com/hrmars_papers/The_Establishment_and_Challenges_in_the_Bu
siness_in_ Early_Childhood_(Nursery_and_Kindergarten).pdf
Zebua, M., & Siburian, P. (2019). Training Management Model of Kindergarten
Teacher in Medan. Advances in Social Science, Education and Humanities
Research, 384.

Anda mungkin juga menyukai