A. Latar belakang
Manajemen pendidikan merupakan suatu bentuk tata cara kerjasama antar
pihak pendidikan demi pencapaian target yang telah ditetapkan berkaitan dengan
manajer yang melakukan tugas administrasi pendidikan penataan, pengaturan,
pengelolaan. Kita mengetahui ilmu manajemen memberikan pemahaman tentang
tata cara penelitian, menganalisis serta pemecahan masalah-masalah yang
berkaitan dengan manajerial dan telah dilakukan dari dulu hingga berkembang
pesat seiring kemajuan teknologi di era globalisasi.
Tata kelola PAUD sangat komplek dan banyak diantara komponen kegiatan-
kegiatan yang saling terkait satu sama lain misalnya; menyangkut administrasi
murid, administrasi kurikulum include rancang bangun RPPH, RPPM, Prosem,
jadwal kegiatan, melakukan supervisi monitoring, membuat daftar hadir,
melaksnakan penilaian, menyiapkan administrasi guru dan tenaga kependidikan,
1
penataan lingkungan sekolah dan inventaris, sarana dan prasarana, segala bentuk
surat menyurat, pencatatan dokumen keuangan-perencanaan belanja, uang
masuk/ keluar, serta administrasi dokumen kerja sama dengan orangtua,
pemerintah, perusahaan, dan pecinta peduli pendidikan, tokoh adat/ budaya,
tokoh agama.
Varn Meter dan Van Horn (dalam Wahab, 2005: 65) menyatakan
implementasi adalah tindakan yang dilakukan individu/ birokrasi pemerintah atau
swasta untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Ini berarti bahwa pengaruh
keberhasilan maupun kegagalan proses implementasi kebijaksanaan merupakan
tanggungjawab administrator-kepala sekolah, perilaku badan-badan administratif
dan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi dan sosial. Keberhasilan implementasi
program pendidikan dapat diukur berdasarkan dampak positifnya dalam rangka
menyelenggarakan insvestasi sumber daya manusia. Masalah mutu pelayanan
pendidikan terdapat pada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, pendidik,
tenaga kependidikan, peserta didik, dan komite lembaga satuan pendidikan sekolah
2
menjadi ujung tombak penerapan terakhir terlaksananya program pendidikan yang
digulirkan pemerintah, seperti program BOP, PKG PAUD, PAUD HI, Cendikiawan cilik
Dari paparan di atas, maka tulisan ini diberi judul “Tata Kelola Pendidikan
Anak Usia Dini”, dalam upaya mewujudkan salah satu kunci pengembangan
karakter sederhana yang merupakan gambaran keteladanan lembaga sekolah.
Semoga ini bermanfaat bagi kita serta menambah khasanah pengetahuan.
B. Batasan Masalah
3
penyelenggaraan investasi sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan
kurikulum yang baku.
C. Fokus Masalah
D. Pembahasan
Tugas Kepala satuan sekolah pada umumnya merupakan suatu tugas tambahan
yang diberikan untuk diemban seorang pendidik yang dan membutuhkan
perhatian maupun tanggungjawab serius. Disamping itu yang tidak kala
pentingnya adalah tugas dan kewajiban mentrasformasikan nilai-nilai edukasi
kepada siswanya. Kepala sekolah PAUD disyaratkan memiliki kompetensi
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 137 Tahun 2014, yaitu: (a) kompetensi kepribadian; (b) kompetensi
manajerial; (c) kompetensi kewirausahaan; (d) kompeten supervisi; (e)
kompetensi sosial. Mari kita perhatikan dan kaji lebih mendalam, apakah semua
kepala sekolah PAUD KB, TK, SPS, PBK memiliki kelima kompetensi tersebut?
Jawabannya tidak. Jadi tidak semuanya pendidik PAUD diberikan tugas
tambahan mengelola manajemen administrasi sekolah sehingga perlu dilakukan
suatu assesmen rekrutmen kepala satuan PAUD untuk mengetahui sampai
seberapa jauh kompetensi, karakter dan litersi yang dimiliki dan khususnya
dalam organisasi PAUD plat merah-PAUD Negeri.
4
(a) seleksi administrasi, membuat curikulum vitae berisi data calon, pengalaman
mengajar, prestasi /penghargaan yang telah diperoleh, sertifikat dokumen
pelatihan kewirausahaan, sosial, keperibadian dan supervisi evaluasi
terhadap guru-pendidik dan lain-lain
(b) tes tertulis, membuat kisi-kisi test, menyusun dan memformulasikan test
tertulis sedemikian rupa sesuai dengan perkembangan globalisasi
(c) Sosiometri, menyusun soal sosio metri misalnya isinya mengandung, visi ke
depan, kreavitas bekerja, pengetahuan dan wawasan, kinerja, motivasi
bekerja dan mengabdi, pengasuhan dan pembimbingan kepada anak dan
lain-lain
(d) test wawancara, terkait literasi dasar, nilai-nilai karakter yang dimiliki,
loyalitas, keterampilan dan atau kemampuan menggunakan teknologi tepat
guna.
Dengan digunakan suatu standar alat ukur dalam rekrutmen kepala satuan
PAUD, maka akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siapa saja dari
mereka pendidik yang memiliki multi talenta untuk memenej organisasi sekolah
menuju peningkatan, pengembangan mutu pendidikan yang berdaya saing tinggi
dan memiliki nilai jual yang mahal.
Disamping itu akan mengikis dan menghilangkan pola-pola bisa saja terjadi,
dengan pendekatan secara khusus tanpa seleksi sehingga akibatnya
menggambarkan citra dunia pendidikan kurang bermutu maksimal di tanah
dikarenakan banyak terdapat dilapangan kepala sekolah tidak mengerti bagaimana
melakukan supervisi dan melakukan pengawasan serta program-program yang
termasuk dalam kegiatan supervisi terhadap guru-guru yang sedang mengajar, hal
itu dikarenakan tidak kepahaman akan kompetensinya.
5
tugas penentu yang amat sangat penting menentukan kualitas pendidikan itu
sendiri secara berkesinambungan. Baik itu dalam rangka mengelola bantuan
pemerintah jenis BOP PAUD, BOP fisik partisipasi aktif pada PKG PAUD, PAUD HI,
dan jenis bantuan lainnya.
Adapun beberapa hal deskripsi pengetahuan yang semestinya dimiliki oleh
kepala sekolah adalah merupakan kecerdasan membangun tiga pilar pendidikan.
Misalnya, bersikap cermat dalam upaya meningkatkan dan membangun kerjasama
dengan dinas pendidikan, pusat kesehatan masyarakat, komunitas masyarakat,
orangtua dan atau lintas sektoral dapat mendeskripsikan secara luas arti dan
maksud serta tujuan kerjasama sesuai visi, misi dan tujuan satuan yang dikelola
dengan membentuk dan melibatkan komunitas orangtua anak usia dini ikut serta
membangun pendidikan yang bermartabat, dapat mengindentifikasikan dan
memetakan bagaimana faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menciptakan
pola kerja kemitraan serta mengembangkannya secara holistik integratif mencakup
aspek-aspek pembelajaran pendidikan anak usi dini. Selanjutnya sebagai kepala
sekolah bisa merekapitualisasi dan mendokumenterkan seluruh alumnus satuan
PAUD yang kelak akan dijadikan partner dalam kerjasama yang saling
menguntungkan kedua belah pihak serta memiliki kecakapan mengidentifikasikan
atau mengevaluasi manfaat yang dipetik dari pembangunan kerjasama tiga pilar
pendidikan tidak saja secara finansial tetapi secara non finansial.
Mari kita perhatikan rincian kelima kompetensi kepala sekolah satuan PAUD
yang harus dipahaminya:
1. Kepribadian
6
c. Menunjukkan keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala PAUD.
d. Menunjukkan sikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
e. Menunjukkan pengendalian diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala PAUD.
f. Menunjukkan bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2. Manajerial
a. Menyusun perencanaan satuan/ program PAUD untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
b. Mengembangkan organisasi satuan/program PAUD sesuai dengan
kebutuhan.
c. Memimpin satuan/program PAUD dalam pendayagunaan sumberdayanya
secara optimal.
d. Mengelola perubahan dan pengembangan lembaga menuju organisasi
pembelajaran yang efektif.
e. Menciptakan budaya dan iklim satuan/program PAUD yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran anak usia dini.
f. Mengelola guru dan tenaga administrasi satuan/program PAUD dalam
rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
h. Mengelola hubungan satuan/program PAUD dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
sekolah/madrasah.
i. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
j. Mengelola keuangan satuan/program PAUD sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
7
k. Mengelola ketatausahaan satuan/program PAUD dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
l. Mengelola unit layanan khusus satuan/program PAUD dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik disekolah/madrasah.
m. Mengelola sistem informasi satuan/ program PAUD dalam upaya
mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
3. Kewirausahaan
a. Melakukan inovasi yang berguna bagi pengembangan
satuan/programPAUD.
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan satuan/program PAUD sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi satuan/program PAUD.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi /jasa
satuan/program PAUD sebagai sumber belajar bagi AUD.
f. Kreatif mengembangkan usaha lembaga PAUD.
g. Terampil memanfaatkan jejaring kemitraan.
h. Memberdayakan potensi warga di sekitar satuan/program PAUD.
4. Supervisi
a. Merencanakan program supervisi akademik.
b. Merencanakan program supervisi manajerial.
c. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAUD.
d. Melaksanakan supervisi manajerial terhadap tenaga administrasi sekolah.
e. Menyusun laporan hasil supervisi akademik.
f. Menyusun laporan hasil supervisi manajerial.
g. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi akademik guru untuk
peningkatan profesionalisme.
8
h. Melakukan pembinaan berdasarkan hasil supervisi manajerial.
5. Sosial
a. Bekerja sama dengan pemangku kepentingan (stakeholder)
satuan/program PAUD.
b. Menunjukkan partisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
c. Memprakarsai kegiatan yang mencerminkan kepekaan social.
d. Peduli terhadap kebutuhan warga satuan/program PAUD.
e. Melestarikan dan memberdayakan lingkungan satuan/program PAUD.
f. Berkomunikasi secara santun dan efektif.
g. Menunjukkan empati kepada sesama warga satuan/program PAUD.
9
3. Good Governance (tata kelola)
10
hubungan antara tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal
agar supaya sekolah semakin representatif unggul.
Rujukan
Internet...
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23