Anda di halaman 1dari 10

KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI

“IMPLEMENTASI ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN


PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN,”

Dibuat oleh:
Maulana Abdika Samuel
(027132101009)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan, implementasi analisis SWOT dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar; 2) faktor pendukung, dan penghambat
analisis SWOT; 3) strategi peningkatan mutu pendidikan oleh sekolah. Metode penelitian ini
adalah kualitatif deskriptif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data penelitian dengan
menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan
triangulasi data. Hasil analisis SWOT di SDN 7 Mataram adalah a) strengths (kekuatan) yaitu
pertama lokasi sekolah yang strategis (di pusat kota mataram). kedua, kondisi dan kelengkapan
sarana dan prasarana yang baik ketiga, sumber daya manusia (tenaga pendidik dan
kependidikan telah berkualifikasi keempat, iklim sekolah yang kondusif, nyaman dan asri.
keempat, standar proses pembelajaran kelima, standar penilaian dikoordinasikan dengan orang
tua wali peserta didik; b) weaknesses (kelemahan) yaitu terdapat dari lingkungan eksternal
yaitu kurangnya kepedulian orang tua murid untuk lingkungan sekolah.; c) opportunities
(peluang) yaitu wali peserta didik memfasilitasi keperluan peserta didik dari segi akademik dan
non akademik, peserta didik memiliki bakat, dan prestasi yang sering menjuarai perlombaan
tingkat kota dan provinsi, hubungan dengan warga sekitar sekolah berjalan baik dan harmonis;
d) treaths (tantangan) yaitu wali peserta didik yang sangat kritis terkait perkembangan peserta
didik sehingga guru harus lebih bijak dalam mengambil keputusan dan sikap. Simpulan, faktor
pendukung implemetasi analisis SWOT di SDN yakni, sumber daya manusia yaitu stakeholder
yang proaktif dalam memberikan informasi, dan melakukan pengembangan dan kepala sekolah
yang progresif dalam evaluasi dan pengembangan sekolah, dan perencanaan strategi. Faktor
Penghambat implemetasi analisis SWOT di SDN yakni, kurangnya dukungan masyarakat dan
pemahaman masyarakat mengenai manajemen sekolah. Strategi untuk meningkatkan mutu
pendidikan di SDN 7 Mataram dengan meningkatkan program mengaji, penguatan pendidikan
karakter, penambahan kegiatan ekstrakurikuler, menciptakan kegiatan unggulan berciri khas
sekolah, dan penguatan konseling peserta didik.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang tanggapan
dan kelayakan satuan pendidikan terhadap penerapan delapan standar nasional pendidikan
(SNP), trend kuantitas dan kualitas pendidikan, status akreditasi sekolah, tingkat pemenuhan,
rasional dan tanggapan terhadap SNP, urutan delapan standar nasional yang harus dicapai,
standar nasional yang paling sulit dicapai, tingkat kepuasan peserta didik terhadap pelayanan
sekolah dan hambatan-hambatan dalam mencapai SNP. Metode penelitian yang digunakan
adalah dengan Focus Group Discussion (FGD) dan studi dokumentasi. Data hasil FGD dianalisis
secara kualitatif dan data hasil mengedarkan instrument dianalisis secara kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, setiap satuan pendidikan memberi tanggapan yang positif dan
layak untuk menerapkan standar nasional pendidikan.
Sebagai modal dasar maju dan bersaing secara global diperlukan revitalisasi dan
penguatan karakter, serta kualitas sumber daya manusia dengan pemimpin yang tangguh.
Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang tangguh dan berkarakter, yaitu seorang
pemimpin yang mengedepankan panggunaan hati nurani melandasi pemikiran sikap dan
perilakunya. Dalam hal ini pendidikan merupakan hal terpenting untuk membentuk
kepribadian. Artikel ini lebih spesifik akan menelaah peranan pemerintah Indonesia dalam
meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia untuk tujuan melahirkan pemimpin bangsa yang
berkarakter dan berkualitas. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Di sisi lain artikel ini berargumen bahwa pemerintah juga memiliki
peranan yang besar dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Pada kesimpulannya,
isu ketimpangan pendidikan yang terjadi di Indonesia merupakan isu internal yang semakin
penting dalam pembangunan.

Isi

(SWOT)
Paradigma baru manajemen pendidikan memberikan kewenangan luas kepada pihak
sekolah atau stakeholder dalam melakukan perencanaan, pengorganisasaian, pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian pendidikan di sekolah. Di samping itu percepatan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang merambah kesekolah-sekolah,
semakin membuat komplek kehidupan lembaga pendidikan, bukan sebaliknya. Lembaga
sekolah tidak lagi dapat menerima suatu perubahan sebagaimana adanya, tetapi harus
menerima perubahan itu menjadi sesuatu yang lebih berguna bagi sekolah, peserta didik dan
masyarakat.
SDN 7 Mataram adalah salah satu sekolah dasar favorit di lingkungan kota Mataram.
Ditandai dengan mutu sekolah yang baik terbukti dengan nilai akreditasi A pada tahun 2020.
Visi SDN 7 Mataram adalah Mewujudkan warga sekolah yang berakhlak mulia, berprestasi,
berbudaya, dan berwawasan lingkungan.

(Kualitas Pendidikan)
Telah menjadi keyakinan semua bangsa di dunia, bahwa pendidikan mempunyai peran
yang sangat besar dalam kemajuan bangsa. Suyanto (2003) menyatakan bahwa seorang
presiden negara paling maju di dunia, masih tetap mengakui bahwa investasi dalam pendidikan
merupakan hal yang penting dalam kemajuan bangsa. “As a nation, we now invest more in
education than in defense”. Oleh sebab itu, di era global seperti saat ini, manakala suatu
pemerintahan tidak memperdulikan pembangunan sektor pendidikan secara serius dan
berkelanjutan, mudah diprediksi bahwa pemerintahan negara itu dalam jangka panjang justru
akan menjebak mayoritas rakyatnya memasuki dunia keterbelakangan dalam berbagai aspek
kehidupan (Suyanto, 2000: 3).
Pemerintah Republik Indonesia dalam membangun pendidikan di Indonesia berpegang
pada salah tujuan bangsa Indonesia yang tertera dalam pembukaan Undang-undang Dasar
1945 alenia ke empat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan tujuan yang
tertera dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut, dalam batang tubuh konstitusi
itu diantaranya Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31 dan Pasal 32, juga
mengamanatkan, bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional yang terbaru ini diwujudkan dalam Undang-
undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(Pendidikan)
Indonesia sendiri merupakan negara yang berada di wilayah yang sangat strategis,
dengan jumlah penduduk yang begitu besar dan kemajemukan dalam sosial budaya (Welianto,
2020). Hal ini dapat menjadi peluang untuk bangsa Indonesia agar bisa menjadi bangsa yang
maju, adil, makmur, berdaulat dan bermartabat . Kebudayaan yang telah dihasilkan oleh bangsa
Indonesia sendiri beragam, memiliki keaneragaman tersendiri oleh tiap sukunya dari Sabang
sampai Merauke dengan semboyan bangsa “Bhineka Tunggal Ika”(IndoMaritim, 2020).
Akan tetapi, permasalahan utama yang hadir dalam melahirkan pemimpin melalui
bidang pendidikan yakni kurangnya ketersediaan pendidik baik fasilitas yang diberikan maupun
tenaga kependidikan yang ada di Indonesia. Permasalahan dalam bidan pendidikan ini terjadi di
Indonesia karena kurangnya sarana dan prasarana dalam pendidikan terutama di daerah
terpencil (Koran Bogor, 2019), hal tersebut mengakibatkan kesenjangan dalam mutu
pendidikan dan hilangnya harapan untuk bisa melahirkan pemimpin yang dapat membangun
bangsa Indonesia.

(Manajemen Pendidikan)
Pendidikan merupakan aspek penting dalam era globalisasi. Tiga persoalan ini sangat
berpengaruh dalam perkembangan dunia pendidikan. Sebab peningkatan SDM, yang menjadi
tugas dan tanggung jawab utama pendidikan, sangat dipengaruhi faktor globalisasi dan
teknologi. Pengaruh globalisasi, kemajuan teknologi dan informasi serta perubahan nilai-nilai
sosial harus diperhitungkan dalam penyelenggaran pendidikan, apalagi tanggung jawab dunia
pendidikan untuk mencapai tujuan pokok melahirkan manusia yang berkualitas.
Pendidikan mulai diperhitungkan lebih serius sebagai tonggak utama dalam
pertumbuhan dan pembangunan dalam konsepsi knowledge economy, terutama karena
terjadinya pergeseran besar dari orientasi kerja otot (muscles work) ke kerja mental (mental
works). Dalam konsepsi ini, peranan dan penguasaan informasi sedemikian vitalnya, sehingga
kebutuhan dalam proses pengumpulan, penyaringan, dan analisa informasi menjadi sedemikian
penting.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya
arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Teknologi
berkembang sangat pesat, pemerintah juga jadi kerepotan dan akhirnya mengubah kurikulum
pendidikan di Indonesia disesuaikan dengan tuntutan era globalisasi.

(Audit Manajemen Pendidikan)


Salah satu bagian dari sistem pengukuran kinerja untuk mengendalikan aktivitas
manajemen yaitu audit manajemen. Pengukuran kinerja merupakan bagian dari fungsi
pengendalian manajemen karena pengukuran kinerja dapat digunakan untuk mengendalikan
aktivitas. Mahmudi (2007:58) mengatakan bahwa setiap aktivitas harus terukur kinerjanya agar
dapat diketahui tingkat efisiensi dan efektivitasnya. Efisiensi dan efektifitas tersebut merupakan
dasar untuk melakukan penilaian kinerja.
Istilah audit manajemen (management audit) sering disebut juga dengan audit kinerja
(performance audit) dan disamakan dengan audit operasional (operational audit) karena
manajemen yang melaksanakan kegiatan operasi organisasi dan menentukan kinerja organisasi.
Audit manajemen bertujuan memberikan penilaian terhadap kinerja organisasi dengan
memperhatikan aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasi organisasi (Wijatno,
2009:273)
Bidang pendidikan karena sifat operasi organisasi dan kinerja organisasinya juga
membutuhkan audit manajemen. Audit manajemen dalam bidang pendidikan atau sekolah
merupakan kegiatan penjaminan kinerja dan konsultasi manajemen yang bersifat independen
dan obyektif. Kegiatan tersebut merupakan proses akademis yang dirancang untuk: (1)
memberikan nilai tambah dan memperbaiki kinerja akademis sekolah; (2) memberikan
keyakinan bahwa pencapaian peningkatan mutu dan standart akademis sekolah berjalan efisien
dan efektif; dan (3) mengendalikan kegiatan sekolah agar sesuai dalam kaidah aturan dan
norma hukum yang berlaku.
Metode Pelatihan

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan


deskriptif. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala sekolah
mengenai análisis SWOT dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 7 Mataram. Data
sekunder berasal dari informan pendukung seperti guru-guru, wali siswa dan juga bersumber
dari dokumen-dokumen serta arsip-arsip yang mengemukakan permasalahan yang dibahas

Hasil penelitian
Strengths (Kekuatan) dipahami sebagai keunggulan yang dimiliki lembaga pendidikan yang
menjadikan daya tarik bagi peserta didik baru untuk masuk dalam lembaga pendidikan
tersebut. Hal tersebut yaitu, pertama lokasi sekolah yang strategis (di pusat kota Mataram).
Kedua, kondisi dan kelengkapan Sarana dan Prasarana yang baik sesuai dengan standar minimal
pelayanan yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.
24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Weakness (Kelemahan) yang terdapat dari lingkungan eksternal yaitu kurangnya kepedulian
orang tua murid untuk lingkungan sekolah.
Opurtunity (Peluang) adalah kondisi sekarang atau masa depan yang menguntungkan sekolah.
Peluang merupakan kondisi eksternal yang dapat memebrikan peluang-peluang untuk
kemajuan lembaga, seperti adanya perubahan hukum, menurunnya pesaing, dan meningkatnya
jumlah siswa baru.
Threats (Tantangan) adalah kondisi eksternal sekolah/madrasah, sekarang dan akan datang yang tidak
menguntungkan, dan secara serius dapat mempengaruhi masa depan lembaga pendidikan. Tantangan
yang dihadapi SDN 7 Mataram adalah wali peserta didik yang sangat kritis terkait perkembangan peserta
didik sehingga guru harus lebih bijak dalam mengambil keputusan dan sikap.

Usulan selanjutnya adalah penambahan standar kesiswaan sebanyak 35%. Dalam Permendiknas
No. 23/2006 telah dirumuskan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dicapai peserta didik,
melalui proses pembelajaran berbagai mata pelajaran. Namun peserta didik sendiri belum distandarkan,
masukan dari beberapa hasil diskusi sebaiknya peserta didik juga masukan dalam Standar nasional yang
meliputi aspek perkembangan peserta didik adalah: (1) Landasan hidup religius; (2) Landasan perilaku
etis; (3) Kematangan emosi; (4) Kematangan intelektual; (5) Kesadaran tanggung jawab sosial; (6)
Kesadaran gender; (7) Pengembangan diri; (8 ) Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku
ekonomis); (9) Wawasan dan kesiapan karier; (10) Kematangan hubungan dengan teman sebaya.

Beberapa penelitian terhadulu telah menelaah eksistensi serta peranan dari pentingnya
kualitas pendidikan dalam pembentukan karakteristik pemimpin bangsa, yang pendidikan untuk bisa
membangun karakter bangsa merupakan salah satu isu sentral yang sering dibicarakan di tingkat
pendidikan (Manasikana &Anggraeni, 2018). Bukti nyata saat ini yaitu, Indonesia tengah menghadapi
krisis kepemimpinan, yang mengakibatkan sulitnya mendapatkan pemimpin yang berkarakter,
padahal Indonesia merupakan salah satu negara besar yang memiliki berbagai sumber daya yang
dapat dikelola oleh generasi penerus bangsa (Usman, 2013). Contoh lain dalam era globalisasi
saat ini mengenai peranan pemberian kualitas

Simpulan
SDN 7 Mataram melaksanakan penyusunan rencana program kerja setiap tahun ajaran
baru dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan untuk
mendeskripsikan dan menginterpretasikan penilaian atas kekuatan dan kelemahan dari internal
lembaga dan peluang serta tantangan dari eksternal Lembaga.
Kekuatan yang dimiliki oleh sekolah antara lain, 1) lokasi sekolah yang strategis; 2)
sarana dan prasarana sudah sesuai standar pelayanan; 3) sumber daya manusia sudah sesuai
berkualifikasi sesuai standar; 4) keterlibatan aktif orang tua peserta didik terkait perkembangan
belajar anak; 5) iklim sekolah yang kondusif dan nyaman.
Kita semua seharusnya sadar dengan begitu pentingnya kualitas Pendidikan untuk
terciptanya pemimpin-pemimpin yang akan membawa Indonesia dimasa yang akan datang
Sumber: Sabar Budi Raharjo - Paper/ Jurnal Ilmiah- Balitbang Kemendiknas
EVALUASI TREND KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
.
Sumber: Eneng Garnika, Baiq Rohiyatun, Lu’luin Najwa- Paper/ Jurnal Ilmiah- Universitas
Pendidikan Mandalika
IMPLEMENTASI ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI
SEKOLAH DASAR
.
Sumber: Rizki Kurniawan, Hestin Febbia Andriani - Paper/ Jurnal Ilmiah- Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan
PENTINGNYA KUALITAS PENDIDIKAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK SEORANG
PEMIMPIN DI INDONESIA
.
Sumber: Mohamad Mustari, ,M. Taufiq Rahman - Paper/ Jurnal Ilmiah- Raja GrafikaPersada
MANAJEMEN PENDIDIKAN
http://digilib.uinsgd.ac.id/15943/1/Manajemen%20Pendidikan.pdf
.
http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Jurnal-Manajemen-Pendidikan-volume-
24-no.-2.pdf#page=34

Anda mungkin juga menyukai