Oki Dermawan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Email: okidermawan@radenintan.ac.id
ABSTRAK
Pendidikan berkualitas bisa terwujud jika sekolah menerapkan manajemen strategik dengan benar.
Berdasarkan pandangan ini, permasalahan lemahnya mutu sekolah ini terletak pada belum
maksimalnya penerapan manajemen strategik. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian
dengan maksud untuk mengungkap secara mendalam penerapan manajemen strategik dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan di SMAN 1 Metro Lampung. Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ialah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf, dan
komite sekolah. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara mendalam, observasi
mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekolah ini
merencanakan manajemen strategik melalui perumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Penerapan
manajemen strategik dilaksanakan melalui peningkatan mutu program pendidikan, kegiatan
lingkungan internal dan eksternal sekolah, budaya sekolah, penanaman norma dan pembiasaan.
Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan melalui sejumlah pertemuan dinas melibatkan manajemen
puncak dan semua personil sekolah dan masyarakat baik jangka pendek, menengah dan panjang
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
ABSTRACT
Quality education can be realized if schools implement strategic management properly. Based on
this view, the weak quality of the school is caused by the inadequate application of strategic
management. For this reason, I was interested in researching to reveal in-depth the application of
strategic management to improve the quality of education at State Senior High School 1 Lampung.
This research was a descriptive qualitative research. The research subjects were the principal, vice-
principal, teachers, staffs, and school committees. Data collection techniques were carried out by in-
depth interviews, in-depth observation, and study of documentation. The results showed that this
school planned strategic management through the formulation of vision, mission, goals, and targets.
The implementation of strategic management was carried out through improving the quality of
educational programs, school internal and external environmental activities, school culture, norms
and habituation. The evaluation was carried out through official meetings involving top
management and all school and community personnel, both short, medium and long term to
improve the quality of education.
JIEM (Journal of Islamic Education Manajemen) Vol. 4 No.1 ISSN 2549-0877
73
Diploma Program dari 8.036 Sekolah dalam jangka waktu tertentu baik jangka
Menengah Atas yang ada di Indonesia pendek, menengah, dan panjang sehingga
(Kulsum, 2013:1). perencanaan yang sudah dibuat bisa
Hal tersebut memperlihatkan bahwa dilaksanakan dengan baik. Hubungan antara
pendidikan di Indonesia masih dikatagorikan perencanaan, penerapan dan evaluasi strategik
rendah sehingga dibutuhkan usaha lintas pimpinan saling berkaitan dan tidak
peningkatan kualitas pendidikan. Sekolah bisa berdiri sendiri, ada tahapan sistematis
menghadapi tantangan dan perkembangan yang mesti dilaksanakan sekolah sejalan
globalisasi dimana tantangan tersebut dengan program yang sudah dan hendak
menyangkut efek kompetisi dan globalisasi. ditetapkan sehingga bisa meminimalkan
Dengan memperhatikan fenomena persaingan potensi kemunduran kinerja sekolah dengan
dan perkembangan antar sekolah yang pergantian pimpinan.
semakin meningkat tersebut, sekolah dituntut Ketiga, meningkatnya jumlah sekolah-
untuk bisa mengimplementasikan sejumlah sekolah unggulan yang ada di Indonesia.
strategi unggulan dalam merespon pesaing. Persaingan dalam dunia pendidikan yang
Manajemen strategik adalah diantara sangat pesat ini berpengaruh terhadap
alternatif tepat dalam menghadapi persoalan peningkatan jumlah sekolah unggul yang
tersebut, sebab manajemen strategik adalah tersebar di Indonesia, termasuk di Lampung.
manajemen yang mengarah ke masa depan Diantaranya ialah keberadaan SMA Negeri 1
dan berlandaskan pada analisis lingkungan Metro sebagai sekolah unggul di Propinsi
internal dan eksternal. Melalui proses tahap- Lampung. SMA Negeri 1 Metro adalah
tahap manajemen strategik, sekolah bisa diantara sekolah unggul yang pernah
memperhitungkan keputusan, tindak lanjut dikategorikan sebagai sekolah berpredikat
dan pilihan strategi yang benar dalam Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, atau
menghadapi perubahan dan perkembangan disingkat RSBI. Di tingkat nasional, sekolah
kondisi pendidikan. ini pernah menjadi duta olimpiade sains
Kedua, munculnya anggapan bahwa mewakili Provinsi Lampung.
dengan adanya pergantian pimpinan, maka METODE
kinerja sekolah semestinya berubah. Penelitian ini adalah penelitian diskriptif,
Implementasi manajemen strategik yakni suatu penelitian yang hanya
menawarkan pemecahan masalah dalam menggambarkan dan memaparkan dengan
mengamati, mengelola, dan mengevaluasi jelas mengenai keadaan penelitian dilakukan,
seberapa jauh efektif dan efesien suatu serta mendeskripsikan variabel atau keadaan
sekolah bekerja dalam mencapai kinerja dan di lapangan dalam suatu keadaan tertentu
tujuan organisasi secara sinergis dan (Kurniawan, 2018: 29-30). Dalam penelitian
sistematis seperti menjawab pertanyaan ini, sangat memungkinkan peneliti untuk
mengapa suatu sekolah gagal dan sukses mengumpulkan informasi yang terperinci dan
dalam manajemen sekolah, mengapa dengan kaya yang meliputi dimensi sebuah kasus.
menghadapi lingkungan sekolah yang sama, Penelitian ini adalah penelitian lapangan studi
namun sekolah memperlihatkan kinerja dan kasus, sebab penelitian ini diarahkan untuk
prestasi yang berbeda, dan mengapa dengan memahami sejumlah fenomena yang
kepemimpinan yang tidak sama berhubungan dengan rumusan masalah pada
memperlihatkan kinerja yang tidak sama pula suatu kasus di SMAN 1 Metro Lampung.
dalam manajemen sekolah. Penelitian ini sudah dilakukan mulai tanggal
Dalam konteks manajemen strategik, 15 Maret 2019 sampai dengan 30 November
kepala sekolah harus merefleksikan peran 2019 bertempat di SMAN 1 Metro Lampung.
koordinatif, sebagai pengambil keputusan dan Informan atau subyek utama dalam penelitian
fasilitator yang tepat terhadap program ini ialah kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
strategik sekolah yang dilaksanakan oleh tim bendahara sekolah, guru-guru, tenaga tata
JIEM (Journal of Islamic Education Manajemen) Vol. 4 No.1 ISSN 2549-0877
76
usaha, dan komite sekolah di SMAN 10 Fajar mandat organisasi, (3) memperjelas misi dan
Harapan. Metode pengumpulan data beberapa nilai organisasi, (4) menilai
dilakukan melalui wawancara mendalam, lingkungan eksternal, (5) menilai lingkungan
observasi mendalam, dan teknik dokumentasi. internal, (6) mengidentifikasi isu strategis
Analisis data dilakukan melalui pencarian dan yang ditemui organisasi, ( 7) merumuskan
penataan secara sistematis hasil wawancara strategi untuk mengelola isu-isu, ( 8)
mendalam, observasi mendalam, dan menyusun visi organisasi yang efektif untuk
dokumentasi dengan cara reduksi data, masa depan, (9) mengembangkan proses
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. implementasi, (10) menilai kembali strategi
HASIL DAN PEMBAHASAN dan proses perencanaan strategis (Bryson,
Perencanaan Strategik dalam Meningkatkan 1998: 23).
Mutu Pendidikan Perencanaan strategik di SMAN 1
Perencanaan strategik merupakan taktik Metro Lampung dilakukan dari sejumlah
dan cara utama yang didesain secara perencanaan yang dinilai lebih
sistematik dalam menjalankan fungsi menguntungkan dan disetujui bersama oleh
manajemen yang berorientasi pada tujuan kepala sekolah bersama timnya dengan
strategik organisasi. Perencanaan strategik melengkapi berbagai unsur yang berkompeten
adalah bagian yang penting dari manajemen di bidangnya. Penentuan visi dan misi yang
strategik. Perencanaan strategik adalah aspek jelas, singkat dan selaras dengan perubahan
penting dalam manajemen strategik dan bisa kebijakan pemerintah. Perencanaan strategik
dinilai sebagai pilar sentral dalam manajemen tersebut dilaksanakan dengan sejumlah
strategik. aktivitas, yaitu: pembentukan tim penyusun
Manajemen strategik merupakan proses visi misi agar secara intensif bisa
formulasi dan penerapan rencana dan merealisasikan perencanaan secara optimal.
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan SMAN 1 Metro Lampung memanfaatkan
berbagai hal penting, bisa menembus, dan forum rapat kerja untuk menyusun strategi
terus menerus bagi suatu organisasi secara terbaik.
keseluruhan. Strategi yang dipakai dalam Visi misi adalah konsep perencanaan
manajemen sekolah dikelola sedemikian rupa, yang diiringi tindakan sejalan dengan rencana
yakni perencanaan strategik sekolah yang sudah diformulasikan untuk mencapai
berhubungan dengan operasi sekolah dalam tujuan. Penyusunan visi dan misi yang
melaksanakan programnya, sedangkan untuk dilaksanakan oleh tim penyusunan
memperkuat kemampuan sekolah dilaksanakan dengan menselaraskan visi dan
menghindari permasalahan dan bisa mencapai misi yang sudah ada dengan situsi dan kondisi
tujuan sejalan kualitas yang dipersyaratkan, atau perkembangan zaman. Hal ini
maka akan diuji kompetensi kepala sekolah dilaksanakan agar visi dan misi yang
menetapkan kebijakan. Manajemen strategik dirumuskan senantiasa diperbaharui. Hasil
ialah suatu pendekatan sistematis guna penilaian lingkungan merupakan sejumlah
meningkatkan tanggungjawab manajemen, peluang yang mesti digunakan oleh organisasi
mengkondisikan organisasi pada situasi yang dan ancaman yang harus dicegah atau
tepat dalam mencapai tujuan dengan cara dihindari. Secara tidak langsung sudah
yang meyakinkan keberhasilan dan terus dilaksanakan pula analisis peluang dan
menerus serta menjadikan sekolah menjadi ancaman bagi sekolah.
surprise (Sagala, 2007). Adapun pernyataan visi SMAN Metro 1
Proses perencanaan strategik menjadi Lampung ialah “Disiplin, Unggul, Dilandasi
beberapa langkah, yang mengarah kepada Iman dan Taqwa (Digul Imtaq)”. Apabila
tindakan, hasil, dan evaluasi, yaitu: (1) ditelaah dari konsep bahasa, kata disiplin dan
memprakarsai dan menyetujui suatu proses unggul dimaknai sebagai aksi-aksi yang
perencanaan strategis, (2) memperjelas konsisten dengan aturan dan nilai lebih yang
JIEM (Journal of Islamic Education Manajemen) Vol. 4 No.1 ISSN 2549-0877
77
Analisis kekuatan, kelemahan, peluang singkat dan jelas sehingga mudah difahami
dan ancaman dari masyarakat serta hambatan- tolak ukur yang diinginkan. Analisis
hambatan yang terjadi sampai alternatif kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pemecahan masalah belum disusun dalam dari lingkungan didiskusikan dalam
dokumen analisis. Pengadaan sarana parasana pertemuan atau rapat interen sebagai landasan
sudah direncanakan untuk peningkatan menetapkan kebijakan. Analisis peluang
kualitas belajar, serta peningkatan kualitas peserta didik diketahui banyak dari
pendidik agar kualitas pendidikan bisa masyarakat. Harapan-harapan masyarakat di
tercapai. luar sistem tersebut merupakan database yang
Sejalan dengan hasil penelitian Khan berisi informasi mengenai past performance,
dan Khalique menerangkan bahwa perumusan the current situation, and the future, yang
strategi memperlihatkan cita-cita dan tujuan ditindaklanjuti dalam analisis SWOT.
organisasi yang sesungguhnya. Pada konteks Sementara itu, animo masyarakat yang sangat
ini, organisasi mesti menyusun visi, misi, besar dan persaingan yang ketat antar sekolah
nilai, menelaah lingkungan internal dan dijadikan sebagai suatu peluang untuk terus
eksternal, serta menarik kesimpulan analisis maju demi merealisasikan visi dan misi.
faktor internal dan eksternal (Khan dan Dalam penerapan strategi yang sudah
Khalique, 2014: 165-182). dirumuskan, SMAN 1 Metro Lampung
Penerapan Manajemen Strategik dalam merumuskan beberapa kegiatan. Teknis
Meningkatkan Mutu Pendidikan implementasi sejumlah kegiatan tersebut
Penerapan strategi merupakan proses diserahkan kepada koordinator masing-
manajemen merealisasikan strateginya dalam masing. Dalam penerapannya, kepala sekolah
wujud anggaran, prosedur, program, dan menggunakan sistem pengawasan dengan
pengembangan strategi dalam wujud membangun komunikasi secara intensif
tindakan. Penentuan visi dan misi juga dengan koordinator setiap kegiatan. Sistem
dilaksanakan jika dipandang telah tidak lain yang dilaksanakan oleh kepala sekolah
relevan. Visi adalah suatu proses yang SMAN 1 Metro Lampung ialah dengan
mendeskripsikan sejumlah aktivitas melaksanakan pengamatan, pengawasan, dan
perencanaan dan penetapan target sekolah pengecekan secara rutin dan berkala. Sistem
secara formal dan misi ialah alasan eksistensi pengawasan yang digunakan oleh kepala
suatu lembaga (Gurley, 2014: 1-46). Strategi sekolah SMAN 1 Metro Lampung bervariasi.
ialah sebuah rencana yang komprehensif Sesekali dengan terjun langsung ke lapangan,
memadukan berbagai sumber daya dan sesekali pula melalui upacara pagi atau
kemampuan yang memiliki tujuan jangka dengan menemui wakil-wakil kepala sekolah
panjang guna memenangkan kompetisi. dan koordinator kegiatan.
Betapapun hebatnya suatu visi, misi, dan Lebih lanjut, terkait dengan iklim dan
strategi jika tidak diterapkan tentu saja budaya sekolah dalam penerapan manajemen
strategi itu tidak akan berarti bagi strategik. Dalam hal ini, SMAN 1 Metro
peningkatan mutu sekolah. Lampung sudah menciptakan budaya peserta
Proses manajemen strategik meliputi didik yang baik, yakni berupa lingkungan
beberapa tahap: (1) Analisa lingkungan, (2) pembelajar, penanaman nilai-nilai moral iman
menetapkan visi, misi, dan tujuan, (3) dan taqwa, program pembiasaan dan
formulasi strategi, (4) penerapan strategi, dan keteladanan yang dibangun dalam keseharian
(5) evaluasi strategi. Penerapan strategik di kegiatan pendidikan di sekolah. Sedangkan
SMAN 1 Metro Lampung dilaksanakan budaya kerja tenaga kependidikan dan
melalui tim perumus meliputi kepala sekolah, pendidik SMAN 1 Metro Lampung sudah
wakil kepala, 2 orang guru dan komite dinilai baik, setiap karyawan dan guru
sekolah. Formulasi visi dan misi melakukan tugas dan tanggungjawab masing-
diformulasikan dengan memakai kalimat yang masing dan ditumbuhkembangkan budaya
JIEM (Journal of Islamic Education Manajemen) Vol. 4 No.1 ISSN 2549-0877
79
profesional dalam bertugas yang hanya akan menemukan diri mereka menemui
mengharuskan para pegawai sekolah untuk kegagalan. Penting sekali bagi lembaga
aktif bekerja secara optimal. pendidikan untuk secara kontinyu meninjau
Aspek budaya juga mempunyai peran perkembangannya.
dalam penerapan strategik. Marquardt Berdasarkan hasil wawancara
(Usman, 2013:214) menjelaskan bahwa mendalam penulis dengan kepala sekolah,
“semua organisasi mempunyai budaya yang wakil kepala sekolah, guru-guru, staf, dan
meliputi sejumlah ritual, kepribadian, norma, komite sekolah serta hasil studi dokumentasi
kebiasaan, nilai, sikap, keyakinan, dan dihasilkan fakta bahwa evaluasi strategik di
kecintaan bersama terhadap organisasi. Peran SMAN 1 Metro Lampung sudah dilaksanakan
budaya dalam penerapan manajemen strategik melalui sejumlah agenda pertemuan dinas,
sangat besar dalam mencapai kesuksesan yakni antara kepala sekolah dengan Dinas
penrapannya. Keberhasilan suatu organisasi Pendidikan. Hal ini untuk memperoleh
ditentukan oleh seberapa besar dukungan informasi dan kebijakan pendidikan yang
lingkungan yang didapatkan strategi dari berlaku. Rapat bersama kepala sekolah dan
budaya organisasi. komite sekolah serta wakil kepala juga
Berpijak pada hasil penelitian, sekolah diselenggarakan paling tidak dua kali dalam
mengimplementasikan sejumlah kebijakan satu tahun. Rapat khusus kepala sekolah dan
seperti tata tertib sekolah, jadwal pelajaran wakil kepala sudah dilaksanakan dan bersifat
dan pengajaran, kalender pendidikan, kondisional. Rapat guru, staf, dan kepala
kebijakan cuti pegawai dan sebagainya. sekolah, serta rapat kepanitiaan. Rapat-rapat
Rohman (2012:108) menjelaskan bahwa tersebut dipergunakan oleh SMAN 1 Metro
kebijakan pendidikan adalah kebijakan publik untuk melakukan evaluasi strategi-strategi
yang mengatur secara khusus regulasi yang sudah diterapkan. Sekolah dapat
berhubungan dengan penyerapan sumber, melakukan sejumlah langkah perbaikan ke
alokasi, distribusi sumber, dan pengaturan depan agar strategi yang sudah dirumuskan
perilaku dalam pendidikan. Berpijak pada nantinya dapat terlaksana dengan baik.
penjelasan ini bisa diuraikan bahwa kebijakan Menurut Akdon bahwa secara umum
menyatakan pengaturan perilaku yang dibuat terdapat dua jenis evaluasi, yakni: (1) evaluasi
untuk menjamin keberhasilan strategi yang formatif yang terdiri dari evaluasi yang
diterapkan. dilaksanakan sebelum program dilaksanakan,
Rencana jangka panjang dibuat untuk 4 atau sedang dalam pelaksanaan, atau sesudah
tahun pertama, sementara itu rencana tahunan program selesai dilaksanakan dan bisa dinilai
telah diformulasi secara tertib setiap hasil dan dampaknya, (2). evaluasi sumatif,
permulaan tahun. Peningkatan pembelajaran yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk
dengan efektif, dan efisien terus dilaksanakan beberapa tahun atau periode tertentu sehingga
dengan dan membuka kelas Bilingual. membutuhkan pengumpulan data time series
Peningkatan kualitas pendidik dengan bagi beberapa tahun yang dievaluasi (Akdon,
menyusun perangkat pembelajaran kelas X 2011: 176-177).
sejalan Kurikulum 2013, MGMP setiap mata Berdasarkan fakta temuan tersebut,
pelajaran dan workshop. menurut analisis peneliti, terdapat dua jenis
Evaluasi Strategik dalam Meningkatkan Mutu evaluasi yang diungkapkan oleh Akdon sudah
Pendidikan dilakukan oleh SMAN 1 Metro Lampung
Komponen terakhir dari manajemen yang diteliti, baik evaluasi formatif ataupun
strategis ialah evaluasi dan penilaian evaluasi sumatif. Untuk itu, hasil evaluasi
perkembangan kemajuan lembaga pendidikan strategik adalah panduan dalam usaha
ke arah target strategisnya. Lembaga-lembaga meningkatkan mutu pendidikan dan rencana
pendidikan yang meyakini bahwa proses pengembangan lembaga, dan sekaligus
dipandang selesai setelah rencana diterapkan menjadi bahan masukan untuk upaya
JIEM (Journal of Islamic Education Manajemen) Vol. 4 No.1 ISSN 2549-0877
80