Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana ISSN 26866404

Universitas Negeri Semarang http://pps.unnes.ac.id/pps2/prodi/prosiding-pascasarjana-unnes

Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam


Konteks Budaya Organisasi di Perguruan Tinggi yang
Berglobalisasi
Nunik Pujiyanti*, Suwito Eko Pramono

Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Jl. Kelud Utara III, Petompon, Kec. Gajahmungkur,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50237, Indonesia.
*Corresponding Author: nunikpujiyanti@students.unnes.ac.id

Abstrak. Di era globalisasi saat ini perguruan tinggi dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengelola sumber daya
manusia (SDM). Budaya organisasi yang kuat dan strategi pengelolaan SDM yang efektif menjadi kunci untuk mencapai
keunggulan kompetitif dan keberlanjutan dalam lingkungan perguruan tinggi yang berglobalisasi. Makalah ini bertujuan
untuk menganalisis strategi pengelolaan SDM dalam konteks budaya organisasi di perguruan tinggi yang berglobalisasi.
Metode makalah ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis dengan mengumpulkan data melalui tinjauan literatur dari
sumber-sumber yang sesuai. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi strategi pengelolaan
SDM yang efektif dalam budaya organisasi yang mendukung perguruan tinggi yang berglobalisasi, kemudian disimpulkan
melalui pemikiran yang logis. Hasil penelitian adalah bahwa perguruan tinggi yang berglobalisasi menghadapi tantangan
yang kompleks dalam pengelolaan SDM mereka. Dalam konteks budaya organisasi, strategi pengelolaan SDM yang efektif
menjadi penting untuk mencapai keunggulan kompetitif dan keberlanjutan. Adapun strategi yang dapat diadopsi oleh
perguruan tinggi yaitu perekrutan dan seleksi yang cermat, pengembangan dan pelatihan yang berkelanjutan, penghargaan
yang tepat, manajemen kinerja yang efektif, serta membangun budaya organisasi yang inklusif, kolaboratif, dan inovatif.
Perguruan tinggi yang berhasil menerapkan strategi ini akan mampu menghadapi tantangan global dengan lebih baik,
menarik, mempertahankan SDM berkualitas, dapat mencapai keunggulan akademik serta reputasi yang kuat di tingkat
internasional.
Kata kunci: pengelolaan SDM; budaya organisasi; perguruan tinggi berglobalisasi

Abstract. In the current era of globalisation, universities face various challenges in managing human resources (HR). A
strong organisational culture and effective HR management strategy are crucial to achieving competitive advantage and
sustainability in a globalised university environment. This paper aims to analyse HR management strategies in the context
of organisational culture in globalised universities. This paper uses a descriptive-analytical approach by collecting data
through a literature review from appropriate sources. The data obtained are analysed qualitatively to identify effective HR
management strategies in organisational cultures that support globalised universities, then concluded through logical
thinking. The study results show that globalised universities face complex challenges in managing their human resources.
Effective HR management strategies are essential in organisational culture to achieve competitive advantage and
sustainability. The approach that universities can adopt is careful recruitment and selection, continuous development and
training, appropriate rewards, effective performance management, and building an inclusive, collaborative, and innovative
organisational culture. Universities that successfully implement this strategy will be able to face global challenges better,
attract them, retain quality human resources, and achieve academic excellence and a strong reputation at the international
level.
Keywords: HR Management; organisational culture; globalised universities

How to Cite: Pujiyanti, N., & Pramono, S. E. (2023). Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Konteks Budaya
Organisasi di Perguruan Tinggi yang Berglobalisasi. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana, 2023, 570-575.

PENDAHULUAN penting untuk memastikan kesuksesan perguruan


tinggi yang berglobalisasi. Budaya organisasi di
Perguruan tinggi di era globalisasi perguruan tinggi yang berglobalisasi melibatkan
menghadapi beragam tantangan, termasuk pengakuan dan penghargaan terhadap
persaingan yang semakin ketat dalam menarik keberagaman, kerjasana lintas budaya, orientasi
dan mempertahankan tenaga pengajar dan staf internasional berupa komunikasi multi bahasa,
yang berkualitas, perubahan dinamis dalam pengakuan nilai-nilai global.
teknologi dan tren pendidikan. Tuntutan untuk Sumber daya manusia merupakan faktor
memenuhi standar internasional dalam penentu keberhasilan tersebut. Untuk itu
pengajaran, penelitian, dan layanan masyarakat. diperlukan pengembangan dan penerapan strategi
Strategi pengelolaan SDM yang efektif dan manajemen SDM yang ditujukan untuk menarik
budaya organisasi yang kuat menjadi sangat dan mempertahankan pekerja paling berbakat

570
Nunik Pujiyanti, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 570-575

untuk mendapatkan hasil yang diharapkan manajemen kinerja, kompensasi, dan hubungan
(Rodríguez-Sánchez et al., 2020). SDM terdiri karyawan yang baik (Roscoe et al., 2019).
dari individu-individu yang berkontribusi dalam Dengan pengelolaan yang efektif, sumber daya
mencapai tujuan organisasi menjadi salah satu manusia dapat menjadi faktor kompetitif yang
faktor kunci yang menentukan kesuksesan membedakan suatu organisasi dari pesaingnya.
organisasi dalam mencapai kinerja yang optimal. Dalam menghadapi tantangan ini, melalui
SDM mencakup semua orang yang terlibat dalam kebijakan dan praktik yang efektif, serta
organisasi. Bahasa komunikasi dalam pendidikan pendekatan yang berfokus pada karyawan,
tinggi memainkan peran penting. Oleh karena itu, organisasi dapat mengoptimalkan kontribusi dan
bahasa Inggris sebagai media pengajaran(EMI) potensi SDM. Pengelolaan SDM yang baik
menjadi karakteristik akademisi yang dominan di menjadi poin penting keberhasilan dalam
banyak bagian dunia (global). Namun EMI mencapai tujuan organisasi. SDM mengacu pada
menantang keragaman linguistik dan aksesibilitas individu atau tenaga kerja yang tersedia di suatu
ke pendidikan tinggi di dunia kontemporer. Kasus organisasi aset terpenting memiliki peran kunci
pendidikan tinggi Kanada menyoroti arah baru dalam mencapai tujuan dan keberhasilan
dalam eksploitasi modal linguistik di universitas, organisasi. SDM melibatkan pengelolaan orang-
dan konsep universitas multibahasa yang muncul orang di tempat kerja, termasuk dalam hal
dapat menawarkan beberapa peluang unik untuk perekrutan, pelatihan, pengembangan,
mobilisasi pengetahuan dan akses ke pendidikan penghargaan, dan retensi karyawan. Teori Z oleh
tinggi (Abrar-ul-Hassan, 2021). Perang budaya William Ouchi, menyatakan bahwa lembaga
yang melanda akademi di banyak negara lain. Di pendidikan yang berkualitas harus
China agenda yang terkait dengan gerakan dan memperhatikan : kepercayaan, motivasi diri,
perjuangan transnasional, terutama yang berfokus system reward, pelatihan peningkatan skill,
pada buruh dan kelas, gender dan feminisme, ras control dan pengambilan keputusan bersama serta
dan etnis, serta hak asasi manusia (Woodman & pembelajaran yang berkualitas(Danang Sunyoto,
Pringle, 2022). 2021).
Perguruan tinggi yang berglobalisasi
METODE merupakan institusi pendidikan tinggi yang
berkomitmen untuk mempersiapkan mahasiswa
Metode pada makalah ini menggunakan dengan pemahaman dan keterampilan yang
pendekatan deskriptif-analitis dengan diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia
mengumpulkan data melalui tinjauan literatur yang semakin terhubung dan kompleks.
dari sumber-sumber yang relevan seperti jurnal Perguruan tinggi semacam itu mengadopsi
ilmiah penelitian terkait pengelolaan SDM dalam perspektif global dalam kurikulum, penelitian,
konteks perguruan tinggi dan budaya organisasi. dan inisiatif lainnya. Mereka mendorong
Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif mahasiswa untuk memiliki pemahaman yang
untuk mengidentifikasi strategi pengelolaan SDM mendalam tentang masalah global, seperti
yang efektif dalam budaya organisasi yang keragaman budaya, isu lingkungan, ekonomi
mendukung perguruan tinggi yang berglobalisasi, global, dan tantangan sosial lainnya.
kemudian disimpulkan melalui pemikiran yang Perekrutan adalah proses mendapatkan
logis. individu yang berkualitas untuk mengisi posisi-
posisi yang tersedia dalam organisasi. Pengadaan
HASIL DAN BAHASAN SDM yang tepat sangat penting karena karyawan
yang berkualitas dapat berkontribusi secara
Dalam era digital saat ini, peran SDM
efektif terhadap pertumbuhan dan kesuksesan
semakin penting. Transformasi digital dan
organisasi. Setelah perekrutan, pengembangan
perkembangan teknologi mempengaruhi cara
SDM menjadi fokus penting. Ini melibatkan
kerja dan kebutuhan karyawan. SDM harus
penyediaan pelatihan dan pengembangan
mengikuti perkembangan teknologi, memperoleh
disesuaikan untuk peningkatan keterampilan dan
keterampilan yang relevan, dan memahami peran
pengetahuan karyawan. Pelatihan diantaranya
teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan
dapat berupa pelatihan teknis, kepemimpinan,
efektivitas kerja. Secara keseluruhan, SDM
pelatihan tim, atau pelatihan khusus lainnya yang
adalah salah satu aset berharga organisasi.
relevan dengan kebutuhan organisasi.
Pengelolaan yang efektif dari SDM melibatkan
Manajemen kinerja juga merupakan aspek
perekrutan, pengembangan, pelatihan,
penting dari SDM. Hal ini melibatkan

571
Nunik Pujiyanti, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 570-575

pengawasan, penilaian, dan umpan balik terkait hidup.


kinerja karyawan. Manajemen kinerja yang Perguruan tinggi yang berglobalisasi sering
efektif membantu dalam mengidentifikasi kali menawarkan kesempatan belajar di luar
kekuatan dan kelemahan karyawan, memberikan negeri, pertukaran pelajar, dan program
pengakuan dan penghargaan yang tepat, serta kolaborasi internasional. Mereka juga mungkin
menetapkan rencana pengembangan untuk memiliki fakultas dan staf yang beragam secara
meningkatkan kinerja. Kompensasi adalah internasional, dengan pengalaman dan
elemen penting lainnya dalam SDM. Hal ini pengetahuan yang luas tentang masalah global.
melibatkan sistem penggajian dan pemberian Perguruan tinggi semacam itu dapat memainkan
insentif kepada karyawan sebagai pengakuan atas peran penting dalam mempersiapkan mahasiswa
kontribusi mereka. Kompensasi yang adil dan untuk beroperasi dalam lingkungan global,
kompetitif membantu organisasi dalam mempromosikan pemahaman lintas budaya, dan
mempertahankan karyawan yang berkualitas dan memfasilitasi kolaborasi internasional dalam
memotivasi mereka untuk memberikan kinerja penelitian dan inovasi. Pada perguruan tinggi
terbaik. Selain itu, hubungan karyawan juga yang berglobalisasi mahasiswa dalam
menjadi bagian penting dari SDM. Hubungan pembelajaran menggunakan dwibahasa, hal ini
yang baik antara manajemen dan karyawan, serta tergantung dari strategi pembelajaran yang
antar rekan kerja, menciptakan lingkungan kerja digunakan (Mežek et al., 2015).
yang positif. Komunikasi yang efektif, kerjasama, Budaya organisasi mengacu pada kumpulan
dan penghargaan terhadap perbedaan individu nilai-nilai, norma, keyakinan, dan perilaku yang
membantu membangun budaya organisasi yang dianut dan dipraktikkan pada organisasi(Atmoko
inklusif dan produktif. Senada hal tersebut diatas, A, 2022; Faisal Somantri et al., 2020; Pedraja-
maka budaya organisasi, pelatihan pendidikan, Rejas et al., 2020; Zamini et al., 2011). Budaya
dan motivasi berdampak pada peningkatan organisasi mencerminkan identitas dan
kinerja pegawai. Kebijakan organisasi untuk karakteristik unik organisasi tersebut, yang
meningkatkan keterlibatan Kerja dan dimensinya membedakannya dari organisasi lainnya. Budaya
(Atmoko A, 2022) organisasi terbentuk melalui pengaruh nilai-nilai
Saat ini banyak budaya organisasi berbasis yang diadopsi oleh pemimpin dan anggota
lingkungan hijau sebagai bentuk inovasi. Praktek organisasi, serta melalui pengalaman kolektif
HRM proenvironmental didalamnya ada yang terjadi dalam konteks kerja sehari-hari.
perekrutan, pelatihan, penilaian, dan dukungan Budaya organisasi dapat memiliki dampak yang
insentif pengembangan pendukung budaya signifikan pada kinerja dan keberhasilan suatu
organisasi hijau. Hasil penelitian menyarankan organisasi. Jika budaya organisasi mendukung
agar memperhatikan oleh budaya organisasi hijau kolaborasi, inovasi, dan komunikasi terbuka, ini
termasuk kepemimpinan, kredibilitas pesan, dapat menciptakan lingkungan kerja yang
keterlibatan rekan, dan pemberdayaan karyawan. produktif dan menyenangkan. Di sisi lain, budaya
Pendukung budaya organisasi hijau secara positif yang mempromosikan kompetisi yang tidak
memediasi hubungan antara praktik green human sehat, birokrasi yang berlebihan, atau
resource management (GHRM) dan kinerja ketidakadilan dapat menghambat kinerja dan
lingkungan (El-Kassar & Singh, 2019; Macke & menciptakan ketidakpuasan di antara karyawan.
Genari, 2019; Roscoe et al., 2019; Wang, 2019; Penting bagi organisasi membangun budaya
Zhang et al., 2021). secara konsisten dengan nilai-nilai inti dan
Sumber daya manusia yang baik memiliki memastikan bahwa budaya tersebut akan
banyak manfaat diantaranya adalah kinerja mendukung pencapaian tujuan organisasi.
organisasi yang lebih baik, keunggulan Membangun budaya dan serangkaian solusi
kompetitif, peningkatan inovasi, retensi berbiaya rendah (Chiesa et al., 2022). Budaya
karyawan yang baik, meningkatkan budaya organisasi dapat diperkuat dengan komunikasi
organisasi. Namun untuk meraihnya banyak yang jelas, pemimpin yang mempraktikkan nilai-
tantangan yang berkaitan dengan sumber daya nilai yang disepakati. Dalam membangun budaya
manusia yaitu perubahan lingkungan bisnis, organisasi yang sehat, transparansi dan
pengembangan keterampilan dan pengetahuan, komunikasi terbuka sangat penting. Hal ini
rekrutmen dan seleksi yang efektif, manajemen melibatkan berbagi informasi, ide, dan umpan
kinerja yang efektif, pengelolaan konflik dan balik secara terbuka di antara semua tingkatan
masalah karyawan, perubahan budaya dalam organisasi. Komunikasi yang efektif
organisasi, pengelolaan keseimbangan kerja- membantu memperkuat kepercayaan,

572
Nunik Pujiyanti, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 570-575

membangun kerjasama, dan mendorong Selain itu, budaya organisasi yang


partisipasi aktif dari semua anggota organisasi. kolaboratif(Muhammad Zaky, 2021) menjadi
Selain itu, kepemimpinan yang kuat dan penting dalam menghadapi tantangan global.
konsisten juga berperan penting dalam Perguruan tinggi harus mendorong kerjasama dan
membentuk budaya organisasi. Pemimpin yang kolaborasi antara fakultas, staf, dan mahasiswa,
menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten baik di tingkat lokal maupun internasional. Ini
dengan nilai-nilai organisasi memberikan contoh dapat dicapai melalui pengembangan program
yang baik dan mempengaruhi anggota organisasi pertukaran, proyek penelitian bersama, dan
lainnya. Pemimpin yang mampu memotivasi, kerjasama lintas disiplin. Budaya kolaboratif juga
menginspirasi, dan membimbing karyawan akan dapat ditingkatkan melalui kegiatan
membantu memperkuat budaya yang diinginkan. pengembangan tim, pelatihan manajemen
Budaya organisasi juga dapat dipengaruhi konflik, dan penggunaan teknologi yang
oleh sistem penghargaan dan pengakuan(Casucci memfasilitasi kolaborasi jarak jauh. Selanjutnya,
et al., 2020; Hamilton et al., 2014; Rodríguez- budaya organisasi yang inovatif sangat penting
Sánchez et al., 2020). Penghargaan yang adil dan dalam memastikan perguruan tinggi yang
transparan dapat memperkuat budaya yang berglobalisasi tetap relevan dan kompetitif di era
berfokus pada prestasi dan inovasi. Selain itu, yang terus berkembang. Fakultas dan staf perlu
kesempatan untuk pertumbuhan dan didorong untuk berpikir kreatif, mengadopsi
pengembangan karir (Amah & Oyetuunde, 2020; pendekatan baru dalam pengajaran dan
Gulati et al., 2021)juga merupakan faktor penting penelitian, serta mendorong penggunaan
dalam membangun budaya yang mendukung teknologi dan praktik terbaru dalam bidang
kemajuan karyawan. Untuk memperkuat budaya mereka. Perguruan tinggi dapat menciptakan
organisasi, penting bagi organisasi untuk budaya inovasi dengan mendorong penelitian dan
memiliki nilai-nilai inti yang jelas dan dipahami pengembangan, memberikan dukungan untuk
oleh semua anggota. Nilai-nilai ini harus ide-ide baru, dan melibatkan para pengambil
tercermin dalam kebijakan, praktik, dan keputusan dalam upaya perubahan dan
keputusan organisasi sehari-hari. Ketika anggota pembaruan.
organisasi merasa terhubung dengan nilai-nilai
tersebut, mereka lebih mungkin untuk bertindak SIMPULAN
sesuai dengan budaya yang diinginkan.
Perguruan tinggi dapat menerapkan Dalam konteks budaya organisasi, strategi
strategi, dengan meningkatkan produktifitas pengelolaan SDM yang efektif menjadi penting
dalam penelitian berbasis inovasi yang mengarah untuk mencapai keunggulan kompetitif dan
terbentuknya konsep Smart Campus dan keberlanjutan. Strategi pengelolaan SDM yang
pengabdian. Penguatan jalinan kolaborasi antar efektif dalam konteks budaya organisasi di
perguruan tinggi secara nasional ataupun perguruan tinggi yang berglobalisasi mencakup
internasional. Pelaksanaan pelatihan tingkat beberapa aspek penting. Pertama, perekrutan dan
nasional atau internasional, untuk mendukung seleksi SDM yang berkualitas dan berkompeten
profil lulusan yang sesuai dengan kebutuhan perlu dilakukan dengan seksama untuk
(Setiawan & Lenawati, 2020). memastikan perguruan tinggi memiliki dosen dan
Perguruan tinggi yang berglobalisasi perlu staf yang sesuai dengan kebutuhan global dan
mengadopsi strategi pengelolaan SDM yang budaya organisasi yang ada. Kedua,
berfokus pada membangun budaya organisasi pengembangan dan pelatihan kontinu diperlukan
yang inklusif, kolaboratif, dan inovatif (Mahmud untuk meningkatkan kompetensi dan
et al., 2022). Dalam budaya organisasi yang keterampilan SDM agar mereka dapat
inklusif, setiap individu diberikan kesempatan menghadapi tantangan global dan memenuhi
yang sama untuk berpartisipasi, berkontribusi, tuntutan perkembangan teknologi. Ketiga,
dan berkembang sesuai dengan potensi mereka, pemberian insentif dan penghargaan yang tepat
tanpa memandang latar belakang budaya atau akan mendorong motivasi dan kinerja yang tinggi
etnis. Perguruan tinggi dapat mendorong inklusi di antara SDM, serta memperkuat budaya
dengan mengadopsi kebijakan penghargaan organisasi yang mendukung nilai-nilai global dan
diversitas, melibatkan tenaga pengajar dan staf keunggulan akademik. Keempat, manajemen
dalam pengambilan keputusan, serta kinerja yang efektif dan umpan balik yang
menyediakan ruang dan forum untuk dialog dan konstruktif diperlukan untuk meningkatkan
pertukaran ide yang menghargai perbedaan. kinerja dan pertumbuhan individu dalam konteks

573
Nunik Pujiyanti, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 570-575

budaya organisasi yang mendukung kolaborasi Interface to Analyse Thermal Comfort in


dan inovasi. Smart Building Applications Using a
Perguruan tinggi yang berhasil menerapkan Citizen–Scientist Strategy. Energies, 15(2).
strategi ini akan mampu menghadapi tantangan https://doi.org/10.3390/en15020564
global dengan lebih baik, menarik dan Danang Sunyoto, W. (2021). Memahami Teori-
mempertahankan SDM berkualitas, dan Teori Yang Membahas Motivasi Kerja
mencapai keunggulan akademik serta reputasi (Magister Alfatah Kalijaga (ed.)).
yang kuat di tingkat internasional. Dengan El-Kassar, A. N., & Singh, S. K. (2019). Green
demikian, penelitian lebih lanjut dan tindakan innovation and organisational performance:
nyata dalam mengimplementasikan strategi ini The influence of big data and the moderating
sangat penting untuk memastikan perguruan role of management commitment and HR
tinggi yang berglobalisasi tetap relevan dan practices. Technological Forecasting and
berdaya saing di masa depan. Budaya organisasi Social Change, 144(December), 483–498.
yang kuat dan positif dapat menjadi aset berharga https://doi.org/10.1016/j.techfore.2017.12.0
bagi setiap organisasi. Hal ini dapat menciptakan 16
lingkungan kerja yang produktif, memotivasi Faisal Somantri, M. D., Nafsiah, N. H., & Al-Fauzi,
karyawan, dan meningkatkan kinerja organisasi C. M. R. (2020). Pengaruh Budaya
secara keseluruhan. Dalam mengembangkan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
budaya organisasi yang baik, penting untuk Pada Bank Bjb Syariah Kcp Ciawi
memperhatikan nilai-nilai, komunikasi, Tasikmalaya. Jurnal Ekonomi Syariah, 5(1),
kepemimpinan, sistem penghargaan, dan 59–79.
pengembangan karyawan. https://doi.org/10.37058/jes.v5i1.1493
Gulati, K., Sarkar, C., Verma, V., Singh, A. R., &
REFERENSI Gupta, S. K. (2021). Assessment of medical
leadership competencies and development
Abrar-ul-Hassan, S. (2021). Linguistic Capital in needs: A first comprehensive study from
the University and the Hegemony of English: India. International Journal of Healthcare
Medieval Origins and Future Directions. Management, 14(2), 363–374.
SAGE Open, 11(2). https://doi.org/10.1080/20479700.2019.164
https://doi.org/10.1177/2158244021102184 7381
2 Hamilton, J., Carson, S. J., & Ellison, E. (2014).
Amah, O. E., & Oyetuunde, K. (2020). The effect Building distributed leadership for effective
of servant leadership on employee turnover supervision of creative practice higher
in SMEs in Nigeria: the role of career growth research degrees : final report 2014. In
potential and employee voice. Journal of Australian Government.
Small Business and Enterprise Development, http://eprints.qut.edu.au/66129/
27(6), 885–904. Macke, J., & Genari, D. (2019). Systematic
https://doi.org/10.1108/JSBED-01-2019- literature review on sustainable human
0009 resource management. Journal of Cleaner
Atmoko A. (2022). Influence Of Organizational Production, 208, 806–815.
Culture, Education, And Training On https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.10.09
Employee Performance With Motivation As 1
Variable Intervention. Business and Mahmud, M. F., Soekirman, A., & Tesniwati, R.
Accounting Research (IJEBAR) Peer (2022). Penguatan Kinerja Melalui
Reviewed-International Journal, 6(3), 2169– Transformasi Digital, Budaya Adaptif,
2176. https://jurnal.stie- Transfer Pengetahuan Dan Pola Kerja Pada
aas.ac.id/index.php/IJEBAR Bea Cukai Indonesia. Jurnal Perspektif Bea
Casucci, T., Locke, A. B., Henson, A., & Qeadan, Dan Cukai, 6(2), 323–342.
F. (2020). A workplace well-being game https://doi.org/10.31092/jpbc.v6i2.1776
intervention for health sciences librarians to Mežek, Š., Pecorari, D., Shaw, P., Irvine, A., &
address burnout. Journal of the Medical Malmström, H. (2015). Learning subject-
Library Association, 108(4), 605–617. specific L2 terminology: The effect of
https://doi.org/10.5195/jmla.2020.742 medium and order of exposure. English for
Chiesa, G., Avignone, A., & Carluccio, T. (2022). Specific Purposes, 38, 57–69.
A Low-Cost Monitoring Platform and Visual https://doi.org/10.1016/j.esp.2014.11.004

574
Nunik Pujiyanti, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2023: 570-575

Muhammad Zaky. (2021). Pengaruh Gaya Menghadapi Era Society 5.0. RESEARCH :
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Computer, Information System &
Terhadap Kinerja. Jurnal Ilmiah MEA Technology Management, 3(1), 1.
(Manajemen Ekonomi Dan Akuntasi), 5, https://doi.org/10.25273/research.v3i1.4728
2021. Wang, C. H. (2019). How organisational green
Pedraja-Rejas, L. M., Marchioni-Choque, Í. A., culture influences green performance and
Espinoza-Marchant, C. J., & Muñoz-Fritis, competitive advantage: The mediating role
C. P. (2020). Leadership and organisational of green innovation. Journal of
culture as influencing factors in the quality of Manufacturing Technology Management,
higher education: conceptual analysis. In 30(4), 666–683.
Formacion Universitaria (Vol. 13, Issue 5, https://doi.org/10.1108/JMTM-09-2018-
pp. 3–14). https://doi.org/10.4067/S0718- 0314
50062020000500003 Woodman, S., & Pringle, T. (2022). Differentiating
Rodríguez-Sánchez, J. L., González-Torres, T., risks to academic freedom in the globalised
Montero-Navarro, A., & Gallego-Losada, R. university in China. Philosophy and Social
(2020). Investing time and resources for Criticism, 48(4), 642–651.
work–life balance: the effect on talent https://doi.org/10.1177/0191453722109217
retention. International Journal of 6
Environmental Research and Public Health, Zamini, S., Zamini, S., & Barzegary, L. (2011). The
17(6). relationship between organisational culture
https://doi.org/10.3390/ijerph17061920 and job burnout among the professors and
Roscoe, S., Subramanian, N., Jabbour, C. J. C., & employees in the University of Tabriz.
Chong, T. (2019). Green human resource Procedia - Social and Behavioral Sciences,
management and the enablers of green 30, 1964–1968.
organisational culture: Enhancing a firm’s https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.10.381
environmental performance for sustainable Zhang, D., Mohsin, M., Rasheed, A. K., Chang, Y.,
development. Business Strategy and the & Taghizadeh-Hesary, F. (2021). Public
Environment, 28(5), 737–749. spending and green economic growth in BRI
https://doi.org/10.1002/bse.2277 region: Mediating role of green finance.
Setiawan, D., & Lenawati, M. (2020). Peran dan Energy Policy, 153(January).
Strategi Perguruan Tinggi dalam https://doi.org/10.1016/j.enpol.2021.112256

575

Anda mungkin juga menyukai