Anda di halaman 1dari 18

Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {33

SUMBER DAYA PENDIDIKAN DAN


FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

MUHAMMAD SYARIF
Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
E-mail: muhammad.syarif@serambimekkah.ac.id

ABSTRAK
Pengembangan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan
merupakan suatu usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui cara-cara tertentu untuk mencapai kinerja yang optimal
melalui pendidikan dan pelatihan. Melalui pengembangan tersebut
akan terbentuk sumber daya manusia berkualitas, yang dapat
dikatakan sebagai sumber daya yang professional khususnya dalam
pengembangan kualitas pendidikan. Pengembangan sumber daya
manusia dalam pendidikan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal yang meliputi misi dan tujuan organisasi, strategi pencapaian
tujuan, sifat dan jenis tujuan serta jenis teknologi yang digunakan.
Selain itu juga terdapat faktor eksternal yang meliputi kebijakan
pemerintah, sosio budaya masyarakat serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Faktor penghambat pengembangan
sumber daya dalam pendidikan diantaranya berupa strategi
perencanaan pengembangan sekolah tidak jelas, tidak ada standar
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia
sekolah, Tidak ada arah dan tujuan yang jelas apa yang ingin dicapai
oleh sekolah serta guru tidak punya keterampilan baik dalam
membuat perangkat maupun dalam proses pembelajaran. Solusinya
tentu dengan memperbaiki kekurang dan kelemahan dalam berbagai
bidang tersebut, sehingga dengan begitu peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui pendidikan dapat semakin ditingkatkan.

Kata Kunci: Sumberdaya Pendidikan


34}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

A. Pendahuluan
Perencanaan yang baik akan dapat menghasilkan suatu hasil
yang baik pula, jika didukung oleh implementasi yang baik. Untuk itu,
diperlukan pengembangan terhadap sumber daya manusia menjadi
sumber daya yang profesional guna mencapai hasil yang optimal
melalui perencanaan yang telah ditetapkan. Pengembangan sumber
daya manusia sangat penting karena sumber daya manusia berperan
sebagai subjek dalam pembangunan baik secara makro maupun
mikro.
Pengembangan adalah suatu usaha meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan melalui pendidikan dan pelatihan. Adapun pendidikan
bertujuan untuk meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan
moral. Sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan dalam suatu bidang
tertentu.
Sebagaimana diketahui bahwa pengembangan terhadap
apapun harus memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral supaya prestasi kerjanya baik
dan mencapai hasil yang optimal. (Hasibuan, 2000: 67). Kualitas
sumber daya manusia ini menyangkut dua aspek yakni aspek fisik
(kekuatan fisik), dan aspek non-fisik (kekuatan non-fisik) yang
menyangkut kemampuan bekerja, berpikir dan keterampilan-
keterampilan lain.
Pengembangan sumber daya manusia secara makro adalah
suatu peroses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam
rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Proses
Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {35

peningkatan disini mencakup perencanaan, pengembangan dan


pengelolaan sumber daya manusia. Sedangkan pengembangan
sumber daya manusia secara mikro, merupakan suatu proses
perencanaan pendidikan dan pelatihan dan pengelolaan tenaga kerja
atau karyawan untuk mencapai suatu hasil optimal. (Notoatmodjo,
1992: 4-5).
Sumber daya manusia sebagai investasi vital dalam suatu
organisasi perlu menapatkan perhatian lebih, oleh karena itu,
pengembangan sumber daya manusia juga penting demi menjaga dan
meningkatkan produktivitas, sehingga dalam melakukan
pengembangan sumber daya manusia, yang perlu dipertanyakan
adalah dalam bidang apa pengembangan diperlukan, bagaimana
intensitasnya dan teknik apa yang digunakan.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil perubahan yang
dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. Salah satu faktor penting
yang mempengaruhi adalah mutu dan sumber daya manusia yang
tersedia. Namun cukupnya sumber daya manusia di suatu lembaga
pendidikan tidak menjamin kualitas pendidikan akan bagus, kadang
yang terjadi malah sebaliknya akan semakin membawa penurunan
kualitas pendidikan itu sendiri. Tetapi kekurangan sumber daya
manusia juga tidak baik bagi lembaga pendidikan, dan bisa di
pastikan bahwa lembaga tersebut tidak akan pernah maju dan
berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa sumber daya
manusia sangat menentukan dalam pembentukan dan pengembangan
pendidikan, khususnya peningkatan mutu pendidikan yang
berlangsung di lembaga tersebut. Tapi itu semua tidak terlepas sejauh
36}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

mana produktifitas sumber daya manusia. Jika ada suatu lembaga


pendidikan yang tanpa sumber daya manusia yang baik dan
berkualitas, tentu akan sulit bagi lembaga tersebut untuk mencapai
tujuan yang telah dicanangkan sebelumnya. Dengan demikian, dapat
dipahami bahwa sumber daya manusia mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pembentukan, pengembangan dan pencapaian
tujuan-tujuan lembaga pendidikan.

B. Sumber Daya Manusia Pendidikan


Keberhasilan institusi pendidikan dalam mengemban misinya
sangat ditentukan oleh mutu keinterelasian unsur-unsur sistemik yang
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas proses
transformasi dan mutu hasil kerja institusi pendidikan, seperti tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, biaya, anak didik, masyarakat
dan lingkungan pendukungnya. Dari sekian banyak subsistem yang
memberikan kontribusi terhadap kualitas proses dan keluaran
pendidikan, subsistem tenaga kependidikan telah memainkan peranan
yang paling esensial. (Danim, 2002: 17).
Tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia
pendidikan. Tenaga kependidikan yang dimaksud di sini adalah
sebagaimana termaktub di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
38 Tahun 1992 tanggal 17 Juli 1992. Dalam PP tersebut disebutkan
beberapa jenis tenaga dalam lingkup tenaga kependidikan, yaitu
sebagai berikut:
1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola
satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan
pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran,
teknisi sumber belajar dan menguji.
Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {37

2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan


pelatih.
3. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah,
direktur, ketua, rektor dan pimpinan satuan pendidikan luar
sekolah (PP No. 38/1992).

Termasuk dalam jenis tenaga kependidikan adalah pengelola


sistem pendidikan, seperti kepala kantor dinas pendidikan di tingkat
provinsi maupun kabupaten/kota. Jika hendak diperluas, tenaga
kependidikan sesungguhnya termasuk tenaga administratif bidang
pendidikan, yang berfungsi sebagai subjek yang menjalankan fungsi
mendukung pelaksanaan pendidikan.
Dengan demikian, secara umum tenaga kependidikan dapat
dibedakan menjadi empat kategori, yaitu:
1. Tenaga pendidik, terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar,
dan pelatih;
2. Tenaga fungsional kependidikan, terdiri atas penilik,
pengawas, peneliti dan pengembang di bidang kependidikan,
dan pustakawan;
3. Tenaga teknis kependidikan, terdiri atas laboran dan teknisi
sumber belajar;
4. Tenaga pengelola satuan pendidikan, terdiri atas kepala
sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan
pendidikan luar sekolah;
5. Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau
administratif kependidikan (Danim, 2002: 18).

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sumber daya


manusia pendidikan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
1992 meliputi: (1) tenaga pendidik, terdiri atas pembimbing, penguji,
pengajar, dan pelatih; (2) tenaga fungsional kependidikan, terdiri atas
penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang kependidikan,
dan pustakawan; (3) tenaga teknis kependidikan, terdiri atas laboran
dan teknisi sumber belajar; (4) tenaga pengelola satuan pendidikan,
38}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan


satuan pendidikan luar sekolah; dan (5) tenaga lain yang mengurusi
masalah-masalah manajerial atau administratif kependidikan.
Pengembangan sumber daya manusia tentu sangat
berhubungan erat dengan peningkatan kemampuan intelektual yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.
Pengembangan sumber daya manusia berpijak pada fakta bahwa
setiap tenaga kerja membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan
keterampilan yang lebih baik, dan semua itu diperoleh melalui
pendidikan atau pelatihan.
Berdasarkan beberapa pembahasan tentang pengembangan
sumber daya manusia pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengembangan sumber daya manusia dalam bidang
pendidikan merupakan suatu usaha peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui cara-cara tertentu untuk mencapai kinerja yang
optimal melalui pendidikan dan pelatihan. Melalui pengembangan
tersebut akan terbentuk sumber daya manusia berkualitas, yang dapat
dikatakan sebagai sumber daya yang professional khususnya dalam
pengembangan kualitas pendidikan.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Sumber Daya dalam


Pendidikan
Peningkatan atau pengembangan sumber daya manusia dalam
suatu organisasi khususnya pendidikan, sangat penting dalam rangka
mencapai suatu tujuan bersama. Pengembangan sumber daya
manusia merupakan bentuk investasi. Oleh karena itu, pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia perlu memperhatikan faktor-
faktor baik dalam diri organisasi itu sendiri maupun di luar organisasi
Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {39

yang bersangkutan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Jadi


Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
sumber daya manusia dapat dilihat dari aspek internal dan aspek
eksternal. Faktor-faktor tersebut turut berperan dalam proses
pengembangan sumber daya manusia baik secara makro maupun
mikro. Adapun faktor-faktor tersebut, seperti diungkap oleh Soekinjo
Notoatmodjo dalam bukunya Pengembangan Sumber Daya Manusia
adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal disini mencakup keseluruhan kehidupan
organisasi/lembaga yang dapat dilakukan, baik pimpinan maupun
anggota organisasi yang bersangkutan, yang meliputi:
a. Misi dan Tujuan Organisasi
Setiap organisasi mempunyai misi dan tujuan yang ingin
dicapainya. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan
perencanaan yang baik dan implementasinya secara tepat.
Untuk itu diperlukan kemampuan tenaga sumber daya
manusia melalui pengembangan sumber daya manusia.
b. Strategi Pencapaian Tujuan
Misi dan tujuan organisasi mungkin sama dengan
organisasi lain, tetapi strategi untuk mencapai misi dan
tujuan tersebut dapat berbeda. Oleh karenanya, kemampuan
seorang guru diperlukan dalam memperkirakan dan
mengantisipasi keadaan di luar, sehingga strategi yang
disusun dapat memperhitungkan dampak yang akan terjadi
di dalam lingkungan pendidikannya. Secara tidak langsung
hal ini tentunya akan dapat mempengaruhi pengembangan
sumber daya menusia dalam pendidikan.
c. Sifat dan Jenis Tujuan
Sifat dan jenis kegiatan organisasi sangat penting terhadap
pengembangan sumber daya manusia. Misalnya, suatu
organisasi yang sebagian besar melaksanakan kegiatan
teknis, akan berbeda dengan pola pengembangan sumber
daya manusia pada organisasi yang bersifat ilmiah.
Demikian juga, akan berbeda pula strategi dan program
40}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

pengembangan sumber daya manusia antara organisasi


yang kegiatan rutin dan organisasi yang kegiatannya
memerlukan inovasi dan kreativitas.
d. Jenis Teknologi yang Digunakan
Pengembangan organisasi diperlukan untuk
mempersiapkan tenaga dalam mengoperasikan teknologi
atau mungkin terjadinya otomatisasi kegiatan-kegiatan yang
semula dilakukan oleh manusia. (Notoatmodjo, 1992: 10).

Faktor internal pengembangan sumber daya manusia,


sebagaimana uraian di atas, tentu berlaku secara umum dalam semua
aspek pengembangannya, termasuk juga dalam pengembangan
sumber daya manusia dalam bidang pendidikan. Di mana suatu
lembaga pendidikan perlu merumuskan visi dan misi serta tujuan
organisasi atau lembaga pendidikan dengan konkrit dan jelas serta
mampu diimplementasikan. Selain itu, agar tujuan tersebut tercapai
maka perlu adanya strategi yang baik untuk mencapai tujuan yang
ditargetkan. Selanjutnya bahwa sifat dan jenis kegiatan dalam
pendidikan sangat penting terhadap pengembangan sumber daya
manusia. Namun tentunya dalam pengembangan sumber daya
pendidikan perlu mempersiapkan tenaga dalam mengoperasikan
teknologi atau mungkin terjadinya otomatisasi kegiatan-kegiatan yang
semula dilakukan agar senantiasa mampu mengoperasikan alat-alat
teknologi yang senantiasa terus berkembang.
2. Faktor Eksternal
Organisasi itu berada di dalam lingkungan dan tidak lepas dari
pengaruh lingkungan di mana organisai itu berada, agar organisasi itu
dapat melaksanakan misi dan tujuannya maka harus
memperhitungkan faktor-faktor lingkungan atau faktor-faktor
eksternal organisasi. Di antara faktor-faktor tersebut adalah kebijakan
Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {41

pemerintah, sosial budaya masyarakat, perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi.
a. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah baik yang dikeluarkan melalui
perundang-undangan, peraturan-peraturan pemerintah,
surat keputusan menteri maupun pejabat pemerintah
merupakan arahan yang harus diperhitungkan oleh
organisasi. Kebijakan-kebijakan tersebut akan
mempengaruhi program-program pengembangan sumber
daya manusia dalam organisasi yang bersangkutan.
b. Sosio Budaya Masyarakat
Faktor sosio budaya masyarakat tidak dapat diabaikan oleh
suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami karena suatu
organisasi apapun didirikan untuk kepentingan masyarakat
yang mempunyai latar belakang sosio budaya yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam mengembangkan
sumber daya manusia dalam suatu organisasi faktor
eksternal perlu dikembangkan.
c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar
organisasi dewasa ini telah sedemikian pesatnya. Organisasi
yang baik harus mengikuti arus tersebut dan harus mampu
memilih teknologi yang tepat. Oleh karena itu, kemampuan
karyawan organisasi harus diadaptasikan dengan kondisi
tersebut. (Notoatmodjo, 1992: 10-12).

Faktor internal dalam pengembangan sumber daya manusia


sebagaimana disebutkan di atas tentu juga sangat berkaitan dengan
pengembangan sumbe daya pendidikan, di mana kebijakan
pemerintah tentu harus senantiasa memperhatikan faktor yang terkait
dengan kemajuan pendidikan dengan peningkatan mutu pendidik,
memperhatikan tingkat kesejahteraan tenaga pendidik, termasuk juga
dalam bidang pengadaan sarana dan prasarana yang memadai untuk
menunjang peningkatan mutu pendidikan. Selain itu, dalam
pengembangan sumber daya pendidikan juga perlu memperhatikan
42}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

bidang sosial budaya masyarakat, artinya pengembangan sumber


daya manusia harus berlandaskan pada kebutuhan zaman atau
tingkat kemajuan serta mampu bersaing dalam era global, namun juga
dalam hal tersebut, dituntut agar tidak meninggalkan sosial
budayanya dengan senantiasa melestarikannya. Terakhir, bahwa
pengembangan sumber daya manuasia dalam bidang pendidikan
tentunya juga harus berlandaskan pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang atau bahkan
harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang handal di
masa depan melalui peningkatan kualitas pendidikan dalam berbagai
bidangnya masing-masing.
Dalam suatu lembaga pendidikan, teknologi yang sering
mengalami perkembangan adalah media pembelajaran, pelayanan
pada warga belajar atau siswa, dan lain sebagainya yang sebenarnya
dapat memudahkan penggunanya, namun apabila karyawan atau staf
masih belum siap terhadap perkembangan teknologi, maka
kemudahan yang tersedia tersebut menjadi sia-sia. Bahkan
kemudahanpun tidak hanya dirasakan oleh staf dan karyawan,
melainkan juga dirasakan oleh siswa atau warga belajarnya, misalnya
dalam mekanisme pembayaran biaya kursus yang bisa memanfaatkan
fasilitas on line melalui internet. Namun fasilitas ini akan menjadi tidak
berguna ketika penggunanya tidak mengerti bagaimana cara
menggunakannya.
Selain itu, faktor-faktor tersebut dapat menunjang suatu
keberhasilan yang maksimal apabila suatu diklat atau pelatihan dan
pendidikan tersebut adaya suatu partisipasi yang sangat baik dalam
diri setiap peserta, fokus pelatihan yang sangat efektif, proses yang
Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {43

memadai, biaya yang ringan, motivasi, serta hasil atau out came yang
sangat bagus bagi peserta setelah pelaksanaan diklat atau pendidikan
dan pelatihan.

D. Faktor Penghambat Pengembangan Sumber Daya dalam


Pendidikan dan Solusinya
Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya
perbaikan mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil.
Pertama, strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat
input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi
bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti
penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya,
penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga
kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan
(sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu
sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-output yang
diperkenalkan oleh teori education production function tidak berfungsi
sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya terjadi
dalam institusi ekonomi dan industri. Kedua, pengelolaan pendidikan
selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di
tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat
makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya
di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat dikatakan
bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali
tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.
Diskusi tersebut memberikan pemahaman bahwa
pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan
faktor input pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor
44}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

proses pendidikan. Input pendidikan merupakan hal yang mutlak


harus ada dalam batas-batas tertentu tetapi tidak menjadi jaminan
dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan. Di samping itu
mengingat sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan formal
terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik yang
memerlukan layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan
yang berbeda satu dengan lainnya, maka sekolah harus dinamis dan
kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan
peningkatan kualitas/mutu pendidikan. Hal ini tentu akan dapat
dilaksanakan jika sekolah dengan berbagai keragamannya itu
diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri
sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didiknya.
Walaupun demikian, agar mutu tetap terjaga dan agar proses
peningkatan mutu tetap terkontrol, maka harus ada standar yang
diatur dan disepakati secara secara nasional untuk dijadikan indikator
evaluasi keberhasilan peningkatan mutu tersebut. Pemikiran ini telah
mendorong munculnya pendekatan baru, yakni pengelolaan
peningkatan mutu pendidikan di masa mendatang harus berbasis
sekolah sebagai institusi paling depan dalam kegiatan pendidikan.
Pendekatan ini, kemudian dikenal dengan manajemen peningkatan
mutu pendidikan.
Konsep yang menawarkan kerjasama yang erat antara sekolah,
masyarakat dan pemerintah dengan tanggung jawabnya masing-
masing ini, berkembang didasarkan kepada suatu keinginan
pemberian kemandirian kepada sekolah untuk ikut terlibat secara aktif
dan dinamis dalam rangka proses peningkatan kualitas pendidikan
melalui pengelolaan sumber daya sekolah yang ada. Sekolah harus
Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {45

mampu menterjemahkan dan menangkap esensi kebijakan makro


pendidikan serta memahami kindisi lingkunganya (kelebihan dan
kekurangannya) untuk kemudian melaui proses perencanaan, sekolah
harus memformulasikannya ke dalam kebijakan mikro dalam bentuk
program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan dievaluasi
oleh sekolah yang bersangkutan sesuai dengan visi dan misinya
masing-masing. Sekolah harus menentukan target mutu untuk tahun
berikutnya. Dengan demikian sekolah secara mendiri tetapi masih
dalam kerangka acuan kebijakan nasional dan ditunjang dengan
penyediaan input yang memadai, memiliki tanggung jawab terhadap
pengembangan sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
Usaha peningkatan sumber daya manusia dalam bidang
pendidikan tetap mengalami kendala yang dilakukan oleh berbagai
pihak sehingga menghambat kualitas pada suatu lembaga pendidikan,
yaitu:
1. Strategi perencanaan pengembangan sekolah tidak jelas
Untuk mengatasi hal ini maka seorang kepala sekolah harus
membuat Program Kerja. Di dalam program kerja itulah akan
diuraikan tentang strategi perencanaan dan pengembangan
sekolah baik itu berupa program jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang. Dan untuk menentukan
perencanaan sekolah yang matang manajemen sekolah harus
melakukan analisis tentang kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki sekolah. Dengan demikian kepala sekolah sebagai
manajer sekolah dapat menentukan strategi perencanaan
mengarah pada penambahan yang dianggap kurang,
46}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

mengoptimalkan operasional sarana yang ada dan


pemeliharaan terhadap aset yang bermanfaat untuk kemajuan
sekolah.
2. Tidak ada standar untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
sumber daya manusia sekolah
Permasalahan kondisi sekolah memang biasa dilupakan oleh
sebagian tim manajemen sekolah, karena standar untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia
sekolah itu sendiri tidak ada, untuk itulah agar bisa
mengetahui secara pasti dan yakin apakah program yang telah
direncanakan sesuai dengan tujuan apa tidak, apakah tujuan
telah tercapai apa belum, jika tercapai sejauh mana
ketercapaiannya. Maka solusinya adalah kegiatan
“Motnitoring” dan “Evaluasi”. karena yang menjadi fokus
adalah mutu siswa, maka kegiatan monitoring dan evaluasi
adalah untuk meneliti efektifitas atau efesiensi dari program
sekolah dan kebijakan yang terkait dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan.
3. Tidak ada arah dan tujuan yang jelas apa yang ingin dicapai
oleh sekolah
Satu sisi yang penting diketahui bahwa secara sadar atau tidak,
tidak hanya pimpinan sekolah yang tidak paham arah dan
tujuan sekolah, bahkan semua warga sekolah tidak mengerti
apa arah dan tujuan sekolah tempat mereka bekerja. Sehingga
tidak mustahil bila pendidik dan tenaga kependidikan
(keadministrasian) tidak memiliki totalitas kondisi alamiah
sumber daya manusia dalam menjalan tugasnya. Hal seperti
Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {47

inilah yang terkadang dijumpai guru yang mengajar asal-


asalan, guru jarang melaksanakan program pembelajaran atau
tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab. Maka dari itu agar
sekolah punya arah dan tujuan yang jelas dan dapat dijadikan
pedoman oleh warga sekolah, sekolah harus punya Visi, Misi
serta tujuan sekolah yang jelas dan terukur. Dan visi, misi serta
tujuan itu harus disosialisasikan kepada seluruh warga
sekolah. Jika perlu diharapkan semuanya hapal benar dengan
kata-kata visi, misi dan tujuan sekolah tersebut. Dengan
demikian setiap aktivitas sekolah akan selalu mengarah dan
berorientasi pada visi, misi dan tujuan tersebut.
4. Guru tidak punya keterampilan baik dalam membuat
perangkat maupun dalam proses pembelajaran
Perangkat pembelajaran, seperti; Kurikulum, Silabus, Program
Tahunan, Program Semester, Program Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, penghitungan alokasi waktu, sesungguhnya
semua itu adalah alat bagi seorang guru untuk dapat
beraktivitas di kelas. Jadi apabila seorang guru tidak mampu
membuat konsep-konsep yang benar tentang perangkat
dimaksud maka seluruh aktivitas yang akan dilakukan oleh
seorang guru di kelas akan bernilai hampa. (Indra Gunawan, )
Selanjutnya seorang guru tidak hanya dituntut mampu
membuat perangkat pembelajaran dengan baik saja, namun jauh lebih
dari pada itu guru juga harus mampu melaksanakan perencanaan-
perencanaan yang telah dibuat tersebut. Karena totalitas harapan
manajemen mutu sumber daya manusia yang diharapkan adalah
seorang guru harus mampu sebagai pemikir, perencana dan pelaksana
48}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

dalam menciptakan proses pembelajaran yang harmonis, dengan


demikian barulah dapat mencapai mutu yang baik.
Untuk itu solusi yang dapat diambil oleh seorang kepala
sekolah bila menghadapi permasalahan seperti di sebutkan di atas,
bagi guru yang tidak punya keterampilan membuat perangkat
pembelajaran yang baik dan benar serta tidak punya kompetensi
dalam proses pembelajaran, ada banyak cara yang dapat dilakukan
oleh kepala sekolah, seperti; pertama, mengaktifkan guru bersangkutan
dalam kegiatan peningkatan mutu guru, baik tingkat sekolah maupun
tingkat kecamatan dan seterusnya, kedua, kepala sekolah membuat
kegiatan workshoop dengan mengundang pengawas dan dinas yang
berkompeten untuk memberikan materi yang bekenaan dengan
perangkat pembelajaran, ketiga, mengirim guru dalam kegiatan
pendidikan dan latihan yang dilaksanakan oleh berbagai instansi.
Keempat, tindakan pekerjaan yang sangat penting dan harus
dilakukan, adalah supervisi kepala sekolah. Dalam kegiatan inilah
kepala sekolah dan pengawas dapat memperbaiki kinerja para guru
yang lemah dalam penguasaan perencanaan tugasnya.

E. Kesimpulan
Pengembangan sumber daya manusia dalam bidang
pendidikan merupakan suatu usaha peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui cara-cara tertentu untuk mencapai kinerja yang
optimal melalui pendidikan dan pelatihan. Melalui pengembangan
tersebut akan terbentuk sumber daya manusia berkualitas, yang dapat
dikatakan sebagai sumber daya yang professional khususnya dalam
pengembangan kualitas pendidikan.
Faktor yang Mempengaruhi Sumberdaya Pendidikan {49

Pengembangan sumber daya manusia dalam pendidikan


dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang meliputi misi
dan tujuan organisasi, strategi pencapaian tujuan, sifat dan jenis
tujuan serta jenis teknologi yang digunakan. Selain itu juga terdapat
faktor eksternal yang meliputi kebijakan pemerintah, sosio budaya
masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adapun faktor penghambat pengembangan sumber daya
dalam pendidikan diantaranya berupa strategi perencanaan
pengembangan sekolah tidak jelas, tidak ada standar untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia sekolah,
Tidak ada arah dan tujuan yang jelas apa yang ingin dicapai oleh
sekolah serta guru tidak punya keterampilan baik dalam membuat
perangkat maupun dalam proses pembelajaran. Solusinya tentu
dengan memperbaiki kekurang dan kelemahan dalam berbagai
bidang tersebut, sehingga dengan begitu peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui pendidikan dapat semakin ditingkatkan.

Daftar Pustaka
Danim, Sudarwan, Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia,
2002.
Indra Gunawan, Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas
Sekolah,
Malayu SP Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
STIE YKPN, 2000.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga
Kependidikan.
Soekidjo Notoadmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta:
Rineka Cipta, 1992.
50}
Vol. 5, No. 01, Jan 2019

Anda mungkin juga menyukai