A. Definisi Manajemen
Apakah sebenarnya manajemen itu? Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris,
management yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau
mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Italia, maneggio yang diadopsi dari
bahas latin managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan. Konsep
manajemen tidaklah mudah untuk didefinisikan. Apabila kita membuat suatu
pembatasan atau definisi tentang manajemen dapatlah dikemukakan sebagai
tersebut. “bekerja dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan
pengawasan (controlling)”.
Secara khusus Tugas dan Fungsi tenaga pendidik (Guru dan Dosen) didasarkan
pada UU No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
serta pengabdi kepada masyarakat. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa: kedudukan
Dalam menjalankan Tugas dan Fungsinya secara professional tenaga pendidik dan
kependidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan
pemerintah maupun kebutuhan masyarakat antara lain: (1) pendidik harus
memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan
mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) pendidik untuk pendidikan formal
pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
Mereka pun memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas yaitu:
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual.
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Dalam pasca seleksi ini, paling sedikit ada dua hal yang penting
diperhatikan, yakni yang berkaitan dengan kontrak dan kerangka pekerjaan.
Kontrak
Kontrak merupakan suatu kesepakatan antara dua orang atau lebih
untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran nyata dan mematuhi
perjanjian perjanjian kontrak. Komponen-komponen kontrak pada
umumnya adalah sebagai berikut:
➢ “mutual assent” (suasana atau kondisi penawaran dan penerimaan).
➢ Konsiderasi.
➢ Pihak-pihak kompeten yang sah (legal).
➢ Pengembangan “subject matter” yang tidak dihambat oleh hukum.
➢ Kesepakatan dalam bentuk yang dituntut oleh hukum (peraturan).
Batasan atau kerangka kerja
Sebelum menyelesaikan proses seleksi, pelamar dan organisasi harus
membuat suatu perjanjian berdasarkan batasan atau kerangka kerja.
Pengadaan perjanjian ini sangat penting karena dapat dicapai
pemahaman sepenuhnya antara dua pihak dan kondisi-kondisi kerja
yang melakukan perjanjian kerja.
Pemberian Kompensasi
Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk
kepentingan perusahaan, karyawan dan pemerintah. Supaya tujuan
tercapai dan memberikan kepuasan bagi semua pihak hendaknya
program pemberian kompensasi didasarkan pada prinsip adil dan wajar.
Pengembangan Karier
Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi
dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang
bersangkutan.
➢ Pentingnya Karier
Seorang pekerja hendaknya memiliki pemahaman pola karier yang
terbuka baginya. Sondang P. Siagiaan (2003:206) menyatakan ada
tiga pola karier yang harus diketahui oleh seorang pekerja yaitu:
a. Sasaran karier yang ingin ia capai dalam arti tingkat kedudukan
atau jabatan tertinggi yang mungkin dicapai apabila ia mampu
bekerja dengan produktif, loyal pada organisasi, menunjukkan
perilaku yang fungsional serta mampu bertumbuh dan
berkembang.
b. Perencanaan karier dalam arti keterlibatan seseorang dalam
pemilihan jalur dan sasaran kariernya.
c. Kesediaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam
rangka pengembangan karier sambil berkarya.
➢ Hakikat dan Tujuan Pengembangan Karier
Secara umum hakikat dan tujuan pengembangan karier merupakan
proses awal yang harus diketahui dengan jelas. Hakikat akan
mengacu pada dasar kekuatan yang membantu proses
pengembangan, sedangkan tujuan justru pada apa serta bagaimana
meniti karier yang diharapkan.
➢ Perencanaan Karier
Sondang P. Siagiaan (2003:207) mengemukakan ada lima hal yang
harus dipertimbangkan agar para pegawai dapat menentukan jalur
karier dan pengembangan karier yang dapat mereka tempuh yaitu:
a. Perlakuan yang adil dalam berkarier. Perlakuan yang adil itu bisa
terwujud apabila criteria promosi didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang objektif, rasional, dan
diketahui secara luas dikalangan pegawai.
b. Kepedulian para atasan langsung. Para pegawai pada umumnya
mendambakan keterlibatan atasan langsung mereka dalam
perencanaan karier masing-masing. Salah satu bentuk
kepedulian adalah memberikan umpan balik kepada pegawai
tentang pelaksanaan tugas masing-masing sehingga pegawai
tersebut mengetahui potensi yang harus dikembangkan dan
kelemahan yang harus diatasi.
c. Informasi tentang berbagai peluang promosi. Para pegawai
umumnya mengharapkan bahwa mereka memiliki akses kepada
informasi tentang berbagai peluang untuk dipromosikan.
d. Minat untuk dipromosikan. Pendekatan yang tepat digunakan
dalam berbagai hal menumbuhkan minat pegawai untuk
pengembangan karier ialah pendekatan yang fleksibel dan
proaktif.
e. Tingkat kepuasan. Meskipun secara umum dapat dikatakan
bahwa setiap orang ingin meraih kemajuan ukuran keberhasilan
yang digunakan adalah berbeda-beda. Tingkat kepuasan akan
dicapai pada tingkatan karier yang berbeda pada setiap pegawai.
➢ Pengembangan Karier
Betapapun baiknya suatu perencanaan karier yang telah dibuat
oleh seorang pekerja disertai oleh suatu tujuan karier yang wajar
dan realistic, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan
tanpa adanya pengembangan karier yang sistematik dan
programmatic.
➢ Pemberhentian
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen SDM.
Istilah pemberhentian sinonim dengan separation, pemisahan
atau pemutusan hubungan tenaga kerja karyawan dari suatu
organisasi perusahaan. Fungsi pemberhentian harus mendapat
perhatian serius dari pemimpin.
b. Proses Pemberhentian:
1. Musyawarah karyawan dengan pemimpin.
2. Musyawarah pemimpin serikat buruh dengan pemimpin.
3. Pemutusan berdasarkan keputusan pengadilan negeri.