Fa k u l t a s Pe n d i d i k a n d a n I l m u Pe n d i d i k a n
Universitas Lambung Mangkurat - Banjarmasin
KELOMPOK 7 :
Maisarah (2010127120008)
Ma’rifah Napsiah (2010127120006)
Muhammad Pahrian (2010127310004)
Ruaida Maulaya Fatayan (2010127120010)
Selfina Ajijah (2010127120012)
Pokok Bahasan
Pengertian manajeman tenaga
A F Pengangkatan dan
pendidik dan tenaga penempatan tenaga
kependidikan kependidikan
Hakikat sumber daya
B manusia pendidikan Pembinaan dan
G
pengembangan kariier tenaga
Jenin-jenis pendidik dan kependidikan
C tenaga kependidikan
Tujuan pemberian kompensasi
H
Tujuan manajeman tenaga
D
pendidik dan kependidikan
Pemberhentian tenaga
E Pengadaan tenaga I
kependidikan kependidikan
A. Pengertian manajeman tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik
dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi penddikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan
SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kempensensi, penghargaan, pendidikan dan latihan
pengembangan dan pemberhentian.
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kehususannya, seperti berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Sedangkan tenaga kependidikan menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah “Anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan” seorang tenaga kependidikan dalam satuan pendidikan diangkat dan didaya gunakan untuk
menjalani tugas-tugas yang sesuai dengan bidang dan keahlianya masing-masing dan mendukung semua
program- program yang disusun oleh kepala sekolah demi tercapainya sebuah tujuan sekolah dengan efektif dan
efisien.
B. Hakikat sumber daya manusia pendidikan
Proses memberdayakan personal, khususnya pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan lem
baga pendidikan formalsecara efektif dan efisien.
Proses perencanan, pengorganisasian dan pengendalian personal pendidikan sebagai sumber daya manusia
untuk mencapai tujuanlembaga pendidkan formal.
Proses mendayagunakan sumber daya manusia bidang pendidikan secara manusiai dalam arti diperlakukan
sebagai subyek dandipenuhi hak asasinya agar mampu memfokuskan kinerjanya pada tujuan lembaga pendi
dikan formal.
C. Jenis-jenis pendidik
dan tenaga pendidikan
1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif efektif, kreatif, menyenangkan
dan bermakna.
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan.
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu pendidikan disebabkan oleh
manajemannya
7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, akuntabel
8. Meningkatkan citra positif pendidikan
E. Pengadaan tenaga kependidikan
Pengadaan tenaga kependidikan adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang kosong. Perlu
diketahui bahwa lowonganya suatu formasi, disamping disebabkan karena pengembangan lembaga
dengan menambah jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga yang
berhenti (Afriansyah. 2019). Pengadaan tenaga kependidikan diselengarakan dengan langkah sebagai
berikut :
a. Pengumuman adanya formasi baru
b. Pendaftaran
c. Seleksi atau penyaringan
d. Pengumuman Pengumuman, ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai ketentuan dan
penempatan kerja.
F. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan
Penempatan dan penugasan berkaitan erat dengan pengangkatan seseorang dalam suatu
kedudukan dan jabatan tertentu. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan yang
bukan tenaga pendidik pada satuan pendidikan yang disclenggarakan oleh Pemerintah
dilakukan oleh Menteri, Menteri lain, atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen
dengan memperhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutuhan serta ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi pegawai negeri.
Prinsip dasar pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan harus adalah kesesuaian
tugas dengan kemampuan yang dimilki pegawai tersebut. Menurut Hadari Nawawi dalam
Hartati sukirman (2000: 39) langkah pengorganisasian dalam kegiatan penempatan harus
dilakukan dengan mempertimbangkan minat, bakat, kemampuan dan berat ringannya tugas
yang akan dipikul bagi setiap personil.
F. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan (lanjutan...)
Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik, calon tenaga pendidik yang bersangkutan selain
memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar harus pula memenuhi persyaratan berikut:
1. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan tanda bukti dari yang berwenang , yang meliputi:
a. Tidak menderita penyakit menahun (kronis) dan/atau yang menular.
b. Tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menghambat pelaksanaan tugas sebagai tenaga
pendidik.
c. Tidak menderita kelainan mental.
2. Berkepribadian, yang meliputi:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berkepribadian Pancasila.
F. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan (lanjutan...)
Menurut Hartati Sukirman (2000: 63) ditinjau dari sudut manajemen secara umum, proses pembinaan dan
pengembangan meliputi beberapa langkah yaitu:
(1) Menganalisis kebutuhan, analisis kebutuhan dilakukan dengan cara mengidentifikasi ketrampilan kinerja,
menyusun program-program yang sesuai, melaksanakan riset, dan meningkatkan kinerja. (2) Menyusun rancangan
intruksional, rancangan intruksional meliputi sasaran, metode intruksional, media, urutan dan gambaran mengenai
materi pelatihan, yang merupakan kurikulum bagi program pelatihan tersebut. (3) Mengesahkan program Latihan,
suatu program pelatihan harus memperoleh pertimbangan dan persetujuan dari unsur instansi yang berwenang.
(4)Tahap implementasi, tahap ini merupakan tahap pelaksanaan program pelatihan yang menggunakan berbagai
teknik pelatihan misalnya diskusi, loka karya, dan seminar, dalam rangka penyampaian pengetahuan kepada para
peserta program pelatihan. (5) Tahap evaluasi dan tindak lanjut, pada tahap ini program pelatihan dinilai sejauhmana
keberhasilannya atau kegagalannya. Aspek yang perlu dievaluasi misalnya kemampuan dan hasil belajar, reaksi peserta
terhadap program pelatihan, dan perilaku kinerja setelah mengikuti program pelatihan.
G. Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan
(lanjutan...)
Dalam hal pengembangan pegawai, banyak cara yang sudah dikembangkan. pengembangan ini
dilaksanakan dengan:
(1) Bimbingan berupa petunjuk yang diberikan kepada pegawai, pada waktu melaksanakan tugasnya. (2)
Latihan-latihan berupa intern dan ekstern. (3) Pendidikan formal (4) Promosi berupa pengangkatan
jabatan ke yang lebih tinggi. (5) Penataran (6)Lokakarya atau workshop, dan sebagainya.
Cara yang lebih populer adalah melalui penataran ( inservice training) baik dalam rangka penyegaran
maupun dalam rangka peningkatan kemampuan tenaga kependidikan. Cara-cara lainnya dapat dilakukan
sendiri-sendiri (self propelling growth) atau bersama-sama (collaborative effort), misalnya mengikuti
kegiatan atau kesempatan; ore-service training, on the job training, seminar, workshop, diskusi panel, rapat-
rapat, simposium, konferensi dan sebagainya.
H. Tujuan pemberian kompensasi
Kompensasi memiliki tujuan yang amat positif, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Suatu bentuk penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan
b. Sebagai bentuk jaminan keadilan gaji karyawan
c. Untuk mempertahankan karyawan agar serta dapat mengurangi
turnover pada karyawan
d. Menjadikan karyawan yang berkualitas
e. Upaya dalam pengendalian biaya
f. Memenuhi peraturan-peraturan perusahaan dan juga nasional.