PROPOSAL TESIS
OLEH :
JHON HENDRI
Nomor Induk Mahasiswa 2019601343
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
2020
2
I. PENDAHULUAN
ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari UU Nomor 20 Tahun 2003
satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah menggunakan
layanan pendidikan. Pada hakikatnya kelima pilar tersebut saling terkait satu sama
lain, akan tetapi aspek penjaminan mutu pendidikan menjadi faktor atau pilar yang
meningkatkan mutu pendidikan adalah sangat penting artinya. Hal ini mengingat
bahwa dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan, dapat maju dan
berkembang dengan dukungan dari sumber daya manusia dalam bidang pendidikan.
Oleh karena itu setiap lembaga pendidikan atau organisasi yang ingin berkembang,
3
maka harus memperhatikan sumber daya manusia dan mengelolanya dengan baik,
Sebab kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang tinggi jika disikapi secara
menghasilkan warga negara yang kompetitif dalan jumlah yang besar. Program
kemasyarakatan.
oleh beberapa komponen menurut Zamroni (2012:17) antara lain : kualitas guru,
tenaga tata usaha dan sarana prasarana pembelajaran seperti buku teks pelajaran,
manusia dalam berbagai bidang sesuai dengan kebutuhannya. Analisis penelitian ini
kompetitif dimulai dari peningkatan kualitas kinerja tenaga pendidik yang profesional.
kekuasaan, mendelegasikan otoritas pada pihak lain, (2) to give ability to (usaha
4
2012:83). Upaya optimalisasi kinerja guru yang berkelanjutan merupakan faktor yang
penting dibanding faktor lainnya dalam peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini telah
disadari dan dilakukan oleh pemerintah melalui penugasan studi lanjut, berbagai
pendidikan di sekolah berjalan optimal berada di tangan para pendidik dan tenaga
hal tersebut di atas secara rinci telah dituangkan dalam PP 19 Tahun 2005 pasal 28
dan pasal 29 mengenai kualifikasi akademik dan kompetensi yang harus dipenuhi
lagi dijabarkan dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 yaitu tentang Kualifikasi
Tahun 2005 pasal 1 sebagai berikut : ”Guru adalah pendidik profesional dengan
pemerintah lewat beberapa usaha seperti program sertifikasi guru dan dosen yang
menuntut agar minimal guru berkualifikasi S1 dan D4, sedangkan dosen minimal
5
berkualifikasi S2 atau S3. Mereka juga harus mempunyai kompetensi dalam bidang
terpadu dan berbagai fungsi mulai dari perencanaan, penyusunan staf atau
Dalam hal ini keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari beberapa faktor
pembelajaran, metode pembelajaran, tujuan dan faktor yang terakhir adalah faktor
Sekolah merupakan wadah penyalur pendidikan kepada peserta didik oleh pendidik
diperoleh gambaran bahwa Sumber Daya Manusia pada Sekolah Dasar tersebut
hanya ada 4 orang, , 1 Orang tamat SMU dan 2 orang tamat MA. Dan supervisi
selesai proses akreditasi budaya pendidikan dan tenaga kependidikan kembali pada
dari Kepala Sekolah yang lebih intensif dan juga masing – masing ruang kelas
dapat dirumuskan masalah pokok yang akan menjadi bagain fokus pembahasan
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Air Kumbang.
Kumbang.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi kepala sekolah dalam
c. Bagi Sekolah
A.Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa latin dari kata “ Manus” yang artinya “
tangan” dan “ agere’ yang bearti “ melakukan. Kata -kata ini digabung menjadi “
suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau melalui orang
lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi (Danim & Suparno,
2019:3)
pengarahan, dan pengawasan para anggota dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, apabila
penganggaran, dan pengawasan itu kurang baik, maka proses manajemen itu
secara keseluruhan juga kurang baik, maka proses manajemen itu keseluruhan
juga kurang baik. Dengan demikian, proses pencapaian tujuan organisasi juga
b. Fungsi Manajemen
organisasi. Dalam hal ini tentunya tujuan untuk mencapai tujuan yang telah
popular POAC.
Menurut Terry (2010: 9), fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat
1. Perencanaan (Planning)
seluruh warga sekolah dan masyarakat melalui komite sekolah, dengan tujuan
1. Pengorganisasian (organizing)
2. Menggerakkan (Actuating)
pihak yang memimpin dan pihak yang dipimpin. Tanpa ada kerja sama yang baik
dan harmonis antara kedua belah pihak maka sulit untuk mencapai tujuan yang
orang lain agar orang tersebut dengan suka rela mau melaksanakan tugas atau
actuating adalah :
perpustakaan sekolah.
3. Pengawasan (controlling)
meneliti di mana letak terjadinya penyimpangan itu dan bagaimana cara atau
dibuat;
sebagai berikut :
1) Perencanaan
pada masa yang akan datang dan harus ada sebelum kegiatan berlangsung.
13
2) Pengorganisasian
3) Pelaksanaan
rencana yang sudah disusun secara matang dan teperinci. Pelaksanaan ini
4) Pengendalian
dilaksanakan dengan cara menilai hasil atau prestasi dan kalau terdapat
penyimpangan dari standar yang ditentukan maka segera akan diadakan usaha
perbaikan, sehingga hasil atau prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana.
manajemen secara umum yang ada dalam dunia perusahaan, pada saat ini juga
telah diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan itu, maka di lembaga
untuk merumuskan visi dan strategi serta kemampuan untuk memperoleh dan
menggerakkan sumber daya – sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi
lingkungannya.
Menurut Samsudin (2010:1) SDM atau sumber daya manusia adalah orang-
orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu,
seluruh strategi dan tujuan organisasi. Sehingga dapat diartikan bahwa, SDM
adalah aset yang dimiliki bank untuk melakukan segala aktivitas operasional
Istilah Sumber Daya Manusia yang seringkali disingkat dengan “SDM” dalam
manusia (untuk kata benda) atau manusiawi (untuk kata sifat). Menurut Ruky
Pendidikan
3. To motivate employees
(Schuler, 2010:9)
kependidikan;
a.Produktivitas (Productivity)
b. Perlindungan Hukum
yang adil. Perlindungan hukum ini diperlukan agar dapat mengurangi biaya
pegawai. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas kerja, maka perlu
personalia dan atau suatu yim. Dalam program pengembangan ditetapkan sasaran,
proses, waktu dan metode pelaksanaannya. supaya lebih baik program ini
hendaknya disusun oleh manajer personalia atau suatu tim serta mendapat saran,
berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta,
latar belakang peserta dan lain- lain. Pengembangan pegawai harus dimulai dengan
analisis kebutuhan organisasi dan para individu pegawai tersebut. Walaupun bukti
yang ada menunjukkan bahwa analisa kebutuhan pengembangan individu ini sampai
saat ini seringkali kurang mendapatkan perhatian dari organisasi. Oleh karena itu
17
Suatu lembaga dimana ditempatkan pegawai baru untuk suatu jabatan tertentu, atau
dimana pegawai lama ditugaskan memangku jabatan baru, bila diharapkan pegawai
Pelatihan harus dikaitkan pada peningkatan kinerja organisasi. Hal ini terjadi
kinerja (performance consulting) adalah proses dimana seorang pelatih( internal dan
harus di dasarkan kepada metode- metode yang telah ditetapkan dalam program
jawab pengembangan, yaitu manajer personalia dan atau suatu tim. Dalam program
pelaksanaannya. Supaya lebih baik program ini hendaknya disusun oleh manajer
personalia dan atau suatu tim serta mendapat sasaran, ide maupun kritik yang
Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan
yang efektif pada jabatannya akan mendapatkan hasil yang optimal. Pendidikan
adalah sebagai keseluruhan proses, teknik dan metode belajar mengajar dalam
mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan
kecakapan dan kualitas agar sumber daya manusia yang dimiliki dapat
(Siagian, 2012:79).
pendidikan mengacu pada teori pengembangan orang dewasa, yaitu lebih mengarah
penambahan jumlah berat secara fisik. Mengingat peranan strategis pendidik dalam
suatu profesi, khususnya profesi keguruan, dapat dilakukan dengan berbagai cara
pengembangan sistem yang terus menerus, maka program yang harus dilalui adalah
program yaitu:
melakukan evaluasi pada tiap periode yang telah ditentukan untuk menjamin
calon pendidik, pendidikan prajabatan dan peranan organisasi profesi. Dalam rangka
meningkatkan mutu, baik mutu profesional maupun mutu layanan, pendidik harus
dilakukan baik selagi dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas (dalam
jabatan).
Ada sejumlah cara dan tempat untuk mengembangkan profesi pendidikan, yaitu:
berspesialisasi sama dan melakukan tukar menukar pikiran atau diskusi dalam
kelompoknya masing-masing;
keterampilan dan sikap untuk meningkatkan kinerjanya, untuk itu sekolah sekolah
Pengembangan pendidik dapat dilakukan dengan cara on the job training dan of the
job training serta seminar, workshop, diskusi panel, rapat, simposium, konferensi dan
a) Kepala Sekolah
dan fungsi sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “
kepala” dan “ sekolah”. kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin
dan memberi pelajaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan
pemimpin sekolah atau lembaga tempat menerima dan memberi pelajaran (Basri,
2014:40)
setelah sekian lama menjabat sebagai guru. Seseorang diangkat dan dipercaya
yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses
belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi
tambahan dari jabatan guru . hal ini berdasarkan S.K Mempan No. 0296 tahun
karena ada legitimasi dari pihak yang berkuasa dan berwenang baik dari
yang bertanggung jawab dalam berbagai bidang garapan, yaitu bidang akademik,
untuk menduduki jabatan struktural (Kepala Sekolah) di sekolah. (Aedi, 2016: 35)
Pendidikan Nasional No.28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
biasa (SMALB) yang bukan sekolah bertaraf internasioanal (SBI) atau yang tidak
guru yang di beri tugas karena mempunyai kualifikasi dan kompetensi untuk
b) Pendidik (Guru)
dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan Profesi Guru”, definisi guru adalah
2011:33)
Guru berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya berat, besar, penting,
baik sekali, terhormat, dan pengajar. Sementara dalam bahasa Inggris dijumpai
beberapa kata yang berarti guru, misalnya teacher yang berarti guru atau
pengajar, educator yang berarti pendidik atau ahli mendidik, dan tutor yang berarti
guru pribadi, guru yang mengajar di rumah, atau guru yang memberi les (Minarti,
2013:107)
tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa guru adalah pendidik profesional
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan
lain 1) guru sebagai sumber belajar, 2) guru sebagai fasilitator, 3) guru sebagai
bahwa guru adalah seseorang yang telah memperoleh surat keputusan (SK) baik
dari pihak swasta atau pemerintah untuk menggeluti profesi yang memerlukan
keahlian khusus dalam tugas utamanya untuk mengajar dan mendidik siswa pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
aspek.
guru merupakan bentuk ketaatan atau kepatuhan seorang guru terhadap peraturan
untuk mendorong agar para guru di sekolah dapat memenuhi berbagai ketentuan
c) Peserta Didik
Peserta didik merupakan subjek utama dalam pendidikan. Para pendidik selalu
berhubungan dengan peserta didik, tetapi setelah tugas pendidik selesai, anak
peserta didik adalah belajar serta menuntut ilmu. Peserta didik dituntut hidup
d)Tata Usaha
bidang administrasi sekolah. Selain itu, kegiatan pengelolaan berbagai catatan dan
informasi tertulis itu juga disebut dengan tata usaha sebagai bagian dari proses
Sekolah dan staf serta semua pihak yang berhubungan dengan sekolah dalam
2. Mutu Pendidikan
Mutu adalah sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga diri.
Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu adalah
tugas yang paling penting. Meskipun demikian, ada sebagian orang yang
menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Mutu
dianggap sebagai suatu hal yang membingungkan dan sulit di ukur. Mutu dalam
lain, jadi tidak anek jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama
Fasli (2011: 43) berpendapat pendidikan merupakan salah satu fungsi yang
secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja
diketahui dari mutu individu suatu negara, melainkan juga sangat terkait erat
merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari tujuan pendidikan itu sendiri.
25
Sehingga kualitas yang dihasilkan dari suatu lembaga akan diukur dari output yang
dimiliki oleh suatu lembaga. Telaah reflektif atas pengalaman sejarah menunjukkan
kemasa. Sehingga mutu pendidikan itu sendiri mengalami delimatis dan tidak
terhadap pencapaian mutu pendidikan seperti : (1) guru yang berkualitas; (2) karier
guru yang cukup terbuka; (3) kesejahteraan guru yang merefleksikan kondisi kerja
undangan; (5) penguasaan terhadap metodologi mengajar; (6) peserta didik yang
sehat, bergizi, dan siap belajar; dan (7) sarana, prasarana, dan fasilitas yang
lengkap.
Mutu pendidikan tidak hanya berada pada unsur masukan (input), tetapi juga
proses, kinerja Sumber Daya Manusia yang mengelola, kreatifitas dan produktifitas
meraka, terutama unsure keluaran atau lulusan (output) agar dapat memuaskan
pendidikan. Dengan menggunakan konsep sistem maka input, proses, dan output
yang ada dalam pendidikan memiliki hubungan yang saling mempengaruhi untuk
21)
satu indikator untuk melihat produktivitas dan erat hubungannya dengan masalah
bangsa yang dapat diraih dari penerapan sistem pendidikan nasional (Barnawi dan
pendidikan adalah kualitas atau ukuran baik atau buruk proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, ada delapan standar yang
2. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
jabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
didik.
Hal ini juga dipertegas oleh Usman (2016:411) bahwa mutu pendidikan
2) Waktu wajar (timelines) yakni sesuai dengan waktu yang wajar meliputi
prima yang diberikan sekolah bertahan lama dari tahun ke tahun, mutu
5) Indah (aesteties) misalnya eksterior dan interior sekolah ditata menarik, guru
mutu sekolah tidak menurun dari dulu hingga sekarang, warga sekolah
11) Seragam (uniformity) yakni tanpa variasi, tidak tercampur. Misalnya sekolah
sekolah.
Umiarso dan Gojali (2010: 130-131) menyatakan bahwa dimensi mutu untuk
2. Features, aspek kedua dari kinerja yang menambah fungsi dasar yang
produk yang berfungsi secara hasil dalam periode waktu tertentu di bawah
pelanggan.
yang memuaskan.
dipersepsikan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu dapat diraih dengan
kerja keras dari semua pihak yang ada di lingkungan kerja. Dari pemimpinnya
sistem kerja yang ada, sehingga mampu membuat staf dan orang-orang yang
produk yang sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat atau pelanggan.
Mutu adalah hasil kerja sama dari semua pihak yang ada di dalam sebuah
dan inisiatif diri dari mereka. Sekolah mampu mendorong siswa dalam belajar,
pendidikan, pengertian mutu dalam hal ini berpedoman pada konteks hasil
pendidikan yang mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap
berjudul “ Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Sumber Daya Manusia dan Sarana
Prasarana di MTSN Banjar Selatan 2 Kota Banjarmasin”. adapun hasil penelitian ini
membahas Berdasarkan hasil penelitian mulai dari proses analisis terhadap data
yang berhasil dikumpulkan dan selanjutnya dilakukan proses pengolahan data dan
telah dilakukan interpretasi terhadap hasil-hasil proses tersebut, maka dapat ditarik
kualitatif.
pendidikan maka diperlukan usaha yang serius dan nyata dari semua pihak mulai
32
dari pemerintah baik pusat maupun daerah, kepala sekolah, guru, siswa, orang
tua, masyarakat serta dunia usaha dan industri. Kehadiran manajemen dalam
relevansi mutu pendidikan. Atas dasar itu diharapkan seluruh stakeholeder dalam
mengimplementasikannya.
penelitian yang digunakan, untuk penelitian terdahulu hanya mengkaji satu fokus
objek penelitian yaitu mutu pendidikan sedangkan untuk penelitian sekarang lebih
mutu pendidikan.
pengelolaan orang/tenaga kependidikan baik guru maupun non guru yang bekerja
diajukan oleh para pelamar dan disimpan di bagian tata usaha. Setelah itu mencari
maka dicari surat pelamar yang lulusan serjana PAI kemudian ditelpon untuk
mengikuti tes lisan, prakter mengajar dan tes tulis sesuai bidangnya. Pelamar yang
mencapai nilai tertinggi dari hasil tes tersebut, maka dia yang lulus. MAN
Hal ini ditunjuk oleh kepala sekolah sesuai dengan bidang pelatihan masing-
masing. Kepala sekolah memotivasi guru untuk mengikuti KKG dan MGMP.
Prestasi Kerja Pegawai) yang nanti dapat diajukan untuk diposisikan pada jabatan
yang lebih tinggi. Proses mutasi bisa terjadi sesuai dengan kebutuhan.
MAN Pamekasan meliputi tujangan gaji, tunjangan lauk pauk, gaji 13, sertifikasi,
fokus penelitian yang digunakan, untuk penelitian terdahulu hanya mengkaji satu
fokus objek penelitian yaitu sumber daya pendidikan sedangkan untuk penelitian
Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Hakikat manajemen sumber daya
mutu yang optimal atas jasa, manusia, produk dan lingkungan dengan melibatkan
Peningkatan mutu pendidikan adalah suatu proses kerja yang lebih efektif dan
efisien yang diikuti oleh sumber daya manusia yang berkompeten dengan loyalitas
dan daya juang yang tinggi, sudah tentu akan menghasilkan peningkatan kinerja
untuk penelitian ini tidak ada perbedaan dengan penelitian yang akan dikaji.
dalam pengembangan sumber daya pendidikan hampir tidak ada karena strategi
bertujuan untuk mengangkat kembali performance kerja para guru yang telah
manusia dan model sumber daya manusia. Terkait dengan dampak strategi
Bireuen terbukti positif terhadap kinerja dan mutu pendidikan. Kinerja meliputi
35
kinerja sekolah, kepala sekolah dan guru, sedangkan mutu meliputi input, proses
fokus penelitian yang digunakan, untuk penelitian terdahulu hanya mengkaji satu
fokus objek penelitian yaitu sumber daya pendidikan sedangkan untuk penelitian
Pendapat setiap sumber daya manusia atau tenaga pendidik pada Sekolah Dasar
pendidikan. Dengan pelatihan, sumber daya manusia atau tenaga pendidik dapat
sumber daya manusia atau tenaga pendidik di SDN Inpres Angkasa sudah
maksimal, dan hasil yang didapat dalam pengembangan sumber daya manusia
yang sempurna itu tidak mungkin, tetapi dalam zaman modern seperti ini lembaga
sumber daya manusia atau tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan
ini.
36
fokus penelitian yang digunakan, untuk penelitian terdahulu fokus kajian terletak di
pendidikan.
C. Kerangka Teoritis
Salah satu kendala yang besar berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia
tidak hanya dipengaruhi oleh metode yang di terapkan akan tetapi secara teori,
pula oleh beberapa faktor yaitu, visi, misi dan tujuan sekolah.
Apabila semua proses bisa dilakukan dengan baik, maka akan menghasilkan
mutu pendidikan yang diharapkan. Hal ini berakibat langsung maupun tidak langsung
kepada baik dan tidaknya penegmbangan sumber daya mnusia pendidik yang
A. Jenis Penelitian
untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau
deskriptif dipilih karena data yang dicari yaitu dari berupa kata-kata. Selain itu
lapangan yang berupa data berbentuk deskripsi (bukan angka atau statistik)
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka lokasi
penelitian yang digunakan sebagai sumber data adalah di Sekolah Dasar Negeri
14 Air Kumbang yang beralamat di Desa Padang Rejo Kecamatan Air Kumbang
selesai.
39
hubungan antara peneliti dan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan
terhadap apa yang sudah diteliti. Jadi, laporan penelitian akan berisi
tape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya
sumber data.
adalah bahwa metode ini telah digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih
Selanjutnya metode ini dapat digunakan untuk menghasilkan suatu keadaan yang
Alasan lain mengapa metode ini digunakan secara luas adalah bahwa data
kehidupan sehari-hari.
caranya mencapai tujuan yang diinginkan, lagi pula penelitian deskriptif lebih
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data yang dapat
diperoleh (Arikunto, 2010:172). Data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah
data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data
Sumber Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Sumber data primer dapat diperoleh langsung dari
lapangan atau tempat penelitian berupa kata-kata atau ucapan lisan dan perilaku
dari subjek atau informan. Sumber data primer ini dari informan pertama yaitu
catatan yang jaraknya jauh dari sumber orisinil. Contohnya keputusan rapat
suatu perkumpulan bukan didasarkan dari keputusan rapat itu sendiri, tetapi dari
sumber berita, surat kabar, berita tentang surat kabar tersebut adalah termasuk
data sekunder (Sugiyono, 2016:240). Sumber data sekunder ini seperti dari visi
41
dan misi sekolah serta program kerja dari kepala sekolah, program kerja dan
dokumen hasil belajar siswa, dan kelengkapan administrasi dari tata usaha.
E. Instrumen Penelitian
dari data dan peneliti itu adalah instrumen kunci. Maksudnya ialah peneliti
sebagai alat pengumpul data utama. Dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah
datanya. Selain itu, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2016:2). Menurut Winarni (2018:155)
dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga harus di
validasi seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun
ke lapangan.
Dalam penelitian ini, setelah fokus penelitian menjadi jelas barulah instrumen
sebagai berikut:
1. Observasi Partisipatif
Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka
42
data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada
tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak (Sugiyono, 2016:227). Observasi
2. Wawancara Kualitatif
bertemu muka antara para peneliti dengan responden yang direncanakan untuk
yang bersifat komprehensif dan mendetail. Agar wawancara tersebut terarah dan
jelas sehingga peneliti mudah mendapatkan data yang akurat, maka sebelum
pertanyaan, untuk wawancara disiapkan lebih dulu sesuai dengan penggalian data
Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti mewawancarai dengan orang-
orang yang terlibat langsung dengan apa yang menjadi fokus penelitian yaitu
3. Dokumentasi
berupa program kerja kepala sekolah, guru, dokumen hasil belajar, dan
seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau
sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan
terkait dengan fokus penelitian adalah sumber informasi yang sangat berguna
4. Triangulasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2016:273). Pada
dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
a. Triangulasi Sumber
data yang beragam yang masih terkait satu sama lain. Seperti meminta tanggapan
meminta tanggapan dari kepala sekolah sebagai informan pertama dan kepala
sekolah serta guru, siswa dan tata usaha sebagai informan ke dua
b. Triangulasi Teknik
yang dilakukan kepada sumber data. Menguji kredibilitas data dengan triangulasi
teknik yaitu mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
c. Triangulasi Waktu
dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum
memiliki banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih
kredibel.
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis dari
digunakan bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
2018:171). Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles
and Huberman, di mana prosesnya dimulai dari data reduction (reduksi data), data
dalam catatan tertulis di lapangan. Oleh karena itu reduksi data berlangsung
Data yang direduksi dalam penelitian ini yaitu data wawancara, observasi dan
pemilihan data yang dibutuhkan pada penelitian ini. Data ini disebut dengan teknik
dilakukan kepada sumber data. Menguji kredibilitas data dengan teknik triangulasi
45
dapat mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
dokumentasi. Pengujian ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam penyajian
data. Semua pihak yang terlibat dalam penyampaian informasi data primer dan
mengetahui informasi.
Kegiatan kedua dalam tata alir kegiatan analisis data adalah penyajian data.
Penyajian dalam konteks ini adalah kumpulan informasi yang telah tersusun yang
tayangan atau data display dari suatu fenomena akan membantu seseorang akan
memahami apa yang terjadi atau mengerjakan sesuatu. Kondisi yang demikian
yang bersangkutan.
Bentuk display data dalam penelitian kualitatif yang paling sering yaitu teks
3. Verivyin / Kesimpulan
display data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi harus dimulai sejak awal.
Dengan demikian analisis ini dilakukan saat peneliti berada di lapangan dengan
cara mendeskripsikan segala data yang telah didapat, lalu dianalisis sedemikian
rupa secara sistematis, cermat dan akurat. Dalam hal ini data yang digunakan
46
berasal dari wawancara dan dokumen-dokumen yang ada serta hasil observasi
sebagai berikut
Data Reduction
Canclusion : Drawing /
Verivyin
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengadakan pengecekan
data dengan informan dan subjek studi maupun dokumen untuk membuktikan
keabsahan data yang telah di peroleh. Proses keabsahan data dilakukan untuk
1. Uji Credibility atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang
disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan
lain dengan proses penelitian yang sama dan akan memperoleh hasil yang
data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan laporan hasil
pengamatan; dan
48
penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji
yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
DAFTAR PUSTAKA
Amrinah & Roikan. 2019. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Ilmu Politik.
Jakarta : Kencana Prenada Group
Barnawi dan M. Arifin. 2017. Sistem Penjamin Mutu Pendidikan (Teori dan Praktik).
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Damanhuri, 2014. Sumber Daya Manusia dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, SB. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta :Rineka Cipta.
Fasli, Jalal dan Dedi Supriadi. 2011. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi
Daerah. Adicita: Yogyakarta.
Hanafiah, Nanang & Suhana, Cucu. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
Refika Aditama
Rivai, Veithzal. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; Dari
Teori ke Praktik.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal & Murni, S. 2010. Education Management: Analisis Teori dan Praktik.
Jakarta: Rajawali Pers
Samsudin, Salidi. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia
Schuler, Randall S.2010. Personnel and Human Resource Management, New York:
West Publishing Company.
Sudjana, N & Ibrahim. 2014. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar
Baru Algesindo.
Terry, GR. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan
Pertama. Jakarta : Penerbit Kencana
Winarni, EW. 2018. Teori dan Praktik Penelitian Kualitatif Kuantitatif Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), Reseacrh and Development. Jakarta : Bumi Aksara
Yusuf, Choirul Fuad. 2018. Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan. Jakarta: PT. Pena
Citrasatria.
Zahroh, Aminatul. 2014. Total Quality Management (Teori & Praktik Manajemen
untuk Mendongkrak Mutu Pendidikan). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Zamroni. 2012. Meningkatkan Mutu Sekolah, Teori, Strategi dan Prosedur. Jakarta:
PSAP Muhammadiyah
Zazin, Nur. 2011. Gerakan Menata Mutu Pendidikan ( Teori dan Aplikasi).
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media