Terclapat beberapa peristiwa atau perubahan besar pada masa tersebut yang akhknya
Ti cu lahirnya masyarakat baru. Sosiologi lahir pada abad ke-19 yaitu pada
saat transisi menuju nwisyamier u tersebut. Beberapa peristiwa besar yang
mengisi lahirnya sosiologi antara lain sebagai berilluA
a. Revolusi Prancis (Revolusi Politik)
Pada masa Revolusi Prancis terjadi perubahan masyarakat yang sangat luar
biasa baik di bidang ekonomi, politik, clan sosial budaya. Semangat
liberalisme muncul di segala bidang antara lain penerapan dalam hukum can
undang-undang. Lambat lawn pembagian masyarakat terhapus
_,\\
dan semua diberikan hak yang sama dalam hukum.
b. Revolusi Industri (Revolusi Ekonomi)
Revolusi Inclustri terjadi pada abad ke-18. Terdapat manifestasi
dari hiruk pikuknya perekonomian antara lain berkembangnya
kapitalisme perdagangan, mekanisme proses dalam pabrik, terciptanya unit-
unit produksi yang lu gs, terbentuknya kelas buruh, dan terjadinya urbanisasi.
Struktur masyarakat mengalami perubahan dengan munculnya kelas
majikan can kelas buruh. Perekonomian dikuasai oleh kelas majikan
sehingga kelas buruh melemah. Kemudian kelas buruh bersatu membentuk
perserikatan.
Auguste Comte berpandangan bahwa perubahan-perubahan tersebut
menimbulkan dampak negatif yaitu terjadinya konflik antarkelas dalam
masyarakat. Terjadinya konflik karena ketidaktahuan masyarakat dalam
mengatasi perubahan akibat revolusi can hukum-hukum yang dapat dipakai
untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.
Comte menganjurkan supaya penelitian-penelitian tentang masyarakat
ditingkatkan sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri. Comte pun
membayangkan suatu penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur
gejala-gejala sosial. Namun, Comte belum dapat mengembangkan hukum -
hukum sosial sebagai suatu ilmu tersendiri clan hanya memberi istilah "sosiologi"
untuk ilmu tersebut.
Pada tahun 1839, istilah sosiologi muncul pertama kali pada
keterangan sebuah paragraf dalam pelajaran ke-47 Cours de la philosophie
(kuliah filsafat) karya Auguste Comte. Sebelumnya Comte menyebut ilmu
pengetahuan tersebut dengan sebutan fisika sosial. Namun, Adolphe
Quetelet telah menggunakan istilah tersebut dalam studi barunya tentang
statistik kependuclukan. Kemudian, Comte memberi istilah baru yaitu
sosiologi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu socius can logos. Dengan
clemikian diharapkan bahwa tujuan sosiologi adalah untuk menemukan hukum-
hukum masyarakat can menerapkan pengetahuan itu demi kepentingan
pemerintahan kota yang baik.
2. Perkembangan Sosiologi di Negara-Negara Barat
Jika kita menengok sejarah masyarakat Eropa di abad pertengahan,
maka pada abad itulah terjadi berbagai perubahan besar dalam sistem dan
struktur masyarakat sebagai akibat dari revolusi inclustri. Akan tetapi,
sebenarnya perubahan-perubahan sosial skala besar itu ticlak hanya terjadi di
abad pertengahan, tetapi juga terjadi jauh sebelumnya. Misalnya ketika di
abad ke-4 SM ketika Alexander menaklukkan negara-negara Yunani, yang
akhirnya mengubah sistem negara kota menjadi negara kekaisaran. Tokoh-
tokoh pemikir yang dapat kita catat pada masa ini misalnya Plato,
Aristoteles, Herodotus, Tucydides, Polybios, can Cicero. Tokoh-tokoh di
abad Helenistik inilah yang kemudian mengedepankan "alam pikiran Yunani".
Pembagian tahap-tahap perkembangan sosiologi dibagi menjadi tiga
tahap sebagai berikut. a. Masa Sebelum Auguste Comte
Sebelum Auguste Comte memberi Hama sosiologi pada ilmu
kemasyarakatan ada banyak tokoh yang sudah memperbincangkannya.
Tokoh-tokoh pemikir (filsuf) tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Socrates
Socrates lahir tahun 470 SM can meninggal tahun 399 SM. la
anak dari seorang pematung yang kemudian keahlian itu juga
diwarisinya. Ajaran Socrates yang penting yaitu mengenai
clitekankannya logika sebagai dasar bagi semua ilmu pengetahuan
termasukfilsafat.
Bagi Socrates, kecerdasan merupakan dasar dari semua tabiat
yang baik. Dengan kecerdasan clan pengetahuan menjaclikan orang
bijaksana. Kebajikan adalah sesuatu yang dapat dicapai dengan
kecerdasan manusia. Socrates menganjurkan agar kita "membangun
masyarakat" tersebut berlandaskan/didasarkan ilmu pengetahuan ilmiah.
2. Plato adalah murid Socrates, yang lahir tahun 429 SM clan meninggal tahun
347 SM. la berasal dari keluarga bangsawan. Setelah Socrates meninggal, Plato
mengembara ke berbagai negeri seperti Mesir, Asia Minor, Sicilia, dan Italia. Pada
tahun 387 SM is kembali ke Athena clan mendirikan sekolah yang cliberi nama
Academia. Karena banyak menarik pemuda-pemuda Yunani, Academia itu dapat
disebut sebagai universitas pertama di Eropa. Karya Plato yang terkenal berjudul The
Republic (Negara) dan The Law (Hukum). Dalam tulisannya The Republic, Plato
menyuguhkan kepada kita karya yang pertama clan terbesar yang bersifat sosiologis.
Ajaran Plato tentang masyarakat menerangkan bahwa pada dasarnya
masyarakat itu merupakan bentuk perluasan dari individu. Dengan kata lain,
individu itu paralel dengan masyarakat (Pemikiran demikian clikenal sebagai
pemikiran dari mazhab atau aliran "organis" atau "biologic'. Plato bertindak sebagai
pelopornya). Karena individu menurut Plato memiliki tiga sifat, maka masyarakat
pun memiliki tiga sifat. Tiga sifat atau elemen itu adalah nafsu atau perasaan-
perasaan, semangat atau kehendak, clan kecerdasan atau akal.
Berdasarkan ketiga elemen tersebut, Plato membeclakan adanya tiga
lapisan atau kelas sosial masyarakat yaitu sebagai berikut.
a) Bagi yang mengabdikan hidupnya untuk memenuhi nafsu clan perasaannya seperti
halnya memelihara tubuh manusia, maka dengan demikian juga akan
memelihara nafsu dan perasaan masyarakat. Mereka itulah "kelas pekerja Langan"
seperti buruh dan budak.
b) Karena semangat atau kehendak berfungsi melindungi tubuh manusia, yang
berarti harus pula melindungi masyarakat. maka yang bisa melaksanakan hal itu
adalah militer.
c) Karena mereka mengembangkan akal d;;n kecerdasan untuk membimbing
tubuh manusia, maka mereka juga bertugas mengembangkan akal guna
memerintah dan memimpin masyarakat. Mereka ini masuk dalam kelas penguasa.
Lebih jauh Plato juga menunjukkan bahwa kehidupan yang baik tergantung
pada dapat tidaknya pikiran clan kehendak manusia itu berkembang. Sedangkan
pikiran dan kehendak manusia hanya dapat berkembang jika dalam masyarakat itu
terdapat "keadilan". Akan tetapi, bagaimana keadilan dapat tercapai? Menurut
Plato,keadila u at terca ai melalui tata tertib sosial. Jacli, kehidupan yang baik
adalah tujuan dari keadilan dan keadilan adalah tujuan dari organisasi sosial (yang bisa
menciptakan tertib sosial).
Aristoteles
Aristoteles lahir tahun 384 SM di Macedonia dan meninggal tahun 322
SM. lbunya merupakan ahli kesehatan Raja Amyntas II (kakek Alexander
Agung). Aristoteles adalah murid Plato. Pada akhirnya, Aristoteles menjadi
guru Alexander Agung, raja Macedonia itu. Berkat bantuan Alexander Agung itu
pula, Aristoteles mendirikan perpustakaan clan museum yang pertama kali di
Yunani. Karyanya yang terkenal adalah The Politics dan The Nicomachean
Ethics. Dalam menganalisis keadaan masyarakat, Aristoteles menggunakan
"metode incluktif", yaitu menarik kesimpulan umum dari fakta-fakta yang bersifat
khusus.
Ajaran Aristoteles tentang masyarakat terdapat dalam bukunya The Politics.
Dikatakannya bahwa kelompok manusia yang dasar clan esensial adalah
pengelompokan (asosiasi) antara prig dan wanita untuk memperoleh keturunan, clan
asosiasi antara penguasa dengan yang dikuasai.
Kedua bentuk asosiasi ini bersifat alamiah, tidak disengaja. Keduanya
akan terlihat dalam hubungan antara swami istri, orang tua-anak, serta
antara tuan clan budak atau pembantu di dalam keluarga.
Kenapa manusia secara ilmiah membentuk kelompok (asosiasi)? Menurut
Aristoteles ~al terseb is,abkan karena manusia pada dasarnya adalah
makhluk sosial. Karena makhluk sosial, maka manusia sekaligus adalah
makhluk yang bermasyarakat. Berdasarkan pengertian ini, Aristoteles
menyatakan bahwa manusia berasosiasi membentuk keluarga, kemudian
keluarga berasosiasi membentuk dusun/kampung, clan dusun berasosiasi
membentuk negara. Negara tumbuh secara alamiah seperti halnya keluarga clan dusun.
Masyarakat negara yang baik menurutnya dikelola oleh pemerintah
yang ada pembagian fungsi legislatif, eksekutif, clan yudikatif. Dengan demikian,
dimaksudkan agar terdapat pengawasan satu dengan yang lain. Orang atau
kelompok macam apa yang dinilai
Aristoteles pantas memegang pemerintahan negara?
c)
. Metode Sosiologi
Metode adalah cara kerja atau jaian yang ditempuh alam pikiran untuk
mencapai tujuannya- Bag sosiologi, metode sangatlah penting. Metode
yang digunakan dalam sosiologi adalah metode ilmiah. Berikut ini akan
diuraikan beberapa penggglongan metode sosiologi.
a. Metode Kualitatif dan Kuantitatif
1) Metode Kualitatif
Menggunakan bahan-bahan yang sukar diukur dengan angka-
angka atau ukuran lain yang eksak. Disebut juga metode
berdasarkan verstehen (Jerman) yaitu pemahaman/pengertian.
Metode kualitatif dalam sosiologi meliputi sebagai berikut.
b. Metode Penjenis an
3w Metode penjenisan ini meliputi sebagai berikut.
1) Metode induktif, mempelajari suatu gejala
yang khusus untuk mendapatkan kaidah-
kaidah dalam wilayah yang lebih lu g s. Dengan
kata lain, metode ini digunakan untuk
memperoleh prinsip-prinsip umum dari
observasi/pengamatan tentang tingkah laku yang
sedang dipelajari.
2) Metode deduktif , menggunakan kaidah-kaidah
yang dianggap berlaku umum, untuk selanjutnya
dipelajari dalam keadaan khusus. Dengan kata lain,
metode ini merupakan pengetrapan prinsip-prinsip
umum pada peristiwa khusus.
c. Metode Empiris-Rasionalistis
1) Metode empiric. metode ini menyandarkan diri pada
keadaan-keadaan nyata (realita) dalam masyarakat dan
diwujudkan dalam suatu penelitian.
0) Metode rasionalistis, mengutamakan pemikiran
dengan logika untuk mencapai pengertian mengenai
masalah kemasyarakatan.
c. Metode Fungsional
Bertujuan meneliti kegunaan-kegunaan lembaga kemasyarakatan
dan struktur sosial dalam masyarakat.dan memiliki hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi.
2. Manfaat Sosiologi
Sosiologi mempunyai empat macam manfaat bagi masyarakat, yaitu dalam
bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, clan pemecahan masalah
sosial. Berikut ini pembahasan mengenai keempat manfaat sosiologi bagi
masyarakat.
a. Perencanaan Sosial
Perencanaan merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa
depan kehidupan masyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk
mengatasi berbagai hambatarl. Sifat dari perencanaan sosial adalah
preventif, sehingga kegiatannya meliputi pengarahan-pengarahan dan
bimbingan sosial tentang cara-cara hidup masyarakat agar menjadi lebih baik.
Manfaat sosiologi dalam perencanaan sosial adalah sebagai berikut.
1) Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, balk
masyarakat tradisional maupun modern sehingga proses penyusunan
clan pemasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif muclah dilakukan.
0) Sosiologi memahami hubungan antara manusia dengan lingkungan
alam, hubungan antargolongan, serta proses perubahan dan pengaruh
penemuan barn terhadap masyarakat. Hal ini berarti bahwa perencanaan
sosial yang diberikan oleh sosiologi relatif dapat dipercaya karena disusun
berdasarkan kenyataan yang faktual dalam masyarakat.
2) Sosiologi mempunyai disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas,
sehingga pelaksanaan suatu perencanaan sosial cliharapkan lebih kecil
penyimpangannya.
3) Melalui sosiologi, suatu perencanaan sosial bisa dimanfaatkan untuk
mengetahui tingkat kemajuan maupun tingkat ketertinggalan suatu
masyarakat ditinjau dari suclut kebudayaannya.
4) Berdasarkan suclut pandang sosiologi, pe rencanaan sosial merupakan alai
untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang berfungsi
menghimpun kekuatan sosial demi menciptakan ketertiban masyarakat.
b. Penelitian
Melalui adanya penelitian dan penyelidikan sosiologi akan diperoleh
berbagai fakta sosial yang sangat bermanfaat dalam membuat perencanaan
pembangunan ataupun pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam
masyarakat. Misalnya pencegahan perilaku menyimpang melalui kontrol
sosial dan proses sosialisasi yang matang dalam keluarga, sekolah, ataupun
masyarakat.
Kelebihan sosiologi apabila dibandingkan dengan ilmu yang lain
dalam bidang penelitian masyarakat adalah sebagai berikut.
1) Sosiologi mampu memahami simbol kata-kata, kode, serta istilah-
istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris.
2) Sosiologi memahami pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
3) Sosiologi mampu mempertimbangkan berbagai fenomena sosial
yang timbul dalam kehidupan masyarakat.
4) Sosiologi mampu melihat berbagai kecenderungan arch perubahan pola
tingkah laku anggota masyarakat yang disebabkan oleh hal-hal tertentu.
5) Sosiologi berhati-hati dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga
tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.
c. Pembangunan
Pembangunan adalah suatu proses perubahan di segala bidang
kehidupan yang dilakukan dengan sengaja atas dasar suatu rencana
tertentu. Adapun tujuan dari proses pembangunan adalah untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat secara material dan spiritual.
Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-
cita yang meliputi hal-hal berikut.
1) Pembangunan harus bersifat rasionalistis.
2) Adanya perencanaan dan proses pembangunan.
3) Peningkatan produktivitas.
4) Peningkatan standar kehidupan.
5) Kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.
Sosiologi sangat berguna dalam memberikan data sosial yang
diperlukan pada tiga tahap proses pembangunan yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penilaian.