Anda di halaman 1dari 79

BAB I

MELAPORKAN HASIL OBSERVASI

A. Mengidentifikasi Laporan Hasil Observasi

1. Isi Pokok Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang membahas sesuatu hal

(fenomena alam, peristiwa budaya, maupun kondisi sosial) secara umum. Pada umumnya,

teks ini banyak digunakan dalam buku-buku teks, ensiklopedia, dan majalah – majalah

sains. Berdasarkan objek yangdi paparkannya, laporang terbagi ke dalam beberapa

macam, yaitu laporan penelitian, laporan peristiwa, laporan diskusi, dan laporan kegiatan.

Laporan – laporan tersebut secara umum memiliki tiga bagian berikut.

a) Pendahuluan

Bagian ini menguraikan topik atau masalah yang akan dibahas, yaitu meliputi

latar belakang masalah, perumusan masalah, dan sistematika pembahasan.

b) Pembahasan

Bagian ini memuat uraian tentnag hasil kajian penulis dalam mengembankan

jawaban terhadap maslah yang di ajukan. Bagianini juga dilengkapi dengan data

lapangan ( hasil observasi ) serta pendapat – pendapat penulis itu sendiri.

Bagian ini dapat terdiri atas lebih dari satu bagian.

c) Simpulan

Bagian ini merupakan hasil pemaknaan kembali dan bukan ringkasan isi.

Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadapuraian yang telah dibuat pada

bagian pembahasan. Dalam mengambil simpulan tersebut, penulis harus

mengacu pada permasalahan yang di ajukan dalam bagian pendahuluan.

1
2. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari :

a. Pernyataan umum, berisi kalimat – kalimat yang menggambarkan fenomena yang

akan dipaparkan secara umum.

b. Deskripsi bagian, berisi perincian ataupun pembagian dari objek yang

digambarkan.

c. Deskripsi manfaat, berisi penjelasan tentang faeedah, kegunaan, ataupun

dampak dari suatu fenomena.

3. Kaidah Teks Laporan Hasil Observasi

Adapun secara kebahasaan, teks tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama

pemaparannya.

b. Banyak menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan

suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa dan dapat nyata terlihat.

c. Banyak menggunakan kopula, yakni kata seperti adalah, merupakan, dan yaitu.

d. Banyak menggunakan kata yang menyatakan pengelompokkan, misalnya dipilah,

dikelompokkan, terbagi, terdiri atas.

e. Banyak kata yang menggunakan kata yang menggambarkan atau bermakna suatu

keadaan.

f. Banyak menggunakan kata atau istilah teknis ynag berkaitan dengan isi teks. Hal ini

berkaitan dengan cir teks laporan yang pada umumnya bersifat ilmiah.

B.Menginterpretasikan Teks Laoran Hasil Observasi

1.Menafsirkan kelebihan dan kekurangan teks laporan hasil observasi

2
untuk menyampaikan evaluasi dilakukan dengan cara-cara berikut.

a. menyampaikan evaluasi secara apanya apa adanya dengan tujuan memperbaiki dan

bukan didasarkan atas pertimbangan subjektif.

b. Alassan dan bukti-bukti yang kuat serta meyakinkan penulis laporan dpat menyadari

kekurangannya.

c. Menyampaikan evaluasi dengan kalimat efektif.

Penilaian harus didasarkan dengan fakta, ataupun contoh yang jelasndan meyakinkan.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam forum berdiskusi adalah sebagai berikut.

1) Disampaikan dengan jelas, lancer, dan tidak bertele-tele.

2) Disampaikan dengan jujur, sopan, dan bijaksana.

Syarat-syarat evaluasi yang baik:

•Sederhana: -Tidak membingungkan

-Langsung pada inti permasalahan

•Jelas: -Kalimatnya efektif

-Pilihan kata tepat

•Lengkap; -Disertai alasan

-Didukung oleh fakta

•Santun: -Kata-kata terpilih

-Sikap rendah hati

2. Menjalankan secara ringkas teks laporan hasil observasi.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Buatlah lingkaran yang berisi judul teks yang akan diringkas ditengah-tengah kertas.

3
2. Buatlah lagi lingkaran ataupun kotak-kotak sebagai cabang-cabang daari lingkaran

yang sebelumnya. Cabang-cabang ini berisi bagian dari struktur teks laporan hasil

observasi: pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.

3. Cabang-cabangkan kembali lingkaran kecil itu dengan diisi kata-kata kunci yang ada

pada setiap bagian teks.

4. Berdasarkan kata-kata kunci itu, jelaskan kembali maksud teks laporan itu secara

ringkas dengan menggunakan kata-kata sendiri.

C.Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian pula dengan

teks laporan hasil observasi.

Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

1. Penggunaan Verba

Verba adalah kata -kata yang menyatakan suatu tindakan dan sering juga disebut

kata kerja.

 2. Penggunaan Frasa

 Frasa adalah kata – kata yang terdiri atas 2 kata atau lebih yang mengandung

satu fungsi  makna. Frasa sering juga disebut dengan kelompok kata.

3. Penggunaan Sinonim (Padan Kata)

Sinonim ini biasa disebut dengan padanan kata atau persamaan kata. Sinonim

merupakan kata-kata yang mempunyai bentuk berbeda, misalnya pelafalan dan tulisan,

namun kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai makna yang sama atau mirip.

4. Penggunaan Antonim (Lawan Kata)

4
Antonim biasa disebut dengan lawan kata. Antonim merupakan kata-kata yang

mempunyai makna saling berlawanan satu sama lain.

5. Penggunaan Nomina

Nomina adalah Kata – kata yang sering juga disebut kata benda

6. Penggunaan Konjungsi Atau Kata Hubung

seperti dan, atau , tetapi , ketika dan lain – lain .

7. Menggunakan Kalimat Kompleks

Kalimat Kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur kalimat.

Contoh :

Kamu akan mendapat nilai yang baik apabila kamu belajar dengan giat

Ket :

Kamu                   : S

Akan Mendapat : P

Nilai yang baik   : O

Apabila                : Kongjungsi

Kamu                   : S

Belajar                 : P

Dengan Giat       : Ket.

 8. Mengunakan Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu  struktur kalimat. Baik

S + P ,atau  S+P+O ,atau  S+P+O+K .

5
Contoh :

Santi Menyiram bunga

S           P            O

 9. Menggunakan Istilah

Istilah dalam teks laporan hasil observasi adalah kata – kata yang  bersifat

keilmuan atau teknis atau sering juga disebut dengan kata – kata ilmiah.

D. Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

1. Langkah - Langkah Penulisan

Dengan memanfaatkan fakta-fakta yang ada, selanjutnya kita menyusun kerangkanya

dengan memperhatikan kelengkapan bagian-bagiannya yang meliputi pernyataan umum,

deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.Setelah itu, kita dapat mengembangkannya

menjadi teks laporan yang lengkap dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaannya

yang benar.

a. Menentukan topik

b. Mengumpulkan fakta

c. Mendaftar topik-topik penting

d. Menyusun kerangka laporan

e. Mengembangkan laporan secara utuh

2. Menyunting Teks Laporan

Menyunting bertujuan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam

suatu tulisan, baik itu berkenaan dengan isi, struktur, maupun penggunaan kaidah

bahasanya.Telah kita pelajari sebelumnya bahwa teks laporan mengutamakan fakta-fakta

6
umum di dalam pembahasannya yang kemudian ditempatkan pada bagian pernyataan

umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.

Teks laporan juga harus bersifat impersonal.Kata ganti yang digunakan dalam

laporan harus bersifat umum, misalnya penulis dan pengamat.Teks yang berupa laporan

juga memerlukan kelugasan dalam pembahasannya.Suatu laporan harus menghindari

penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda.Selain banyak menggunakan kata

benda (nomina) yang bermakna umum, teks laporan banyak menggunakan kata kerja

material, kopula, kata-kata bermakna pengelompokan dan bermakna keadaan.Ketepatan

penggunaan kata-kata tersebut juga harus diperhatikan ketika kita melakukan

penyuntingan terhadap teks laporan (hasil observasi).

Sifat-sifat laporan :

 Impersonal

 Objektif

 Bahasa Lugas

 Sistematis, Logis

Ragam bahasa yang digunakan laporan haruslah lugas. Makna yang terkandung

dalam kata-katanya diungkapkan secara eksplisit guna mencegah timbulnya pemberian

makna yang lain. Selain itu, suatu laporan juga harus disusun secara sistematis dan logis

yang ditandai oleh hubungan antarbagian tulisan tersebut yang membentuk kesatuan.

Tsunami merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.Fenomena

alam ini pernah menggoreskan luka yang mendalam bagi bangsa kita. Pada tahun 2004,

Banda Aceh dilanda tsunami besar yang meluluhlantahkan kota Aceh. Banyak korban jiwa

yang tewas akibat bencana ini, lebih dari 10.000 jiwa penduduk Aceh.

7
Secara umum tsunami adalah naiknya gelombang laut ke daratan dengan

kecepatan tinggi akibat adanya gempa yang berpusat di dasar lautan.Gempa tersebut

dapat diakibatkan oleh tanah yang longsor, lempeng bumi yang bergeser, gunung berapi

yang mengalami erupsi, serta meteroit yang jatuh di lautan. Tsunami terjadi apabila

besarnya gempa melebihi tujuh skala richter.

Berdasarkan dari teks di atas carilah :

a. Kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks.

b. Tulislah deskripsi manfaat yang tepat untuk melengkapi teks di atas.

Jawab ;

a. - Kata benda : Bencana alam, gempa bumi, tsunami, penduduk, gunung berapi,

erupsi, meteroit,lautan,

- Kata kerja material : bergeser, jatuh.

- Kata kopula : merupakan, adalah

b. Deskripsi manfaat :

Tsunami dapat di cegah dengan kita selalu menjaga lingkungan sekitar terutama

tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi banjir dan tanah

longsor.Penduduk sekitar pantai juga dapat menanam pohon bakau untuk

menahan gelombang besar yang sewaktu-waktu terjadi.Para nelayan yang ingin

berlayar juga harus melihat cuaca di setiap harinya agar tidak sesuatu hal buruk

terjadi.Serta selalu melihat perkembangan yang diberikan BMKG untuk mencegah

banyaknya korban jiwa.

8
Si Kecil Semut

Semut merupakan jenis serangga yang termasuk ke dalam suku Formicidae dari

bangsa Hymenoptera.Semut sendiri sebagian besar hidup di wilayah tropika.Ada 12.000

lebih spesies semut di bumi ini.Sebagian besarnya merupakan jenis semut dengan

kebiasaan hidup berkoloni atau dikenal juga dengan serangga sosial.Satu koloni semut

bisa terdiri dari ribuan semut di antaranya semut pekerja, semut pejantan, mungkin ada

semut penjaga, dan ratu semut.Sebuah koloni semut bisa menempati sebuah wilayah

yang besar.

Semut termasuk jenis serangga yang kuat. Satu ekor semut jantan bisa

mengangkat atau menopang beban dengan berat lima puluh kali berat badannya. Semut

memang berukuran kecil tetapi tenaganya sangat kuat. Sedangkan untuk pertahanan diri,

semut menggunakan asam format yang ia miliki yang juga dikenal sebagai asam semut.

Semut termasuk ke dalam jenis serangga yang hampir ada di seluruh bagian bumi, walau

ada beberapa wilayah yang tidak ditempati oleh semut. Jenis-jenis semut yang biasa hidup

berdampingan dengan manusia dalam kehidupan sehari-hari di antaranya semut merah,

semut rangrang, semut hitam, semut api, dan semut besar. Tubuh semut sendiri terbagi

menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada atau mesosoma, dan perut atau metasoma.Seperti

sebagian besar serangga, semut juga memiliki kerangka luar atau yang

disebut eksoskeleon untuk melindungi dirinya dan juga menjadi tempat menempelnya otot-

otot semut.

Semut juga tergolong jenis serangga pekerja yang hidup bahu-membahu.Terlihat

dari perilakunya yang diamati dalam jangka waktu dua hari. Mereka bekerja sama untuk

mengumpulkan makanan keluar dari sarangnya dan kembali ke sarangnya. Para semut

9
pekerja ini terlihat tidak menunjukan rasa lelah.Ketika siang hari masih ada, mereka terus

giat beraktivitas dan bekerja.Semut juga termasuk jenis serangga yang rapi.Mereka

berjalan berbaris pada garis tertentu dan tidak menyimpang.

Setiap jenis makhluk hidup di bumi memiliki ciri khas dan keunikannya

tersendiri.Begitu juga dengan semut, si kecil yang tangguh dan rapi.

Mari kita interppretasikan teks laporan diatas

Interpretasi bisa dilakukan dengan pemaknaan kembali dan menuangkannya dalam

paragraf baru.

Semut menjadi salah satu jenis serangga yang hidupnya berkoloni. Coba kita amati baik-

baik. Semut selalu berjalan beriiringan bersama kelompok atau koloninya.Tubuhnya yang

kecil bukan berarti membuatnya lemah dan tidak bisa banyak melakukan aktivitas. Tubuh

kecilnya ternyata bisa mengangkat beban yang beratnya sama dengan berat lima puluh

kali tubuhnya sendiri. Bukankah itu hebat?Semut kecil yang terlihat lemah itu ternyata

sangat kuat. Kerja sama yang dilakukan oleh semut bisa menjadi salah satu pelajaran

berharga untuk manusia. Bahu-membahu untuk mengumpulkan makanan dan menjaga

sang ratu, terus dilakukan oleh semut setiap harinya. Hewan yang terdiri dari bagian

kepala, dada, dan badan ini ternyata sudah berada hampir di seluruh bagian dari

bumi.Jumlah mereka pun bisa diperkirakan sangat besar.

10
BAB II
TEKS EKSPOSISI

Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks yang mengupas suatu masalah dengan disertai sejumlah

argumen dan fakta-fakta.Di dalam teks eksposisi, terkandung sejumlah tanggapan ataupun

penilaian, bahkan ada saran, sugesti, dorongan, ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak.

Bentuk teks eksposisi terutama di dalam media massa dapat berupa esai, tajuk rencana

(editorial), ataupun debat.

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

1. Objektif, mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi

pendapat/pandangan pribadi.

2. Fakta, yaitu hal, keadaan, ataupun peristiwa yang merupakan kenyataan atau

sesuatu yang benar-benar terjadi.

3. Informatif, bersifat memberi informasi dan bersifat menerangkan/menjelaskan.

Unsur-Unsur Teks Eksposisi

1. Masalah, adalah pokok bahasan yang menjadi permasalahan yang akan dibahas

pada teks eksposisi.

2. Argumentasi, adalah penjelasan secara mendalam mengenai pernyataan

pendapat (tesis) yang diyakini kebenarannya oleh penulis melalui pengungkapan

fakta-fakta sebagai penjelasan argumen.

3. Fakta, yaitu hal, keadaan, atau peristiwa yang benar-benar ada dan terjadi seta

bisa dibuktikan kebenarannya.

11
4. Saran/rekomendasi, yaitu suatu saran atau pendapat sebagian akhir untuk

menyelesaikan teks eksposisi.

Struktur Teks Eksposisi

1. Tesis

Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan penulis secara umum

tentang topik yang akan dibahas. Contoh :

Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki

ragam berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.Kelompok pertama adalah

mereka yang kurang memiliki kepedulian terhadap penggunaan bahasa yang baik

dan benar.Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang

menurut sindiran siswa kelompok sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan.

Dari komentar-komentarnya, kelompok siswa kedua memiliki sikap kritis terhadap

kaidah penggunaan bahasa temannya.Mereka mengetahui makna gua yang benar

dalam Bahasa Indonesia adalah 'lubang besar pada kaki gunung'. Dengan makna

tersebut, gua seharusnya ditunjukkan untuk penyebutan nama tempat, seperti

Gua Selarong, Gua Jepang, Gua Pamijahan, dan seterusnya dan bukan untuk

kata ganti orang (persona).

2. Rangkaian argumen

Berkaitan dengan tesis, pada bagian ini dikemukakan sejumlah fakta yang

memperkuat argumen-argumen ataupun penilaian penulis.Contoh :

Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa antara lain disebabkan oleh

kekuranganwibawaan bahasa Indonesia itu sendiri di mata mereka.

12
Ragam bahasa Indonesia ragam baku mereka dianggap kurang “asyik”

dibandingkan dengan bahasa asing, baik itu dalam pergaulan ataupun ketika

mereka sudah masuk dunia kerja. Tuntutan kehidupan modern telah

membelokkan apresiasi para siswa terhadap bahasanya sendiri.Bahasa asing

berkesan lebih bergengsi.Pelajaran bahasa Indonesia tak jarang ditanggapi

dengan cibiran.Mereka merasa lebih asyik dengan mengikuti pelajaran bahasa

Inggris atau pelajaran ekstra misalnya. Dalam kehidupan masyarakat umum pun

kinerja bahasa Indonesia memang menunjukkan kondisi yang semakin tidak

menggembirakan. Bahasa Indonesia digunakan seenaknya sendiri, tak hanya oleh

kalangan terpelajar, tapi juga oleh para pejabat dan wakil rakyat.

3. Penegasan ulang

Penegasan ulang atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, dapat berupa saran-

saran.Bagian ini lebih tepat disebut dengan kesimpulan dan saran karena

pernyataan-pernyataan seperti itulah yang mengisi bagian akhir dari teks

eksposisi.Contoh :

Kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai 'tulang punggung negara,

harapan masa depan bangsa' seharusnya tidak larut dengan kebiasaan seperti itu.

Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa.

Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur ilmiah sesungguhnya

merupakan sarana efektif, mereka dapat mengikuti tentang cara berpikir, berasa

dan berkomunikasi dengan bahasa yang lebih logis dan tertata.

Jenis-Jenis Teks Eksposisi

1. Eksposisi Definisi

13
Definisi dapat ditinjau dari berbagai macam sudut. Definisi menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kota, frasa, atau kalimat yang mengucapkan

makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda proses atau aktivitas.

2. Eksposisi Identifikasi

Eksposisi identifikasi merupakan sebuah metode yang berusaha menyebutkan

ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek.Dengan menyebutkan ciri suatu

objek diharapkan pembaca atau pendengar lebih mengenal objek tersebut.

3. Eksposisi Perbandingan atau Pertentangan

Metode perbandingan adalah suatu cara untuk menunjukkan kesamaan atau

perbedaan antara dua objek atau lebih dengan mempergunakan dasar-dasar

tertentu.

4. Eksposisi Ilustrasi

Eksposisi ilustrasi adalah sebuah metode untuk mengadakan gambaran atau

penjelasan yang khusus dan konkret terhadap suatu prinsip yang bersifat umum.

Penulis akanmenjelaskan suatu objek secara jelas. Dengan demikian pembaca

tidak kebingungan dalam memahami objek yang disampaikan penulis.

5. Eksposisi Klasifikasi

Eksposisi klasifikasi adalah sebuah metode yang bersifat alamiah untuk

menampilkan pengelompokan-pengelompokan sesuai dengan pengalaman

manusia.Barang, hal, atau gagasan yang dikenal melalui pengalaman dapat

tersusun secara sistematis.

6. Eksposisi Analisis

14
Pada dasarnya analisis adalah suatu cara membagi-bagi subjek ke dalam

komponen-komponennya. Cara menganalisis teks eksposisi ini adalah sebagai

berikut :

a. Eksposisi analisis kasual

Eksposisi analisis kasual merupakan paparan yang mempersoalkan

hubungan sebab akibat.

b. Eksposisi analisis proses

Eksposisi analisis proses adalah sebuah metode analisis yang berusaha

menjawab pertanyaan “Bagaimana sesuatu bekerja?” dan “Bagaimana

sesuatu terjadi?”. Metode analisis proses ini sangat bermanfaat apabila

sebuah topik bersifat dinamis. Sebuah analisis proses dianggap baik

apabila proses penulis dapat mempertanggungjawabkan sebuah langkah

dalam tahap-tahap perkembangan sesuai objek menerapkan sebuah

prinsip dan mengartikan sebuah peristiwa tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

1. Menggunakan kata-kata teknis (peristilahan) yang berkenaan dengan masalah

utama yang dibahas. Dengan topik tentang kebahasaan, istilah-istilah yang

muncul dalam teks adalah ragam bahasa, ragam baku, kaidah bahasa, berbahasa

Indonesia yang baik dan benar, makna kata, bahasa asing dan bahasa gaul.

2. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan penyebaban untuk

menyatakan sesuatu yang argumentatif (konjungsi kausalitas). Contohnya, jika,

maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh karena itu.

15
3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal ataupun

perbandingan/pertentangan. Kata-kata itu digunakan untuk menyatakan urutan

argumen/fakta ataupun penolakan/penentangan terhadap argumen lainnya.

Contohnya, sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya,

dan namun.

4. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verb), yaitu kata kerja yang

menyatakan kegiatan abstrak, sebagai bentuk aktivitas pikiran. Kata-kata ini

digunakan dalam pernyataan yang mengungkapkan pendapat penulis terkait

dengan masalah yang dibahas. Contohnya, memperhatikan, menggambarkan,

mengetahui, memahami, berkeyakinan, berpikir, memperkirakan, mengagumi,

mengira, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan.

5. Menggunakan kata-kata perujukan, seperti menurut, berdasarkan, atau merujuk.

6. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan,

perlu, harus, atau seharusnya.

7. Menggunakan kata-kata lugas, yaitu kata yang bermakna apa adanya.

Menyajikan Teks Eksposisi

1. Langkah-langkah penulisan teks eksposisi :

a. Menentukan topik yang berupa masalah yang penting dan menarik

b. Menspesifikasikan topik ke dalam gagasan yang lebih terperinci

c. Mengumpulkan bahan

d. Mempertimbangkan sasaran pembaca

e. Mengembangkan kerangka ke dalam tulisan secara lengkap dan utuh

2. Hal-hal yang perlu disunting :

16
a. Aspek isi terkait dengan memanfaatan dan daya tarik masalah

b. Aspek struktur penyajian terkait dengan kelengkapan

c. Aspek kaidah kebahasaan

Analisis Struktur dan Kaidah Teks Eksposisi

1. Berdasarkan strukturnya, teks eksposisi tersusun atas :

a. Tesis, merupakan gagasan utama dalam sebuah informasi

b. Rangkaian argumen, merupakan penjelasan lebih dalam yang didasari

fakta-fakta sebagai argumen penulis

c. Penegasan ulang, merupakan penguat atas pendapat yang telah

ditunjang dengan fakta-fakta pada rangkaian argumen.

2. Berdasarkan kaidah kebahasaannya, terdiri atas:

a. Penggunaan kata-kata teknis (memiliki makna khusus dalam suatu

keahlian)

b. Menggunakan konjungsi kausalitas (menunjukkan rangkaian kejadian)

c. Menggunakan kata perujukan (kata ganti yang menunjukkan kepada

orang)

d. Menggunakan kata kerja mental (menunjukkan respon atau tindakan

seseorang)

e. Menggunakan kata persuasif (kalimat ajakan)

Mengomentari Teks Eksposisi

1. Langkah identifikasi teks eksposisi

17
Kelengkapan unsur-unsur dan ketetapan struktur teks eksposisi perlu diperhatikan

ketika mengomentari suatu teks eksposisi. Untuk itu, kita dapat mengajukan

sejumlah pertanyaan sebagai :

a. Aspek isi

 Apakah unsur-unsurnya sudah lengkap?

 Apakah masalah yang dikemukakan itu penting?

 Apakah argumen-argumennya logis?

 Apakah fakta-fakta yang dikemukakan itu benar?

b. Aspek struktur penyajian

 Apakah bagian-bagiannya itu sudah padu?

 Apakah urutan bagian-bagiannya itu tersusun dengan benar?

c. Aspek bahasa

 Apakah kata-katanya sudah sesuai dengan karakteristik teks

eksposisi?

 Apakah makna kata-kata yang digunakannya lugas?

 Apakah kalimat-kalimatnya sudah efektif sehingga mudah

dipahami?

2. Isi dan kebahasaan dalam berkomentar

a. Sebuah teks eksposisi dapat dikatakan sebagai teks yang berisi sejumlah

tanggapan ataupun penilaian, bahkan ada sasaran, sugesti, dorongan,

atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak. Berdasarkan pengertian

tersebut, isi suatu komentar hendaknya berkenaan dengan aspek-aspek

berikut :

18
 Kepentingan atau kebermanfaatannya

 Kelogisannya

 Kelengkapan atau kejelasannya

 Kebaikan saran-sarannya

b. Selain isi ataupun aspek-aspeknya, suatu komentar harus disampaikan

dengan ungkapan bahasa yang benar. Berkenaan dengan hal ini, suatu

komentar perlu memperhatikan hal-hal berikut :

 Sederhana, komentar yang berbelit-belit akan membingungkan

pendengarannya. Oleh karena itu, sampaikan komentar dengan

sederhana, langsung ke inti pembahasan.

 Jelas, komentar disampaikan secara samar-samar akan

menimbulkan tafsiran yang bermacam-macam. Untuk itu, kita

perlu memilih kata yang tepat dengan struktur kalimat yang

efektif.

 Lengkap, kelengkapan atas suatu komentar ditandai oleh

sejumlah alasan yang kuat dan didukung sejumlah fakta yang

memadai.

 Santun, kesantunan juga merupakan hal utama dalam

menyampaikan komentar, termasuk menyampaikan sejumlah

pembicaraan lainnya. Kesantunan akan tampak pada pilihan kata

dan sikap seseorang ketika berbicara.

19
BAB III
TEKS ANEKDOT

A. Pengertian dan Karakteristik Anekdot

Teks anekdot adalah sebuah cerita lucu atau menggelitik yang bertujuan

memberikan suatu pelajaran tertentu.

 Hal – hal yang terdapat di teks anekdot :

Tokoh faktual.

Mengandung lelucon.

Berisi kritik dan pelajaran.

 Ciri – ciri teks anekdot :

1 Mengandung cerita atau narasi singkat di dalam terdapat latar, tokoh,

dan alur.

a. Tokoh Bersifat faktual, tokoh – tokoh terkenal.

b. Alur berupa rangkaian yang benar – benar terjadi atau sudah

mendapat aliran atau tambahan pembuat anekdot.

c. Latar berupa tempat, waktu, dan suasana.

( latar di harapkan faktual atau benar – benar ada di

sesungguhnya )

2. Berdasarkan Tokoh

A. Anekdot Tokoh Terkenal

20
Anekdot tokoh terkenal adalah anekdot yang menceritakan kisah orang- orang

terkenal. Orang terkenal yang dimaksud dapat bersifat non fiksi atau fiksi. Anekdot tokoh

terkenal dibagi menjadi anekdot tokoh terkenal non fiksi dan anekdot tokoh terkenal fiksi.

1. Anekdot tokoh terkenal non fiksi

Anekdot tokoh terkenal non fiksi bersumber dari kisah – kisah nyata yang dilakoni

oleh tokoh – tokoh terkenal. Anekdot ini sering diceritakan sendiri oleh tokoh bersangkutan

atau oleh orang lain yang mengetahui kejadian sebenarnya. Salah satu contoh anekdot

tokoh terkenal non fiksi di Indonesia adalah anekdot Abdurahman Wahid (Gusdur).

2. Anekdot tokoh terkenal fiksi

Anekdot tokoh terkenal fiksi menceritakan kisah tokoh terkenal yang merupakan hasil

rekaan pengarangnya. Tokoh anekdot dapat diambil dari tokoh film, tokoh novel, atau

tokoh dongeng. Contoh anekdot tokoh terkenal fiksi adalah anekdot abu nawas.

B. Anekdot Sufi

Anekdot sufi adalah anekdot yang menceritakan kisah – kisah sufi atau pemuka

agama. Anekdot sufi menceritakan pengalaman sehari-hari seorang sufi. Sufi yang

menjadi tokoh dalam anekdot ini bersifat fiksi atau non fiksi

C. Anekdot Binatang

Anekdot binatang adalah anekdot yang menggunakan tokoh seekor binatang.

Anekdot ini sering digunakan untuk menceritakan nilai-nilai kehidupan. Anekdot ini

mengumpamakan binatang seperti manusia. Namun, anekdot ini juga dapat mengkritik

latar yang digunakan bersifat fiktif. Sebaliknya, kadang-kadang digunakan latar bukan

rekaan, melainkan tokoh yang digunakan bersifat fiktif.

D. Menyusun Teks Anekdot

21
1. Langkah-langkah penyusunan

a. Menentukan topic yang dianggap sebagai suatu masalah yang hendak disorot, dikriti

k, disindir, digugat

b. Menentukan topic yang terkait, sesuai dengan masalahnya. Pada umumnya bersifat f

actual

c. Menentukan peristiwa yang menjadi latar utama cerita

d. Memerinci peristiwa ke dalam alur atau struktur anekdot : abstraksi, orientasi, krisis, r

eaksi, dan koda

e. Mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita yang utuh dengan mengg

unakan dan memperhatikan kaidah-kaidah kebahaasaa

f. Melakukan penyuntingan

2. Menyunting Teks Anekdot

 Aspek-aspek yang harus diperhatikan

a) Isi : kejelasan topik, kelucuan, dan kekritisan

b) Struktur : kelengkapan dan kepaduan

c) Kaidah bahasa : keaktifan kalimat-kalimatnya dan ketepatan pemilihan kata-ka

ta

d) Ejaan : penggunaan tanda baca dan penulisan huruf-huruf

Jenis-Jenis Anekdot

Anekdot dapat diklarifikasikan dalam beberapa jenis. Berdasarkan sifat peristiwanya,

anekdot dibagi menjadi anekdot nonfiksi dan anekdot fiksi. Berdasarkan tokohnya, anekdot

dibagi menjadi anekdot tokoh terkenal, anekdot sufi dan anekdot binatang. Berdasarkan

tujuannya, anekdot dibagi menjadi anekdot kritik, anekdot nasihat, dan anekdot hiburan.

22
1. Berdasarkan sifat peristiwa

a. Anekdot nonfiksi

Anekdot nonfiksi adalah anekdot yang menceritakan peristiwa nyata

dengan tokoh dan latar sebenarnya. Faktanya sulit membuktikan bahwa

sebuah anekdot berasal dari kisah nyata atau tidak. Namun, kesulitan tersebut

tidak berarti bahwa anekdot nonfiksi tidak ada.Pengalaman lucu dalam

kehidupan sehari-hari dapat diceritakan kembali sesuai kenyataan

sebenarnya.

b. Anekdot fiksi

Anekdot fiksi adalah anekdot yang menceritakan fiksi-fiksi atau khayal.

Anekdot fiksi menggunakan tokoh rekaan atau latar rekaan. Akan tetapi,

kadang-kadang terdapat anekdot dengan tokoh bukan rekaan, tetapi latar

yang digunakan bersifat fiksi. Sebaliknya, kadang-kadang digunakan latar

bukan rekaan melainkan tokoh yang digunakan bersifat fiktif.

B. Menganalisis Isi, Struktur, dan Kebahasaan Anekdot

1. Isi Anekdot

Isi anekdot menyangkut bermacam-macam tema seperti tema tentang politik,

hukum, ataupun kehidupan sehari-hari. Tema dapat kita ketahui melalui tokoh utama dan

kata-kata yang digunakan.

2. Struktur Anekdot

a. Abstraksi

Pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi

suatu teks.

23
b. Orientasi

Bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa

utama.

c. Krisis atau komplikasi

Bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah adanya lelucon.

d. Reaksi

Tanggapan atau respin atas krisis yang dinyatakan sebelumnya.

e. Koda

Penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita.

3. Kaidah Kebahasaan Anekdot

a) Menggunakan banyak kalimat langsung.

b) Menggunakan kata ganti orang ketiga (tunggal).

c) Menggunakan keterangan waktu.

d) Menggunakan konjungsi pemeran atau penjelas.

e) Menggunakan kata kerja material.

f) Menggunakan kata kerja mental.

g) Menggunakan kata penghubung yang bermakna kronologis.

Berdasarkan Tujuan

A. Anekdot Kritik

Anekdot kritik adalah anekdot yang bertujuan untuk mengkritik pemerintah suatu

negara. Kritik dapat juga ditujukan kepada siapapun. Kritik disampaikan dalam anekdot

secara tersirat, kadang-kadang anekdot kritik tidak menunjukkan tanda-tanda sebuah

24
kritik. Penggolongan suatu anekdot berdasarkan tujuan penciptaannya. Sebuah anekdot

disebut anekdot kritik jika anekdot tersebut bertujuan untuk mengkritik.

B. Anekdot Nasihat

Anekdot nasihat adaah anekdot yang bertujuan untuk menasihati. Dalam anekdot

nasihat terkandung nilai-nilai kehidupan.

C. Anekdot Hiburan

Anekdot hiburan adalah anekdot bertujuan untuk menghibur orang lain. Anekdot

hiburan sering digunakan untuk sekedar bercandaan. Anekdot hiburan juga digunakan

untuk menjalin keakraban antara pembicara dan pendengar.

A. Kalimat langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang

yang dituju. Kalimat langsung ditandai dengan pemakaian tanda petik ("...").

Ciri-ciri Kalimat langsung :

1. Bertanda (“ ”)

2. Intonasi bagian yang dikutip tinggi

3. Kata ganti pada kalimat yang dikutip tidak mengalami perubahan

4. Susunannya tetap tidak berkata tugas seperti :

Bahwa, sebab, untuk, supaya, dll.

5. Kalimat langsung berupa kalimat berita, tanya, perintah, dan seru

Contoh kalimat :

1. “Kamu memang anak yang baik.” kata kakek kepada tari

25
2. Kata Lisa, “saya nanti sore akan ke rumahmu.”

3. Ayah menyuruh, “antarkan surat ini ke kantor pos.”

4. “Ayo masuk ke mobil satu – satu!.” Gertak seorang polisi kepada 4 kawanan

maling yang tertangkap basah itu.

5. “Tante, tante dipanggil ibu!” kata lilis, “Di suruh makan.”

B. Kalimat tidak langsung :

Kalimat tidak langsung adalah sebuah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan

atau biasa disebut sebagai melaporkan kembali ucapan orang dengan cara tidak langsung

atau tidak menggunakan tanda petik.

Ciri-ciri Kalimat tidak langsung :

1. Tidak ada tanda (“ “)

2. Intonasinya mendatar dan menurun

3. Kalimat ganti pada tanda kutip mengalami perubahan

4. Ada kata tugas

5. Hanya berupa kalimat berita

Contoh kalimat :

1. Ibu berkata kepadaku jika aku memang benar – benar anak yang baik.

2. Dissa mengatakan bahwa dia akan datang ke rumahku untuk main nanti sore.

3. Ayah menyuruh ku untuk mengantar surat ini ke kantor pos.

4. Polisi berhasil menangkap basah empat orang maling dan membawanya

dengan mobil polisi.

5. Wartawan bertanya kepada Kadispen polri tentang siapa saja yang menjadi

dalang di balik bom bunuh diri di Surabaya.

26
Contoh soal :

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat langsung ?

2. Apa yang dimaksud dengan Kalimat tak langsung ?

3. Sebutkan ciri-ciri Kalimat langsung ?

4. Sebutkan ciri-ciri Kalimat tak langsung ?

5. Buatlah masing-masing dua contoh kalimat langsung dan tak langsung ?

Jawaban :

1. Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada

orang yang dituju. Kalimat langsung ditandai dengan pemakaian tanda petik

("...").

2. Kalimat tidak langsung adalah sebuah kalimat yang digunakan untuk

menyampaikan atau biasa disebut sebagai melaporkan kembali ucapan orang

dengan cara tidak langsung atau tidak menggunakan tanda petik.

3. -Bertanda (“ ”)

-Intonasi bagian yang dikutip tinggi

-Kata ganti pada kalimat yang dikutip tidak mengalami perubahan

-Susunannya tetap tidak berkata tugas seperti :

-Bahwa, sebab, untuk, supaya, dll.

-Kalimat langsung berupa kalimat berita, tanya, perintah, dan seru

4. -Tidak ada tanda (“ “)

-Intonasinya mendatar dan menurun

-Kalimat ganti pada tanda kutip mengalami perubahan

-Ada kata tugas

27
-Hanya berupa kalimat berita

5. Contoh kalimat langsung :

-Kata Dhani, “Coba kamu membantu saya membersihkan kelas.”

-Kakek berkata, “Pulanglah kalian sesegera mungkin, karena hujan lebat akan

segera turun.”

Contoh kalimat tidak langsung :

-Paman mengatakan bahwa kami harus pulang lebih cepat karena akan turun

hujan nanti sore.

-Ketua kelompok mengucapkan terimakasih atas sambutan kamu kepada

mereka pada acara kunjungan.

28
BAB IV

HIKAYAT

Hikayat merupakan karangan berbentuk narasi. Narasi adalah wacana yang

menceritakan peristiwa dalam kurun waktu tertentu. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

Struktur hikayat hampir sama dengan struktur prosa lain, misalnya cerpen struktur cerita

hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

 Karakteristik Hikayat

a) Anonim, hikayat tidak menyebutkan nama pengarang secara jelas.

b) Istana sentris, hikayat menceritakan tokoh yang berkaitan dengan

kehidupan istana atau kerajaan.

c) Bersifat statis, cerita dalam hikayat bersifat tetap dan tidak banyak

perubahan.

d) Bersifat komunal, hikayat menjadi milik masyarakat umum.

e) Menggunakan bahasa klise, hikayat menggunakan bahasa yang diulang –

ulang.

f) Bersifat tradisional, hikayat bersifat meneruskan budaya, tradisi dan

kebiasaan yang dianggap baik.

g) Bersifat didaktis, mengandung nilai pendidikan moral maupun religius.

29
h) Menceritakan kisah universal Indonesia, hikayat menceritakan

peperangan antara yang baik dan yang buruk, dimenangkan oleh yang

baik.

i) Terdapat kemustahilan di dalam ceritanya (pralogis).

j) Menceritakan kesaktian seorang tokoh.

 Karakteristik Bahasa Hikayat

a. Penggunaan Kata – Kata Arkais

Hikayat sebagai salah satu yang berbicara tentang nilai – nilai kehidupan dan

keindahan menggunakan bahasa sebagai sarana pengungkapannya. Dalam hikayat gaya

bahasa yang digunakan bersifat statis. Gaya bahasa dalam hikayat biasanya

menggunakan ungkapan arkais (berhubungan dengan masa lalu, berciri kuno, tua) seperti

syahdan, hatta, alkisah, dan sebermula selain itu, hikayat masih menggunakan majas

secara baku dan konsisten.

b. Penggunaan Majas

1) Majas Perbandingan

a) Alegori

Alegori adalah perbandingan terhadap suatu keadaan atau peristiwa dengan

beberapa kiasan yang membentuk satu kesatuan.

Contoh :

Agama adalah kompas kita dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh badai

dan gelombang.

b) Asosiasi

30
Asosiasi adalah perbandingan terhadap suatu benda, kondisi, atau peristiwa sehigga

muncul gambaran atau asosiasi terhadap keadaan yang sebenarnya.

Contoh :

Panglima Nayan ternganga, mulutnya tak ubahnya mulut mangkuk tanah di depannya.

c) Eufemisme

Eufemisme adalah pengungkapan secara halus untuk peristiwa – peristiwa yang tabu

atau pantang.

Contoh :

Menurut ahli nujum perjodohan anak – anak kita membawa kebaikan (mendatangkan

celaka).

d) Hiperbola

Hiperbola adalah pengungkapan yang berlebihan atau membesar – besarkan.

Contoh :

Semua telah sirna, tidak ubah mimpi yang lenyap tanpa bekas tatkala seorang terjaga

dari tidurnya.

e) Litotes

Litotes adalah pengungkapan yang berkebalikan dengan keadaan yang sebenarnya

untuk merendahkan diri.

Contoh :

Tiada terbilang budi Tuan – tuan berdua terhadap diri hamba Tiada dapat membayar

dengan harta benda apalah lagi dengan pengkhianatan.

31
f) Metafora

Metafora adalah perbandingan langsung suatu benda dengan benda lain yang

memiliki kesamaan sifat.

Contoh : Dialah anak emas dari saudagar kaya itu.

g) Personifikasi

Personifikasi adalah penyifatan benda – benda mati dengan sifat – sifat atau perilaku

manusia.

Contoh : Hanya surat – surat inilah yang menghubungkan kami.

h) Simbolik

Simbolik adalah kiasan yang melukiskan suatu dengan simbol atau perlambang.

Contoh : Lintah darat menawarkan uangnya dimana – mana.

I) Simile

Simile adalah perbandingan dengan kata-kata pemanding.

Contoh : Kecantikkannya bagai emas yang berkilau.

i) Sinekdoke Pars Protot

Sinekdoke Pars Protot adalah penyebutan sebagian untuk seluruh.

Contoh : Didatanginya setiap pintu untuk mengharap belas kasih.

j) Sinekdoke Totem Proporte

Sinekdoke Totem Proporte adalah penyebutan seluruh untuk sebagian.

Contoh : Negeri petukal menang dalam pertempuran itu.

2) Majas Ironi

32
a) Ironi

Ironi adalah sindiran dengan menggunakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya.

Contoh :

Suaranya merdu sekali sampai-sampai burung di istana terbang meninggalkan

sarang saat mendengar suaranya (jelek).

b) Sinisme

Sinisme adalah gaya bahasa sindiran dengan menggunakan kata- kata sebaliknya

seperti ironi,tetapi kasar.

Contoh : Itukan yang dinamakan bekerja.

 Nilai-Nilai Hikayat

a. Nilai moral = Tingkah laku

b. Nilai sosial = Kemasyarakatan

c. Nilai budaya = Kebudayaan / adat isitiadat

d. Nilai religi = Agama

e. Nilai estetika = Keindahan

f. Nilai pendidikan

 Perbedaan Cerpen dan Hikayat

NO Cerpen Hikayat
1 Sudah ada nama pengarang Anonim
2 Sastra modern Sastra lama
3 Mudah dipahami Tidak baku ( sulit dipahami)
4 Manusia biasa Istanasentris
5 Bervariasi Statis ( tetap)
6 Logis ( masuk akal) Pralogis
Contoh Soal Hikayat

1. Jelaskan perbedaan antara nilai-nilai dan amanat dalam sebuah hikayat!

33
Jawab :

 Amanat: pesan yang akan disampaikan pengarang lewat karyanya.

 Nilai-nilai: tuntunan perilaku hidup seseorang. Untuk itu, nilai-nilai

biasanya tampak pada karakter tokoh cerita tersebut.

2. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya,

Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan

dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah

mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan

dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta

berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum

mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat

menyembuhkan penyakit itu.

Tuliskan kata – kata arkais yang ada pada teks diatas!

Jawab :

Kata – kata arkais yang ada pada teks diatas adalah upeti, hatta, dan nujum.

3. "Suara sirine ambulans meraung-raung membangunkan warga yang tengah

tertidur"

Tuliskan majas apa yang terdapat dalam kalimat diatas!

Jawab :

Majas yang terdapat pada kalimat diatas adalah Majas Personifikasi

4. Mengapa hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen?

Jawab:

34
Sebenarnya hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen, karena

keduanya berbentuk prosa, perbedaan keduanya lebih cenderung pada unsur alur

dan gaya bahasa yang digunakan. Gaya bahasa hikayat cenderung monoton dan

klise yang dapat diubah menjadi cerpen dengan gaya bahasa lebih menarik dan

disesuaikan dengan kondisi saat ini.

5. Didalam unsur unsur teks hikayat terdapat unsur pengaluran. Contoh pengaluran

diantaranya adalah alur kedewasaan, alur perbaikan, alur pengujian, alur

penyingkapan rahasia dan lainnya. Buatlah contoh kalimat dari alur tersebut!

Jawab :

 Alur kedewasaan : Berkat peristiwa yang dialaminya kemarin, Rafli

berubah menjadi lebih dewasa dalam hal bertindak.

 Alur perbaikan : Abi berjanji akan memperbaiki hidupnya dan tidak akan

mengulangi perbuatan buruknya yang lalu.

 Alur pengujian : Berulang kali gagal dalam tes perguruan tinggi negeri,

Anita tidak pernah menyerah dan putus asa.

 Alur penyingkapan rahasia : Setelah dewasa, akhirnya Defina tahu bahwa

Tasya bukanlah kakak kandungnya.

6.  Jelaskan perbedaan antara hikayat dan dongeng!

Jawab :

Pemilihan kata-kata dalam hikayat jauh lebih indah dibandingkan dalam dongeng.

Dalam penulisannya pun, hikayat ditulis dengan pemilihan diksi-diksi indah.

35
BAB V
KREATIVITAS MENULIS IKHTISAR

A. Menyebut Butir-Butir Penting dari Buku Fiksi dan Nonfiksi

Dengan membaca novel, kita memperoleh hiburan dan kesenangan batin. Membaca

novel dan buku-buku lainnya akan lebih bermakna apabila kita melakukan sesuatu yang

produktif, yakni dengan meringkasnya. Bagian-bagian penting itu kemudian kita ceritakan

kembali dengan menggunakan kata-kata sendiri secara ringkas.

1. Membaca dengan Teknik SQ3R.

Dari sekian teknik membaca tenik SQ3R sangat cocok digunakan untuk memahami

gagasan-gagasan utama dalam sebuah buku. Mari kita praktikkan teknik tersebut pada

buku ini.

 Langkah 1 : Survei

Survei adalah membaca sekilas untuk menemukan kesan umum novel.

 Langkah 2 : Question

Mengajukan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan unsur-unsur utama novel ini.

 Langkah 3 : Read

Membaca bagian demi bagian novel itu secara keseluruhan dengan penuh

kenikmatan (apresiasi).

 Langkah 4 : Recite

36
Mencatat bagian-bagian penting novel itu, terutama yang beekaitan dengan hal

yang ditanyakan.

 Langkah 5 : Review

Mengembangkan catatan menjadi sebuah ringkasan (sinopsis) novel.

1. Meringkas Novel

Novel merupakan jenis teks fiksi yanging panjang dibandingkan dengan jenis teks

fiksi lainnya. Oleh karena itu, dengan meringkasnya dapat membantu memahami isi teks

sebut secara cepat dan mudah. Teks novel yang semula berpuluh-puluh atau bahkan

beratus-ratus halaman dapat kila jadikan beberapa halaman saja, tetapi tetap dengan tidak

mengabaikan kesesuaian dan daya tarik novel itu

Dengan menggunakan teknik membaca SQ3R, suatu novel ringkas dengan

langkah-langkah sebagai berikut membaca secara sekilas untuk menemukan kesan umum

novel, yakni dengan membaca judul, pengarang, daftar dan bagian-bagian penting lainnya

di dalam novel.

Mengajukan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan unsur-unsur utama novel itu,

misalnya sebagai berikut.

1. Bercerita tentang apakah novel itu?

2. Siapa tokoh utama novel itu dan bagaimana karakternya?

3. Di mana dan kapankah ceritanya berlangsung?

4. Bagaimana alur ceritanya?

5. Apa pesan umum yang hendak disampaikan pengarang?

Membaca bagian demi bagian novel secara keseluruhan dengan penuh kenikmatan

(apresiasi). & Mencatat bagian-bagian penting novel, terutama berkaitandengan hal-hal

37
yang ditanyakan Mengembangkan catatan menjadi sebuah ringkasan (sinopsis) novel.

Lihat kembali novel itu terutama untuk bagian yang memerlukan perhatian penting dan

apresiasi lebih mendalam

Dengan langkah-langkah seperti itu, sebuah novel dengan mudah dapat kita ceritakan

kembali secara ringkas. Ringkasan untuk karya-karya sastra semacam novel, disebut

sinopsis. Sinopsis novel merupakan gambaran alur cerita yang dipendekkan atau

dipersingkat. Hal yang diceritakan hanyalah gambaran umum cerita ataupun peristiwa-

peristiwa penting yang dialami tokoh utama. Dalam membuat sinopsis kita bebas

memulainya dari mana saja. Urutan peristiwa dalam sinopsis tidak perlu Sama dengan

yang terdapat dalam cerita aslinya.

B. Menyusun Ikhtisar Buku Non-fiksi

1. Langkah - Langkah Penyusunan

 Membaca teks yang akan diringkas dengan cermat.

 Mencatat gagasan utama atau bagian- bagian penting teks yang akan diringkas.

 Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan- gagasan utama yang telah dicatat

dan memadukannya dengan kata penghubung yang tepat.

2. Mengenali Gagasan Utama Paragraf

Gagasan utama paragraf adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan

suatu paragraf. Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf terbagi ke dalam paragraf

deduktif dan paragraf induktif. Untuk memperdalam pemahaman tentang masalah

tersebut, ikutilah uraian di bawah ini.

a. Paragraf Deduktif

38
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utama terletak di awal

paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat

pertama. Gagasan tersebut menyatakan hal umum yang kemudian diperinci oleh kalimat-

kalimat yang ada di bawahnya.

b. Paragraf induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir

paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta itu dirangkum atau disimpulkan ke dalam

sebuah kalimat

3. Meringkas Berdasarkan Pokok- Pokok Berita

Untuk meringkas buku ataupun partikel, kita dapat memanfaatkan gagasan-gagasan

utama. Namun apabila teks itu berupa berita kita harus menggunakan unsur-unsur pokok

untuk meringkasnya. Unsur-unsur pokok tersebut terangkum dalam enam unsur

pertanyaan yaitu 5W+1H yaitu

a. Peristiwa apa yang terjadi?(What)

b. Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut?(Who)

c. Kapan peristiwa tersebut terjadi?(When)

d. Dimana peristiwa tersebut terjadi?(Where)

e. Mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi? (Why)

f. Bagaimana kejadianya?(How)

contoh

WN Prancis Diamankan karena Menerobos Kodim Cirebon

Bandung - Entah apa yang ada di benak pria warga Negara Prancis, Romain

Pierre (27). Saking asyiknya bermain game Pokemon Go, dia menyelonong masuk ke Makodim

39
0614/Kota cirebon. Terang saja dia diamankan.

Peristiwa ini terjadi pada Senin (18/7/2016) malam, tepatnya pukul 23.00 WIB.

Romain mengaku tengah joging sambil main game Pokemon Go. Tidak sadar, dia telah berada disekitar

area militer. Romain dipanggil petugas, tetapi malah lari ke depan pos penjagaan dan masuk ke

kompleks Makodim. Ia pun diamankan.

"Diserahkan Kodim 0614, kita proses dan kita data," kata Kabid Humas Polda

Jabar Kombes, Yusri Yunus, Selasa (19/7/2016)

"Dia bilang, main Pokemon Go," tambahnya

Dalam pemeriksaan, diketahui bahwa Romain berada di Cirebon untuk kepentingan bianis. Dia

menginap di hotel bersama rombongan. Kepolisian dan TNI berkoordinasi dengan sponsor Romain.

Setelah clear dan dinilai tidak ada unsur kesengajaan, bule itu dilepaskan pada pukul 02.00 WIB

keesokan harinya.

(Sumber : news.detik.com)

Dengan menggunakan pertanyaan 5W+1H, kita dapat mencatat pokok-pokok

berita tersebut, yaitu sebagai berikut.

Pertanyaan Pokok-Pokok Peristiwa

Peristiwa apa? Warga Negara Prancis diamankan Kodim.

Siapa yang terlibat? Romain Pierre.

Kapan terjadihnya? Senin, 18 Juli 2016.

Di mana terjadihnya? Makodim Kota Cirebon

Mengapa bisa terjadi? Tidak sadar karena bermain Pokemon Go.

Bagaimana Selagi joging sambil bermain Pokemon Go,

kejadianya? Romain tidak sadar sudah memasuki wilayah

40
Kodim.
Berdasarkan pokok-pokok yang telah dibuat, kita dapat merangkainyamenjadi

ringkasan sebagai berikut.

Warga Negara Prancis bernama Romain Pierre diamankan Kodim Cirebon, Senin 18 Juli 2016. Ia

diamankan karena menerobos wilayah militer Kodim selagi joging sambil bermain Pokemon Go.

BAB VI
TEKS NEGOSIASI

41
A. PENGERTIAN TEKS NEGOSIASI

Teks negosiasi adalah teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai

kesepakatan di antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda atau saling

bertentangan. Dalam teks tersebut berisi proses untuk mencapai suatu kesepakatan atau

perjanjian antara kedua belah pihak agar sama-sama diuntungkan.

Kedua belah pihak memiliki hak yang sama, menerima, dan saling memberi.

Negosiasi biasanya berisi proses tawar-menawar hingga mencapai suatu kesepakatan.

Jadi, kata kunci teks negosiasi ialah adanya proses tawar-menawar untuk suatu

kepentingan.

Tujuan teks negosiasi ada beberapa macam. Pertama, memperoleh

kesepakatan dalam kesamaan persepsi, saling pengertian, dan persetujuan antara

pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan kedua, mempersatukan perbedaan pendapat

antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda.

Tujuan selanjutnya ialah mendapatkan kondisi penyelesaian atau solusi dari

masalah yang dihadapi. Dan, tujuan terakhir, menghindari kerugian, seperti

memberatkan salah satu dari pihak-pihak yang berkepenting.

B. STRUKTUR TEKS NEGOSIASI

Teks negosiasi juga memiliki alur ataupun struktur seperti halnya jenis teks yang

lainnya.Berdasarkan paparan contohnya itu pula dapat dirumuskan bahwa teks negosiasi

dibentuk oleh struktur sebagai berikut.

a. Negosiator 1 mengajukan maksud atau suatu permasalahan.

b. Pihak mitra bicara (negosiator2) menyanggah dengan alasan tertentu.

42
c. Negosiator 1 mengemukakan argumentasi untuk mempertahankan tujuan

awalnya untuk disetujui negosiator 2.

d. Negosiator 2 kembali mengemukakan penolakan dengan alasan tertentu pula.

e. Terjadinya persetujuan ataupun kesepakatan

C. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS NEGOSISASI


a) Berupa pernyataan-pernyataan dialogis yang melibatkan dua pihak atau lebih

b) Berupa kalimat-kalimat langsung yang memperhatikan kesantunan berbahasa dan

kata-kata persuasif

Contoh : harap, minta, mudah-mudahan.

c) Mengandung kalimat-kalimat bersyarat Contoh : Jika, Seandainya.

d) Kalimat Kausalitas

Contoh : Sebab, Karena, Sehingga

D. STRATEGI BERNEGOSIASI

Ada lima strategi umum bernegosiasi untuk memperoleh keuntungan maksimal dari

perundingan-perundingan yang kita lakukan , yakni sebagai berikut ;

 Membuat agenda , cara ini dilakukan dengan memberikan waktu atau

kesempatan kepada mitra Contoh :

Dani memberikan kesempatan berpikir beberapa waktu lamanya kepada Ari

untuk memikirkan tawaran kerja kelompok itu. Nanti setelah jam istirahat,

tawaran itu akan ditanyakanlagi.

 Memberikan jaminan - jaminan, cara ini dilakukan dengan cara memberikan

kemudahan,fasilitas, dan sejenisnya kepada mitra bicara agar ia mau menerima

tawaran-tawarannya.

43
Contoh :

Agar Ari mau kerja kelompok di rumahnya ,Dani memberikan pelayanan berupa

jaminan makanan pada Ari

 Mengancam , cara ini dilakukan dengan menyampaikan hal-hal yang sekiranya

akan dirasa merugikan pihakmitra.

Contoh :

Agar Ari mau kerja kelompok di rumahnya, Dani menaku-nakuti temanya itu

dengan mengatakan bahwa ia tidak akan membantu mengerjakan tugas-tugas

sekolahnya dalam berbagai kesempatan.

 Memanipulasi, cara ini dilakukan dengan cara menyampaikan informasi-

informasi yang bisa menekan atau timbulnya belas kasiahn pada mitrabicara.

Contoh:

Agar Ari mau kerja kelompok di rumahnya, Dani mengatakan bahwa dirumahnya

itu tidak ada orang sehingga ia sekaligus harus menjadi penunggu rumah.

5. Melibatkan pihak lain, cara ini dilakukan dengan meminta pihak lain guna

menekan, membujuk, memengaruhi mitrabicara.

Contoh:

Agar Ari mau kerja kelompok di rumahnya, Dani meminta teman-temanya

yang lain untuk bisa membujuk Ari dengan berbagai alasan sehingga ia

terpengaruh.

Di samping strategi umum, terdapat strategi khusus yang harus diperhatikan ketika

bernegosiasi. Hal itu terkait dengan kondisi mitra bicara. Berikut strategi khusus yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi mitra bicara.

44
A. Mitra yang tertutup

Seorang mitra bicara sering tidak mau terbuka dalam mengemukakan responya.

Untuk itu, kita perlu menghadapinya dengan sikap antusias dan penuh perhatian.kata-kata

pemancing perlu juga disertakan di dalam mengalirkan pembicaraan, seperti kata-kata

lalu, kemudian, sesudah itu, oh ...ya, lantas.

Ketertutupan seorang mitra juga banyak disebabkan oleh sikap curiga dan tidak

percaya. Oleh karena itu, perkenalkan identitas diri dan tujuan pembicaraan itu secara

terbuka. Carilah titik-titik persamaan yang bisa menyatukan rasa antara kita dan mitra. Hal

itu misalnya latar belakang sekolah, asal usul keluarga, tempat tinggal,dan hobi.Cara

demikian bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dan terbuka dengan mitra.

 Pembicaraan yang menyimpang

Selama proses negosiasi, besar kemungkinan respons mitra tidak sesuai dengan

yang diharapkan. Respons sering melebar jauh dari yang diharapkan. Kita tentu tidak

boleh terbawa oleh kondisi seperti itu. Tujuan awal negosiasi harus tetap menjadi patokan.

Kata-kata pengaruh perlu dilontarkan untuk menghadapi kondisi yang tidak

menguntungkan itu. Kata-kata yang dimaksud misalnya ;

1. Maksud saya.....,

2. Seperti yang bapak katakan.....,


3. Bisa dijelaskan lebih lanjut tentang..…

B. Menciptakan suasana nyaman

Jalanya negosiasi sering terganggu oleh suasana yang tidak nyaman. Mitra merasa

oleh sikap kita yang dominan. Mitra sebaiknya tidak merasa ditempatkan sebagai seorang

45
terdakwa atau pihak terpojokkan. Pada akhirnya, ia akan menutup diri, bahkan cenderung

mengambil sikap bermusuhan. Apabila hal seperti itu yang terjadi, proses negosiasi tidak

berjalan dengan kondisi menguntungkan.

C. Waktu yang terbatas

Terbatasnya waktu sering kali menjadi kendala ketuntasan bernegosiasi. Tujuan-

tujuan yang kita harapkan pada akhirnya menggantung, tidak tuntas. Untuk itulah,

perlunya waktu tambahan untuk melakukan tindak lanjut ataupun tercapainya ketuntasan

bernegosiasi.Kendalawaktubisadijadikanalasansekaligussebagaisuatupenghargaan

kepada mitra akan ketertarikan kita kepada keberadaan dirinya. Selanjutnya, ajukanlah

permintaan akan kesediaannya untuk melanjutkan kegiatan tersebut pada waktu lain.

Lakukan perjanjian untuk tempat dan waktu bernegosiasiberikutnya.

Mitra akan bersedia melakukannya apabila ia mendapat kesan menyenangkan

selama proses bernegosiasi awal. Itulah pentingnya penciptaan suasana akrab dan

nyaman dalam bernegosiasi.

E. PENILAIAN ATAS JALANNYA NEGOSIASI

Penilaian atas proses negosiasi berkaitan dengan ketercapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Apabila tujuan negosiasi itu tercapai, prosesnya sudah berjalan dengan baik.

Apabila terjadi kegagalan, artinya ada sesuatu yang salah di dalam prosesnya.

F. NEGOSIASI UNTUK BERAGAM KEPENTINGAN

Dalam beberapa bidang, banyak sekali kegiatan yang harus diselesaikan melalui

negosiasi.

46
Berikut contoh-contoh kegiatan yang perlu diselesaikan melalui negosiasi:
1. Jual beli barang, jasa
2. Penggajian karyawan\
3. Penempatan tenaga kerja
4. Penyusunan program-program organisasi
5. Pembagian warisan
6. Sengketa tanah atau rumah
7. Pembangunan fasilitas-fasilitas umum
8. Penentuan calon wakil rakyat dalam suatu partai politik
Contoh soal teks negosiasi

 Apa yang dimaksud dengan negosiasi ?


Negosiasi merupakan suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat

disepakati oleh dua pihak atau lebih untuk mencukupi kepuasan pihak-pihak yag

berkepentingan.

2. Jelaskan struktur teks negosiasi ?

• Orientasi atau pengenalan topik negosiasi merupakan bagian dari teks yang

mengungkapkan permasalahan yang akan dinegosiasikan.

• Pengajuan merupakan pernyataan dari negosiator pertama untuk meminta,

mengajak, mendorong negosiator kedua untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

keinginannya.

• Penawaran merupakan pernyataan-pernyataan dari kedua belah pihak tentang

sesuatu yang diajukan.

• Kesepakatan merupakan keputusan antara kedua belah pihak baik itu yang

berupa kesetujuan maupun ketidaksetujuan.

47
3. Apa saja langkah yang dapat dilakukan seorang negosiator dalam mengantisipasi

kemungkinan buruk dari hasil negosiasi?

1. BATNA ( best alternativeto a negotiated agreement ) , yaitu langkah-langkah yang

bisa dilakukan oleh seseorang apabila negosiasinya tidak mencapai kesepakatan

seperti melakukan penawaran lain.

2. Reservation price, yaitu pengajuan tawaran terendah yang dapat diterima sebagai

sebuah kesepakatan dalam negosiasi.

3. ZOPA ( zone of possible agreement ), yaitu suatu zona atau area yang

memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.

4. Sebutkan strategi umum untuk memperoleh keuntungan maksimal dari perundingan

yang dilakukan dalam bernegosiasi ?

1. Membuat agenda

2. Memberikan jaminan-jaminan

3. Mengancam

4. Memanipulasi

5. Melibatkan pihak lain

5. Persiapan apa saja yang dapat dilakukan agar proses negosiasi dapat berlangsung

sesuai dengan yang diharapkan ?

• Menentukan topik negosiasi.

• Menentukan pihak yang perlu dihubungi.

• Memilih strategi yang dipandang efektif dalam menghadapi mitra bicara, baik

dalam hal waktu maupun tempatnya.

48
• Memikirkan alasan rasional yang bisa meyakinkan mitra bicara atas kepentingan

tersebut

G. PENYAMPAIAN TEKS NEGOSIASI

Teks Negosiasi merupakan salah satu teks yang berisi interaksi sosial antara satu

pihak dengan pihak lainnya. Interaksi tersebut disebabkan oleh adanya suatu

kepentingan yang saling berbeda dan hal ini mengharuskan adanya sebuah

penyelesaian (keputusan) agar tercapai suatu kesepakatan antara kedua belah pihak.

Cara menyampaikan Pengajuan dan Penawaran dengan baik agar Negosiasi berjalan

dengan lancar.

Mulailah dengan argumen yang terkuat dengan didukung oleh sebuah

fakta.Gunakanlah bahasa yang singkat,padat dan jelas.Jangan menggunakan bahasa

yang berbelit-belit.

 Gunakan bahasa yang sopan dan santun.

 Tidak menyinggung pihak lain.

 Hasil kesepakatan tidak merugikan kedua pihak yang terkaila

Ragam bahasa dalam negosiasi

Menggunakan ragam bahasa yang:

1. sopan

2. santun
3. tidak menjatuhkan lawan bicara
4. tidak memberi penawaran negosiasi yang melampaui batas
5. bertanggung jawab
6. bahasa yang mudah dimengerti lawan bicara
H. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN DAN PENYUNTINGAN TEKS NEGOSIASI

49
1. Langkah-langkah penyusunan teks negosiasi sebagai berikut.

 Menentukan tujuan
 Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
 Menentukan konflik
 Menentukan solusi
 Menentukan model kesepakatan
2. Langkah-langkah penyuntingan teks negosiasi

sebagai berIkut.

a. Penyuntingan isi.

 Melibatkan dua pihak atau lebih

 Berupa kegiatan komunikasi langsung

 Mengandung konflik

 Menyelesaikan melalui tawar-menawar atau tukar-menukar


 Menyangkut suatu sesuatu yang belum terjadi
 berujung pada kesepakatan atau ketidaksepakatan
b. penyuntingan struktur.
 Mengenal maksud dari negosiator 1
 Penyampaian sanggahan dari negosiator 2
 Penyampaian argumentasi dari negosiator 1
 Penyampaian penolakan dari negosiator 2
C. Penyuntingan bahasa.
 Keefektifan kalimat
 Pemilihan kata
 Penggunaan ejaan dan tanda baca
 Pencapaian kesepakatan atau ketidaksepakatan

50
BAB VII
DEBAT

PENGERTIAN MASALAH DAN DEBAT

Pengertian Masalah

Menurut kamus Bahasa Indonesia , masalah adalah sesuatu yang harus

diselesaikan. Melalui suatu perdebatan, masalah-masalah itu diharapkan dapat

terselesaikan dengan baik.

Pengertian Debat

Dalam KBBI debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat

mengenai suatu masalah atau isu dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan

pendapat masing-masing. Debat dapat melibatkan dua orang, tim ataupun sekelompok

orang. Debat bukanlah permusuhan melainkan kegiatan berpikir bersama. Debat

merupakan media penyampaian pendapat berupa bantahan atau dukungan yang disertai

alasan.

SUMBER PERMASALAHAN:

adanya argumentasi yang tidak logis

- sulitnya melakukan perdebatan dengan kepala dingin

- terkadang argumentasi disertai dengan kepentingan pribadi tanpa memikirkan yang lain

CONTOH SOAL:

1. Kegiatan yang dilakukan oleh dua pihak saling yang saling bertukar pendapat dengan

mengemukakan berbagai alasan, meskipun keduanya berada pada sudut pandang yang

berbeda disebut dengan ... (debat).

2. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat pada debat


a. Mosi

b. Tim afirmasi

c. Tim oposisi

d. Tim netral

e. Penonton atau juri yang dipanggil

f. Moderator

g. Penulis

3. Unsur non manusia yang terdapat dalam debat! Unsur nonmanusia yang terdapat dalam

debat adalah mosi.

4. Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum debat adalah

a. Merumuskan mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang sedang berkembang

b. Menyusun pendapat disertai argumen baik untuk mendukung maupun menolak mosi

5. Tahapan akhir apa yang harus dilakukan oleh pihak-pihak yang berdebat? Menyampaikan

simpulan

6. Penalaran apa yang digunakan dalam menyusun simpulan debat? Penalaran induktif.

7. Sebutkan tiga cara untuk menarik kesimpulan dengan penalaran induktif!

8. Generalisasi, Analogi, Sebab akibat

9. Bagaimana cara penarikan kesimpulan dengan generalisasi?

Dengan berpangkal pada pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus yang kemudian ditarik

pernyataan yang bersifat umum.

10. Bagaimana cara penarikan kesimpulan dengan analogi?

Dengan berpangkal pada perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi karena mempunyai

kesamaan segi, fungsi, atau ciri, yang kemudian disamakan.


Struktur Debat

a. Isu

Isu adalah topic perdebatanatau permasalahan yang diperdebatkan atau disebut juga

mosi.Isu merupakan bagian pengantar dari teks debat.

b. Argumen

Argumen adalah alasan yang digunakan untuk mendukung atau menolak pendapat.

c. Simpulan

Simpulan adalah pendapat akhir berdasarkan uraian sebelumnya.Simpulan berisi

pernyataan yang menegaskan penolakan atau pendukungan.

BERAGAM TANGGAPAN PERDEBATAN DALAM DISKUSI

Suatu tanggapan dalam debat atau diskusi dapat berupa

pertanyaan,dukungan,sanggahan,kritik,atau saran.

a) Pertanyaan

Pertanyaan kita ajukan ketika ada yang tidak jelas dari peserta lainnya.Pertanyaan harus

disampaikan setelah mendapat kesempatan dari moderator dengan tetap memperhatikan

keefektifan kalimat dan kesantunan.Berikut contohnya

Terima kasih,moderator.Saya ingin bertanya tentang cara menjawab pertanyaan ketika kita

diwawancara dalam proses melamar kerja.Apakah langsung menjawab secara apa adanya atau

kita harus sedikit berdiplomasi dengan berbasi-basi dulu?

b) Dukungan

Perhatikan pernyataan berikut.

Hadirin para peserta seminar

Terus terang persiapan saya untuk PON nanti pun agak kurang karena latihan yang kurang

optimal.Usia saya sudah cukup tua meskipun menurut banyak orang justru pengalaman itu lebih
penting dalam meraih banyak emas nanti.Namun,yang jelas,saya akan tetap berbuat yang terbaik

dalam membawa nama baik Jawa Barat.

Terhadap pernyataan narasumber diatas kita bias saja menyatakan setuju atau tidak

setuju.Perhatikan contohnya dibawah ini.

Setuju Tidak setuju


Saya kira Anda harus memperoleh kesempatan Usia bisa menjadi penghambat prestasi
yang leluasa dalam berlatih.Prestasi dan jasa- olahraga seperti yang dialami Saudara ketika
jasa Anda selama ini patut kami hargai. berlatih pun menjadi kurang optimal.

Perbedaan sikap seperti ini sering kita jumpai dalam berbagai kesempatan apalagi dalam

forum diskusi.Beragam pendapat akan kita jumpai didalamnya.Kita harus terbuka menghargai

perbedaan pendapat.

c) Sanggahan

Sanggahan disampaikan ketika ada pernyataan pemakalah yang bertentangan atau kita tidak

setujui dengan uraian atau pendapat peserta diskusi lain.Oleh karena potensi untuk menyinggung

peserta lain itu lebih besar,Sanggahan harus disampaikan dengan pilihan kata yang tepat.Berikut

contoh sanggahan.

“ Saya kurang sependapat. Menurut saya,penerbitan yang dilakukan terhadap perumahan-

perumahan liar justru merupakan langkah yang baik di dalam mendisiplinkan masyarakat serta

meningkatkan ketertiban dan keindahan”

d) Kritik

Kritik disebut juga celaan atau kecaman.Di dalam diskusi muncul kritik ketika ada pendapat

yang dianggap tidak benar atau tidak sesuai.Kritik bisa pula muncul karena

ketidakpuasan.Pengkritik biasanya mengharapkan suatu kenyataan ideal yang tidak terwujud.

Kritik yang baik haruslah disertai berbagai alasan yang jelas dan meyakinkan.Jadi, tidak

dibenerkan asal mengeluarkan kecaman.Berikut contoh kritik.


Pendapat-pendapat yang Anda kemukakan tadi cukup menarik,hanya sayang kurang disertai

fakta yang akurat.

Berdebat dengan Teknik yang Benar

Ada beberapa teknik penting yang harus diperhatikan dalam perdebatan selain kelogisan

argumen dan kejelasan fakta. Teknik yang dimaksud adalah kesantunan, keefektifan kalimat

atau ketepatan bahasa, kelancaran, intonasi, dan ekspresi. Mari kita bahas satu per satu.

1. Kelogisan Berargumen dan Kejelasan Fakta

Penyampaian gagasan dalam berdiskusi harus disampaikan secara argumentatif. Sertakanlah

pada setiap pendapat yang kita kemukakan itu alasan-alasan yang meyakinkan dan fakta yang

jelas. Kalau kita sandingkan dengan kegiatan tulis-menulis, berpendapat dalam suatu perdebatan

diskusi sama dengan menulis teks eksposisi. Sampaikanlah pendapat tersebut kepada para lawan

bicara dan peserta diskusi lainnya sehingga mereka meyakini kebenarannya.

Setiap kali berpendapat sertakanlah fakta yang jelas, baik itu berdasarkan pengalaman,

penelitian, maupun hasil membaca dari berbagai sumber. Agar mudah dipahami, gagasan atau

pendapat harus dipola dengan baik; dengan kata lain, organisasinya harus jelas. Organisasi

penyampaian gagasan dapat memiliki berbagai pola, yang di antaranya adalah pola deduktif dan

induktif.

Pola deduktif dimulai dengan menyatakan dahulu gagasan utama, kemudian

memperjelasnya dengan keterangan penunjang, ilustrasi, dan bukti-bukti. Pola induktif kita

mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik kesimpulannya.

Contoh pola deduktif dan induktif :

Jika kita menyatakan dahulu mengapa perlu menghindari rokok, lalu menguraikan alasan-

alasannya, berarti kita menggunakan pola deduktif. Akan tetapi, jika kita menceritakan sekian

banyak contoh penyakit yang timbul akibat merokok dan kemudian kita menyimpulkan bahwa

merokok itu berbahaya, berarti kita telah mengembangkan pola induktif.


Kedua pola ini tidaklah saling bertentangan, tetapi justru dapat saling menguatkan.

Semua gagasan atau pendapat juga perlu ditunjang oleh keterangan yang baik dan

relevan dengan yang disampaikan. Keterangan-keterangan tersebut bisa berupa contoh

atau tandatanda penguatan. Hal tersebut bertujuan untuk menambah kesan, menambah

daya tarik, dan mempermudah pengertian.

Penanda-penanda pengutamaan dan penanda contoh digunakan seorang penyaji

untuk menjadikan pendapatnya lebih jelas. Contohnya kata misalnya dan partikel -lah.

Keduanya merupakan jenis penanda yang berfungsi menguatkan dan lebih menjelaskan

2. Kesantunan dan Keefektifan Berbahasa

a. Kesantunan

Kesantunan berkaitan dengan budi bahasa ataupun sikap ketika menyampaikan tanggapan.

Budi bahasa tampak pada pilihan kata yang baik, tidak kasar, ataupun menyinggung perasaan

orang lain.

Berikut ini beberapa contoh perbaikan kata agar menjadi lebih santun :

1. “Pendapat Anda salah” diganti menjadi “Pendapat Anda kurang tepat”

2. “Harus diulang” diganti menjadi “Sebaiknya dikoreksi”

3. “Ngawur” diganti menjadi “Keliru”

4. “Tidak logis” diganti menjadi “Susah dipahami”

5. “Tidak setuju” diganti menjadi “Tidak satu pemikiran”

Kesantunan juga ditunjukkan oleh sikap tubuh dan ekspresi muka yang simpatik, tidak

menunjukkan keangkuhan, ataupun rasa permusuhan.

b. Keefektifan kalimat

Suatu tanggapan haruslah menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah kalimat

yang mampu menyampaikan pikiran dan perasaan penutur dengan jelas kepada pendengar.
Kalimat efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Harus memiliki subjek dan predikat

2) Tidak boleh hanya berupa anak kalimat

3) Pilihan katanya harus tepat

4) Pesan yang dikandung harus jelas

c. Kelancaran berbahasa

Kelancaran seseorang di dalam berbahasa sangat ditentukan oleh penguasaan orang itu

atas suatu masalah. Semakin menguasai masalah, semakin lancar bahasa orang itu.

Dengan demikian, ketika berdebat kita harus menguasai tema atau persoalan yang

diperdebatkan, memiliki wawasan, serta sumber informasi yang akurat agar debat tersebut tidak

menjadi “debat kusir”. Informasi yang diperdebatkan haruslah pasti, tidak lagi “konon” atau kabar

burung. Informasi itu harus akurat. Untuk menjaga keakuratannya, catatlah dengan baik, termasuk

sumber informasi.

d. Intonasi

Intonasi berkaitan dengan naik turunnya nada kalimat. Perbedaan dalam hal intonasi

menyebabkan makna kalimat itu menjadi berbeda, mungkin berupa pernyataan, pertanyaan,

suruhan, ataupun seruan. Oleh karena itu, ketepatan dalam penggunaan intonasi sangat

penting dalam suatu perdebatan sehingga para peserta lain memperoleh kejelasan atas

maksud yang kita sampaikan.

e. Ekspresi

Ekspresi berkaitan dengan pengungkapan atau proses menyatakan suatu maksud, gagasan,

perasaan, dan sebagainya. Ekspresi juga berkaitan dengan pandangan wajah atau mimik muka.

Dari ekspresinya itulah, akan tampak sikap-sikap seseorang, seperti perhatian, kesungguhan,

kekesalan. Ketepatan dalam berekspresi juga penting di dalam menyampaikan suatu perdebatan

sebab hal itu akan membantu kejelasan maksud yang kita sampaikan.
Sistematika Makalah

Makalah terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan. Berikut uraiannya.

a) Pendahuluan

Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas meliputi:

1) latar belakang masalah,

2) perumusan masalah,

3) prosedur pemecahan masalah, dan 4) manfaat pemecahan masalah.

b) Pembahasan

Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi jawaban

terhadap masalah yang diajukan yang dilengkapi oleh data pendukung serta argumentasi –

argumentasi yang berlandaskan pandangan ahli teori yang relevan.

c) Kesimpulan

Bagian ini merupakan kesimpulan dan bukan rinngkasan dari pembahasan. Kesimpulan

adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya pada

bagian pembahasan. Dalam mengambil kesimpulan tersebut, penulis makalah harus mengacu

kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.

Bagian akhir makalah harus dilengkapi dengan daftar pustaka yang memuat sejumlah

sumber yang digunakan di dalam penulisan makalah tersebut. Sumber ini bisa berupa buku, jurnal,

majalah, surat kabar, ataupun situs internet. Sumber – sumber tersebut disusun secara alfabetis

dengan memuat:

1) nama penulis, (dibalik)

2) tahun/edisi penerbitan,

3) judul buku, artikel, atau berita,

4) kota peberbit, dan

5) nama penerbit
Mempresentasikan Makalah dalam Diskusi

Cara Presentasi

1. Menggunakan Media

a. Papan tulis atau kertas karton, berguna untuk memperjelas uraian,

bagian,perhitungan, ataupun contoh-contoh yang sulit dijelaskan

secara lisan.

b. Gambar atau tayangan (proyektor LCD), berguna untuk memperjelas

suatu peristiwa ataupun rangkaian kegiatan.

c. Benda tiruan, seperti boneka atau maket, berguna untuk memperjelas

sosok dari suatu benda yang bentuk aslinya tidak memungkinkan

untuk dibawa ke dalam ruangan.

2. Menggunakan Garis Besar Makalah

• Sistematika umum makalah, yang terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.

• Kata-kata kunci, yang bisa disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat ringkas atau bagan.

• Isi penting makalah, misalnya berupa fakta-fakta yang disajikan dalam bentuk tabel,

grafik, atau bagan.

Mengajukan Pertanyaan, Sanggahan, Kritik, atau Saran secara Santun

Bila ada tanggapan untuk presentasi makalah kita, maka tindakan kita sebaiknya sebagai

berikut.

1. Tentunya Anda harus menghadapinya dengan kepala dingin, tidak langsung

membantahnya.

2. Anda harus melihat kembali idi paparan yang mungkin ada yang belum

tersampaikan sehingga menyebabkan peserta diskusi belum memahaminya

dengan baik.
3. Melengkapi presentasi dengan data tambahan yang lebih meyakinkan disertai

argumen-argumen.

4. Jika memang isi presentasi yang dipapaarkan keliru, akui dengan lapang dada. Sampaikan

terima kasih secara tulus dan jelaskan penyebab kekeliruan itu. Tanggapan dari peserta

diskusi dapat berupa kritik dan saran.

5. Kritik merupakan celaan, kecaman atas suatu keadaan atau perilaku.

6. Saran merupakan pendapat usul atau anjuran yang dikemukakan untuk menjadi

pertimbangan.

Pengembangan Karakter

Selalu Menghargai Pendapat Orang lain

1) Bagaimana sikap Anda apabila ada teman diskusi yang berbeda pendapat dengan Anda?

2) Bagaimana sikap Anda apabila ada seseorang yang memojokkan Anda dengan

pendapat-pendapatnya yang sangat pedas?

3) Bagaimana sikap Anda apabila ada seorang peserta diskusi

yang selalu menganggap pendapatnya paling benar?

4) Bagaimana sikap Anda apabila ada seseorang yang sering mengutip pendapat Anda

dan menyatakan pendapat Anda itu layak dijadikan keputusan akhir diskusi.
BAB VIII
TEKS BIOGRAFI

A. Pengertian Teks Biografi dan Unsur Biografi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biografi adalah riwayat hidup

(seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Teks biografi merupakan bentuk teks yang berisi

mengenai kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Dikutip situs Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), biografi memuat identitas dan peristiwa yang

dialami seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan

yang dihadapinya. Uraian tentang identitas berisi antara lain nama, tempat dan tanggal

lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti.

Uraian soal peristiwa berisi kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama

bangsa, mengembangkan karier, atau memperjuangkan hidup.

Unsur-Unsur Biografi

Teks biografi dibentuk oleh tiga unsur utama,yakni penokohan,latar,dan alur.

1. Penokohan. Biasanya tokoh yang diceritakan adalah seseorang yang memiliki

keistimewaan, seseorang yang memiliki prestasi dan membanggakan,dan tokoh-

tokoh lain yang terkenal dalam hal prestasi yang positif.

2. Latar mencakup waktu dan tempat yang mendasari peristiwa-peristiwa yang dialami

tokoh.

3. Alur berupa rangkaian atau perjalanan hidup tokoh dari satu peristiwa ke peristiwa

berikutnya atau dari satu kiprah ke satu kiprah lainnya.


Unsur Penokohan Dalam Teks Biografi

Dalam pembuatan biografi secara tidak langsung membuat sebuah cerita yang

mengandung unsur penokohan sebagai berikut :

1) Tokoh yang menjadi inspirasi penulis.

2) Seseorang yang memiliki keisitimewaan.

3) Seorang pemimpin.

4) Seseorang yang memiliki prestasi yang membanggakan.

5) Tokoh yang terkenal dalam hal prestasi yang positif.

6) Seseorang yang sukses sampai sekarang dapat dijadikan teladan bagi orang lain

yang membacanya.

B. Mengungkapkan Kembali Isi Biografi

1. Pemaknaan Isi Biografi

Berdasarkan contoh contoh yang ada, tampak bahwa teks banyak menggunakan

istilah yang berkaitan dengan kehidupan tokoh itu sendiri. Biografi tentang seseorang

sastrawan banyak menggunakan istilah kesastraan. Demikian pula biografi seorang

ilmuwan yang didalamnya banyak ditemukan istilah matematika dan ilmu ilmu eksakta.

Pemaknaan kata kata teknis itu sangatlah diperlukan untuk memudahkan kita

dalam memahami isi biografi tersebut secara keseluruhan. Selain itu, pemahaman

terhadap isi biografi dapat kita lakukan dengan mengetahui sosok tokoh yang menjadi

pusat penceritaannya. Sebagai contoh, dengan mengetahui bahwa seorang w.s. rendra

itu seorang sastrawan kita dapat pula memperkirakan kiprah, karya, dan perjalanan

hidup lainnya yang tidak lepas dari dunia kesastraan. Begitupun apabila kita sudah
mengetahui bahwa al-khwarizmi itu seorang ilmuwan, kita dapat menduga bahwa cerita

teks biografi itu selanjutnya berkenaan dengan kiprah tokoh tersebut dibidang keilmuan.

B. Keteladanan Dalam Teks Biografi

Keistimewaan atau keteladanan seseorang tokoh yang diungkapkan suatu teks dapat

kita ketahui dengan cara memaknai unsur penokohan. Darisitu, kita mendapat gambaran

tentang karakter suatu tokoh, misalnya pekerja keras, pemaaf, penyayang, penurut,

pendendam, danlain-lain. Karakter-karakter bisa digambarkan dengan bermacam-macam.

1. Penyebutan langsung

a. Kutipan = karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya dewi sartika

bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.

b. Karakter tokoh = gigih, penuh semangat.

2. Penggambaran perilaku dan kekaryaan

a. Kutipan = sebagai seorang ilmuwan, yus rusyana selain melakukan banyak penelitian

dan menulis buku, ia juga menulis banyak karya sastra.

b. Karakter tokoh = memiliki rasa ingin tahu, kreatif.

3. Penggambaran perilaku dan kekaryaan

a. Kutipan = sebagai seorang ilmuwan, yus rusyana selain melakukan banyak penelitian

dan menulis buku, ia juga menulis banyak karya sastra.

b. Karakter tokoh = memiliki rasa ingin tahu, kreatif.

D. Struktur Teks Biografi

Adapun terkait dengan alur ataupun struktur penyajiannya,teks biografi dibentuk oleh

bagian bagian berikut.


A. Orientasi atau setting atau (aim) , berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau

peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar atau

pembaca. Informasi yang dimaksud pertanyaan dengan latar belakang kehidupan

tokoh, yakni kisah ketika kecil dan keadaan keluarga.

B. Kejadian penting ( important event,record of events) berisi rangkaian peristiwa yang

disusun secara kronologis menurut urutan waktu yang meliputi rangkaian perjalanan

atau peristiwa-peristiwa utama yang dialami tokoh dalam bagian ini mungkin pula

disertakan komentar komentar penulis pada beberapa bagiannya

C. Reorientasi berisi komentar evaluatif atau pernyataan kesimpulan mengenai

rangkaian peristiwa yang telah ditetapkan sebelumnya bagian ini sifatnya opsional

yang mungkin ada atau tidak ada di dalam suatu teks biografi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

a) Menggunakan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak. Kata ganti yang

digunakan adalah ia, dia, mereka atau dengan menyebut nama tokohnya langsung.

b) Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau

perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh. Contoh menulis, mementaskan,

melahirkan, menjauhkan, melakukan, bergadang, bermain, dll.

c) Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara terperinci

tentang sifat-sifat tokoh. Contoh gigih, berani, kreatif, cerdas, saleh, jujur.

d) Banyak menggunakan kata kerja pasif dalam rangka menjelaskan peristiwa yang

dialami tokoh sebagai subjek yang diceritakan. Contoh dicintai, diberi, dikenang,

dihormati.
e) Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh.

Contoh menguasai, menyukai, menuding, diilhami.

f) Banyak menggunakan kata sambung, kata depan atau nomina yang berkenaan

dengan urutan waktu. Contoh sebelum, sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya,

hingga, nantinya, selama, saat itu.

Contoh soal mengenai teks biografi :

1. Biografi memuat informasi berupa fakta serta disajikan dalam bentuk….

A. Cerita

B. Kisah

C. Kehidupan

D. Narasi

Jawaban :d

2. Dengan adanya biografi, kita dapat menemukan hubungan, sebuah mistri yang

melingkupi hidup seseorang, dan penjelasan mengenai tindakan atau perilaku dalam

hidupnya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa biografi adalah….

A. Buku yang didalamnya menceritakan kejadian-kejadian hidup seseorang.

B. Buku tentang kisah manusia.

C. Buku keindahan alam.

D. Buku tentang kejadian indah yang dirasakan seseorang.

Jawaban : a
F. Langkah-Langkah Penceritaan Kembali

Dari teks biografi banyak nilai-nilai yang terkandung didalamnya, teks biografi surat

dengan nilai-nilai keteladanan, kita bisa memperoleh pelajaran pelajaran berharga dari

keteladanan para tokohnya.

Untuk mengisahkan kembali teks, kita dapat melakukannya dengan langkah-langkah

berikut:

1) Memilih tokoh -> pilihlah tokoh yang layak diteladani, sesuai dengan kehidupan kita,

misalnya, tokoh tersebut seorang ilmuan, sastrawan, negarawan, atau pejuang.

2) Mendengarkan atau membaca teks nya hingga betul-betul memahami dan

menguasainya.

3) Apabila dengan lisan, sampaikanlah dengan suara, lafal, dan intonasi yang jelas,

ekspresikan dengan mimik atau raut muka yang sesuai.

4) Gunakanlah bahasa yang mudah dipahami, gunakanlah kata-kata yang jelas dan

kalimat yang sederhana.

5) Perhatikan pula penggunaan ejaan dan tanda bacanya jika teks disampaikan secara

tertulis.

G. Penyuntingan Teks Cerita Ulang Biografi

Teks cerita ulang biografi adalah teks faktual artinya bukan cerita fiksi. Teks tersebut

harus menggunakan bahasa baku. Bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara

pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar

dapat berupa pedoman ejaan ebi (ejaan bahasa indonesia) , tata bahasa baku, dan

kamus umum. Oleh karena itu, secara tata bahasa kita harus menguasai terlebih

dahulu ciri kalimat baku.


Kalimat baku

Istilah kalimat baku digunakan untuk menyebut kalimat yang sesuai dengan kaidah

bahasa indonesia, baik dari sisi pemilihan kata, ejaan dan struktur kalimat. Ciri-ciri kalimat

baku adalah sebagai berikut.

1. Minimal memiliki subjek dan predikat. Jika kalimat tidak memiliki subjek atau predikat

atau kedua-duanya kalimat tersebut bukan kalimat baku. Contoh dengan kejadian itu

menunjukkan pekerjaannya tidak beres. (kpo/tidak baku). Seharusnya : kejadian itu

menunjukkan pekerjaannya tidak beres. (spo/baku)

2. Tidak pleonasme atau hemat penggunaan kata. Hemat maksudnya tidak

menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Contoh para menteri

serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang ke acara

itu.kalimat tersebut kurang efektif karena menggunakan subjek (kata para menteri)

dengan subjek kedua (kata mereka).

3. Memiliki keparalelan atau kesajajaran. Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata

sebelum dan sesudah kata hubung dalam satu kalimat. Contoh : beliau memiliki

kelembutan, kesabaran, dan sangat tekun. (tidak baku). Seharusnya : beliau memiliki

kelembutan, kesabaran, dan ketekunan. (baku)

4. Logis adalah masuk akal dan ide kalimat dapat dengan mudah dipahami. Tidak

ambigu, artinya tidak terjadi salah penafsiran dalam berkomunikasi pembaca dapat

mengerti maksud dari kalimat yang ada. Jika ambigu makna yang dimunculkan

ganda. Contoh : untuk mempersingkat waktu, marilah kita bersama-sama mulai

mengerjakan tugas tersebut. Kalimat tersebut memiliki makna yang tidak mungkin

waktu dipersingkat, kecuali acara yang dipersingkat atau waktu yang dihemat.
2. Ejaan bahasa indonesia

Ejaan bahasa indonesia (disingkat ebi) adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku

sejak tahun 2015 berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik

indonesia nomor 50 tahun 2015 tentang pedoman umum ejaan bahasa indonesia. Ejaan

ini menggantikan ejaan yang disempurnakan.

Perbedaan ejaan bahasa indonesia dengan ejaan yang disempurnakan adalah:

1. Penambahan huruf vokal diftong. Pada eyd, huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au, oi,

sedangkan pada ebi, huruf diftong ditambah satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser

dan survei).

2. Penggunaan huruf kapital. Pada eyd tidak diatur bahwa huruf kapital digunakan untuk

menulis unsur julukan, sedangkan dalam ebi, unsur julukan tidak diatur ditulis dengan

awal huruf kapital.

3. Penggunaan huruf tebal. Dalam eyd, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan

judul buku, bab, dan semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema atau

sublema dalam kamus. Dalam ebi, fungsi ketiga dihapus

Huruf kapital

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: ayah berkata,

“saya akan pergi ke lombok besok.”

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan

dengan agama, kitab suci, nama tuhan, dan kata ganti untuk tuhan. Contoh :

engkaulah, tuhan yang maha pengasih. Mahakuasa, maha esa.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan

keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh : haji ali, kiai haji abdurachman wahid.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur jabatan dan pangkat yang diikuti

nama orang atau dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, instansi, atau nama

tempat. Contoh ; presiden joko widodo

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Contoh : dewi

gita

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan

peristiwa bersejarah. Contoh : tahun hijriah

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografis. Contoh: gunung gede.

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,

seperti bapak, ibu, kakak, adik, paman, saudara, dan anda yang dipakai dalam

penyapaan dan pengacuan. Contoh : sudahkah anda tahu?

9. catatan: huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak

dipakai menjadi unsur nama diri dan nama geografi yang dipakai sebagai nama jenis.

Sebagai contoh, berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberangi selat, gula jawa,

pisang ambon, garam inggris, sate padang, keinggris-inggrisan.

Huruf miring

1. Penulisannama buku, nama majalah, dan nama surat kabar. Contoh: saya sudah

membaca novel pada sebuah kapal karya n.h dini.

2. Penulisan kata nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan

ejaannya. Contoh: nama ilmiah buah manggis adalah carnicia mangostana.

3. Penulisan untuk menegaskan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata. Contoh:

huruf pertama kata zaman ialah z.


Tanda baca koma (,)

1. Tanda baca koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan. Contoh: saya membeli kertas, pena, dan tinta

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari kalimat

setara berikutnya yang didahului oleh kata sedangkan, tetapi, melainkan. Contoh:

saya ingin datang, tetapi hari hujan.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak

kalimat itu mendahului induk kalimat. Contoh: kalau hari hujan, saya tidak akan

datang.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang

terdapat pada awal kalimat. Contoh: oleh karena itu, … jadi,…

5. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak

membatasi. Contoh: guru saya, pak nazarudin, pandai sekali.

6. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, dan aduh. Contoh: o,

begitu?

7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam

kalimat.

Contoh: kata andi, “saya gembira sekali.”

8. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya

untuk membedakan dari tingkatan, nama keluarga, atau marga.


3. Partikel
Partikel atau kata tugas adalah kelas kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan

tidak mempunyai arti leksikal. Arti suatu kata tugas ditentukan oleh kaitannya dengan kata

lain dalam suatu frasa atau kalimat dan tidak bisa digunakan secara lepas atau berdiri

sendiri. Partikel penegas, yaitu -kah, -lah,-tah, dan pun.

1. Partikel -kah, -lah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contoh:

bacalah buku itu dengan cermat.

2. Partikel pun ada dua penulisan dipisah dan digabung. Partikel pun yang digabung, di

antaranya maupun, meskipun, bagaimanapun, walaupun, kalaupun, kendatipun,

andaipun, adapun, ataupun, biarpun, sekalipun, dan sungguhpun. Selain itu,

penulisannya dipisah, misalmya kapan pun dan apa pun.

3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang

mendahului atau mengikutinya. Contoh : harga kain itu rp2.000,00 per helai
BAB IX

BUKU FIKSI DAN NON FIKSI

A. Pengertian Buku Fiksi dan Non fiksi

Pengertian buku fiksi

Karya sastra fiksi yakni merupakan cerita khayalan atau cerita rekaan. Hal ini menjadikan

karya fiksi menajdi karya naratif yang berisikan bukanlah kebenaran sejarah atau cerita

sebenarnya.

Pengertian buku Non-Fiksi

Buku non fiksi adalah sebuah buku atau karangan yang di buat berdasarkan hal yang benar-

benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan mengandung suatu fakta. Karena berdasarkan

kisah nyata yang diceritakan kembali dalam sebuah buku, maka sifat dari tulisan nonfiksi bersifat

bersifat faktual atau dapat dipercaya.

UNSUR UNSUR BUKU FIKSI

 Bagian cover buku.

Cover buku adalah halaman paling depan dari sebuah buku yang memuat judul,

nama pengarang, penerbit, gambar ilustrasi, tahun penerbitan buku.

Rincian subbab buku.

Rincian subbab buku adalah rencana bukudi setiap bab yg ada di buku

Judul subbab.

Judul sub-bab adalah judul suatu materi yg akan dipelajari. Dimana materi itu

adalah pelajaran yang utama dalam satu bab. Jadikan jawaban terbaik. Judul
subbab adalah satu judul setiap bab, judul ini adalah gagasan utama bab atau

materi yang akan di

pelajari/diceritakan.

 Tokoh dan penokohan.

Tokoh adalah orang atau karakter dalam suatu cerita atau karya sastra,

sementarapenokohan adalah watak atau karakter atau sifat dari tokoh tersebut dalam suatu

cerita.

 Tema cerita

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah

satunya dalam membuat suatu tulisan. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah

tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang

akan dibuat.

 Bahasa yang digunakan.

Bahasa buku fiksi adalah bahasa sehari hari, tdk menggunakan bahasa yang

Baku sesuai dgn KBBI

 Penyajian alur cerita.

ALUR adalah urutan peristiwa dalam sebuah CERITA yang sambung

menyambung berdasarkan hubungan sebab 〰 akibat. Pemahaman ALUR akan

mempermudah kita memahami peristiwa dalam sebuah cerita

Unsur-Unsur Non Fiksi

Unsur-unsur buku nonfiksi yang dapat dikomentari:

1) Cover(sampul buku)

2) Rincian sub-bab (bagian yang dipisahkan penulis untuk membantu pembaca lebih

memahami kronologi)
3) Judul sub-bab (judul akan mempertegas rincian sub-bab)

4) Isi buku (berkaitan dengan tema,gagasan,pendapat,rujukan dan sebagainya)

5) Metodepenyajianbuku(berkaitandenganteknikyangdigunakan

a. Penulis dalam menyajikan karyanya)

b. Diksi (pemilihan kata yang tepat dan jelasakan menjadi daya tarik

c. Bagi pembacanya)

6)Sistematika penulisan (berkaitan dengan jabatan apa yang ditulis dalam sebuah karya dari

bagian akhir)
BAB X

RESENSI

A. Pengertian Resensi

Resensi berasal dari bahasa Latin revidere atau recensere yang berarti melihat

kembali, menimbang, atau menilai. Menulis resensi berarti memberi penilaian pada karya

atau buku berdasarkan catatan tertentu. Tujuan penulisan resensi adalah memberikan

penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, dan mengkritik buku.

B. Struktur Resensi

• Judul

Menggambarkan isi resensi. Judul resensi ditulis secara singkat dan jelas. Judul

resensi juga harus menarik supaya menimbulkan minat pembaca.

• Data Buku

Data buku yang biasa ditemukan dalam sebuah resensi mencakup judul buku,

pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan, tebal buku, ISBN, dan harga buku.

• Pendahuluan

Pendahuluan memaparkan perihal umum yang berkaitan dengan buku atau

pengarang.

• Tubuh Resensi

Tubuh resensi berisi sinopsis, kelebihan, dan kekurangan buku.

• Penutup
Penutup resensi biasanya berisi simpulan. Simpulan memuat kelayakan buku dan

kualitas buku yang diresensi. Simpulan sebaiknya disertai dengan alasan-alasan

yang logis.

C. Langkah-Langkah Menyusun Resensi

 Membaca keseluruhan isi buku

 Mencatat pokok-pokok isi buku

 Mencari latar belakang penulis atau informasi sesuai isi buku

 Membuat judul resensi yang menarik

 Menuliskan identitas buku yang diresensi

 Membuat pendahuluan yang menarik sebelum masuk isi

 Menulis sinopsis dan penilaian isi buku

 Menyimpulkan kelayakan buku pada bagian penutup

 Menyunting resensi yang sudah dibuat


BAB XI

PUISI

Pengertian Puisi

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang disajikan dalam bahasa indah,

menggambarkan perasaan penyairnya, dan mengandung makna.

Menurut Herman J. Waluyo, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang

dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-

kata kias (imajinatif).

Menurut Herman J. Waluyo, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang

dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-

kata kias (imajinatif).

Jenis-Jenis Puisi

Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan. Jenis puisi lama, misalnya

pantun, syair, mantra, gurindam, seloka, bidal, karmina, dan talibun.

Puisi Baru

Puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan baku puisi lama. Puisi

baru, misalnya balada, kuatren, hymne, epigram, romansa, elegi, satire, distikon, kuatren,

kuintet, dan terzina.

Anda mungkin juga menyukai