Anda di halaman 1dari 6

"Permasalahan Administrasi dan Manajemen di Taman Kanak-Kanak:

Mengoptimalkan Kualitas Tenaga Pendidik Anak Usia Dini"


Alfylda Febrianisany
NIM. 1212100004

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan administrasi dan manajemen di
taman kanak-kanak (TK) serta upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan kualitas tenaga
pendidik anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan observasi
lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam
administrasi dan manajemen di TK, seperti kurangnya pelatihan teknis, kekurangan sarana dan
prasarana. Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa upaya telah dilakukan, termasuk
pelatihan dan pengembangan kompetensi tenaga pendidik, peningkatan koordinasi dan
komunikasi antar stakeholder, serta perbaikan sarana dan prasarana. Upaya tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dalam memberikan pelayanan pendidikan yang
optimal bagi anak usia dini. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak
terkait dalam mengatasi permasalahan administrasi dan manajemen di TK serta meningkatkan
kualitas pendidikan anak usia dini secara keseluruhan.

PENDAHULUAN

Pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan di tingkat PAUD melibatkan manajemen


dalam penyelenggaraan layanan serta keterlibatan individu yang memiliki keahlian dan latar
belakang yang beragam. Contohnya, pendidik harus memiliki keterampilan mengajar yang
memadai bersama dengan kompetensi lainnya. Di sisi lain, tenaga kependidikan seperti staf
administrasi, pustakawan, laboran, dan keamanan tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas dalam manajemen pendidik
dan manajemen tenaga kependidikan PAUD.

Dari penjelasan di atas, peningkatan kualitas manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka. Hal ini bertujuan agar mereka dapat menjadi
profesional dalam peran mereka sebagai pendidik dan tenaga kependidikan, serta dapat bekerja
sama dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karena manajemen pendidik
dan tenaga pendidik merupakan faktor kunci yang menentukan keberhasilan pendidikan dalam
menghasilkan generasi yang unggul dan siap bersaing.
Melalui penelitian ini, akan dilakukan studi literatur. Selain itu, penelitian ini juga akan
menganalisis upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut serta
dampaknya terhadap kualitas tenaga pendidik dan pelayanan pendidikan anak usia dini.

Dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam terkait permasalahan administrasi dan
manajemen di TK, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan strategi dan solusi yang efektif untuk mengoptimalkan kualitas tenaga pendidik
anak usia dini. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan berharga
bagi para praktisi, pengambil kebijakan, serta pihak terkait dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan anak usia dini secara keseluruhan.

ANALISIS MASALAH

Dalam konteks pembelajaran anak usia dini, situasi yang tidak kondusif terjadi ketika
perbandingan antara jumlah guru dan murid adalah 3:1. Jika jumlah murid dalam satu kelas
semakin banyak tetapi hanya ada satu tenaga pendidik, proses pembelajaran tidak akan berjalan
dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pembagian kelompok dan menambah
jumlah tenaga pendidik di sekolah tersebut. Dalam mencari tenaga pendidik, juga diperlukan
standar khusus yang harus dimiliki oleh mereka.

Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah mengeluarkan beberapa


peraturan terkait standar pendidikan nasional. PP No. 19/2005 menjelaskan bahwa pendidik
anak usia dini harus memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 serta kompetensi
sebagai pendidik. Calon pengajar yang telah memenuhi kualifikasi akademik S1 dan
kompetensi pendidik harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat pendidik.

Pada tahun 2014, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 137 tentang baku Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, serta Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 146 Tahun 2014 mengenai Implementasi
Kurikulum 2013 PAUD. Selain peraturan tersebut, pemerintah juga telah menetapkan
kebijakan terkait tugas dan harapan kinerja guru PAUD.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengembangkan konsep PAUD, pendidikan pengajar anak usia
dini, pengembangan potensi anak secara optimal, serta pengembangan fasilitas dan sarana
pendidikan.
Anak usia dini memiliki peran penting dalam pemberian pengetahuan pertama yang harus
dijaga dan memastikan bahwa mereka menerima pengetahuan yang cukup untuk
perkembangan dan pertumbuhan pola pikir mereka. Untuk memastikan adanya pengajar PAUD
yang kompeten bagi setiap anak, kualifikasi yang memenuhi serta memiliki karakter yang baik
sangat penting. Mengingat kesalahan dalam mendidik anak usia dini dapat memiliki dampak
permanen yang tidak dapat diperbaiki di masa depan.

Oleh karena itu, menjaga dan menjamin kualitas setiap guru PAUD di setiap layanan yang
mereka berikan menjadi sangat penting, karena guru memiliki peran penting dalam mengubah
SDM bangsa melalui pendidikan (Herawati, 2015). Dalam hal menjadi tenaga pendidik PAUD,
tidak hanya kualifikasi akademik yang menjadi prioritas, tetapi juga faktor non-akademik
menjadi patokan yang penting.

Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting karena pada periode ini terjadi
berbagai pertumbuhan dan perkembangan yang meliputi aspek fisiologis, bahasa, motorik, dan
kognitif. Perkembangan ini menjadi dasar bagi perkembangan anak di masa depan. Oleh karena
itu, diperlukan lingkungan yang kondusif untuk mendukung pengembangan potensi anak.
Sarana dan prasarana yang memadai juga diperlukan untuk mencapai pembelajaran yang
efektif dan lancar.

Dalam pertumbuhan anak, media yang digunakan dalam pembelajaran memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap gaya belajar dan pola pikir anak usia dini. Pendidikan yang diterima
oleh anak usia 0-6 tahun bertujuan untuk mendukung semua aspek pertumbuhan dan
perkembangan mereka, sehingga mereka dapat mencapai perkembangan yang sesuai dengan
usia mereka dan siap melanjutkan pendidikan di masa depan.

TAWARAN SOLUSI

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui sumber daya
manusia, khususnya tenaga pendidik atau guru, yang memiliki peran penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Guru berperan sebagai agen pembelajaran yang
berinteraksi langsung dengan siswa. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan seperti pelatihan,
seminar, atau workshop untuk meningkatkan kualitas guru agar mereka dapat lebih memahami
cara mengoptimalkan pembelajaran di sekolah (Erviana, tanpa tahun). Penelitian menunjukkan
bahwa:
1. Kemampuan guru yang semakin unggul dalam menghadapi siswa berkontribusi pada
peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru.
2. Meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar di kelas.
3. Orang tua sebagai konsumen pendidikan juga merasakan dampaknya. Terlihat dari
peningkatan perkembangan anak, peningkatan kemandirian, dan kemampuan mengatasi
kebutuhan khusus mereka.
4. Kepala sekolah berperan dalam menjaga kualitas guru dengan melakukan kontrol,
pengawasan kinerja, pemantauan rutin, mengikuti perkembangan terbaru, memberikan
penghargaan kepada guru, dan sebagainya.
5. Kepala sekolah juga memperhatikan masukan dari guru, termasuk permintaan pelatihan
emosional dan peningkatan fasilitas sarana prasarana, serta menjaga komunikasi yang baik
dengan yayasan, guru, dan orang tua. Oleh karena itu, upaya ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembinaan dan pengembangan guru, sehingga
dapat memberikan dampak positif bagi siswa, orang tua, dan seluruh komunitas
pendidikan.
Dalam konteks pendidikan anak usia dini, beberapa unsur penting yang perlu diperhatikan
adalah kurikulum, model pembelajaran, sarana, dan prasarana (Fadillah, 2018). Dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
1. Kecakupan sumber-sumber pendidikan, termasuk kualitas tenaga pendidikan, alokasi
biaya, serta ketersediaan sarana pembelajaran.
2. Mutu proses pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar secara efektif.
3. Mutu hasil pendidikan yang mencakup pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai
(Hasmah, 2017).

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, diharapkan dapat meningkatkan mutu


pendidikan secara keseluruhan, termasuk dalam konteks pendidikan anak usia dini.

SIMPULAN

Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan profesional yang bertugas di bidangnya masing-
masing. Pendidik memiliki tugas untuk menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Sebagai seorang pendidik, penting bagi mereka
untuk memiliki komitmen profesional dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mereka juga
harus memberikan contoh yang baik dan menjaga reputasi lembaga, profesi, serta menjalankan
tugas sesuai dengan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat terhadap peran pendidik
dalam membentuk kehidupan intelektual anak bangsa.

Di sisi lain, tenaga kependidikan juga merupakan komponen yang terus berkembang dalam
menjalankan tugasnya. Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan
kependidikan, penting untuk terus mengembangkan kompetensi mereka. Hal ini memastikan
bahwa mereka dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pendidikan. Dengan
demikian, pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran yang penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui komitmen profesional dan pengembangan
kompetensi yang berkelanjutan, diharapkan kualitas pendidikan dapat terus ditingkatkan.

Untuk meningkatkan mutu manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, diperlukan


pelatihan teknis dalam administrasi penyelenggaraan pembelajaran di lembaga pendidikan
anak usia dini. Hal ini bertujuan agar layanan pendidik dan tenaga kependidikan dapat lebih
berkualitas dan optimal sesuai dengan harapan masyarakat. Peningkatan mutu ini juga akan
berkontribusi pada pembangunan pendidikan yang berkualitas serta membentuk pendidik dan
tenaga kependidikan yang handal, produktif, kreatif, dan berprestasi. Lembaga pendidikan
anak usia dini melaksanakan kegiatan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan untuk
memastikan bahwa lembaga tersebut dapat berkembang dan tidak mengalami kekurangan
tenaga profesional.

Segala usaha untuk meningkatkan profesionalisme pendidik sangat dipengaruhi oleh


pelaksanaan manajemen yang baik dan berkualitas, terutama dalam hal pemenuhan sarana dan
prasarana pendidikan. Upaya untuk memberdayakan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
dalam konteks manajemen dilakukan melalui koordinasi dan komunikasi. Koordinasi antara
kepala sekolah, guru, dan masyarakat dapat dilakukan secara vertikal, horizontal, dan
fungsional. Selain itu, koordinasi juga dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal.
Koordinasi yang berkelanjutan merupakan langkah konsolidasi yang bertujuan untuk
memperkuat kelembagaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anita, Y. (2016). Strategi Pendidikan Anak Usia Dini (Kebijakan Pemerintah Untuk
Mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini). Medan : Perdana Publishing.
Asih, M. S. (2016). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Pustaka Media.
Erviana. (n.d). Upaya Kepala Sekolah Dalam. Jurnal Inspirasi, 1-6.
Fadillah. (2018). Persepsi Mahasiswa PGPAUD Universitas Muhammadiyah. Jurnal Obsesi :
Jurnal, 118-123.
Hasmah. (2017). Pengaruh Kompetensi Tenaga Pendidik Terhadap Peningkatan Mutu
Pendidikan Di Smp Negeri 5 Duampanua.
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: Pustaka Setia.
Marini, A. (2014). Manajemen Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indoinesia. (2014). Diambil kembali dari
Permendikbud No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD.
Mestika, Z. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Suryadi. (2014). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wibawa, B. (2017). Manajemen Pendidikan (Teknologi Kejuruan Dan Vokasi). Jakarta: Bumi
Aksara Group.
Wiyani, N. A. (2015). Manajemen PAUD Bermutu. Yogyakarta: Gaya Media.

Anda mungkin juga menyukai