1. Pendidikan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan kebijakan politik
pemerintah dalam mengelola pendidikan. Di antara kebijakan tersebut antara lain
diberlakukannya kurikulum mardeka belajar dan kampus mardeka. Dalam kaitan ini
jelaslkan :
a. Pengaruh kebijakan tersebut terhadap pengelolaan pendidikan Islam pada madrasah
dan perguruan agama Islam , terutama yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan
Islam.
Jawab Tanya :
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas
tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang
otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Program utama yaitu: kemudahan pembukaan program
studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan perguruan tinggi negeri
menjadi PTN berbadan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi.
Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi, tiga semester yang di
maksud berupa 1 semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2
semester melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.
Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning) yang sangat
esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan
untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa,
serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui
kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil,
interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya.
Melalui program merdeka belajar yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka
hard dan soft skills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat.
Adanya kebijakan ini memberikan harapan besar bagi lembaga pendidikan untuk
mengeksplorasi dan mengembangkan mutu pendidikan di lembaganya. Di antara perubahan
besar kebijakan Merdeka Belajar dengan Kurikulum 2013 adalah (1) ujian sekolah berstandar
nasional (USBN) dikembangkan oleh sekolah masing-masing; (2) Ujian nasional (UN)
berubah menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter; (3) kebebasan pendidik
untuk mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); dan 4) fleksibilitas dalam
peraturan penerimaan siswa baru (PPSB).
Kebijakan baru yang muncul tentu akan menjadi hal baru pula di tengah dunia pendidikan,
terutama bagi pendidik yang menuntut kesiapan dari pendidik dan peserta didik siap
menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut. Yang mana pendidikan sampai saat ini
pendidikan belum mampu menunjukkan hasil yang maksimal dalam menjadi solusi bagi
negara. Kurikulum m erdeka belajar yang menunutut banyak belum tentu SDM yang ada
mampu untuk hal itu, diamping kebijakan ini adalah kebijakan yang baik dikeluarkan oleh
pemerintah.
b. Rekomendasi dan solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi.
Rekomendasi :
1. Bentuk kurikulum yang memang betul-betul mampu menjawab tantangan zaman yang
berdasarkan pengalaman dan tujuan serta cita-cita bangsa
2. Mengkaji secar mendalam tujuan pembentukan kurikulum sehingga tidak terkesan
timpang
Solusi :
1. Selalu melakukan evaluasi terhadap kurikulum terbaru, dengan melihat sejauh mana
kurikulum ini mampu menjawab tantanga zaman bagi generasinya
2. Menyesuaikan dengan kebutuhan SDM yang ada dalam pendidikan
3. Mengubah paradigma dari pengajaran yang berbasis sistetik-materialistik menjadi
religius. Solusi ini menunjukan akan berkurangnya kemerosotan moral.
Jawab Tanya :
beberapa hal yang harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan kualitas SDM
antara lain, pertama, adalah sistem pendidikan yang baik dan bermutu. Untuk
mencapai hal tersebut, maka diperlukan penataan terhadap sistem pendidikan secara
menyeluruh, terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya
dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Pemerintah dalam hal ini memiliki
peran penting dalam penyelenggaraan sistem pendidikan yang efektif dan efisien,
berorientasikan pada penguasaan IPTEK serta merata di seluruh pelosok tanah air.
Kedua adalah penguatan peran agama dalam kehidupan sosial bermasyarakat dalam
rangka memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa (character building). Ketiga
adalah peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai Diklat, kompetensi, pembinaan
dan lain-lain. Tenaga kerja profesional dan terampil sesuai tuntutan/kebutuhan pasar
merupakan faktor keunggulan suatu bangsa dalam menghadapi persaingan global.
3. Motivasi, etos keja, kepuasan kerja dan kinerja merupakan hal yang harus disinergi
ia sebagai motif yang memengaruhi seseorang berkerja, untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, tentunya untuk mewujudkan hal ini ada banyak hal yang harus
dilakukan teruma oleh guru, kepala sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Jelaskan! Tantangan dan hambatan serta solusi yang diberikan terhadap permasalahan
tersebut.
Jawab Tanya :
Jawab Tanya :
Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu
tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber – sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
tertentu. Ada banyak fungsi manajemen yang diungkapkan oleh para ahli manajemen,
seperti : Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Commanding (Pemberian
Komando), Coordinating (Pengkoordinasian), Controlling (Pengawasan) oleh Henry Fayol;
Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Penyusunan Pegawai),
Directing (Pembinaan Kerja), Coordinating (Pengkoordinasian), Reporting (Pelaporan),
Budgeting (Anggaran) oleh Luther Gullick; Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Staffing (Penyusunan Pegawai),Directing (Pembinaan Kerja),
Controlling (Pengawasan) oleh Harold Koontz dan Cyril O’Donnel; dan beberapa ahli
manajemen lagi. Namun dalam materi ini akan memuat fungsi manajemen yang lebih
sederhana dan bersifat menyeluruh oleh George R. Terry, yakni POAC (Planning,
Organizing, Actuating & Controlling).