Anda di halaman 1dari 2

TUGAS UAS

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

Nama:Lilik Helyatu Rosidah

Nim:3210040

Prodi:PAI 3b Karyawan

Jawaban:

1. administrasi pendidikan adalah kita dapat mengetahui bahwa administrsi itu adalah
suatu lembaga pendidikan yang merupakan suatu sumber utama manajemen dalam
mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga terciptanya suatu tujuan
terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Pentingnya ilmu administrasi dikarenakan
pada setiap organisasi (wadah administrasi), sangat diperlukan
keahlian administrasi untuk mengelola dan mengatur perencanaan dan kegiatan
kerjasama antar anggota organisasi, agar tujuan dari organisasi tersebut dapat berjalan
lurus dan sebagaimana mestinya. Dan Manfaat administrasi pendidikan sangat
membantu banyak cara penyusunan program kerja. Namannya juga membuat rencana,
tentu saja pembuatan membutuhkan jangka waktu tertentu, tidak bisa dilakukan serba
cepat dan instans. Apalagi jika konteksnya di ranah pendidikan. Tanpa rencana, sulit
rasanya mencapai sebuah tujuan.

2. Peranan kepemimpinan kepala sekolah sangat penting dalam meningkatkan mutu


pendidikan merupakan permasalahan yang sangat penting, karena
keberhasilan pendidikan diantaranya sangat ditentukan oleh pengelola manajemen yang baik.
Tanpa adanya manajemen yang baik, pendidikan tidak akan tercapai dengan baik dan
maksimal. Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik. Kalau ia
memandang dirinya sebagai seorang supervisor dan mulai “merajai” anggota-anggota
yang lain, maka ia akan menciptakan suasana bersaing, bermusuhan, formal-formal
an, menjauhkan diri, melontarkan kritik, dan salah-menyalahkan. Pemimpin membantu
kelompok dalam menetapkan,prosedur-prosedur kerja. Efisiensi kerja memerlukan
prosedur yang tepat.Prosedur dengan sidang paripurna seringkali dirasakan kaku
dalam iklim yang demokratis.Karena itu pemimpin harus membantu kelompok dalam
menganalisa situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis
dan efektif.
3. Pada tahap awal, tahap pengenalan kurikulum, persoalan besar sesungguhnya telah
muncul. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Kemendikbudristek, ada 60% guru yang
masih terbatas menguasai teknologi. Hal itu terbukti dari betapa tidak efektifnya pembelajaran
jarak jauh dua tahun terakhir. Pembelajaran daring berjalan seadanya saja. Akibatnya, anak-
anak mengalami learning loss yang cukup dalam, Namun hal itu tidak mudah. Sebab sangat
mungkin ada daerah yang kurang peduli untuk menggerakkan dan memfasilitasi para tenaga
pendidiknya untuk belajar. Komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk memajukan
pendidikan di daerahnya sangat dibutuhkan di sini. Selama ini kita melihat, ada banyak
daerah yang tidak serius meningkatkan kualitas pendidikan daerahnya. Harus diakui, ini
menjadi salah satu efek buruk otonomi daerah.

Sebab yang paling mendasar untuk diperhatikan dari penerapan kurikulum baru ini adalah
kesiapan para guru untuk mengubah paradigma tentang praktik mengajar di kelas. Guru
dituntut dapat berpikir dan bertindak merdeka untuk melaksanakan pembelajaran yang
berpihak pada murid, sebagaimana diamanatkan kurikulum tersebut. Sehingga kodrat, minat,
bakat, dan potensi peserta didik yang beragam dapat bertumbuh secara optimal.
Maka sekali lagi, langkah pertama yang semestinya ditempuh oleh pemerintah sebelum
menerapkan Kurikulum Merdeka adalah dengan mengubah pola pikir dan paradigma lama
guru. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat terlaksana dengan baik. Jika tidak
demikian, sangat mungkin terjadi Kurikulum Merdeka hanya sekadar pergeseran nama saja.
Proses belajar mengajar di kelas-kelas tetap sama. Tidak ada perubahan berarti . Ketika
pola pikir guru secara bertahap telah berubah, maka guru-guru dapat memahami maksud dan
tujuan Kurikulum Merdeka serta mampu mengaplikasikannya. Sehingga pembelajaran yang
bermutu dan bermakna akan tersaji di kelas. Kebutuhan belajar siswa yang beragam akan
terpenuhi. Kodrat, minat, dan bakat anak akan bertumbuh dengan baik. Pun siswa, mereka
akan gembira dan merdeka belajar tanpa merasa takut dan tertekan. Para guru juga akan
mampu mengembangkan kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan
karakterisktik dan kebutuhan sekolah dan peserta didik sebagai terjemahan dari Kurikulum
Merdeka. Guru juga akan mampu menyusun modul ajarnya sendiri, dapat memberikan
asesmen yang baik untuk memetakan kemampuan siswa sebagai dasar untuk perbaikan
pada pembelajaran selanjutnya, serta guru tidak lagi terkendala untuk menugasi siswa
dengan proyek-proyek berkualitas yang merangsang siswa untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai