Anda di halaman 1dari 13

Makalah

administrasi dan supervisi pendidikan

tentang

guru dan administrasi pendidikan

Disusun oleh

Kelas 3B

Kelompok 5

Anita febriananda 22111037

Dini Hanipa 22111120

Pidiatul Husanah 20200034

Dosen pengampu:

Dr. Dermizal Rusli, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ADZKIA

2023

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis. Shalawat beriringan salam tidak lupa pula kita kirimkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW. Berkat ridho dan nikmat dari-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Guru dan Administrasi Penidikan” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Admninstrasi dan Supervisi Pendidikan.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini khususnya kepada
dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.semoga makalah ini bermanfaat.

Amin ya Robbal ‘Alamin

Padang, 25 oktober

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pendahuluan
2. Pentingnya pastisipasi guru dalam administrasi pendidikan
3. Arti demokrasi dalam administrasi pendidikan
4. Beberapa kesempatan berpartisipasi
5. Orientasi bagi guru-guru baru
6. Kode etik guru

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR RUJUKAN

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Sekolah adalah sebuah instansi pendidikan yang memiliki komponen penunjang
serta saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Salah satu komponen
pendukung yang sangat penting dari sebuah instansi pendidikan(sekolah) adalah tenaga
administrasi.
Dibutuhkan keahlian dan kemampuan yang memadai dibidang administrasi
dalam menangani tata administrasi di sekolah.Guru merupakan salah satu komponen
sistem pendidikan yang memiliki peran sangat besar dalam mencapai tujuan pendidikan.
Jika dilihat secara luas,guru bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik.Tetapi juga dibutuhkan guru yang secara terampil dan handal
mampu menangani administrasi di sekolah. Namun, kenyataan yang ada di lapangan,
sebagian besarguru memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tata administrasi
sekolahyang rendah. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena yang perlu untuk
dituntaskandengan segera. Karena, peran dari seorang tenaga tata administrasi di
dalamsebuah sekolah sangatlah dibutuhkan. Oleh karena itu, penulis akan
mengkajimakalah tentang ”Peran Guru Dalam Administrasi di Sekolah”.
Dengan tujuanagar dapat memberikan pengetahuan tentang tugas dan peran guru
dalammenjalankan administrasi di sekolah
2. RUMUSAN MASALAH

dari latar belakang permasalahan diatas dapat kita rumuskan masalah nya sebagai berikut:

a) Bagaimana pendahuluan dalam admiistrasi pendidikan?


b) Apa pentingnya guru partisipasi guru dalam administrasi pendidikan?
c) Bagaimana guru dalam administrasi pendidikan?
d) Apa saja kesempatan berpartisipasi dalam administrasi pendidikan?
e) Apa pentingnya orientasi bagi guru-guru baru?
f) Apa saja kode etik yang harus dimiliki oleh seorang guru?

3
3. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat kita uraikan beberapa tujuannya yaitu untuk:

a) Mengetahui pendahuluan dalam administrasi pendidikan


b) Mengetahui pentingnya partisipasi guru dalam administrasi pendidikan
c) Mengetahui guru dalam administrasi pendidikan
d) Mengetahui kesempatan berpartisipasi dalam administrasi pendidikan
e) Mengetahui pentingnya orientasi bagi guru-guru baru
f) Mengetahui kode etik yang harus dimiliki oleh seorang guru

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN
Pada waktu yang lampau,pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya
mengenai pekerjaan mengajar melulu dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan
dan fakta-fakta dari buku kepada murid,memberi tugas-tugas dan memriksanya.Waktu
dan keadaan demikin disekolah-sekolah kita sekarang telah dan sedang berlalu dengan
cepat.Sekarang,guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah,ikut
serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi seolh,yang kadang-kadang sangat
kompleks sifatnya.Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi
guru dalam administrasi pendidikan/sekolah,yakni penyelenggaraan dan manajemen
sekolah.
Tokoh-tokoh pendidikan sekarang menekankan kepada gagasan untuk demokrasi
dalam hidup sekolah: guru-guru hendaknya didorong untuk ikut serta dalam pemecahan
masalah-masalah administratif yang langsung memengaruhi status profesional
guru.Kegiatan partisipasi guru dalam administrasi sekolah itu,seperti sumbangan-
sumbangan guru terhadap perbaikan kesejahteraan guru dan murid,dan penyempurnaan
kurikulum.

2. PENTINGNYA PARTISIPASI GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian partisipasi adalah


perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, atau keikutsertaan atau peran serta.
Asal usul istilah partisipasi adalah serapan dari bahasa Inggris “participate” yang artinya
mengambil bagian.

Administrasi sekolah di zaman kolonial Belanda dahulu menunjukkan bahwa


kekuasaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan sekolah berada seluruhnya dalam
tangan para pejabat pimpinan di kantor pusat.Segala keputusan dan instruksi ditentukan
dari atas.Kewajiban para guru sebagai bawahan hanya mengikuti dan

5
menaatinya.Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangat penting dan menjadi
keharusan.Partisipsi dimaksud hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan
kepada para guru dan kepala sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana
demokrasi dapat di terapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.

Banyak usaha pembaharuan telah dijalankan,seperti dalam bentuk dan isi


kurikulum,cara-cara atau metode mengajar yang baik dan efisien,adanya pembinaan dan
penyuluhan,kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler,dan sebagainya.Teapi,semua itu tidak
hanya mendatangkan hasil yang sedikit sekali,kadang-kadang tidk kelihatan saa sekali
hasilnya.Hal ini di sebabkan antara lain oleh adanya konservatisme dan sifat-sifat
tradisional di dalam praktik kehidupan pendidikan yang sangat kuat.Juga di sebabkan
karena kurang atau tidak diikutsertaknnya guru-guru dalam usaha-usaha pembaharuan
pendidikan.

3. ARTI DEMOKRASI DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH


Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli Secara etimologis, kata demokrasi
berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu demos dan kratos. Demos berarti rakyat, dan
kratos berarti kekuasaan yang mutlak. Apabila digabungkan, maka secara harafiah,
demokrasi adalah kekuasaan yang mutlak oleh rakyat.
Pendidikan yang demokrasi adalah pendidikan yang memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap anak (peserta didik) mencapai tingkat pendidikan sekolah yang
setinggi-tinginya sesuai dengan kemampuannya.Berdasarkan definisi tersebut dapat
dipahami bahwa demokrasi pendidikan merupakan suatu pandangan yang mengutamakan
persamaan kewajiban dan hak dan perlakuan oleh tenaga kependidikan terhadap peserta
didik dalam proses pendidikan. Dengan demikian, demokrasi pendidikan adalah
demokrasi yang memberikan kesempatan pendidikan yang sama kepada semua orang,
tanpa membedakan ras (suku), kepercayaan, warna dan status uperv. Definisi ini memberi
pengertian bahwa setiap individu mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan dan pengajaran.
Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah hendaknya diartikan bahwa
administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan,dengan itu tujuan-
tujuan sekolah dan cara-cara untuk mencapainya di kembangkan dan di jalankan.

6
Kegiatan-kegiatan kepemimpinan ini meliputi:
a. Kegiatan mengorganisasi personel dan material
b. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan
c. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif perorangan/kelompok upervi
tercapainya tujuan-tujuan
d. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur-prosedur, serta pelaksanaannya
oleh perorangan/kelompok.

Adapun pola-pola tingkah laku yang demokratis yang dimiliki oleh guru adalah:
1) Menghormati kepribadian orang-orang
2) Memperhatikan hak kebebasan orang lain
3) Kerja sama dengan orang lain
4) Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan
kesejahteraan umum dan kemajuan sosial
5) Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam
memecahkan maslah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau
emosi
6) Menyelidiki,menemukan,dan menerima kekurangan-kekurangan diri
sendiri dan berusaha memperbaikinya
7) Mereka memimpin atau mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka
bagi keuntungan kelompok/bersama
8) Memiliki tanggung jawab terhadap tercapainya cita-cita dan tujuan-
tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban ari pada hak
9) Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua
10) Bersikap toleran
11) Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat
12) Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup demokratis yang paling
efektif
13) Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang-orang lain
supaya hidup secara demokratis
14) Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu berubah dan

7
berkembang ke arah perbaikan dan kemajuan.
4. BEBERAPA KESEMPATAN
Macam-macam kesempatan yang dapat digunakan untuk mengikutsertakan guru-
guru dalam kegiatan-kegiatan sekolah:
a. Mengembangkan filsafat pendidikan
Mengembangkan filsafat pendidikan berarti bahwa dalam setiap langkah kegiatan
mendidik selalu berusaha hendak menjawab apakah yang sedang kita
lakukan,bagaimana kita melakukannya,apa sebab kita melakukannya,dan untuk
apakah kita melakukannya.adalah menjadi keharusan bagi setiap guru untuk setidak-
tidaknya mengetahui sedikit filsafat pendidikan itu,ia tidak mungkin mempraktikkan
apa yang tidak diketahuinya.
b. Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum
Biasanya penyusunan kurikulum serta perubahan dan penyesuaiannya dilakukan
pada tingkat Kanwil dengan bantuan para ahli dalam mata-mata pelajaran khusus.
c. Merencanakan program upervise
Kegiatan-kegiatan upervise mungkin meliputi teknik-teknik pembicaraan
individual, pertemuan secara kelompok, kunjungan kelas, ceramah, demonstrasi
mengajar, teknik-teknik dan metode-metode mengajar yang baru, penilaian
terhadap mengajar secara sistematis, dan pertukaran pengelaman-pengelaman dan
gagasan-gagasan baru.
d. Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian
Dalam kebijakan-kebijakan kepegawaian yang memerlukan ikut sertanya guru-
guru dalam pelaksanaanya. Tentu saja harus melalu permusyawaratan perwakilan.
Anatar lain ialah masalh penempatan, orientasi, promosi (kenaikan pangkat),
pemberhentian (pension, pemecatan). Pemindahan, pemberian tugas belajar, cuti,
konduite, masalah gaji, pengobatan, dan kesejahteraan guru-guru dan petugas-
petugas pendidikan pada umumnya.
e. Kesempatan-kesempatan lainnya.
1) Menyelidiki buku-buku smber agi guru dan buku-buk pelajaran bagi murid-
murid
2) Merencankan dan merumuskan tujan-tjuan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler

8
serta pelaksanan dan sistem penilaiannya
3) Menentukan dan menyusun tata tertib sekolah
4) Menetapkan syarat-syarat penerimaan murid baru
5) Menentukan syarat-syarat kenaikan kelas,dll

5. ORIENTASI BAGI GURU-GURU BARU


A. Arti dan perlunya orientasi
Bagi guru-guru yang abru mulai menjalankan tugasnya sebagai guru,adanya
mas orientasi sangat diperlukan.yang dimaksud dengan masa orientasi ialah suatu
kesempatan yang di berikan kepada seorang pegawai atas guru yang baru mulai
bekerja,untuk mengadakan oservasi dan ber partisipasi langsung dengan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai guru di sekolah itu,agar dalam
waktu yang relatif singkat ia dapat segera mengenal dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan tempat ia bekerja.
B. Tujan orientasi
Tujuan orintasi yang utama adalah membaw guru baru untuk dapat segera
mengenal situasi dan kondisi serta kehidupan sekolah pada umumnya,agar
selanjutnya dapat memberi motivasi kepada mereka untuk bekerja lebih baik dan
bergairah.

C. Kegiatan-kegiatan orientasi
1) Bantuan mendapat perumahan/tempat tinggal yang sesuai Bagi beberapa guru
baru masalah perumahan/tempat tingal sering merupakan masalah yang sangat
urgen.
2) Mengenalkan guru baru kepada sistem dan tujuan sekolah
3) Mengenalkan guru baru kepada kondisi dan situasi masyarakat lingkungan
sekolah
4) Membantu guru baru dalam perkenalan dan penyesuaian terhadap pesonal
sekolah.
5) Membantu guru baru dalam usaha memperbaiki dan mengembangkan
kecakapan-kecakapan mengajarnya

9
6) Membangkitkan sikap-sikap dan minat profesional
7) Menyediakan kesempatan untuk bertukar ide-ide

6. KODE ETIK GURU


1) Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang berpancasila
2) Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing
3) Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik,tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgnaan
4) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid dengan sebaik baiknya bagi kepentingan anak didik
5) Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan
6) Guru secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya
7) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupn di dalam hubungan keseluruhan
8) Guru secara bersama-sama memelihara,membina,dan meningkatkan organisasi
guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9) Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.

10
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari penjabaran materi diatas pemakalah dapat menyimpulkan, bahwa guru dan
administrasi pendidikan ialah suatu kesatuan yang sangat diperlukan. komponen
pendukung yang sangat penting dari sebuah instansi pendidikan(sekolah) adalah tenaga
administrasi. Dibutuhkan keahlian dan kemampuan yang memadai dibidang administrasi
dalam menangani tata administrasi di sekolah.Guru merupakan salah satu komponen
sistem pendidikan yang memiliki peran sangat besar dalam mencapai tujuan pendidikan.
Jika dilihat secara luas,guru bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik.Tetapi juga dibutuhkan guru yang secara terampil dan handal
mampu menangani administrasi di sekolah.

2. SARAN

Hendaklah makalah ini dapat dijadikan tambahan acuan pembelajaran. Apabila


terdapat kesalahan penulisan, dan sebagai alat pertimbangan serta harapan dapat
memberikan perubahan yang baik dan bersifat positif.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36489874/
GURU_DAN_ADMINISTRASI_PENDIDIKAN_docx.

https://polpum.kemendagri.go.id/pengertian-demokrasi-model-dan-prinsipnya/

https://www.liputan6.com/hot/read/5284666/pengertian-partisipasi-adalah-wujud-
keikutsertaan-ini-penjelasan-para-ahli

Rusli Dermizal,

12

Anda mungkin juga menyukai