Anda di halaman 1dari 7

Nama : Jesika Merdisinta Sihombing

NIM : 1203111146

Dosen Pengampu : Dra. Sorta Simanjuntak,M.Pd.

Mata Kuliah : Manajemen Kelas

Tugas Rutin
1. Jelaskan fungsi manajemen dan hubungan dari fungsi-fungsi tersebut?
Jawab:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah tindakan mempersiapkan suatu kegiatan/tindakan yang akan
dilaksanakan di masa depan dimulai dari perancangan sampai dengan membuat
perumusan-perumusan yang sesuai dengan tujuannya. Perencanaan merupakan fungsi
awal manajemen.
b. Pengoordinasian (organizing)
Pengorganisasian diartikan sebagai pengelompokan kegiatan-kegiatan yang dibagi dalam
unit-unit tertentu untuk melaksanakan rencana yang telah dibuat sebelumnya dan
menetapkan hubungan antara satu unit/bidang dengan unit/bidang lainnya.
Pengorganisasian berhubungan dengan pengatur struktur melalui penentuan kegiatan
dalam suatu organisasi. Dengan adanya pengorganisasian mak masing-masing pihak yang
terlibat dalam pencapaian tujuan organisasi dapat mengetahui dengan jelas tugas,
wewenang dan tangggungjawab serta hubungannya dengan pihak lain selama ini
melakukan aktivitasnya masing-masing. Proses pengorganisasian ini berhubungan erat
dengan perencanaan yang dimana dari perencanaan ditentukan struktur organisasi untuk
menjalankan apa yang yang telah ditentukan dari proses perencanaan.
c. Penyusunan pegawaian (Staffing)
Penyusunan pegawaian ini lebih difokuskan pada sumber daya manusia yang akan
melakukan kegitan-kegiatan yang telah direncanakan dan diorganisasikan secara jelas
dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Adapun aktivitas yang dilakukan pada
fungsi ini adalah menentukan, memilih,mengangkat/menentujkan, membina dan
membimbing sumber daya manusia dengan menggunkan berbagai pendekatan atau seni
pembinaan sumber daya manusia.
d. Pengarahan (Directing)
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah
direncanankan dpat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan adanya pengarahan
di harapkan staf yang telah diangkat dan dipercaya melaksanakan tugas dibidangnya
masing-masing tidak menyimpang dari garis/program yang telah ditentukan. Pengarahan
harus dilaksanakan secara berkesinambungan agar tidak terjadi penyimpangan yang
merugikan atau menghambat kelancaran jalannya organisasi.
e. Koordinasi (coordination)
Pengoordinasian merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat
di dalam organisasi kedalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya
pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi.
f. Pencatatan dan pelaporan (Recording and Reporting)
Semua proses dan kegiatan yang telah ditrencanakan dan dilaksanakan dalam organasi
formal, seperti lembaga pendidikan, pada umumnya selalu dipertanggungjawabkan.
Pertanggungjawaban ini tidak dapat dilakukan jika tidak didukung dengan data-data
tentang apa yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam organisasi tersebut.
g. Penganggaran (Budgeting)
Tanpa dana yang memadai tidak akan terjadi kelancaran roda suatu organisasi. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam penganggaran, yaitu a) perencanaan tentang
banyaknya dana yang dibutuhkan, b) summber dana yang dapat
dimanfaatkan/dikembangkan, c) cara penggunaan dana yang tersedia, d) cara pembukuan
dan pertanggung jawaban dana, e) pengawasan penggunaan dana.
Ketujuh fungsi ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Jika salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik maka fungsi-funsi yang laina kan
mengalami berbagai rintangan yang secara langsung dapat memperngaruhi pencapian tujuan.

2. Jelaskan mengapa manajemen kelas perlu dikuasai oleh calon guru?


Jawab:
Alasan mengapa manajemen kelas perlu dikuasai oleh calon guru adalah karena pertama,
manajemen kelas merupakan faktor yang dapat mencipkan dan mempertahankan suasana
serta kondisi kelas agar selau tampak efektif. Terciptanya suasana kelas yang efektif
memiliki pengaruh yang besar terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Dengan manajemen kelas yang baik, tidak ada waktu yang terbuang percuma hanya karena
situasi kelas yang tidak terkendali. Kedua, dengan manjemen kelas yang baik, maka
interaksi antara guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik. Jika guru mampu menjalin
interaksi yang baik melalui pengelolaan kelas yang baik, maka siswa dengan sendirinya akan
dapat menilai kualitas kepribadian gurunya. Kualitas yang positif salam diri seorang guru
akan menjadi panutan dan bagian dari pengalaman yang turut mempengaruhi. Ketiga, kelas
juga menjadi tempat dimana kurikulum pendidikan dengan segala komponennya, materi
dengan segala sumber pelajarannya, serta segala pokok bahasan mengenai materi itu
diajarkan dan ditelaah ulang di dalam kelas. Jika kelas dapat dikelola dengan baikoleh
guru,maka siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang disampaikan. Terakhir, karena
dari hari ke hari, bahkan dari waktu ke waktu, tingkah laku dan perbuatan siswa selalu
berubah-ubah sesuai dengan pertambahan usia, perkembangan karakter, dan meluasnya
pergaulan mereka.
3. Kemukakan kesulitan atau hambatan yang mungkin dihadapi guru dalam melakukan
manajemen kelas?
Jawab:
1) Kesulitan mengelola kedisiplinan peserta didik.
Hambatan yang berasal dari guru karena guru takut membuat siswa menangis jika harus
mendisiplinkan siswa terlalu disiplin. Selain itu saat mendisiplinkan siswa guru
terkendala dengan badan yang tidak fit dan guru kesulitan menghubungi orangtua siswa
karena jarak rumah yang jauh. Salah satu indikatornya adalah masih banyak siswa yang
ramai sendiri ketika guru menjelaskan materi di depan kelas dan banyak siswa yang tidak
fokus dalam proses pembelajaran.
2) Kesulitan mengendalikan tingkah laku peserta didik.
Perbedaan karakteristik dan tingkah laku peserta didik sangat mempengaruhi adanya
kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam mengelola kelas. Perkembangan dan
karakteristik anak pada usia SD berbeda-beda, antara anak yang satu dengan anak yang
lainnya, karakter anak pada masa kelas rendah berbeda dengan karakter anak pada kelas
tinggi, hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran anak. Oleh karena itu sangat
penting untuk guru memahami karakteristik dan tingkah laku setiap peserta didik.
3) Kesulitan Mengatur Alat-alat Pengajaran.
Pengembangan media yang dilakukan oleh guru masih sangat kurang maksimal. Karena
pada umumnya guru hanya menggunakan media sederhana dan sumber belajar seperti
buku paket dan gambar. Untuk penggunaan media yang lebih kreatif masih belum ada.
Problematika yang dihadapi guru dalam pengembangan media yaitu masih kurangnya
alat-alat media pembelajaran yang ada disekolah dan kemampuan guru dalam
menggunakan alat-alat media pembelajaran masih kurang.
4. Buatlah peta konsep tentang materi bab I ini dan jelaskan dengan kata-kata sendiri dan
kemukakanlah konsep baru sebagai rekayasa ide saudara.
Jawab: di halaman akhir
5. Kemukakan ciri-ciri kelas yang optimal bagi pelaksanaan pembelajaran dan bagaimana
implementasinya untuk siswa :
a. Terholong pintar, tergolong sedang dan tergolong lemah.
b. Tergolong nakal (kebiasaannya) dan masa bodoh.

Jawab:

Ciri-ciri kelas yang optimal bagi pelaksanaan pembelajaran yaitu:


1) Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan konteks siswanya (contect teaching
learning).
2) Partisipasi aktif siswa menjadi syarat mutlak terjadinya kegiatan belajar.
3) Adanya tumpuan (scaffolding) sehingga pembelajaran menjadi lebih baik, misalnya :
guru telah membuat desain pembelajaran, persiapan yang matang, pakai alat bantu, alat
peraga, animasi, gambar dan sebagainya. Guru mampu memanfaatkan aspek-aspek di
luar kognitif: rasa senang,tertarik,ada alunan musik, nyanyi, gerak tubuh dan sebaginya.
4) Guru mempersiapkan peta konsep dan alur pembelajaran sehingga ada prioritas kegiatan
yakni misalnya bahan esensial, bahan tambahan, dan bahan selingan.
5) Proses kegiatan dan bahan-bahan pembelajaran diramu menjadi sebuah modul
pembelajaran yang baik.
6) Pembelajaran mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa dengan mengaktifkan
siswa dalam keterampilan proses .
7) Self confidence dan kemandirian siswa terbentuk.

a. Bagaimana mengimplementasikan ciri-ciri diatas kepada siswa yang tergolong


pintar, sedang dan tergolong lemah? Nah untuk pengimplementasian ciri-ciri tersebut
terhadap siswa yang tergolong pintar, sedang dan tergolong lemah adalah terletak
pada kemampuan guru untuk mendesain pembelajaran yang menarik sesuai dengan
kemampuan siswa baik yang tergolong pintar, sedang dan tergolong lemah. Untuk
siswa yang tergolong sedang dan lemah siswa dapat memaksimalkan keaktifan siswa
dimana guru memberikan perhatian kepada mereka dan sesering mungkin berikan
mereka kesempatan untuk memberikan pendapat walaupun sederhana. Kemudian
unjuk mereka untuk mengerjakan sesuatu untuk dikerjakan di depan kelas. Sehingga
dengan begitu mereka akan merasa senang dan tertantang karena mereka diperhatikan
oleh gurunya. Untuk siswa yang tergolong pintar guru dapat memberikan tugas yang
sedikit lebih sulit dari yang lainnya agar dia tertantang untuk mengerjakan tugas
tersebut. Guru juga dapat meminta siswa yang tergolong pintar untuk mengajari
temannya yang belum memahami pembelajaran di hari itu.
b. Bagaimana mengimplementasikan ciri-ciri diatas kepada siswa yang tergolong nakal
(kebiasaannya) dan masa bodoh ? Untuk mengimplementasikan ciri-ciri diatas kepada
siswa yang tergolong nakal (kebiasaannya) dan masa bodoh seorang guru perlu untuk
membuat alat peraga yang menarik yang nantinya siswa yang nakal maupun yang
masa bodoh diajak untuk berpartisipasi dalam menggunakan alat peraga tersebut.
Mereka kita arahkan untuk melakukannya sendiri dan menjelaskannya kepada teman-
temannya. Kemudian kita dapat bertanya kepada mereka perasaan mereka saat
temannya dapat mengerti apa yang mereka jelaskan dan saat temannya yang tidak
mengerti penjelasan yang diberikannya. Lalu memberikan pujian kepada mereka
kerana berhasil untuk menjelaskan alat peraga yang telah disiapkan oleh guru.
Dengan begitu perlahan-lahan mereka akan merasa perlu untuk belajar dan aktif di
kelas.

6. Jelaskan mengapa kemampuan mengelola kelas menjadi salah satu kemampuan yang harus
dimiliki oleh guru profesional!
Jawab:
Kemampuan mengelola kelas menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru
profesional karena pengelolaan kelas yang baik sangat berpengaruh dengan proses
pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru. Jika kelas tidak dapat dikelola dengan baik
maka akan banyak waktu pembelajaran yang terbuang sia-sia sehingga materi yang akan di
sampaikan oleh guru akan terkendala. Dengan demikian guru sangat perlu memiliki
kemampuan dalam mengelola kelas agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
Peta Konsep BAB I
Penjelasan dari peta konsep:

Manajemen kelas adalah kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa
pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang kreatif dan terarah. Adapun tujuan daripada menajemen kelas adalah menurut
Afriza (2014) ada 2 yaitu a) pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien, b) untuk memberikan dalam usaha
memantau kemajuan siswa dalam pembelajarannya. Untuk mencapai tujuan dari manajemen
kelas ini diperlukan asas-asas yang diterapkan oleh guru. Adapun asas-asas dalam manajemen
kelas yaitu apersepsi, peragaan, motivasi, belajar aktif, kerjasama, mandiri, penyesuaian dengan
individu siswa, korelasi, dan evaluasi yang teratur. Selain asas tersebut ada juga prinsip yang
perlu guru pegang dan lakukan di dalam memanajemen kelas. Prinsip tersebut antara lain guru
harus hangat dan antusias, guru mampu memberikan tantangan, guru harus mampu bersifat
luwes, mampu memberikan penekanan pada hal positif, penanaman disiplin diri, stabilitas emosi
yang stabil, optimisme dan percaya diri, kesederhanaan, adil dan humoris. Selanjutnya ada 2
komponen dalam keterampilan manajemen kelas yaitu:

1. Keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang kondusif dan optimal yang
ditampakkan dalam keterampilan dan kemampuan membagi perhatian kepada kelompok
belajar, memberi petunjuk yang jelas kepada siswa mengenai hal belajar, dan memberi
penguatan.
2. Keterampilan menciptakan dan mengembangkan kondisi belajar yang optimal (bersifat
kuatif). Dimana keterampilan ini menenkankan untuk guru mampu mengembalikan kondisi
kelas menjadi kondusif saat terjadi gangguan dari luar maupun dari dalam diri peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai