1. Apa urgensi, kedudukan, dan fungsi kegiatan penyusunan desain instruksional dalam pelaksanaan pembelajaran dan pelatihan? Urgensi dan Peran Desain Pembelajaran Berikut merupakan peranan desain pembelajaran dalam suksesnya proses belajar mengajar: Agar belajar dapat bermakna dan efektif Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar Agar dapat dikembangkan kesempatan atau pola belajar Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan. (Mardia Hayati, hlm 17-18) Kedudukan Pelaksanaan Pembelajaran Setiap komponen memiliki peran dan fungsi sesuai dengan konteksnya. Untuk membuat rancangan dan pengembangan sistem pembelajaran harus memahami posisi dan perannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Kedudukan desain sistem pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran secara umum meliputi tiga tahap, yaitu tahap pertama; merancang dan mengembangkan system pembelajaran, kedua penerapan desain sistem pembelajaran dan ketiga evaluasi pembelajaran . (Atwi Suparman, 1997 : 33). Fungsi Penyusunan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Fungsi kreatif Fungsi inovatif Fungsi selektif Fungsi komunikatif Fungsi prediktif Fungsi akurasi Fungsi pencapaian tujuan Fungsi control (Wina Sanjaya : hal. 33-37) Fungsi dan urgensi desain pembelajaran ini sangat berkaitan dengan komponen-komponen dasar desain pembelajaran, satu dengan yang lain saling keterkaitan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada dasarnya mendesain suatu desain pembelajaran adalah proses merancang atau mempola suatu proses pembelajaran yang mulai dari merumuskan tujuan pembelajaran, memilih, dan menetapkan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, setelah memilih metode dan strategi yang cocok dan sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran kemudian diakhiri dengan proses merancang bagaimana mengukur keberhasilan tujuan pembelajaran tersebut. 2. Sebagai sebuah sistem, kegiatan desain pembelajaran perlu memperhatikan aspek atau komponen lain dalam pembelajaran. Jelaskan, komponen apa sajakah yang penting untuk diperhatikan ketika kita menyusun sebuah desain pembelajaran dan pelatihan? a) Untuk merancang dan mengembangkan sistem pembelajaran, dipengaruhi oleh beberapa komponen sebagai berikut: b) Kemampuan awal peserta didik dan potensi yang dimiliki c) Tujuan pembelajaran (umum dan khusus) adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik d) Analisis materi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. e) Analisis aktivitas pembelajaran, yang merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari f) Pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pembelajaran, dan kemampuan peserta didik g) Strategi pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. h) Sumber belajar, adalah sumber-sumber yang dapat diakses untuk memperoleh materi yang akan dipelajari i) Penilaian belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang dikuasai oleh peserta didik. 3. Identifikasi dan jelaskan permasalahan utama dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran yang Saudara ketahui. Kemudian rumuskan solusi apa yang dapat diberikan oleh kegiatan penyusunan desain pembelajaran dan pelatihan? Berikut permasalahan utama dan solusi yang dapat diberikan oleh kegiatan penyusunan desain pembelajaran: a) Faktor intern Faktor ini meliputi gangguan psiko fisik siswa, yakni : Yang bersifat kognitif seperti rendahnya rendahnya kapasitas intelektual Yang bersifat afektif antara labilnya emosi dan sikap. Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang menyesuaikan diri serta ketidakmatangan emosi Yang bersifat psikomotor antara lain terganggunya alat indra, cacat tubuh, serta kurang berfungsinya organ-organ perasaan Motivasi. Kurangnya motivasi belajar akan menyebabkan anak atau siswa malas untuk belajar b) Faktor ekstern Faktor ini meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan siswa yang tidak kondusif bagi terwujudnya aktifitas-aktifitas belajar. Yang termasuk dalam faktor ini adalah : Lingkungan keluarga, seperti ketidak harmonisan hubungan antara ayah dan ibu, dan rendahnya tingkat ekonomi keluarga. Lingkungan masyarakat, seperti wilayah yang kumuh, teman sepermainan yang tidak baik. Lingkungan sekolah, seperti kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk, seperti dekat pasar kondisi guru, serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah. Kurikulum sekolah. Adanya kurikulum baru akan menimbulkan masalah seperti tujuan yang akan dicapai mungkin juga berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar juga berubah serta evaluasi berubah. Berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh guru untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah sebagai berikut : Menanamkan pengertian yang benar tentang belajar pada siswa sejak dini, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada siswa, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab sebagai pelajar pada siswa merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang. Berikan intensif jika siswa belajar. Intensif yang dapat diberikan ke siswa tidak selalu berupa materi, tapi bisa juga berupa penghargaan dan perhatian. Pilih waktu belajar yang tepat dan anak merasa bersemangat untuk belajar agar anak mampu memahami apa yang sedang dipelajari. Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman dan membangun motivasi atau minat belajar siswa, sehingga siswa bersemangat dalam belajar. Mengarahkan peserta didik untuk berteman dan hidup dalam lingkungan yang baik dan mendukung. Guru dalam mengajar harus melibatkan anak secara aktif melalui kegiatan diskusi, tugas kelompok agar anak tidak bosan di dalam kelas. Karena metode guru yang mengajar dengan berceramah saja akan membuat siswa merasa bosan dan tidak memperhatikan. Guru harus mempunyai model pembelajaran yang bervariasi dalam setiap pertemuan agar tidak monoton, sehingga siswa semangat dengan metode pembelajaran yang baru.