Anda di halaman 1dari 3

1.

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan


pengarahan keuangan, sumber daya manusia dan informasi agar suatu
perusahaan/organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana dinyatakan dalam definisi
manajemen, ada empat kegiatan dalam proses manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Berikut penjelasannya:
a) Planning atau Perencanaan
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan yang akan dicapai dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk mencapainya. Melalui perencanaan, penyelia
mengidentifikasi hasil kerja yang diinginkan dan mengidentifikasi cara untuk
mencapainya. Perencanaan dalam manajemen sangat penting karena merupakan
awal dari melakukan sesuatu. Perencanaan adalah proses menentukan tujuan dan
sasaran apa yang hendak dicapai, merumuskan taktik dan strategi agar tujuan dan
sasaran tercapai, menentukan sumber daya atau peralatan apa yang diperlukan, dan
menetapkan indikator atau standar keberhasilan.
b) Organizing atau Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pemberian tugas kepada individu dan kelompok,
mengalokasikan sumber daya, dan mengatur kegiatan secara terkoordinasi untuk
melaksanakan rencana. Dalam pengorganisasian, manajer mengubah rencana
menjadi tindakan nyata dengan menetapkan tugas, menugaskan personel, dan
memperlengkapi mereka dengan teknologi dan sumber daya lainnya.
c) Actuating atau Pengarahan
Manajemen adalah proses memotivasi karyawan untuk bekerja keras dan
mengarahkan mereka untuk melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan. Dalam
hal arah dan pelaksanaan, yaitu. melaksanakan proses manajemen, memimpin dan
memotivasi tenaga kerja agar mau terus bekerja secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan; Secara teratur memberikan tugas dan penjelasan terkait
pekerjaan; dan mengklarifikasi praktik yang sudah mapan.
d) Controling atau Pemantauan
Pemantauan adalah proses mengukur kinerja, membandingkan hasil aktual dengan
rencana dan melakukan koreksi bila perlu. Melalui supervisi, manajer berhubungan
aktif dengan aktivitas karyawan, memperoleh dan menginterpretasikan laporan
kinerja, dan menggunakan informasi ini untuk merencanakan tindakan dan
perubahan yang konstruktif.
2. Kondisi pembelajaran yang optimal tercipta dengan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan nyaman, pembelajaran yang santai namun aktif dan semangat
seorang guru dalam mengajar. Sehingga guru dapat sepenuhnya memenuhi kegiatan
belajar mengajar. Selain itu, guru menggunakan metode pengajaran yang berbeda
untuk membuat siswa tertarik untuk belajar. Misalnya, sebelum memulai pembelajaran,
guru tidak langsung menyampaikan topik, tetapi berkomunikasi untuk mempersiapkan
siswa dalam pembelajaran. Sehingga pada awal pembelajaran siswa benar-benar
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Selain menyajikan cerita yang menarik
untuk menciptakan suasana hangat dan antusias di antara siswa, guru juga
menanyakan kabar siswa sebelum memulai pelajaran dan mempertimbangkan
kehadiran mereka. Dengan menanyakan kabar mereka, siswa merasa bahwa guru peduli
dan dapat menciptakan hubungan emosional antara guru dan siswa.
3. Kegiatan pembelajaran adalah mengaktifkan siswa secara langsung untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Kegiatan sekolah meliputi mengidentifikasi kebutuhan siswa,
menyusun RPP, mempresentasikan materi, mengajukan pertanyaan, mengevaluasi
kemajuan siswa. Kegiatan administratif. Tujuan pembelajaran adalah untuk
menciptakan dan memelihara suasana kelas agar kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Kegiatan pengawas meliputi pembinaan
hubungan baik antara guru dan siswa, pemberian imbalan secara langsung,
pengembangan aturan main dalam kegiatan kelompok, menghentikan perilaku
menyimpang atau melawan hukum siswa. Dengan demikian, dapat dibedakan dua
kelompok masalah dalam proses belajar mengajar di sekolah, yaitu masalah pengajaran
dan masalah pengelolaan kelas.
4. Pendekatan manajemen kelas
a. Menurut pendapat saya, pendekatan buku masak adalah pendekatan pengelolaan
kelas yang paling tepat. Pendekatan buku resep ini adalah daftar rekomendasi
tentang hal-hal yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh seorang guru ketika
menghadapi berbagai masalah manajemen kelas tanpa berpikir. Anda biasanya
dapat menemukan daftar yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
b. Pendekatan yang dilakukan umum dilakukan oleh guru saya semasa SMA yaitu
pendekatan otoriter, dimana guru tersebut bertindak secara tegas dalam
membelajarkan siswanya. Seperti contoh guru memberikan kami sekelas tugas
Pekerjaan Rumah berupa mengerjakan 20 soal yang harus selesai dalam waktu 2
hari, padahal soal yang diberikan guru tersebut termasuk dalam kategori sulit dan
menjawabnya harus disertai dengan jalan matematikanya. Kami sekelas sudah
meminta tawaran perpanjangan waktu pengumpulan tugas itu, tetapi dia tidak mau
menerima tawaran dari sekelas dan tetap mengikuti kemauannya dalam bertindak
memberikan tugas. Dan yang benar saja, di hari pengumpulan masih banyak yang
belum siap dalam mengerjakan PR yang sudah diberikan. Dan alhasil guru tersebut
memberikan hukuman terhadap siswa yang belum siap mengerjakan. Menurut saya
pendekatan ini cukup berhasil karena setelah kejadian itu siswa dikelas saya menjadi
lebih patuh untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
5. Ada lima indikator pembelajaran yang efektif, yaitu:
6. (1) pengelolaan pelaksanaan pembelajaran, (2) proses komunikasi, (3) umpan balik
siswa; (4) kegiatan pembelajaran (5) Hasil Belajar. Kelima indikator pembelajaran efektif
tersebut saling berhubungan dan saling mendukung. Pembelajaran dianggap efektif
apabila semua indikator tersebut mencapai minimal nilai yang baik.
Contohnya yaitu guru sudah mampu menerapkan indikator tersebut dengan hasil
belajar siswa yang lebih meningkat

Anda mungkin juga menyukai