Anda di halaman 1dari 49

BEST PRACTICE

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR UNTUK TRANFORMASI


PEMBELAJARAN DENGAN METODE STAR SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI SMP NEGERI 8 KUALA
NAGAN RAYA

Disusun oleh:

IRMAYANI, S.Pd.
NIP 197607112000082001
Kepala SMP Negeri 8 Kuala

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 8 KUALA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadhirat ALLAH SWT yang selalu di berikan kesehatan

hidup sehingga peneliti bisa menyelesaikan karya best Prastice ini. Kemudian

Salhawat dan Salam kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW. Optimalisasi

Komunitas Belajar (Kombela) Sebagai Tranformasi Pembelajaran adalah salah

satu elemen krusial dalam pendidikan yang mendorong perbaikan demi perbaikan

untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita bersama.

Fungsi yang sangat strategis Komunitas Belajar ( Kombela ) ini medorong

kemajuan satuan Pendidikan yang didalamnya ada pendidik dan tenaga

kependidikan, serta komunitas belajar (kombela) juga dapat mengedukasi,

mendukung, membina, mendorong serta dapat mengintergrasikan.

Kombela juga dapat memfasilitasi belajar Bersama,, berdiskusi, berbagi

praktik baik, serta refleksi pembelajaran Bersama rekan sejawat.

Program Optimalisasi KOMBELA SMP Negeri 8 Kuala Nagan Raya

tahun pelajaran 2022/2023 ini dibuat sebagai acuan langkah kerja pelaksanaan

kegiatan dan prigram-program yang ada di dalam pelaksanaa sekolah penggerak

seperti imlpementasi kurikulum merdeka dan tranformasi pembelajaran yang

berbasisi kurikulum merdeka . Peneliti sebagai manajer di sekolah

menitikberatkan dulu keapada taraf Pembinaan, merubah minsed guru yang lebih

senang santai dan alergi kepada perubahan - perubahan kurikulum.

Kami mengucapkan terimakasih kepada komite sekolah, team komite

pembelajaran dan guru-guru serta staf tata usaha atas dedikasi dan kerja kerasnya

iv
yang telah membantu sehingga Program Komunitas belajar ( Kombela ) SMP

Negeri 8 Kuala Nagan Raya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Program ini tentu saja belum sempurna. Oleh sebab itu, saran-saran konstruktif

dari pembaca sangat dinantikan dengan senang hati.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhai upaya-upaya kita dalam

meningkatkan mutu pendidikan umumnya Indonesia dan khusus Nagan Raya.

Aamiin

Nagan Raya , Agustus 2023


Penyusun

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Guru adalah sumber daya manusia di sekolah, bahkan merupakan tumpuan utama

peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dalam rangka menjaga mutu SDM

(guru) maka dalam kegiatan manajamen SDM dapat menerapkan beberapacara,

antara lain melalui penerapan fungsi manajerial dan fungsi operasional dalam

manajemen sumber daya manusia (MSDM). Fungsi manajemen seperti

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.Sedangkan fungsi

operasional seperti pengadaan, fungsi pengembangan, fungsi kompensasi, fungs

iintergrasi dan fungsi pemeliharaan (Wukir, 2013: 52).

Selain guru, sumber daya manusia lain yang berpengaruh di sekolah

adalah kepala sekolah. Kepala sekolah adalah orang yang memimpin

sekolah.Dalam upaya meningkatkan kapasitasnya, seorang kepala sekolah perlu

mengetahui tentang keterampilan dasar dalam memimpin.Keterampilan ini dapat

menjadi modal bagi kepala sekolah untuk mengelola organisasi ataupun

sekolah.Dilts (1996) dalam bukunya visionary leadership skills mengatakan

keterampilan dalam unsure kepemimpinan diantaranya Self skills, Relational

skills, Strategic thinking skills, dan thinking skills.

Keempat keterampilan di atas dapat dijadikan pengetahuan bagi kepala

sekolah sebagai dasar dalam memimpin.Namun, jika melihat kenyataannya bahwa

hanya sebagian dari kepala sekolah yang mampu menerapkan keterampilan

1
2

tersebut.Kebanyakan dari mereka cendrung memimpin dengan cara-caratra

disional dan semua keputusan ada ditangannya tidak dengan musyawarah.

Kepala sekolah memang harus memiliki pengetahuan yang luas.Tidak

hanya pengetahuan saja, tetapi keterampilan dalam mengelola personilnya guru

dan staf itu yang terpenting.Keterampilan tersebut memang harus dimiliki oleh

kepala sekolah sebagai syarat bahwa dirinya mempuyai kualitas.Berbicara tentang

kualitas memang tidak jauh dari kapasitas.Seorang kepala sekolah yang pandai

dalam memimpinpasti akan menjadi contoh dan panutan oleh para guru

Kapasitas sebenarnya kemampuan yang ada di dalam diri

seseorang.Seseorang yang mengembangkan kemampuanya secara terusmenerus

maka dirinya akan berkualitas. Jika kapasitas itu diaplikasikan untuk kepada

kepala sekolah maka yang terjadi adalah tidak adanya kepala sekolah yang

memiliki kemampuan manajerial rendah.

Pengembangan kepala sekolah didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan taraf atau derajat professional kepala sekolah yang

menyangkut kemampuan disegala bidang, baik penguasaan ilmu kepemimpinan

dalam dunia pendidikan atau penguasaan suvervi sipengajaran, serta sikap

keprofesionalan menyangkut motivasi.Untuk menuju kepala sekolah yang

professional, salah satunya adalah kepala sekolah mampu membentuk sebuah

komunitas belajar atau disingkat dengan Kombela.Awalnya Kombela ini

terbentuk pada Platform Merdeka Mengajar.Komunitas ini terbentuk secara

virtual yang ada di fitur PMM.Komunitas belajar yang terdaftar dalam Platform
3

Merdeka Mengajar dapat berupa komunitas belajar dalam sekolah, maupun

komunitas antar sekolah.

Komunitas belajar adalah suatu perkumpulan sekelompok guru, tenaga

kependidikkan dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian

yang sama di mana anggotanya memiliki tujuan belajar yang sama dan saling

berinteraksi untuk mewujudkan tujuan belajar ,Karena memiliki tujuan yang

sama, maka setiap anggota ikut berpartisipasi dalam setiap proses belajar di

dalamnya.Kombela (komunitas belajar) merupakan salah satu strategi

kemendikbud ristek dalam implementasi kurikulum (IKM), yang berperanuntuk

yaitu:Untuk memecahkan masalah dan hambatan dalam penerapan Implementasi

Kurikulum Merdeka Belajar. Hadirnya komunitas belajar ini bisa dipakai untuk

berdiskusi, berbagi praktik, serta melakukan sharing oleh para anggotanya.

Transformasi Pendidikan adalah perubahan-perubahan yang dilakukan,

sebuahsiklus, proses yang terus berjalan serta memastikan bahwa perubahan yang

dibuat relevan dan efektif dalam meningkatkan kualitas hasil capaian

siswa.Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara berang sur-angsur

sehingga sampai pada tahap ultimate, perubahan yang dilakukan dengan cara

memberirespon terhadap pengaruh unsure eksternal dan internal yang akan

mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui

proses.

Ada tiga hal yang mendasar yang harus ada ketika kita akan melakukan

transpormasi Pendidikan yang berkelanjutan yaitu Guru, murid dan


4

sekolah merupakan 3 pilarutama dan mempunyai peran strategis dalam

berkontribusi membangun kualitas dan transformasi Pendidikan.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Kuala adalah salah satu Sekolah

Penggerak Angkatan kedua tahun 2022 yang melaksanakan Kurikulum

Merdeka.Tahun ini SMP Negeri 8 Kuala sudah memasuki tahun kedua pelaksana

kurikulum Merdeka, yang secara langsung melakukan perubahan dari kurikulum

2013 kekurikulum Merdeka,

Fenomena yang terjadi di SMP Negeri 8 Kuala yang berkaitan dengan

aktivitas guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai

berikut: (1) masihada guru yang menerapkan kurikulum 2013, padahal SMP

Negeri 8 sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka, ; (2) Masih banyak guru yang

belum memahami bagai man cara berselancar di PMM;(3) Masih banyak guru

yang belum memahami cara dalam menyusun modul ajar;(4) Belum

memahamibagaimanadalammenyusunmodulProjeck;(5) Belum memahami

bagaimana yang dikatakan dengan pembelajaran Berdiferensiasi; Serta

(6)Asesmen awal yaitu Asesmen Diagnotik baik diagnotiskognitif mau non

kognitif;(7). Asesmansumatif, STS (Sumatif Tengah Semester),SAS

(SumatifAkhir Semester) dan yang lebih pentingnya lagi;(8) Belum memahami

tentang penerapan P5 ( Projec Penguatan Profil Pelajar Pancasila); (9) Serta

refleksi dalam pembelajaran. Dan masih banyak hal yang lainnya yang perlu

dipecahkan bersama atau istilah lainnya sharing di dalam komunitas sekolahya itu

di dalam forum Kombela (Komunitas Belajar ).


5

Berdasarkan permasalahan, hambatan,dan fenomena di atas maka, perlu

tindakan secara cepat dan akurat dengan cara membentuk komunitas belajar

dengan struktur susunan kepengurusan secara resmi dan formal serta

menggunakan metode yang tepat. Keunikan tulisan ini adalah komunitas belajar

dilaksanakan dengan menggunakan metode STAR, yaitu Situasi, Tantangan,

Action, Refleksi.

Metode STAR (Situation, Challenge, Action, Result, and Impact) adalah

metode yang digunakan untuk menyusun cerita praktik baik.Situasi adalah

keadaan yang dapat mendeskripsikan suasana praktik baik tersebut

digunakan.Tantangan adalah aktivitas yang dihadapi dalam situasi tersebut agar

terciptanya sebuah kondisi yang kondusif.Aksi merupakan tindakan yang diambil

untuk mengatasi tantangan tersebut.Hasil adalah buah pekerjaan dicapai setelah

tindakan diambil.Dampak adalah hasil yang diperoleh dari praktik baik tersebut,

baik pada individu, kelompok, atau organisasi.

STAR adalah singkatan dari Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan

Dampak, metode ini sebenarnya adalah pengembangan dari Problem Based

Learning (PBL) atau bias juga dari Project Based Learning (PjBL). Menurut

Hung (2008), Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah kurikulum yang

merencanakan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan instuksional.

Sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut, kepala sekolah harus

mampu menciptakan sebuah metode yang di dalam nya mengandung aktivitas

merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi hasil dari PBM. Oleh sebab itu

penulis tertarik menulis karya ilmiah, jenis Best Prectice dengan judul
6

Optimalisasi Kombela untuk Transpormasi Pembelajaran dengan Metode STAR

di SMP Negeri 8 Kuala.

1.3 RumusanMasalah

Adapun permasalahan yang menjadi bahan pembahasan tulisan ini

adalah“Bagaimanakah Pengoptimalan Komunitas Belajar (Kombela) untuk

Transpormasi Pembelajaran dengan Metode STAR di SMP Negeri 8 Kuala?”

1.4 Tujuan Penulisan Best Practice

Adapun tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan

pengoptimalan komunitas belajar (Kombela) untuk transpormasi pembelajaran

dengan metode STAR di SMP Negeri 8 Kuala.

1.5 Manfaat Best Practice

Mamfaat bestprestice ini ada dua, yaitu secara teoretis dan secara praktis. Berikut

dijelaskan kedua manfaat tersebut.

1) Secara teoritis dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang

“Optimalisasi Kombela sebagai upaya transpormasi Pembelajaran untuk

peningkatan Kompetensi Guru dengan metode STAR Di SMP Negeri 8

Kuala”

2) Secara praktis diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan bagi pengelola

sekolah dalam rangka meningkatkan mutu sekolah sebagai Upaya

Transpormasi Pembelajaran di dalam Kombela.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi, berikut ini disajikan

teori-teori yang mendukung penyelesaian permasalah yang dihadapi, antara lain

teori tentang Komunitas Belajar (Kombela) dan Transpormasi pembelajaran

dengan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi dan Refleksi).

2.1 Komunitas Belajar (Kombela) Merupakan Salah Satu Wadah


Meningkatkan Kompotensi Pendidik dan Tanaga Kependidika Lainnya

Kecerdasan dan kompetensi peserta didik yang berbeda-beda menuntut seorang

guru memiliki kompetensi yang memadai. Dalam menjalankan tugasnya seorang

guru masih memerlukan komunikasi dan kolaborasi keilmuan bersama orang lain.

Sehingga secara emosi personal yang ada di kelompok atau forum tersebut akan

mencurahkan segala pikiran, gagasan, dan gerak langkah menuju visi dan tujuan

yang diharapkan. Di situlah terbentuk komunitas belajar sesama guru.

Dengan demikian guru dapat mengimbaskan pola belajar dalam komunitas

belajar di kelas bersama peserta didik. Komunitas belajar yang diharapkan adalah

komunitas yang mampu membangkitkan semangat belajar peserta didik dalam

menguasai kompetensi dalam setiap mata pelajaran. Belajar dengan berangkat dari

kegemaran, kesenggangan, dan kecenderungan kompetensi peserta didik dalam

komunitasnya lebih efektif dalam mencapai tujuan belajar. Dalam komunitas

belajar diperlukan kehadiran sosok guru dengan kualifikasi utama sebagai seorang

ilmuwan. edukator atau seorang pendidik, organisatoris, motivator, dinamisator,

7
19

kreator, inovator dan evaluator. (Asmani, Jamal Ma’mur. (2014). Tips

Membangun Komunitas Belajar di Sekolah. Jogyakarta: DIVA Press.)

Sekarang banyak konsep yang dikembangkan dalam belajar salah satu

konsep belajar adalah komunitas belajar. Komunitas belajar ini terbentuk karena

orang-orang ingin belajar secara intensif mengenai sesuatu yang ingin

dipelajari/ diketahui oleh seorang maupun semua orang yang ada dalam

komunitas belajar. Tujuan dari komunitas belajar ini adalah meningkatkan

pemahaman dalam komunitas belajar terhadaphal-hal yang baru dan hal-hal

yang belum dipahami oleh anggota komunitas belajar (Komalasari, 2010; 120).

1) Pengertian Komunitas Belajar (Kombela )

Komunitas dapat dimaknai sebagai sebuah kelompok dari suatu masyarakat atau

sebagai sekelompok orang yang hidup di suatu area khusus yang memiliki

karakteristik budaya yang sama. Apapun definisinya, komunitas harus memiliki

sifat interaksi. Komunitas belajar dalam sekolah adalah sekelompok pendidik dan

tenaga kependidikan dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan

berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada

hasil belajar peserta didik.(kemendikbud.https://.go.id).

Komunitas belajar menjadi salah satu workstream yang menjadi Strategi

yang mendukung implementasi kurikulum merdeka (IKM), tujuannya adalah

untuk meningkatkan kompotensi guru, tenaga kependidikan dan pendidik

lainnya.Kombela juga merupakan strategi kemendikbudristek dalam


19

implementasian kurikulum merdeka Komunitas pada platform Merdeka Mengajar

adalah sebuah wadah yang dapat digunakan oleh guru untuk berbagi praktik baik

dan sarana belajar, juga diskusi bersama guru lain di seluruh Indonesia.

(kemendikbud.https://.go.id).

Tahapan Pengembangan Komunitas Belajar / komunitas Praktisi , agar

berjalan dengan lancar adalah (1) Tahap merintis, ,(2) Tahap menumbuhkan, (3)

Menyelenggarakan pertemuan belajar secara rutin.(4) Mendorong dan

mendampingi anggota komunitas untuk menerapkan hasil belajarnya, (5) Tahap

merawat kelanjutan dan (6) Tahap pengembangan anggota menjadi penggerak

komunitas belajar. Perlu kita pahami bahwasanya , Secara umum ada tiga jenis

komunitas yaitu diantaranya ,

• Komunitas belajar dalam sekolah

yaitu pendidik didalam komunitas tersebut beranggotakan guru, kepala

sekolah serta tanaga kependidikan

• Komunitas belajar antar sekolah

Yaitu anggota dari komunitas belajar antar sekolah ini terdiri dari guru, kepala

sekolah, pengawas sekolah dalam satu gugus, dalam satu Kabupaten/kota

yang sama, seperti: Komunitas Guru Belajar Nusantara, PKG (dan gugus

PAUD), MGMP/KKG, MKKS/KKKS, dan komunitas Guru Penggerak.

• Komunitas belajar daring.

Anggota dari komunitas belajar daring ini terdiri dari guru, kepala sekolah,

pengawas sekolah yang belajar bersama dalam sebuah platfom daring tertentu,

contohnya: Facebook group, WhatsApp group, Telegram dan sebagainya.


19

Dalam kelompok atau komunitas belajar ini perlu adanya dukungan pusat,

diantaranya: Materi kurikulum di PMM, Panduan-panduan implementasi IKM

(pusmenjar) di PMM, Webinars tentang IKM lebih spesifik dan webinar untuk

Penggerak Komunitas, dan Facilitator handbook untuk fasilitator di

komunitas

Dari berbagai komunitas diatas, harapannya kita sebagai pendidik mampu

menerapkan kurikulum merdeka belajar yang sedang di kampanyekan oleh

pemerintah dan kita sebagai pendidik dapat terus belajar. Meskipun kurikulum

merdeka belajar ini tidak serta merta harus di implementasikan di semua sekolah,

mengingat pemerataan kondisi sekolah yang berbeda-beda disetiap daerahnya

Adapun perbedaan antara komunitas belajar di PMM dengan komunitas belajar di

sekolah yaitu komunitas belajar di PMM yaitu slah satu wadah yang dapat

digunakan oleh guru untuk berbagi praktik baik dan sarana belajar, juga diskusi

bersama guru lain di seluruh Indonesia.

Kalau komunitas belajar disekolah adalah sekelompok pendidik dan

tenaga kependidikan dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan

berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk peningkatan

kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.

2) Tujuan Pengembangan Komunitas Belajar (Kombela)

Komunitas belajar (Kombela) Di sekolah diharapkan dapat dimanfaatkan untuk

memecahkan masalah dan hambatan dalam penerapan Implementasi Kurikulum

Merdeka Belajar. Hadirnya komunitas belajar ini bisa dipakai untuk berdiskusi,
19

berbagi praktik, serta melakukan sharing oleh para anggotanya. Guru perlu

bergabung didalam komunitas dengan alas an karena belajar bersama komunitas

lebih efektif membantu pengembangan kompetensi pembelajaran guru, sehingga

bisa menjadi guru yang professional. Komunitas belajar disekolah juga

berperan meningkatkan kompetensi pendidik dan membangun budaya belajar

bersama yang berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar

peserta didik.

Kegiatan-kegiatan yang ada di dalam kegiatan komunitas belajar adalah:

Berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari penyelesaian

masalah; Merumuskan tindakan untuk menyelesaikan masalah; Berbagi

pengalaman menjalankan praktik; Merefleksikan tindakan tindakan yang sudah

diambil untuk melakukan perbaikan; dan Mendokumentasikan. Agar komunitas

belajar berjalan dengan baik dan efektif di dalam kelompok belajar nya perlu di

perhatikan tipsnya yaitu harus membuat komitmen Bersama anggota kelompok di

dalam komunitas yaitu

a. Tentukan agenda yang jelas.

b. Membagi tugas dan beban kerja sesuai kemampuan.

c. Tetapkan tenggat waktu.

d. Saling membantu satu sama lain.

e. Hargai waktu masing-masing anggota kelompok.

f. Apresiasi bersama.
19

Berdasarkan tips-tips di atas maka, Peran Kombela yaitu Selain memfasilitasi

belajar bersama, juga memfasilitasi kolaborasi untuk pengembangan perangkat

ajar. "Komunitas belajar juga akan menumbuhkan kepercayaan diri bagi anggota

untuk berpartisipasi aktif di dalam komunitas.

Kombela merupakan salah satu strategi kemendikbudristek dalam implementasi

kurikulum merdeka . Kombela berperan untuk ;

1. Memfasilitasi belajar bersama tentang kurikulum merdeka

2. Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah seputar kurikulum

merdeka,

3. Memfasilitasi proses berbagi praktik baik dengan rekan sejawat tentang

implementasi kurikulu merdeka

4. Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat

Dalam usaha menciptakan guru sebagai sumber daya manusia di sekolah, dalam

UU No. 14 Tahun 2005 pasal 20, guru harus melaksanakan tugas, yaitu:

“a) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran

yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; b)

meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni; c) bertindak objektif dan tidak

diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku,

ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan

status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; d)

menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode


19

etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan e) memelihara dan

memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.”

Dalam menghadapi tantangan abad 21 menurut Surya, M.H. (2004: 38-41) guru

sebagai SDM di sekolah hendaknya memiliki sembilan profil, yaitu: 1) memiliki

semangat juang yang tinggi; 2) mampu mengikuti perkembangan jaman dan iptek;

3) mampu belajar dan bekerja sama dengan profesi lain; 4) memiliki etos kerja

yang tinggi; 5) memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan jenjang karier; 6)

berjiwa profesionalisme yang tinggi; 7) memiliki kesejahteraan lahir dan batin

(materian & non-material); 8) memiliki visi ke depan; dan 9) mampu

melaksanakan fungsi dan perananya secara terpadu.

Diharapkan dengan memiliki sembilan profil tersebut guru mampu

menjadi sumber manusia yang handal dalam menghadapi tantangan masa depan

abad 21, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja sekolah dan dampak

berikutnya dapat dirasakan oleh peserta didik sebagai produk sekolah yang

mampu bersaing juga dalam menghadapi tantangan abad 21.

2.2 Transformasi Pembelajaran

1) Pengertian Transformasi

Transformasi Pendidikan adalah perubahan-perubahan yang dilakukan, sebuah

siklus, proses yang terus berjalan serta memastikan bahwa perubahan yang dibuat

relevan dan efektif dalam meningkatkan kualitas hasil capaian siswa melalui

terobosan merdeka belajar.(gurusiana ,id)


19

Sedangkan makna dari Pembelajaran transformatif (transformative

learning) artinya model pembelajaran yang dikembangkan dari sudut pandang

transformatif. Transformasi dalam diri seseorang ialah proses perubahan yang

mendasar, baik asal segi bentuk, penampilan, kondisi, ciri dan substansi. Perlu

kita ketahui bahwasanya jenis-jensi metode pembelajaran yang biasa digunakan

dalam kurikulum merdeka adalah

a. Model Think, Pair, Share (TPS)

b. Model Think, Pair, Share menargetkan pada perkembangan interaksi

siswa.

c. Model Pembelajaran Jigsaw.

d. Model Pembelajaran Project Based Learning.

Ada 4 upaya yang dilakukan oleh Kemendikbudristek, dalam melakukan

transformasi untuk memperbaiki sistem pendidikan dengan program merdeka

belajar diantaranya:

a. Perbaikan pada infrastruktur dan teknologi.

b. Perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi

lebih bagi satuan pendidikan.

c. Perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya

d. perbaikan kurikulum, pedagogic dan asesmen

Adapun pengertian transpormasi dalam pembelajaraan adalah

Pembelajaran transformatif (transformative learning) artinya model pembelajaran

yang dikembangkan dari sudut pandang transformatif. Transformasi dalam diri

seseorang ialah proses perubahan yang mendasar, baik asal segi bentuk,
19

penampilan, kondisi, ciri dan substansi. Pembelajaran transformatif

(transformative learning) artinya model pembelajaran yang dikembangkan dari

sudut pandang transformatif. Transformasi dalam diri seseorang ialah proses

perubahan yang mendasar, baik asal segi bentuk, penampilan, kondisi, ciri dan

substansi.

2) Faktor-Faktor yang Menjadi Penghambat dalam Penerapan Kurikulum


Merdeka

Faktor yang menjadi penghambat dalam penerapan kurikulum merdeka yaitu; (1)

Kurangnya pemahaman dan dukungan dari para guru. Implementasi kurikulum

Merdeka membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih untuk guru,

sehingga perlu adanya pelatihan yang memadai untuk para guru.; (3) Guru yang

tidak mau belajar. Seorang guru tidak hanya bertugas mengajar siswa di kelas

melainkan juga harus terus belajar agar tidak tertinggal zaman; (2) Belum adanya

sarana dan prasarana yang memadai; (3) Program belum tercapai; (4) Guru tidak

kreatif.

Berdasarkan faktor - faktor yang menjadi penghambat di atas

maka,caramengatasi hambatan pengembangan kurikulum tersebut yaitu dengan,

a. Menetapkan kebijakan yang bersifat efektif dan berkelanjutan.

b. Memberikan dana untuk meningkatkan fasilitas pendukung pendidikan.

c. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik.

d. Penanaman pendidikan karakter kepada siswa.

e. Pemerataan pendidikan di setiap wilayah


19

Perbedaan yang menonjol dari Kurikulum Merdeka dengan kurikulum-

kurikulum yang pernah ada sebelumnya adalah dihapuskannya UN (Ujian

Nasional). Merdeka Belajar mengganti UN dengan AN (Asesmen Nasional). AN

ini memiliki tiga komponen, yaitu Survei Sekolah, Survei Karakter, dan AKM

(Asesmen Kompetensi Minimum).

3) Jenis Tranformasi yang Penting untuk Dilakukan dan Dilaksanakan di


Kelas

Tujuan pembelajaran agar anak paham. Indikasinya adalah guru diminta

meneerapkan pembelajaran berbasis proyek ( PJBL) yang tujuannya bukan untuk

membuat peserta didik memiliki nilai yang banyak dan yang bagus saat diuji,

namun menjadi paham dan bias menerapkan hasil pembelajaran dalam keseharian.

Kurmer menyiapkan dan menerapkan enam karakter yang diharap

terwujud pada peserta didik sebagai hasil pembelajaran yaitu;

a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan beraklhak mulia
b. Mandiri
c. Bergotong Royong
d. Berkebinekaan Global
e. Bernalar Kritis
f. Kreatif

Guru mengukur dan mengajar siswa bukan lagi berhasil angka , yaitu guru

diajak untuk menjaga berbasis proses dengan demikian KKM tidak menjadi

relevan lagi, Pada kurmer penilaian bukan asesmen of learning (asesemen pada

akhie semester) namun merupakan asesmen As Learning (Penilain

dilakukansesaat setelah pelajaran selesai). Sekolah dan guru mempunyai

fleksibelitas dalam menafsirkan kurikulum yang cocok dilingkungan sekolahnnya.


19

Dikurmer memungkinkan sekolah measukkan aspek yang sesuai dengan

karakteristik sekolah, Misalnya jika disekolah ada daerah rawan bencana, maka

aspek pengetahuan kebencanaan masuk didalam kurikulum lewat pendekatan

Projeck Based Learning ( PJBL)

Guru tidak lagi sendiri dalam merencanakan pembelajaran. Guru

berkolaborasi dalam merencanakan pembelajaran , disini tidak hanya peserta didik

yang dituntut kolaborasi , namun juga guru.Transformasi hanya bisa terjadi jika

semua elemen disekolah berfikiran terbuka, tidak ada tranformasi yang berhasil

jika belum pemimpin disekolah bertanya dananya dari mana, kemungkinan

besarmemang belum pantas orang itu menjadi pemimpin, karena pemimpin yang

inovatif akan mengatakan jalani saja dulu dari yang kita bias dan kita mampu dan

cara mendayagunakan semua potensu yang ada. Implementasi kurikulum merdeka

berupaya untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan transformasi

Pendidikan di Indonesia kea rah yang lebih baik. Pada kurikulum merdeka guru

dapat mengenali potensi peserta didik lebih dalam guna menciptakan

pembelajaran yang relevan.

2.3 Metode STAR ( Situasi, Tantangan, Aksi dan Refleksi)

Metode STAR adalah metode yang berisikan kata dari singkatan Situasi, Aksi,

Tantangan dan Refleksi. Metode STAR adalah salah satu mEtode yang penulis

pilih berdasarkan kondisi yang penulis alami di SMP Negeri 8 Kuala berdasarkan

kenyataan. Metode STAR Adalah salah satu metode Situasi, Tantangan, Aksi dan

Refleksi, Hasil dan dampaknya bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan


19

yang dihadapi oleh pesera didik dan pendidik dalam pembelajaran.sehingga dapat

mengatasi permasalah di dalam proses belajar mengajar (PBM) yang berdampak

baik bagi pendidik dan peserta didik.

STAR hanya istilah yang penulis pilih dalam best practice ini yaitu situasi,

yaitu situasi yang ada di SMP Negeri 8 Kuala saat ini sebelum terbentuk

Kombela masih banyak guru yang belum memahami tentang implementasi

Kurikulum Merdeka sebagai salah satu transformasi kurikulum 2013 ke kurmer

dan juga kita ketahui SMP Negeri 8 Kuala adalah sebagai salah satu sekolah

pelaksana PSP, Maka harapannya pendidik di SMP Negeri 8 Kuala harus semua

memahami tentang IKM.

Berikutnya adalah tantangan.Berdasarkan situasi di atas maka menurut

penulis ini merupakan suatu tantangan bagi penulis sebagai manajer di Satuan

Pendidikan ini yaitu di SMP Negeri 8 Kuala, untuk berfikir langkah apa yang

harsu di ambil dalam menghadapi situasi di atas.

Selanjutnya, aksi. Berdasarkan situasi dan tantangan di atas maka penulis

sebagai manajer di satuan Pendidikan SMP Negeri 8 Kuala harus ber Aksi,

berbuat dan mengambil tindakan dalam menghadapi situasi dan tantangan di atas

maka penulis membentuklah yang namaya Kombela ( komunitas Belajar ) di SMP

Negeri 8 Kuala.

Berikutnya adalah refleksi. Refleksi adalah Seiring berjalannya waktu

setahun terbentuk dan berjalanya kombela di SMP Negeri 8 Kuala, penulis

merefleksi kembali dan harus mengambil tindakan untuk menambah volume

pertemuanya yang dulunya sebulan sekali, sehingga menjadi sebulan dua kali
19

dengan yaitu pada minggu pertama dan minggu ketiga dalam setiap bulannya

dengan harapan agar guru di SMP Negeri 8 Kuala 100% paham dan bisa

menerapkan perubahan kurikulum merdeka baik dalam merancang perencaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan merefleksi pembelajaran oleh

masing-masing guru di bidang profesionalnya.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Sebelum Diterapkan Kombela dengan Metode STAR

Sebagai pemimpin, kepala sekolah memiliki peran yang cukup banyak dan sangat

penting. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus mulai memprioritaskan energi dan

waktunya untuk memandu perencanaan, pendampingan, serta refleksi proses

pembelajaran pada siswa, guru maupun orang tua siswa. Kepala sekolah juga

harus mampu mengenal kondisi sekolah yang baik dan kondisi sekolah yang

kurang baik. Hal ini dilakukan agar kepala sekolah memiliki metode untuk

menciptakan sebuah kondisi yang baik di dalam lingkungan sekolah yang

dipimpin.

Kondisi sebelum dibentuk Kombela di SMP Negeri 8 Kuala adalah sebagai

berikut:

1) sebagian besar guru masih bekerja sendiri-sendiri sesuai dengan ide masing-

masing tanpa sharing bersama rekan atau guru yang serumpun maupun yang

bukan serumpun.

2) Tidak adanya asesmen awal yaitu tes diagnotis, sehingga tidak adanya

pembelajaran berdifirensiasi di dalam kelas.

3) Tidak adanya pemetaan gaya belajar siswa di dalam modul guru mapel

masimg-masing.

4) tidak merefleksi. Hal yang sedang berjalan baik kelebihan maupun

kelemahannya

24
25

5) minat dan motivasi guru dalam inovasi serta transpormasi pembelajaran

masih rendah karena tidak ada wadah atau tempat untuk saling sharing,

sehinga begitu adanya permasalahan dan kendala untuk transpormasi

pembelajaran, diam saja dan mencari tau seniri-sendiri, dan memecahkan

masalah sendiri=sendiri.

6) dalam menyusun modul, baik modul ajar maupun modul projeck masih

belum sesuai , modul disusun dan dibuat menurut pemikiran masing-masing

guru, tidak saling sharing, sehinng tidak adanya unsur P.5 Didalam modul

ajar maupun didalam modul projeck.

7) dalam melaksanakan pembelajaran guru di kelas masih seperti yang dulu saja

tidak adanya perubahan baik dari segi mengajarnya maupun dari segi

merancang asesmennya, hanya mengejar ketuntasan setiap materi yang ada di

elemenya

8) penilaian dilakukan pada akhir semester ( asesmen of learning) bukan pada

sesaat pelajaran sesudah selesai (assessment as learning)

9) guru sering tidak mengerjakan administrasi akademik (baik RPP maupun

modul dibuat dengan mengcopy milik orang lain, adminisrasi penilaian dan

jurnal pembelajaran belum terdokumentasi dengan baik ;

10) Tidak adanya perubahan atau revisi baik modul maupun RPP sekali di

rancang sampai habis semester masih seperti itu-itu saja,

11) Mengumpulkan modul dan RPP hanya dengan tujuan asal sudah selesai

saja tanpa adanya perubahan dari setiap elemen dalam modul dengan tujuan
26

hanya sebagai administrasi kelengkapan dokumen saja, tanpa disertai tindak

lanjut dan refleksi.

3.2 Strategi Pemecahan Masalah dengan Kombela Menggunakan Metode


STAR

Salah satu alasan pemilihan pembentukan Komunitas Belajar di sekolah SMP

Negeri 8 Kuala adalah Dengan adanya komunitas belajar dalam

sekolah, ketimpangan kompetensi antar pendidik dapat diminimalisir, sehingga

peserta didik memeroleh pengalaman belajar dengan kualitas yang sama siapapun

pendidiknya dan juga mamfaat dari berkomunitas bagi guru cukup banyak,

diantaranya: Berbagi materi pengajaran. Berbagi informasi peluang

pengembangan karir. Mendapatkan informasi tambahan mengenai pelatihan.

Selain alasan itu Lebih lanjut disebutkan bahwa komunitas belajar,

sebagai pendekatan belajar-mengajar, menyediakan lingkungan bagi peserta didik

untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kinerja akademiknya, di mana

proses belajar-mengajar itu terjadi di antara anggota yang pada umumnya rekan

mereka. Seperti yang sudah disimpulkan di atas bahwa Komunitas Belajar

(Kombela) adalah Salah satu kelompok belajar guru yang mudah untuk dipantau

pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kumintasnya.

Yang salah satu tujuan utamanya adalah untuk mentranspormasi pembelajaran

dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka sebagai upaya dalam rangka

meningkatkan mutu pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar akan mampu

menghasilkan mutu lulusan yang baik yang berpusat pada peserta didik yang
27

dapat terlihat di rapor Pendidikan sekolah SMP Negeri 8 Kuala nantinya dan

meluluskan peserta didik yang berprestasi dan handal untuk melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi/

Berdasarkan permasalahan, SDM pendidik (guru) di SMP Negeri 8 Kuala

dan berdasarkan kondisi yang ada disekolah, kepala sekolah sebagai manajer,

supervisor dan motivator berusaha melaksanakan beberapa fungsi supervisornya

dengan alternatif yang dipilih adalah Mengoptimalisasikan Komunitas Belajar (

(Kombela) Di SMP Negeri 8 Kuala. Adapun kegiatan Pertemuan Kombela dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1
Kegiatan Kombela SMP Negeri 8 Kuala

Kegiatan Waktu Penjelasan Agenda Pertemuan di Kombela


Kombela pelaksanaan (Kombela)
- Menyusun agenda atau program program
apa saja yang akan di bahas dan yang
akan di bicarakan dan dikomunikasikan
selama satu semester kedepan yaitu
semester ganjil baik terkait perancangan
perangkat ajar maupun permasalahan
yang di hadapi selama proses
pembelajaran didalam kelas.
- PMM
Bulan Minggu - Refleksi
Agustus Ke-1 -. Perancangan dan scenario asesmen formatif
2022 tes diagnotis bagi siswa baru kelas VII baik
28

tes diagnotis kognitif maupun tes diagnotik


non kognitif serta diagnotik pembelajaran
masing-masing mapel.
- Merancang pembelajaran berdeferensiasi
- Pemetaan gaya belajar masing-masing siswa
- PMM
- P5
- Refleksi

- Membicarakan masalah projeck yang dipilih


di tahun pembelajaran yang sedang berjalan
- Merancang modul , baik modul mapel
maupum modul projeck
- PMM
- Refleksi
- Membicarakan masalah hasil Supervisi
untuk meningkatan KBM tentang
penampilan mengajar yang nyata, serta
bertujuan mengadakan perubahan dengan
Bulan Minggu ke- I
cara yang rasional.
September
- Membicarakan ANBK, serta bagaiman
2022 solusi dari masalah hasil ANBK yang
berwarna merah baik literasi maupun
numerasi berdasarkan hasil dari rapor
Pendidikan sekolah SMP Negeri 8 Kuala.
- membicarakan trik-trik bagaimana agar
peserta didik bisa menjawab soal-soal
ANBK serta mendapatkan nilai yang
bagus
29

- Membahas tentang KBM yang baik serta


cara untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi guru dalam pelaksanaan KBM
- Membahas tentang asesemen untuk
persiapan ujian sumatif
- Belajar mengenai Aplikasi Quisis
- Membahas bagaimana merancang soal
Bulan Minggu yang baik dan efektif untuk asesemen

Oktober 2022 ke-1 sumatif serta instrument -instrumen


penilaian terhadap asesmen sumatif dan
membicarakan bagaimana agar peserta
didik mendapat nilai yang baik

- Membicarakan mengenai asesmen baik


asesmen formatif maupum asesmen
sumatif serta scenario penilaianya dan
Bulan tindak lanjut apa yang akan dilakukan
biar nilai peserta didik bagus.
November Minggu ke-1
- PMM
2022
- Menrancang Program dan agenda apa
saja yang menjadi topik dan tema yang
pembahasan di Kombela tuk semester
dua (genap)
- Refleksi

- Membahasa tindak lanjut


Bulan
Apa yang perlu di tingkatkan dan
Desember Minggu ke-1 dipertahankan dari hasil-hasil peraan di

2022 Kombela
- Membahas tentan E-Rapor untuk kurmer
30

(mengundang narasumber dari luar),

- Menambah kapasitas volume pertemuan


di forum Kombela
-Membahas Modul ajar yang
Minggu ke-1
Bulan berdefirensiasi
- Modul Projeck
Januari
- Membahas tentang P5
2023

-Membahas Modul ajar yang berdefirensiasi


Minggu ke-2 - Membahas modul Projeck
- Membahas tentang P.5
Bulan
- Membahas Modul ajar dan modul
Februari Minggu ke-1 Projeck

2023 - Membahas tentang P.5

- Membahas Modul ajar dan modul


Minggu ke-2 Projeck
- Membahas tentang P.5

- Membahas model-model pembelajaran


kurikulum merdeka
- Membahas sampai dimana tahapan
Bulan Minggu ke-1
pelaksanaan P5serta menyusun modul
Maret 2023
projeck Bersama team projeck yang
sudah di bentuk diawal tahun pelajaran

Minggu ke-2 - Merancang modul projeck Bersama team


31

Projeck dan membahas kendalanya


- Menyusun Modul Projeck sebagi
pelaporan

Sumber; Data Hasil dari pertemuan tahun 2022 di Kombela SMP Negeri 8 Kuala

Dari tabel tersebut terlihat, bahwa kepala sekolah sebagai supervisor

melaksanakan peningkatan SDM Guru sebagai usaha untuk meningkatkan

Kompetensi guru, karena berdasakan hasil evaluasi sebelumnya fenomena yang

terjadi guru masih menunjukkan kinerja yang kurang, yaitu 1) kemampuan

pedagogik dan profesional guru yang masih rendah, terbukti masih ada guru

menerapkan pembelajaran yg konvesional dengan orintasi pembahasan materi

yang hanya bersumber pada buku-buku siswa; 2) Pembelajaran tidak

berdiferensiasi, tidak berpusat pada peserta didik hanya mengejar ketuntasan

minimal pada setiap materi dan kompotensinya, 3) motivasi guru dalam inovasi

yang masih kurang hal ini dengan adanya sikap guru yang cenderung apatis

dengan adanya berbagai pembaharuan seperti perubahan penyusunan perangkat

Pembelajaran dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka, dan merasa nyaman

dengan kondisi rutinitas; dan 4) dalam melaksanakan pembelajaran guru jarang

menggunakan media, sehingga pembelajaran cenderung membawa siswa hanya

untuk membayangkan apa yang dipelajari (pembelajaran kurang nyata/riil).

Diharapkan dengan optimalisasi komunitas belajar (Kombela) sebagi salah

satu upaya dalam transformasi pembelajaran dengan metode STAR ( Situasi,


32

tantangan, aksi dan Refleksi) seperti yang tercantum dalam tabel, terjadi

perubahan yang signifikan, dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi

pihak sekolah.

3.3 Pembahasan Hasil yang Dicapai

Dari penerapan Metode STAR dalam mengoptimalisasikan komunitas belajar

(Kombela) yang telah dilaksanakan terdapat beberapa hasil yang cukup

memuaskan, adapun hasil-hasil tersebut adalah:

1) Profil Sekolah

Berdasar hasil studi dokumen Buku Profil SMPN 8 Kuala Tahun 2022/2023,

dapat diinformasikan bahwa SMP ini terletak di jalan Teuku Di Trang Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya memiliki nilai akreditasi B. Terdapat 5

rombel dengan masing-masing rombel rata-rata 22 siswa dengan jumlah total

104 Siswa yang terdiri dari 53 laki-laki dan 51 perempuan, mempunyai 8 guru

PNS, 4 guru non PNS, serta 1 non PNS tenaga kependidikan /TU dan 1 non pns

Operator sekolah dan 1 non PNS Penjaga sekolah. Adapun kualifikasi guru

adalah sebagai berikut (lihat tabel 2)

Tabel 2
Kualifikasi Guru
Status Guru
No Kualifikasi
GT GTT Jumlah
1. Sarjana / S,I 9 4 13

2. Sarjana non kependidikan - 2 2

3. Penjaga sekolah (SMA) - 1 1


33

Jumlah 9 7 16

Setelah dilaksanakan kegiatan Komunitas Belajar (Kombela) secara

terencana dan terjadwal serta terawasi, maka terdapat beberapa hasil yang dapat

dirangkum sebagai berikut:

Tabel 3

Persentase Hasil dari Kegiatan Komunitas Belajar ( Kombela) adalah

Setelah Adanya
Kondisi
Aspek pembentukan
Awal
Kombela
1) Menyusun modul ajar berdefirensiasi 50 % 80 %

2) Penerapan P5 50 % 70 %

3) Menggunakan media pembelajaran 60 % 80 %

4) Menerapkan pembelajaran CTL 55 % 70 %

5) Penggunaan internet sebagai sumber


40 % 70 %
belajar

6) Tertib jam mengajar 60 % 85 %

7) Kesadaran terhadap inovasi 40 % 75 %

Sumber: Data Rekap persentase hasil dari rutinitas petemuan komunitas belajar
(Kombela) pada Akhir tahun ajaran 2022 di SMPN 8 Kuala.

Dari ringkasan dalam tabel dapat dijelaskan bahwa melalui kegiatan

pertemuan secara rutin di komunitas belajar secara terprogram, terjadwal, terarah

terawasi dan terdokumentasi yang disertai refleksi dan tindak lanjut, maka

membawa hasil yang signifikan, karena adanya peningkatan pada tiap aspek yang

menjadi titik kelemahan guru baik pada perencanaan pembelajaran seperti


34

menyusun modul yang berdefirensiasi, Penerapan P5 maupun pada saat proses

pembelajaran berlangsung sebagai bukti transformasi pembelajaran sudah tampak

perubahan yang signifikan secara baik, terlihat pada keterlibatan guru pada saat

pertemuan di komunitas belajar, guru sudah merasa bahwa pertemuan itu penting

sebagai bukti pengembangan kompotensi guru di bidannya masing, dan sudah

merasa bahwa berkumpul di komunitas belajar itu penting, tidak adanya paksaan

lagi dari kepala sekolah, pada awalnya tidak semua guru bergabung di dalam

komunitas, tetapi setelah diberikan masukan dan pengarahan sedikit demi sedikit

para guru sudah menyadarinya bahwasanya transformasi pembelajaran itu

memang sudah kewajiban sekolah kita yaitu SMP Negeri 8 Kuala sebagi

pelaksana IKM (Implementasi Kurikum Merdeka) serta berdasarkan metode

STAR yaitu ( Situasi , Tantangan, Aksi dan Refeksi ) maka penulis menambah

volume pertemuannya dari sebulan sekali menjadi sebulan dua kali di minggu

pertama dan ketiga maka, maka 95% guru sudah bergabung semua di Kombela.

Dalam kesadaran akan pentingnya keprofesionalan guru menurut mapel

yang diampunya, kesadaran akan salah satu sekolah sebagai pelaksana PSP,

Kesadaran akan transformasi pembelajaran, kesadaran akan penggunaan media

pembelajaran dan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dari hanya kurang

50% setelah kegiatan Komunitas Belajar terprogram, terjadwal dan terkoordinir

serta terawasi tinggal 5% guru yang belum begitu antusias dalam mengikuti

pertemuan mungkin dikarenakan factor usi yang memang sudah hampi memasuki

masa purnbakti menjelang usia pensiun dan setelah dianalisa kinerja inovasi

mereka dalam PBM sudah menurun. Demikian pula pada pembelajaran


35

berdefirensiasi , penerapan P5 dan penerapan CTL sudah meningkat, tetapi tidak

tinggi hanya mencapai 70%, setelah dianalisa hal ini disebabkan untuk mampu

memanfaatkan IT dan pembiasaan penerapan CTL membutuhkan waktu untuk

mampu dengan proses latihan dan pembiasaan. Namum demikian secara

keseluruhan aspek yang menjadi titik kelemahan guru yang menjadi permasalah di

SMPN 8 Kuala Kabuapaten Nagan Raya telah mengalami peningkatan hasil ke

arah yang positif atau sudah dapat teratasi.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan kegiatan Optimalisasi Komunitas Belajar (Kombela) Sebagai

Transformasi Pembelajaran Dengan metode STAR ( Situasi, Tantangan, Aksi Dan

Refleksi) sebagai best practise yang telah dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka

dapat disimpulkan bahwa kegiatan Komunitas Praktisi melalui Metode STAR

dapat meningkatkan keseluruhan aspek yang menjadi titik kelemahan guru dalam

transformasi Pembelajaran sebagai salah satu sekolah pelaksana Kurikulum

Merdeka yang menjadi permasalahan di SMPN 8 Kuala .

Aspek-aspek kelemahan guru telah mengalami penurunan dan

menunjukkan hasil ke arah yang positif atau sudah dapat teratasi. Mulai dari

kedisiplinan masuk jam mengajar, Pembelajaran berdefirensiasi, yang lebih

mengenali karakter dan gaya belajar masing-masing peserta didik, Pembelajaran

berbasis proyek yang mengacu pada P5,pembelajaran berpusat pada peserta

didiktidak mengejar ketuntasan minimal dan ketuntasan materinamun lebih

kepemahaman materinya kepada siswa, pembelajaran lebih sederhana artinya

berfokus pada materi esensial.

Asesmen tidak dilakukan pada akhir materi pembelajaran, namun asesmen

dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung , pembelajaran lebih kependekatan

karakter dan keterampilan tidak kekompotensinya peserta didik, , penerapan CTL,

pemanfaatan media dan internet dalam pembelajaran, serta penggunaan IT dalam

30
aktifitas akademik sudah mengalami perubahan ke arah postif (meningkat),

meskipun belum mencapai kesempurnaan.

4.2 Saran

Dalam rangka meningkatkan Kompetensi guru dapat dilaksanakan dengan

berbagai cara dengan memperhatikan kondisi riil yang ada dan permasalahan yang

dihadapi pihak sekolah sehingga dalam penyelesaian, harus dipilih metode yang

tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

4.3 Rekomendasi

Dalam rangka Peningkatan Kompetensi guru SMP Negeri 8 Kuala yang

lebih maksimal maka teknik yang lain juga harus dilaksanakan secara terprogram

seperti kegiatan pembinaan setiap guru permapel , penerapan kompensasi,

pelaksanaan komunitas belajar sesame sekolah lain , pelatihan-pelatihan dan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium, lokakarya dan

konferensi semua perlu diterapkan untuk mewujukan SDM guru yang benar-benar

profesional. Adapun teknik pengoptimalan komunitas belajar ini juga

kemungkinan dapat diterapkan di sekolah lain dengan kondisi permasalahan yang

hampir sama.

32
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma'mur. 2014.7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran
Aktif,.Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: DIVA Press.
Herawan&Hartini. 2012. Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam
Manajemen Pendidikan Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Bandung:
Alfabeta.
Hung, W., Jonassen, D. H., & Liu, R. 2008.Problem-Based Learning. Handbook
Of Research on Educational Communications and Technology, 3, 485-506.

(Kemedikbud.https://) 2022. Teorikombela.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.


Bandung: Refika Aditama.

Masaong, H.A. Kadim, 2012. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan


Kapasitas Guru (Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru).
Bandung: Alfabeta.

Kemendikbud. 2005. Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005.


Jakarta: Kemendikbud.

Pemendikbud, 2015. Supervisi manajerial dan Supervisi Akademik, Jakarta:


PPTK-BPSDMP&PMP Kemendikbud.

Permenpan & Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan


Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Menteri Negara PAN &
Reformasi Birokrasi RI.

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan.


Bandung: Alfabeta.

Suhardan, Dadang, 2010. Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.

Sahertian, Piet. A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta.

SMP Negeri 3 Ingin Jaya , 2018. Dokumen Hasil Supervisi Akademik Semester 2
SMPN 8 Kuala Tahun Pelajaran 2018/2019. Aceh Besar: SMPN 8 Kuala.

Surya, M.H. 2004. Bunga Rampai Guru dan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Wukir, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah.


Yogyakarta: Multi Presindo.

32
AGENDA SERTA HASIL DARI KEGIATAN KOMBELA SMP NEGERI 8 KUALA

TAHUN 2022/2023

✓ Agenda Pertemuan ( Tanggal 8 Agustus-2022 )

Menyusun, merumuskan rencana agenda atau program-program apa saja yang akan

di bahas dan di bicarakan serta dikomunikasikan selama satu semester kedepan yaitu

semester ganjil baik permasalahn perangkat ajar maupun permasalahan yang di hadapi

selama proses pembelajaran didalam kelas serta hal-hal yang lainnya di Kombela

- PMM

- Refleksi

- Perancangan dan scenario assemen formatif dan tes diagnotif bagi siswa baru

kelas VII baik tes diagtonif kognitif maupun tes diagnotik non kognitif serta

diagnotik pembelajaran masing-masing mapel.

- Merancang pembelajaran berdeferensiasi

- Pemetaan gaya belajar masing-masing siswa

- PMM

- P5

- Rrefleksi

✓ Agenda Pertemuan ( Tanggal 5 September-2022 )

- Membicarakan masalah projeck yang dipilih di tahun pembelajaran yang sedang berjalan

- Merancang modul, baik modul mapel maupun modul projeck

- PMM

32
- Refleksi

- Membicarakan masalah hasil supervisi untuk meningkatkan KBM tentang penampilan

mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.

- Membicarakan ANBK, serta bagaimana solusi dari masalah hasil ANBK yang berwarna

merah baik literasi maupun numerasi berdasarkan hasil dari rapor pendidikan sekolah

SMP Negeri 8 Kuala.

- Membicarakan trik-trik bagaimana agar peserta didik bisa menjawab soal-soal ANBK

serata mendapatkan nilai yangn bagus

- Membahas tentang KBM yang baik serta cara untuk menyelesaikan masalah yang

dihadapi guru dalam pelaksanaan KBM

✓ Agenda Pertemuan ( Tanggal 17 Oktober-2022 )

- Membahas tentang asesmen untuk persiapan ujian sumatif

- Belajar mengenai Aplikasi Quiziz

- Membahas bagaimana merancang soal yang baik dan efektif untuk asesmen sumatif

serta instrument- instrument penilaian terhadap asesmen sumatif dan membicarakan

bagaimana agar peserta didik mandapatkan nilai yang baik Membicarakan mengenai

asesmen baik asesmen formatif maupun asesmen sumatif serta scenario penilaiannya

dann tindak lanjut apa yang akan dilakukan biar nilai peserta didik bagus.

- PMM

- Merancang program dan agenda apa saja yang menjadi topik dan tema yang pembahasan

di Kombela untuk semester dua (genap)

- Refleksi

32
✓ Agenda Pertemuan ( Tanggal 2 januari-2023 )

- Membahas tindak lanjut

Apa yang perlu di tingkatkan dan dipertahankan dari hasil-hasil peran di Kombela

- Membahas tentang E-Rapor untuk kurmer (mengundang narasumber dari luar)

- Menambah kapasitas volume pertemuan di forum Kombela

Agenda Pertemuan ( Tanggal 6 Februari-2023 )

- Membahas Modul ajar yang berdeferensiasi

- Modul projeck

- Membahas tentang P.5

- Membahas Modul ajar yang berdeferensiasi

- Membahas Modul projeck

- Membahas tentang P.5

- Membahas Modul ajar dan modul projeck

- Membahas tentang P.5

✓ Agenda Pertemuan ( Tanggal 6 Maret-2023 )

- Membahas model- model pembelajaran kurikulum merdeka

- Membahas sampai dimana tahapan pelaksanaan P5 serta menyusun modul projeck yang

projeck bersama team projeck yang sudah dibentuk di awal tahun pelajaran

32
- Merancang modul projeck bersama team projeck dan membahas kendalanya

- Menyusun modul projeck sebagai pelapor

Tanggal 08 Agustus 2023

✓ Agenda Pertemuan Assesmen Kompotensi Minimum (AKM) Literasi

Numerasi Kegiatan Pada

• Bisa membuka rapor Pendidikan sekolah gunakan LINK RAPOR :

https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id (gunakan akun belajar masing-

masing Lanjut ikuti langkah-langkahnya. Jika ada masalah/merah langsung

klik pelajari akar masalah.

• Untuk memberi pemahaman kepada guru bahwasanya Tugas literasi tidak

hanya tugas guru bahasa Indonesia, tapi keseluruh guru bisa berkolaborasi

dengan guru-guru lain.

• Menberikan pemahaman, Sebelum ANBK siswa dikumpulkan terlebih

dahulu, buat sosialisasi servei lingkungan belajar dan memberi

pemahaman tentang metode, karakter, pembulian dan sebagainya harus di

jelaskan ke siswa khusus nya kelas VIII.

• Memberi pemahaman kepada guru Tentang soal-soal ANBK bisa di lihat di

‘’pusmendik.kemdikbud.go.id.akm’’ dengan cara : Lanjut simulasi akm

login ,Isi konfirmasi data peserta,Isi token ,Klik submit,Konfirmasi tes

Note : setiap ssoal tidak sama dengan peserta lain.,Literasi ada 4, yang di

ujiankan hanya literasi dan numerasi

Ambil gambar di aplikasi Snipping Tool.

32
• Pertanyaan seputar AKM bisa lihat di Ruang guru akm langsung ada kunci

jawaban

✓ Hasil yang diharapkan Dari pertemuan terkait agenda di atas

• Guru Bisa membuka rapor Pendidikan sekolah dengan mengunakan LINK

RAPOR https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id (gunakan akun belajar

masing-masing dan menlanjutkan dengan mengikuti langkah-langkahnya.

Jika ada masalah/merah langsung klik pelajari akar masalah.

• Guru Bisa mengetahui pemahaman kepada guru bahwasanya Tugas

literasi tidak hanya tugas guru bahasa Indonesia, tapi keseluruh guru bisa

berkolaborasi dengan guru-guru lain.

• Guru Bisa mengetahui bahwasanya Sebelum ANBK, siswa dikumpulkan

terlebih dahulu, buat sosialisasi servei lingkungan belajar serta

• Guru memberi pemahaman tentang metode, karakter, pembulian dan

sebagainya harus di jelaskan ke siswa khusus nya kelas VIII.

• Guru Bisa memahami a gutu Tentang soal-soal ANBK bisa di lihat di

‘’pusmendik.kemdikbud.go.id.akm’’ dengan cara : Lanjut simulasi akm

login ,Isi konfirmasi data peserta,Isi token ,Klik submit,Konfirmasi tes

Note : setiap ssoal tidak sama dengan peserta lain.,Literasi ada 4, yang di

ujiankan hanya literasi dan numerasi

Ambil gambar di aplikasi Snipping Tool

Guru bisa mengetahui soal soal ANBK seputar AKM bisa lihat

dan diakses di Ruang guru beserta dengan kunci jawaban.

32
✓ Agenda / Hasil Dari Kegiatan Workshop AKM Litnum Pada Tanggal Agustus

2023

✓ Agenda Pertemuan

• Link ruang guru soal akm. guna mengetahui cara dan langkah dengan

mudah untuk membuat / mengisi soal ANBK.

• Zenius soal akm.

• Pembahasan soal akm

• Aplikasi ‘’assembler edu’’ lanjut ikuti langkah. Aplikasi assembler edu

untuk membuat video virtual pembelajaran agar siswa lebih mudah

menangkap setiap pelajaran.

• Link ‘’puzzlemaker.discoveryeducation.com” guna membuat soal atau kosa

kata menggunakan media puzzlemaker . caranya ikuti langkah nya dan

hahapan-tahapan. Kalau mau simpan langsung control P lalu save Note :

Untuk soal ANBK dapat di unggah di beberapa link di atas.

✓ Hasil yang Diharapkan dari pertemuan kombela sesuai agenda di

atas

• Guru mengetahui Link ruang guru soal akm. guna mengetahui cara dan

langkah dengan mudah untuk membuat / mengisi soal ANBK.

• Guru mengetahui tentang Zenius , terkait soal-soal AKM.

• Guru mengetahui terkait Pembahasan soal-sol AKM

32
• Guru mengetahui Tentang Aplikasi ‘’Assembler Edu’’ lanjut ikuti langkah.

Aplikasi assembler edu untuk membuat video virtual pembelajaran agar

siswa lebih mudah menangkap setiap pelajaran.

• Guru mengetahui Link ‘’Puzzlemaker.Discoveryeducation.Com” guna

membuat soal atau kosa kata menggunakan media puzzlemaker . caranya

ikuti langkah nya dan hahapan-tahapan. Kalau mau simpan langsung

control P lalu save Note : Untuk soal ANBK dapat di unggah di beberapa

link di atas.

✓ Agenda / Hasil Dari Kegiatan Workshop AKM Litnum Materi Pada Tanggal

10 Agustus 2023

• Agenda Pertemuan

• Pengenalan (LKPD). Link nya : worksheet.com klik signup, lanjut

ikuti langkah-langkah seterusnya.

• mengetahui bagaimana cara membuka link sulingjar (Sosialisasi

Lingkungan Belajar) untuk persiapan ANBK tahun 2023.

• mengetahui AKM baik dari segi materi maupun dari segi

penerapannya ke peserta didik.

• Bisa membuka dan menelaah rapor pendidikan sekolah.

• Sosialisasi kepada peserta didik tentang sulingjar (Sosialisasi

Lingkungan Belajar) dan karakter sebelum ANBK.

32
✓ Hasil yang Diharapkan dari pertemuan kombela sesuai agenda di

atas

• Guru mampu mengenali (LKPD). Link nya : worksheet.com klik

signup, lanjut ikuti langkah-langkah seterusnya.

• Guna mengetahui bagaimana cara membuka link sulingjar

(Sosialisasi Lingkungan Belajar) untuk persiapan ANBK

tahun 2023.

• Guna mengetahui AKM baik dari segi materi maupun dari segi

penerapannya ke peserta didik.

• Guna bisa membuka dan menelaah rapor pendidikan sekolah. SMP

Negeri 8 Kuala

• Guru tau mengsosialisasi kepada peserta didik tentang sulingjar

(Sosialisasi Lingkungan Belajar) dan karakter sebelum ANBK.

Mengetahui, Mengetahui,

Kepala Sekolah Ketua KOMBELA

IRMAYANI, S.Pd RUNTAWATI,S.Pd

NIP. 19700711 200008 2 001 NIP. 19810203 200904 2 003

32
32
Dokumentasi KOMBELA ( SMP NEGERI 8 KUALA )

Anda mungkin juga menyukai