2. Tujuan
Tujuan PLC di Satuan Pendidikan adalah:
a. Memastikan seluruh guru memperbaiki strategi dan dan gaya pembelajaran
guru secara berkesinambungan
b. PLC akan menumbuhkan kepercayaan diri guru dan keyakinan guru akan
kemampuannya untuk sukses dalam melakukan proses pembelajaran
c. Membantu siswa dalam mencapai level kompetensi yang lebih tinggi
d. PLC mendorong dan membangun kepemimpinan dan manajemen yang
efektif.
e. Guru meciptakan pengalaman belajar yang konsisten bagi para siswa.
f. Pengembangan kemampuan guru dalam pembelajaran dan penilaian
berbasis pengalaman
C. Bentuk-bentuk PLC
1. KKG / MGMP Sekolah
Semua sekolah seharusnya memiliki POS Pembelajaran dan POS
Penilaian. Para guru harus membiasakan diri dan mengikuti tahapan
pembelajaran dan penilaian yang sudah diatur di dalam POS tersebut.
Pada saat melakukan proses pembelajaran, guru membiasakan diri
mencatat hal-hal yang sifatnya positif (sebagai ciri keberhasilan) dan hal-
hal yang masih kurang baik (sebagai ciri hambatan) selama proses
pembelajaran dilakukan. Hal ini semata-mata untuk mengumpulkan
data-data dan untuk memetakan masalah ketika KBM dilaksanakan.
Begitu juga pada saat penilaian dilakukan, maka para guru harus
mengumpulkan data-data capaian siswa, kelemahan siswa, keunggulan
siswa, ketuntasan siswa. Data-data tersebut kemudian diolah, dianalisis,
diinterpretasikan, dan ditindaklanjuti. Untuk mendukung keberhasilan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (KBM) dan penilaian,
maka perlu dilakukan FGD dalam bentuk PLC. PLC dapat dilakukan
melalui wadah MGMP Sekolah dan KKG Sekolah.
Identifika Identifikas
Refleksi para Solusi, Implementasi
si i faktor
guru terhadap program perbaikan
hambata penyebab
proses perbaikan proses
n yang hambatan
pembelajaran pembelajaran
dialami
yang telah
dilakukan
Monitoring
dan Evaluasi
Identifikasi
Best oleh Guru
Keberhasilan
-keberhasilan Practise
Gambar 1
Gambar Alur Pelaksanan PLC di MGMP Sekolah dan KKS Sekolah
Gambar 2
Gambar Alur Pelaksanan PLC di Sekolah
3. Lesson Study
Menurut Dindin Abdul Muiz Lidinillah, lesson study adalah suatu model
pembinaan profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara
kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pronsip-pronsip kolegalitas
dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. (Hendayana
dkk., 2006 : 10). Lesson Study dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu
merencanakan (plan), melaksanakan (do), dan merefleksi (see) yang
berupa kegiatan yang berkelanjutan.
Menurut Dannis Sparks (1999), lesson study adalah suatu proses
kolaboratif dimana sekelompok guru mengidentifikasi masalah masalah
pembelajaran, merencakan suatu perbaikan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran (salah satu guru dalam kelompok guru mengajarkannya,
sementara guru lain sebagai pengamat), mengevaluasi dan merevisi
pembelajarannya, mengajarkan pembelajaran yang telah direvisi,
mengevaluasi lagi, dan berbagi (menyebarluaskan) hasilnya kepada
guru-guru lain.
b. Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun, guru model
melaksanakan pembelajaran di kelas yang telah ditentukan,
sementara anggota lain bertindak sebagai observer, yang mengamati
proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang telah
dikembangkan. bersamaan dengan dilaksanakannya proses
pembelajaran, dilakukan pengambilan datayang diperlukan unutk
kepentingan refleksi.
b. Tujuan Materi 1
1) Guru dapat memahami evaluasi proses pembelajaran
2) Guru mampu melakukan evaluasi proses pembelajaran
3) Guru mampu menghadirkan solusi atas permasalahan dalam
pembelajaran dan penilaian
(Jawaban ditulis pada Lembar Kegiatan Peserta 1.1 atau kertas plano)
B. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
1. Kemampuan guru dalam
mengoperasionalkan RPP
2. Kemampuan guru dalam
mempraktekkan pembelajaran
abad 21 yang mengutamakan 4C
3. Kemampuan guru dalam
mengenali perbedaan individu
Kekurangberhasilan
Aspek Evaluasi Keberhasilan Faktor Pendukung Faktor Penyebab
(hambatan, masalah)
(bakat, minat, kapasitas belajar,
gaya belajar)
4. Kemampuan guru dalam
pengelolaan kelas
5. Pelaksanaan refleksi pasca
proses pembelajaran
Instrumen
pengembangan Pengembangan dan Pembinaan
sekolah model Sekolah Model
digunakan
Refleksi
Sekolah Model
b. Tujuan Materi 2
1) Kepala Sekolah dapat memahami Supervisi Pendidikan dalam
konteks membangun PLC di sekolah
2) Kepala Sekolah mampu melakukan Supervisi Pendidikan
(Jawaban ditulis pada Lembar Kegiatan Peserta 2.1 atau kertas plano)
Kekurangberhasilan
Faktor Faktor Solusi Atas
Aspek Evaluasi Keberhasilan (hambatan,
Pendukung Penyebab Permasalahan
masalah)
A. Program Pembelajaran (RPP)
1. Kemampuan Guru dalam
melakukan analisis KD
2. Kemampuan Guru menyusun IPK
dan Tujuan Pembelajaran
3. Kemampuan Guru dalam
menyusun bahan ajar, media
pembeajaran, model
pembelajaran, LKS
4. Kemampuan guru dalam
menyusun instrumen penilaian
hasil belajar
Monitoring
Identifikasi dan Evaluasi
Best oleh Guru
Keberhasilan-
keberhasilan Practise
b. Tujuan
1) Guru dapat memahami konsep PLC
2) Guru mampu melakukan PLC di KKG/MGMP
d. Waktu Penyampaian
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 180 menit. Rincian
alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi ini.
(Jawaban ditulis pada Lembar Kegiatan Peserta 3.1 dan 3.2 atau kertas plano)
B. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
1. Kemampuan guru dalam
mengoperasionalkan RPP
2. Kemampuan guru dalam
mempraktekkan
pembelajaran abad 21 yang
mengutamakan 4C
Faktor Kekurangberhasilan Faktor
Aspek Evaluasi Keberhasilan Solusi
Pendukung (hambatan, masalah) Penyebab
3. Kemampuan guru dalam
mengenali perbedaan
individu (bakat, minat,
kapasitas belajar, gaya
belajar)
4. Kemampuan guru dalam
pengelolaan kelas
5. Pelaksanaan refleksi pasca
proses pembelajaran
Kekurangberhasilan
(hambatan, masalah) Proses Faktor Penyebab Solusi Guru 1 Solusi Guru 2 Solusi Hasil Diskusi
Pembelajaran dan Penilaian
LKP 3.3
Hasil Diskusi Sesama Guru Dalam Satu Sekolah
Kekurangberhasilan
Solusi untuk mengatasi Rencana Implementasi
(hambatan, masalah) Proses Faktor Penyebab Monev
hambatan dan masalah oleh Guru
Pembelajaran dan Penilaian
Bahan Presentasi Materi 1
2. PLC di Level Satuan Pendidikan
a. Konsep PLC di Satuan Pendidikan
Kepala Sekolah memiliki tugas melakukan supervisi akademik.
Dalam upaya membangun PLC di sekolah, maka Kepala Sekolah
harus menyusun program supervisi akademik, melaksanakan
supervisi akademik, melakukan refleksi hasil supervisi,
menindaklanjuti hasil supervisi tersebut. Melalui supervisi
akademik, Kepala Sekolah melakukan kontrol kinerja guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian.
b. Tujuan
1) Kepala Sekolah dapat memahami konsep PLC
2) Kepala Sekolah mampu melakukan PLC di KKG/MGMP
d. Waktu Penyampaian
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 180 menit. Rincian
alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi ini.
e. Hasil Pelatihan
1) LK daftar kesulitan, hambatan, masalah dalam proses
pembelajaran dan penilaian
2) LK Best Practise proses pembelajaran dan penilaian
3) LK Solusi terhadap kesulitan, hambatan, masalah dalam proses
pembelajaran dan penilaian
4) Rencana tindak lanjut / implementasi solusi atas hambatan dan
permasalahan dalam pembelajaran dan penilaian
(Jawaban ditulis pada Lembar Kegiatan Peserta 4.1 dan 4.2 atau kertas plano)
B. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
1. Kemampuan guru dalam
mengoperasionalkan RPP
2. Kemampuan guru dalam
mempraktekkan
pembelajaran abad 21 yang
mengutamakan 4C
Faktor Kekurangberhasilan Faktor
Aspek Evaluasi Keberhasilan Solusi
Pendukung (hambatan, masalah) Penyebab
3. Kemampuan guru dalam
mengenali perbedaan
individu (bakat, minat,
kapasitas belajar, gaya
belajar)
4. Kemampuan guru dalam
pengelolaan kelas
5. Pelaksanaan refleksi pasca
proses pembelajaran
Kekurangberhasilan
(hambatan, masalah) Proses Faktor Penyebab Solusi KS Solusi Para Guru Solusi Hasil Diskusi
Pembelajaran dan Penilaian
LKP 4.3
Hasil Diskusi Kepala Sekolah dan Para guru
Kekurangberhasilan
Solusi untuk mengatasi Rencana Implementasi
(hambatan, masalah) Proses Faktor Penyebab Monev
hambatan dan masalah oleh Guru
Pembelajaran dan Penilaian
3. PLC di Level Sekolah Binaan
a. Konsep PLC di Sekolah Binaan
Pengawas Sekolah memiliki tugas melakukan supervisi akademik
dan manajerial. Dalam upaya membangun PLC di sekolah, maka
Pengawas Sekolah harus menyusun program supervisi,
melaksanakan, melakukan refleksi, dan menindaklanjuti hasil
supervisi tersebut. Melalui supervisi akademik, Pengawas Sekolah
melakukan kontrol kinerja guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dan penilaian.
b. Tujuan
1) Pengawas Sekolah dapat memahami konsep PLC
2) Pengawas Sekolah mampu melakukan PLC di KKG/MGMP
d. Waktu Penyampaian
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 240 menit. Rincian
alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi ini.
e. Hasil Pelatihan
1) LK daftar kesulitan, hambatan, masalah dalam proses
pembelajaran dan penilaian
2) LK Best Practise proses pembelajaran dan penilaian
3) LK Solusi terhadap kesulitan, hambatan, masalah dalam proses
pembelajaran dan penilaian
4) Rencana tindak lanjut / implementasi solusi atas hambatan dan
permasalahan dalam pembelajaran dan penilaian
(Jawaban ditulis pada Lembar Kegiatan Peserta 4.1 dan 4.2 atau kertas plano)
F. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
6. Kemampuan guru dalam
mengoperasionalkan RPP
7. Kemampuan guru dalam
mempraktekkan
pembelajaran abad 21 yang
mengutamakan 4C
Faktor Kekurangberhasilan Faktor
Aspek Evaluasi Keberhasilan Solusi
Pendukung (hambatan, masalah) Penyebab
8. Kemampuan guru dalam
mengenali perbedaan
individu (bakat, minat,
kapasitas belajar, gaya
belajar)
9. Kemampuan guru dalam
pengelolaan kelas
10. Pelaksanaan refleksi pasca
proses pembelajaran
Kekurangberhasilan
(hambatan, masalah) Proses Faktor Penyebab Solusi KS Solusi Para Guru Solusi Hasil Diskusi
Pembelajaran dan Penilaian
LKP 4.3
Hasil Diskusi Kepala Sekolah dan Para guru
Kekurangberhasilan
Solusi untuk mengatasi Rencana Implementasi
(hambatan, masalah) Proses Faktor Penyebab Monev
hambatan dan masalah oleh Guru
Pembelajaran dan Penilaian
4. Monitoring dan Evaluasi
a. Rasional Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa
pelaksanaan peningkatan mutu berjalan sesuai rencana yang telah
disusun. Monitoring dan evaluasi ini dilakukan untuk memastikan
bahwa solusi atas hambatan dan permasalahan yang dialami oleh
guru pada proses sebelumnya dapat efektif mencapai tujuan
pembelajaran. Monitoring merupakan kegiatan untuk mengetahui
apakah program yang dibuat itu berjalan dengan baik sebagaimana
mestinya sesuai dengan yang direncanakan, mengetahui hambatan
yang terjadi dan mengatasi hambatan tersebut. Monitoring
bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang
sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan
program akan segera mempersiapkan kebutuhan tersebut.
Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan
monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data
yang disediakan melalui kegiatan monitoring. Evaluasi diarahkan
untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan.
Evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan program setelah program
selesai. Evaluasi melihat keberhasilan program dan menilai apakah
program tersebut merupakan cara terbaik untuk mencapai tujuan.
Tujuan evaluasi adalah untuk menilai keefektifan program, melihat
dampak, memperkuat atau meningkatkan akuntabilitas, serta untuk
mendapatkan masukan terhadap pengambilan keputusan.
Monitoring dan
Solusi
Evaluasi oleh
Program Implementasi TPMPS
Perbaikan Perbaikan
Proses
Pembelajaran
b. Tujuan
1) TPMPS dapat memahami konsep Monitoring dan Evaluasi
2) TPMPS mampu melakukan Monev Implementasi Perbaikan
Proses Pembelajaran dan Penilaian
(Jawaban ditulis pada Lembar Kegiatan Peserta 5.1 dan 5.2 atau kertas plano)