Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA


(UNSURI)
Jl. Brigjend. Katamso II Waru Sidoarjo Tlp. (FAI) 031-8532206, (REKTORAT) 031-8532477 fax. 031-8542563 E-
mail : faiunsurisurabaya@gmail.com Website : www.unsuri.ac.id

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


GASAL TAHUN AKADEMIK 2022/2023
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM

MATA KULIAH : ILMU PENDIDIKAN


ISLAM PRODI/SEMESTER : PAI/III B PAGI
HARI/TANGGAL : KAMIS, 19 Januari 2023
DOSEN PENGAMPU : YULIASTUTIK, M.Pd.I
SIFAT : TERTUTUP

Kerjakan soal-soal berikut ini!

1. Terdapat dua factor dalam problematika Pendidikan Islam yaitu factor internal
dan eksternal. Jelaskan beberapa istilah di bawah ini!
a. Faktor Internal:
1. Relasi kekuasaan dan orientasi pendidikan islam
2. Masalah Kurikulum
3. Biaya Pendidikan
b. Faktor Eksternal:
1. Dhicotomic
2. To General Knowledge
3. Lack of Spirit of Inquiry
2. Tujuan Pendidikan Islam selalu mendasarkan pada nilai-nilai luhur keislaman yang
bermuara pada pembentukan insan kamil dalam rangka mengarahkan kepada pengabdian
seutuhnya terhadap Allah SWT, hal tersebut sesuai dengan QS. 51:56, QS. 6;162 dan
QS. 21:37. Tuliskan ayat Al-Quran QS. 51:56, QS. 6:162 dan QS. 21:37 beserta artinya!
3. Apa yang anda ketahui tentang Guru Profesional? dan jelaskan 9 (Sembilan) syarat
menjadi guru profesional!
4. Ada 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru professional. Sebutkan
dan Jelasakan empat kompetensi tersebut!

Selamat Mengerjakan

PROGRAM SARJANA:
Fakultas Agama Islam: Prodi Pendidikan Agama Islam; Prodi PGMI; Prodi Hukum Keluarga Islam; Prodi Ekonomi
Syariah Fakultas Teknik: Prodi Teknik Mesin; Prodi Teknik Sipil.
Fakultas Ekonomi: Prodi Manajemen.
Fakultas Hukum & Sosial: Prodi Hukum; Prodi Adminstrasi Negara.
PROGRAM MAGISTER:
Program Pascasarjana: Program Studi Hukum; Pendidikan Agama Islam; Hukum Keluarga Islam.
***
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA
(UNSURI)
Jl. Brigjend. Katamso II Waru Sidoarjo Tlp. (FAI) 031-8532206, (REKTORAT) 031-8532477 fax. 031-8542563 E-
mail : faiunsurisurabaya@gmail.com Website : www.unsuri.ac.id

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


GASAL TAHUN AKADEMIK 2022/2023
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM

NAMA : ZHUNNUN QOTHRUNNNADA


NIM : 202105010055
PRODI : PAI B PAGI
SEMESTER :3

1. Problematika pendidikan islam yaitu factor internal dan eksternal


a. Faktor Internal
1) Relasi kekuasaan dan orientasi pendidikan islam
Tujuan pendidikan pada dasarnya hanya satu, yaitu memanusiakan manusia, atau
mengangkat harkat dan martabat manusia atau human dignity, yaitu menjadi khalifah di
muka bumi dengan tugas dan tanggung jawab memakmurkan kehidupan dan memelihara
lingkungan. Tujuan pendidikan yang selama ini diorientasikan memang sangat ideal
bahkan, lantaran terlalu ideal, tujuan tersebut tidak pernah terlaksana dengan baik.
Orientasi pendidikan, sebagaimana yang dicita-citakan secara nasional, barangkali dalam
konteks era sekarang ini menjadi tidak menentu, atau kabur kehilangan orientasi
mengingat adalah tuntutan pola kehidupan pragmatis dalam masyarakat indonesia.
2) Masalah Kurikulum
Sistem sentralistik terkait erat dengan birokrasi atas bawah yang sifatnya otoriter yang
terkesan pihak "bawah harus melaksanakan seluruh keinginan pihak "atas". Dalam system
yang seperti ini inovasi dan pembaruan tidak akan muncul. Dalam bidang kurikulum
sistem sentralistik ini juga mempengaruhi output pendidikan. Tilaar menyebutkan
kurikulum yang terpusat, penyeleng-garaan sistem manajemen yang dikendalikan dari atas
telah mengha-silkan output pendidikan manusia robot. Selain kurikulum yang sentralistik,
terdapat pula beberapa kritikan kepada praktik pendidikan berkaitan dengan saratnya
kurikulum sehingga seolah-olah kurikulum itu kelebihan muatan.
3) Biaya Pendidikan
Faktor biaya pendidikan adalah hal penting, dan menjadi persoalan tersendiri yang seolah-
olah menjadi kabur mengenai siapa yang bertanggung jawab atas persoalan ini. Terkait
dengan amanat konstitusi sebagaimana termaktub dalam UUD 45 hasil amandemen, serta
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang memerintahkan
negara mengalo-kasikan dana minimal 20% dari APBN dan APBD di masing-masing
daerah, namun hingga sekarang belum terpenuhi. Bahkan, pemerintah menga-lokasikan
anggaran pendidikan genap 20% hingga tahun 2009 sebagaimana yang dirancang dalam
anggaran strategis pendidikan.
b. Eksternal
1) Dichotomic
Masalah besar yang dihadapi dunia pendidikan islam adalah dichotomy dalam beberapa
aspek yaitu antara Ilmu Agama dengan Ilmu Umum, antara Wahyu dengan Akal setara
antara Wahyu dengan Alam. Munculnya problem dikotomi dengan segala perdebatannya
telah berlangsung sejak lama. Boleh dibilang gejala ini mulai tampak pada masa-masa
pertengahan. Menurut Rahman, dalam melukiskan watak ilmu pengetahuan islam zaman
pertengahan menyatakan bahwa, muncul persaingan yang tak berhenti antara hukum dan
teologi untuk mendapat julukan sebagai mahkota semua ilmu.
2) To General Knowledge
Kelemahan dunia pendidikan islam berikutnya adalah sifat ilmu pengetahuannya yang
masih terlalu general/umum dan kurang memperhatikan kepada upaya penyelesaian
masalah (problem solving). Produk-produk yang dihasilkan cenderung kurang membumi
dan kurang selaras dengan dinamika masyarakat. Menurut Syed Hussein Alatas
menyatakan bahwa, kemampuan untuk mengatasi berbagai permasalahan, mendefinisikan,
menganalisis dan selanjutnya mencari jalan keluar! pemecahan masalah tersebut
merupakan karakter dan sesuatu yang mendasar kualitas sebuah intelektual. la
menambahkan, ciri terpenting yang membedakan dengan non-intelektual adalah tidak
adanya kemampuan untuk berfikir dan tidak mampu untuk melihat konsekuensinya.
3) Lack of Spirit of Inquiry
Persoalan besar lainnya yang menjadi penghambat kemajuan dunia pendidikan islam ialah
rendahnya semangat untuk melakukan penelitian/penyelidikan. Syed Hussein Alatas
merujuk kepada pernyataan The Spiritus Rector dari Modernisme Islam, Al Afghani,
Menganggap rendahnya "The Intellectual Spint" (semangat intelektual) menjadi salah satu
faktor terpenting yang menyebabkan kemunduran Islam di Timur Tengah.
2. QS. Az-Zariyat : 56, QS. Al-An’am : 162, Al-Anbiya’ : 37
a. QS. Az-Zariyat : 56
َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬
٥٦ ‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬

“ Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. “

b. QS. Al-An’am : 162

١٦٢ َ‫ي َو َم َماتِ ْي هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْي ۙن‬ َ ‫قُلْ اِ َّن‬
َ ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ يَا‬

“ Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku


hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. ”

c. Al-Anbiya’ : 37

٣٧ ‫ور ْي ُك ْم ٰا ٰيتِ ْي فَاَل تَ ْستَ ْع ِجلُوْ ِن‬


ِ ُ ‫ق ااْل ِ ْن َسانُ ِم ْن َع َج ۗ ٍل َسا‬
َ ِ‫ُخل‬

“ Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak Aku akan memperlihatkan kepadamu (azab
yang menjadi) tanda-tanda (kekuasaan)- Ku. Maka, janganlah kamu meminta Aku
menyegerakannya. “

3. Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal, maka guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serla
memiliki pengalaman yang di bidangkan.
9 (Sembilan) syarat menjadi guru profesional, diantaranya:
a. Penguasaan bahan pelajaran
b. Mampu mengelola program belajar mengajar
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menggunakan media atau sumber
e. Mampu mengelola instruksi belajar mengajar
f. Memiliki kemampuan penilaian prestasi belajar siswa secara obyektif dan mempergunakan
hasilnya untuk kepentingan proses pendidikan anak-anak
g. Mampu memahami fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah
h. Guru harus memiliki kecakapan dalam memberikan bimbingan
i. Guru dapat menumbuhkan rasa nyaman pada saat proses pembelajaran
4. 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru professional, antara lain:
a. Kompetensi Pedagogik
Yang dimaksud dengan Kompetensi pedagogik yaitu skill atau kompetensi yang dimiliki oleh
setiap guru dalam melihat kepribadian atau karakter anak didiknya dari berbagai macam aspek
dalam kehidupan, baik moral, emosional, maupun intelektualnya. Pelaksanaan dari kompetensi
ini kiranya dilihat dari bagaimana kompetensi seorang guru dalam penguasaannya terhadap
prinsip pembelajaran, yang diawali dari teori belajarnya sampai dimana seorang guru harus
menguasai bahan ajar.
b. Kompetensi Kepribadian
Inti sikap seorang guru adalah dinilai dari kepribadiannya. Karena dengan kepribadian itulah
yang akan menjadi penentu apakah guru tersebut akan menjadi yang mendidik atau membina
yang baik terhadap anak didiknya atau sebaliknya guru tersebut menjadi yang merusak atau
menghancurkan masa depan anak didiknya khususnya anak didik yang masih usia dibawah pada
tingkatan Sekolah Dasar dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat
menengah).
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap pendidik dalam
berkomunkasi dan bergaul dengan anak didiknya, sesama guru, dan pegaawai lainnya yang ada
dilingkungan pendidikan serta wali murid dan masyarakat. Hal ini digambarkan dalam bentuk
uraian dalam RPP mengenai pendidik bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan seorang
pendidik yang menjadi bagian dari masyarakat dalam hal ini seorang pendidik harus memilii
kemampuan dalam mengkomunikasikan sesuatu baik secara lisan, tulisan dan dalam bentuk
isyarat dan memanfaatkna teknologi informasi dan komunikasi secara fungsional dan
bersahabat/bergaul dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik, bergaul secara santun dengan masyarakat.
d. Kompetensi Profesional Guru
Kompetensi profesional guru adalah faktor terpenting dalam penyelanggaraan pendidikan di
sekolah. Meningkatkan mutu pendidik tidak hanya dengan menambah nilai kesejahteraan guru
dalam bentuk menaikkan gajidan memberi tunjanga khusus melainkan yang paling pokok adalah
profesionalitasnya. UU No. 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1: “Menyatakan guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Sebagai seorang pendidik profesional guru wajib mempunyai potensi pendidik yang cukup dan
mumpuni. Kemampuan atau nilai kompetensi seorang pendidik terlihat pada tahap bagaimana
guru mampu menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan
sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan
konsisten.

Anda mungkin juga menyukai