Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mutu merupakan sesuatu yang dianggap salah satu bagian penting,
karena mutu pada dasarnya menunjukkan keunggulan suatu produk jika
dibandingkan dengan produk lainnya. Peningkatan mutu merupakan usaha
dari setiap lembaga-lembaga penghasil produk barang tetapi juga produk jasa.
Demikian halnya dalam pendidikan mutu merupakan bagian penting untuk
diperhatikan.
Sallis mengungkapkan “quality is at the top of most agendas and
improving quality is probably the most important task facing any institution.
However, despite its importance, many people find quality an enigmatic
concept. It is perplexing to define and often difficult to measure”. Kualitas
adalah bagian penting dari seluruh agenda dalam organisasi dan meningkatkan
kualitas mungkin adalah tugas yang paling penting yang dihadapi institusi
manapun. Namun, meskipun penting, banyak terjadi perbedaan pendapat
tentang konsep dai kualitas yang baik.1
Peningkatan mutu pendidikan merupakan usaha yang harus diupayakan
dengan terus menerus agar harapan untuk pendidikan yang berkualitas dan
relevan dapat tercapai. Pendidikan yang berkualitas merupakan harapan dan
tuntutan seluruh stakeholder pendidikan. Semua orang tentunya akan lebih
suka menntut ilmu pada lembaga yang memiliki mutu yang baik. Atas dasar
ini maka sekolah/ lembaga pendidikan harus dapat memberikan pelayanan dan
mutu yang baik agar tidak ditinggalkan dan mampu bersaing dengan lembaga
pendidikan lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:

1
1. Bagaimana permasalahan mutu pendidikan?
2. Apa pengertian mutu pendidikan?
3. Bagaimana dasar-dasar program mutu pendidikan?
4. Bagaimana prinsip-prinsip peningkatan mutu pendidikan?
5. Apa saja komponen manajemen peningkatan mutu?
6. Apa faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu?

C. TUJUAN
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dirumuskan maka yang
menjadi tujuan dari adanya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui permasalahan mutu pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian mutu pendidikan.
3. Untuk mengetahui dasar-dasar program mutu pendidikan.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip peningkatan mutu pendidikan.
5. Untuk mengetahui komponen manajemen peningkatan mutu.
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MUTU PENDIDIKAN


Mutu atau kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari
barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan,
pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan.2
Mutu adalah hal yang esensial sebagai bagian dalam proses pendidikan.
Proses pembelajaran adalah tujuan organisasi pendidikan. Mutu pendidikan
adalah mutu lulusan dan pelayanan yang memuaskan pihak terkait pendidikan.
Mutu lulusan berkaitan dengan lulusan dengan nilai yang baik (kognitif,
afektif, dan psikomotorik) diterima melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
yang berkualitas dan memiliki kepribadian yang baik. Sedangkan mutu
pelayanan berkaitan dengan aktivitas melayani keperluan peserta didik, guru
dan pegawai serta masyarakat secara tepat dan tepat sehingga semua merasa
puas atas layanan yang diberikan oleh pihak sekolah.
Taylor, West dan Smith pada lembaga CSF (Central for the School of
the Future) Utah State University mengungkapkan indikator sekolah bermutu
adalah: 1) dukungan orang tua, 2) kualitas pendidik, 3) komitmen peserta
didik, 4) kepemimpinan sekolah, 5) kualitas pembelajaran, 6) manajemen
sumber daya di sekolah, 7) kenyamanan sekolah.3
Di samping kriteria diatas, Sitompul menambahkan kualitas pendidikan
yang berhasil ditandai dari:
1) Tingginya rasa kepuasan pengajaran, termasuk tingginya pengharapan
murid,
2) Tercapainya target kurikulum pengajaran,
3) Pembinaan yang sangat baik terhadap spiritual, moral, sosial dan
pengembangan budaya pengajar,
4) Tidak ada murid yang bermasalah dalam kejiwaan atau resiko
emosional,
2

3
5) Tidak ada pertentangan antara hubungan murid dengan para guru/staf.4

B. DASAR-DASAR PROGRAM MUTU PENDIDIKAN


Ada beberapa elemen dasar dalam meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia:
1. Insan pendidikan patut mendapatkan penghargaan
Tentunya lebih baik jika pendidikan diberikan penghargaan
ekstrinsik (gaji, tunjangan, bonus, dan komisi) maupun penghargaan
intrinsiK (pujian, tantangan, pengakuan, tanggung jawab, kesempatan dan
pengembangan karir).
2. Meningkatkan profesionalisme guru dan pendidik
Konsep “guru profesionalisme” ini selalu dikaitkan dengan
pengetahuan tentang wawasan dan kebijakan pendidikan, teori belajar dan
pembelajaran, penelitian pendidikan (tindakan kelas), evaluasi
pembelajaran, kepemimpinan pendidikan, manajemen pengelolaan
kelas/sekolah, serta teknologi informasi dan komunikasi.
3. Sebisa mungkin kurangi dan berantas korupsi
Sekolah yang diharapkan menjadi benteng pertahanan yang
menjunjung nilai-nilai kejujuran justru mempertontonkan praktik korupsi
kepada peserta didik.
4. Berikan saran dan prasarana yang layak
Sekolah harus memiliki persyaratan minimal untuk
menyelenggarakan pendidikan dengan serba lengkap dan cukup, seperti
luas lahan, perabotan lengkap, peralatan/laboratorium/media,
insfrastruktur, sarana olahraga, dan buku dengan rasio 1:2.5

C. PRINSIP-PRINSIP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN


Peningkatan mutu pendidikan bagi sebuah lembaga pendidikan saat ini
merupakan prioritas utama. Hal ini bagian terpenting dalam membangun
4

4
pendidikan yang berkelanjutan. Menurut Hensler dan Brunell dalam Husaini
Usman ada empat prinsip utama dalam manajemen mutu pendidikan, yaitu
sebagai berikut:
1. Prinsip Pelanggan
Organisasi atau lembaga pendidikan bergantung pada pelanggannya,
oleh karena itu harus memahami berbagai kebutuhan pelanggan pada saat
ini dan di masa yang akan datang, kenali tuntutan pelanggan dan
berusaha untuk memenuhinya atau bahkan melebihi apa yang diharapkan
pelanggan.
2. Respek Terhadap Setiap Orang
Dalam sekolah yang bermutu kelas dunia, setiap orang di sekolah
dipandang memiliki potensi.
3. Manajemen Berdasarkan Fakta
Sekolah kelas dunia berorientasi pada fakta, maksudnya setiap
keputusan selalu didasarkan pada fakta, bukan pada perasaan (feeling)
atau ingatan semata.
4. Perbaikan Terus-menerus
Agar dapat sukses setiap sekolah perlu melakukan proses sistematis
dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan.6

D. BEBERAPA KOMPONEN MENEJEMEN PENINGKATAN MUTU


Manajemen peningkatan mutu mempersyaratkan integrasi dari berbagai
faktor yang perlu diintegrasikan. Faktor itu adalah klien (pelanggan),
kepemimpinan, tim, proses dan struktur.
Kriteria serta indikator pendidikan/sekolah yang bermutu dapat
ditingkatkan apabila sekolah memili 1) dukungan dari pemerintah, 2)
kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, 3) kinerja guru yang baik, 4)
kurikulum yang relevan, 5) lulusan yang berkualitas, 6) dukungan masyarkat
dan orang tua siswa. Untuk lebih jelasnya berikut ini di paparkan masing-
masing indikator tersebut.7
1. Dukungan Pemerintah
6

5
Tidak dapat dipungkiri sebenarnya telah banyak upaya yang
dilakukan oleh pemerintah dalam usaha peningkatan mutu pendidikan.
Misalnya peningkatan anggran pendidikan 20% dari APBN dan APBD,
bantuan operasional sekolah (BOS), sertifikasi guru dan peningkatan
kesejahteraannya, standarisasi dan akreditasi sekolah serta berbagai
kebijakan lainnya. Pemerintah memegang peranan penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, mulai dari ketersediaan
sarana dan prasarana sampai pada guru-guru yang berkualitas.
Peranan lainnya dari pemerintah yang tak kalah pentingnya ialah
memastikan bahwa penyelenggaran pendidikan bebas dari kepentingan,
intervensi serta hal-hal lainya yang dapat menggangu dan menghambat
tercapainya tujuan pendidikan yang bermutu. Untuk itu maka diperlukan
komitmen yang kuat dan dan berkelanjutan dari pemerintah baik
pemerintah pusat, provinsi maupun daerah.
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Sebagai pemimpin di dalam sekolah maka Kepala Sekolah dituntut
agar dapat menciptakan sekolah yang bermutu apalagi pada zaman
sekarang ini yang serba dinamis dan perubahan-perubahan harus direspon
cepat agar dapat mengikuti perkembangan zaman serta tuntutan
stakeholder pendidikan sehingga menciptakan lulusan-lulusan terbaik.
Kydd, Crawford dan Riches (2004) dalam Siahaan dkk menyatakan
intelegensia manajerial/kepala sekolah yang harus di miliki kepala sekolah
adalah sebagai berikut: (1) mencipta, (2) merencanakan, (3)
mengorganisasikan, (4) berkomunikasi, (5) memotivasi, (6) mengevaluasi.
Enam intelegensia tersebut merupakan mutlak diperlukan oleh kepala
sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang efektif dan efisien.8
3. Kinerja Guru
Dalam proses pendidikan guru memiliki peranan sangat penting dan
strategis dalam membimbing pesserta didik kearah kedewasaan,
kematangan dan kemandirian, sehingga guru sering dikatakan ujung
tombak pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya seorang guru tidak

6
hanya menguasai bahan ajar dan memiliki kemampuan teknis edukatif
tetapi memiliki juga kepribadian dan integritas pribadi yang dapat
diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi peserta didik, keluarga
maupun masyarakat.9
Kinerja Guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan
komponen sekolah baik kepala sekolah, budaya/iklim sekolah, guru,
karyawan, maupun anak didik. Pidarta mengemukakan ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan
tugasnya antara lain yaitu: 1) kepemimpinan Kepala sekolah, 2)
budaya/iklim sekolah, 3) harapan-harapan, dan 4) kepercayaan personalia
sekolah.10
4. Kurikulum yang Relevan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Pentingnya kurikulum yang baik dan relevan sebagai salah satu
upaya dalam peningkatan mutu pendidikan. Namun dalam penggunaaan/
pengembangannya kurikulum tidak dapat diadopsi secara keseluruhan dari
tempat/Negara lainnya walaupun Negara tersebut memiliki pendidikan
yang sangat bermutu. Hal ini dikarenakan berbedanya harapan dan tujuan
tentang pendidikan yang bermutu dari masing-masing Negara.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu hal yang mutlak harus
dilakukan dalam upaya pencapain tujuan pendidikan. Hal ini dilakukan
guna merelevansikan/menyelaraskan antara mutu lulusan dengan
perkembangan/tuntutan zaman.
5. Lulusan yang Berkualitas
Lulusan yang berkualitas/bermutu merupakan tujuan utama dalam
pendidikan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
9

10

7
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.11
Lulusan yang bermutu tidak hanya bila siswa/lulusan memilki
kemampuan/kompetensi hanya pada aspek kognitif saja, tetapi semua
aspek yakni kognitif, psikomotorik, dan afektif.
6. Dukungan Orang Tua dan Masyarakat
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua elemen
bangsa, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, dunia usaha dan
industri, dan seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat adalah orang-orang
yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan untuk itu masyarakat
dan orang tua memiliki peranan penting dalam kemajuan pendidikan.
Tanpa dukungan masyarakat pendidikan tidak akan berhasil dengan
maksimal.
Secara umum dapat dilihat bahwa tujuan adanya kerjasama orangtua
dan masyarakat dengan sekolah adalah usaha untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Besarnya peranan yang harus dilakukan/diambil oleh
masyarakat dan orangtua tentu bermaskud untuk pencapain mutu
pendidikan. Hal ini tentunya harus terus diupayakan dan terus ditingkatkan
oleh pihak sekolah. Sekolah harus mampu menjaga hubungan baik dan
harmonis dengan masyarakat dan orang tua guna membantu usaha-usaha
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN
MUTU
TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem
manajemen kualitas dunia, sehingga diperlukan perubahan besar dalam
budaya dan sistem suatu organisasi seperti lembaga pendidikan. Ada 10 faktor
yang harus diperhatikan oleh penyelenggara pendidikan di lembaga agar dapat
memenuhi standar total quality management yaitu:

11

8
1. Kepuasan Klien
Dalam istilah bisnis, klien adalah orang yang membeli dan
menggunakan produk perusahaan. Sedangkan di sini adalah siswa,orang
tua dan masyarakat. Tujuan bisnis pada hakekatnya adalah untuk
menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Dalam penerapan TQM di
lembaga pendidikan, kualitas ditentukan oleh pelanggan yaitu siswa.
Kepuasan siswa dapat memberikan beberapa manfaat: (1) hubungan antara
kampus dan para mahasiswa menjadi harmonis; (2) memberikan dasar
yang terbaik untuk meningkatkan jumlah siswa untuk masuk ke perguruan
tinggi; (3) dapat mendorong terciptanya loyalitas siswa; (4) reputasi
lembaga menjadi baik di mata siswa; dan (5) keuntungan dana yang
diperoleh lembaga pendidikan menjadi meningkat.
2. Obsesi terhadap Kualitas
Kerangka dalam kualitas harus didasarkan pada dua alasan pokok,
yaitu: (1) orientasi pemasaran, lembaga pendidikan harus dapat memenuhi
semaksimal mungkin kebutuhan dan persyaratan yang ditetapkan
stakeholder; dan (2) orientasi internal lembaga pendidikan, lembaga
pendidikan harus dapat menghindari kerugian, pemborosan, dan jatuh.
Diupayakan adanya maksimalisasi usaha setiap staf, karyawan, dan guru,
penghematan energi sumberdaya manusia dan pengidentifikasian peluang
pemecahan masalah.
3. Pendekatan Ilmiah
Melalui manajemen kepemimpinan yang baik keputusan yang
kadang kala bersifat subjektif bisa diminimumkan. Salah satu kuncinya
sukses dalam TQM adalah menggunakan pendekatan ilmiah, dalam
pendekatan ilmiah, pengambilan keputusan didasarkan pada data, mencari
sumber penyebab dan mengupayakan solusi dalam waktu yang singkat.
4. Komitmen Jangka Panjang
Agar penerapan TQM dapat berjalan dengan lancar, maka perubahan
budayanya pun harus diupayakan dengan komitmen jangka panjang di
lembaga pendidikan Manajemen puncak memegang peranan yang sangat

9
penting dalam mewujudkan perubahan budaya yang menghargai
peningkatan kualitas secara terus menerus dalam jangka panjang.
5. Kerjasama Tim
Tim merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.
Disebut tim jika memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) semua
anggotanya harus memahami dan menyepakati misinya agar tim dapat
bekerja dengan efektif; (2) semua anggota menaati peraturan yang berlaku;
(3) ada pembagian tanggungjawab dan wewenang yang adil bagi setiap
anggota tim; dan (4) setiap anggota beradaptasi terhadap perubahan yang
positif di mana setiap anggota saling membantu dalam beradaptasi.
6. Perbaikan secara Berkesinambungan
Perbaikan secara kesinambungan merupakan unsur paling
fundamental dalam TQM. Perbaikan berkesinambungan akan berhasil
dengan baik bila disertai dengan usaha sumber daya manusia yang tepat,
kepercayaan diri, praktis karena faktor manusia merupakan dimensi
terpenting dalam perbaikan kualitas dan produktivitas.
7. Pendidikan dan Pelatihan
Pelatihan berhubungan secara spesifik dengan pekerjaan staf
administrasi dan dosen yang telah dilakukan dan apa yang sudah
dilatihkan dapat diaplikasikan dengan segera. Dengan demikian, materi
pelatihan harus bersifat praktis. Pelatihan merupakan bagian dari
pendidikan. Walaupun pendidikan lebih bersifat filosofis dan teoritis,
meskipun demikian pendidikan dan pelatihan memiliki tujuan yang sama
yakni pembelajaran.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan
pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademik
dan ekstrakulikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu
jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu.
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia harus mendapatkan
penyelesaian dengan segera. Untuk dapat menigkatkan mutu pendidikan maka
diperlukan usaha yang serius dan nyata dari semua pihak mulai dari
pemerintah baik pusat maupun daerah, kepala sekolah, guru, siswa, orang tua,
masyarakat serta dunia usaha dan industri.
Kehadiran manajemen dalam upaya peningkatan mutu pendidikan tidak
lagi terbantahkan. Manajemen merupakan bagian penting dalam kegiatan-
kegiatan untuk peningkatan dan relevansi mutu pendidikan. Atas dasar itu
diharapkan seluruh stakeholder dalam dunia pendidikan dapat memahami
peranannya bahkan dapat mengimplementasikannya

B. SARAN
Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan
datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua serta menambah pengetahuan kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Edward Sallis. 2007. Total Quality Management ini Education, terj. Menejemen
Mutu Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD.
Fadhli, Muhammad. 2016. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Itqan,
Vol. VII, No. 1, Januari – Juni.
Fatah, Nanang. 2012. Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 Tentang Peran serta Masyarakat
Dalam Pendidikan.
Pidarta, M. 2005. Peran Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, Seri Manajemen
Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Rifai, Muhammad. 2011. Politik Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Ruzzmedia.
Rohiat. 2008. MANAJEMEN SEKOLAH: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT
Refika Aditama.
Siahaan, A. dkk. 2006. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Quantum
Teaching.
Sitompul, H. 2006. Pendidikan Bermutu di Sekolah. Dalam Syafaruddin dan
Mesiono (Ed.), Pendidikan Bermutu Unggul (hlm. 51-64). Bandung: Cipta
Pustaka Media.
Sudarsyah, A. dan Nurdin, D. (2010). Manajemen Implementasi Kurikulum. Dalam
Riduwan (Ed.), Manajemen Pendidikan (hlm. 189-202). Bandung: Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2011. Menejemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Taylor, M. J., West, R. P dan Smith, T. G. Indicator of School Quality.
(http://www.csf.usu.edu/) diakses pada September 2018.
Tirtarahardja, Umar. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang Republik Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Usman, Husaini. 2011. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

12

Anda mungkin juga menyukai