Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN
“ KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD”

DISUSUN OLEH :
TIM 1
B13

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas Manajemen Pendidikan dengan judul “Kebijakan dan Strategi
Mutu Pendidikan di SD”

Penulis sangat berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh agar makalah ini bisa digunakan dalam
dunia pendidikan

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................
A. Pengertian Kebijakan Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di SD......................
B. Faktor-faktor Utama Peningkatan Mutu Pendidikan...............................................
C. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Pembelajaran.............................................
D. Unsur-unsur Penting Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran...............................
E. Upaya Kepalah Sekolah dalam Meningkatkan Mutu SD.......................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan khususnya sekolah dasar merupakan salah
satu fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sekolah dasar sebagai satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai
tanggung jawab untuk mengembangkan sikap dam kemampuan dasar serta
memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi pelajar. Dalam
melaksanakan tanggung jawab tersebut, komponen sekolah seharusnya mempunyai
peranan dalam menentukan tujuan yang ditetapkan, untuk itu kualitas profesi
tenaga pendidikan perlu ditingkatkan. Sekolah dasar sebagai sebuah lembaga
pendidikan menganut sistem guru kelas.
Mutu pendidikan merupakan masalah yang dijadikan agenda utama untuk
diatasi dalam kebijakan pembangunan pendidikan, karena hanya dengan
pendidikan yang bermutu akan diperoleh lulusan bermutu yang mampu
membangun diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Standar Nasional
Pendidikan yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, dan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional, telah menggariskan ketentuan minimum bagi satuan pendidikan formal
agar dapat memenuhi mutu pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kebijakan Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di SD
2. Faktor-faktor Utama Peningkatan Mutu Pendidikan
3. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Pembelajaran
4. Unsur-unsur Penting Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran
5. Upaya Kepalah Sekolah dalam Meningkatkan Mutu SD
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kebijakan Strategi Peningkatan Mutu
Pendidikan di SD
2. Untuk Mengetahui Faktor-faktor Utama Peningkatan Mutu Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Pembelajaran
4. Untuk Mengetahui Unsur-unsur Penting Dalam Peningkatan Mutu
Pembelajaran
5. Untuk Mengetahui Upaya Kepalah Sekolah dalam Meningkatkan Mutu SD
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan SD


Kebijakan strategi adalah langkah-langkah sistematis dan sistemik dalam
melaksanakan rencana secara menyeluruh (makro) dan berjangka panjang dalam
pencapaian tujuan model Manajemen Mutu Sekolah Perlu disadari bahwa
reformasi manajemen pendidikan persekolahan dengan menggunakan model
Manajemen Mutu Sekolah merupakan tuntutan yang mendesak. Namun demikian,
tuntutan Manajemen Mutu Sekolah bukanlah satu- satunya model yang dapat
mendongkrak mutu pendidikan tanpa dukungan faktor laut. Ada sejumlah faktor
dalam yang mendukung dan menentukan diantaranya tingkat prestasi stakeholder
dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Artinya sekolah tidak dapat berjalan
sendiri dalam upaya meningkatkan mutu efisiensi, pemerataan pendidikan dan
kemandirian sekolah Kondisi politik atan kebijakan pemerintah dalam hal
manajemen/organisasi/kepemimpinan, proses belajar mengajar, sumber daya
manusia dan administrasi sekolah merupakan sejumlah komponen Manajemen
Mutu Sekolah yang diperlukan dalam konteks persekolahan di Indonesia.
Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan
merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas.
Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar
menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses,
ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
Peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan adalah tindakan yang
diambil oleh satuan pendidikan guna memperbaiki hasil penyelenggaraan
pendidikan agar sesuai dengan arah kebijakan pendidikan yang telah ditetapkan
melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas
pendidikan yang dilakukan.
Peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar harus diarahkan kepada komponen-
komponen penentu mutu proses belajar mengajar di sekolah, yaitu:

1. Peningkatan Profesionalisme Guru

Beberapa pelatihan dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan


profesionalisme guru tersebut, yaitu:

1) pelatihan Sistem Pembinaan Profesionalisme


2) Pelatihan Guru Pemandu Mata Pelajaran
3) Pelatihan Tutor. Di dalam Sistem PembinaanProfesionalisme
tercakup: pelatihan menjabarkan kurikulum sehingga guru mampu
menganalisis kurikulum dan menyusun rancangan pengajaran
yang siap digunakan di kelas, pelatihan metodologi pembelajaran
serta teknik evaluasi, pelatihan media pembelajaran, pelatihan
pembuatan medeia sederhana, dan pelatihan menggunakan
media elektronik.
6. Pembinaan Manajemen Pendidikan
Dalam kaitan manajemen kelas yang baik seorang guru perlu memahami
dengan baik berbagai hal, seperti aspek-aspek manajemen kelas, tahap-
tahap manajemen kelas, penataan dan pengorganisasian kelas. Untuk
mewujudkan disiplin di kelas diperlukan adanya pendekatan dan teknik
yang tepat sesuai situasi yang ada.
7. Peningkatan Buku dan Sarana Belajar
Buku dan sarana belajar merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam
rangka menciptakan kegiatan belajar mengajar yang bermutu.
8. Pembinaan Fisik dan Penampilan Sekolah
Lingkungan fisik sekolah cukup besar peranannya dalam menciptakan
kondisi dan suasana belajar yang menyenenangkan bagi siswa.
Lingkungan ini akan mengakibatkan siswa menjadi tertantang untuk terus
belajar sehingga pada akhirnya membawa kepada prestasi belajar.
9. Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Masyarakat akan memberikan kontribusinya terhadap peningkatan mutu
pendidikan jika mereka tahu apa tujuan dan pentingnya pendidikan.Oleh
karena itu sosialisasi tentang program pengembangan pendidikan perlu
terus disampaikan kepada masyarakat luas.
B. Faktor-faktor utama Peningkatan Mutu Pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, Sudarwan Danim (2007:56)
mengatakan bahwa jika sebuah institusi hendak meningkatkan mutu pendidikannya
maka minimal harus melibatkan lima faktor yang dominan, yaitu:
1. Kepemimpinan Kepala sekolah; kepala sekolah harus memiliki dan
memahami visi
kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan
kerja yang tinggi,tekun dan tabah dalam bekerja, memberikan layanan yang
optimal, dan disiplin kerja yang kuat.
2. Guru; pelibatan guru secara maksimal, dengan meningkatkan kompetensi
dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, lokakarya serta pelatihan
sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah.
3. Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak sebagai pusat “
sehingga
kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga sekolah dapat
menginventarisir kekuatan yang ada pada siswa.
C. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Pembelajaran
Syaiful Sagala (2003: 63), menyatakan bahwa pembelajaran mempunyai
dua karakteristik. Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses berfikir.
Kedua, dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya
jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat
membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Dari uraian diatas, dapat difahami bahwa proses pembelajaran yang baik
dapat dilakukan oleh siswa baik di dalam maupun diluar kelas, dan dengan
karakteristik yang dimiliki oleh siswa diharapkan mereka mampu berinteraksi dan
bersosialisasi dengan teman-temannya secara baik dan bijak. Dengan intensitas
yang tinggi serta belajar secara berkesinambungan diharapkan proses interaksi
sosial sesama teman dapat tercipta dengan baik dan pada gilirannya mereka saling
menghargai dan menghormati satu sama lain walaupun dalam perjalanannya
mereka saling berbeda pendapat yang pada akhirnya mereka saling menumbuhkan
sikap demokratis antar sesama.
D. Unsur unsur Penting dalam peningkatan mutu Pembelajaran
Ada 2 pendekatan yang menjadi unsur penting dalam peningkatan mutu
pembelajaran sekaligus mutu pendidikan di sekolah dalam sudut pandang mikro
dan makro pendidikan, sebagaimana dijabarkan berikut ini:
1. Pendekatan Mikro Pendidikan
Yaitu suatu pendekatan terhadap pendidikan dengan indikator kajiannya dilihat
dari hubungan antara elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya
dalam usaha pendidikan. Secara lengkap elemen mikro adalah: Kualitas
manajemen, Pemberdayaan satuan pendidikan, Profesionalisme dan
ketenagaan, Relevansi dan kebutuhan. Berdasarkan tinjauan mikro elemen guru
dan siswa yang merupakan bagian dari pemberdayaan satuan pendidikan
merupakan elemen sentral. Pendidikan untuk kepentingan peserta didik
mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber dan
kendala, dengan memperhatikan sumber dan kendala ditetapkan bahan
pengajaran dan diusahakan berlangsungnya proses untuk mencapai tujuan.
Proses ini menampilkan hasil belajar. Hasil belajar perlu dinilai dan dari hasil
penilaian dapat menjadi umpan balik sebagai bahan masukan dan pijakan (Ety
Rochaety, 2005: 8)
2. Pendekatan mikro pendidikan
Pendekatan mikro pendidikan yaitu kajian Pendidikan dengan elemen
yang lebih luas, yaitu dengan elemen sebagai berikut:
1) Standarrisasi perkembangan kurikulum
2) Pemerataan,
3) Persamaan
4) Keadilan, standar mutu dan
5) Kemampuan bersaing.
E. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Dasar
Teori Latham, dkk. (dalam Krismiyati, 2017:47) menyatakan bahwa program
pengembangan dan pelatihan mempunyai berbagai tujuan antara lain untuk
meningkatkan kesadaran diri personal,meningkatkan keterampilan dalam berbagai
bidang keahlian, dan untuk meningkatkan motivasi diri dalam mengemban tugas
dengan memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada tiga indikator
yang dapat digunakan seorang kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu
sekolah melalui pengembangan kualitas guru, yang meliputi
1. Motivasi

Simarmata (2014) menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu usaha dalam


mendorong,menggerakkan seseorang atau kelompok tertentu agar dapat melakukan
sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang guru seharusnya
mempunyai motivasi diri dalam mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Apabila
seorang guru mempunyai motivasi tinggi dalam mengajar maka otomatis potensi
yang ada di dalam diri guru akan semaksimal mungkin dikeluarkan. Motivasi dapat
muncul dari dalam diri guru itu sendiri, tetapi banyak diantaranya motivasi dapat
muncul apabila didorong dari luar seperti dari guru lain atau dari kepala sekolah.
2. Kepribadian
Nahampun (2017) menyatakan bahwa seorang guru harus mempunyai kepribadian
yang mantap sehingga mampu dalam mengendalikan kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik saat ini serta seorang guru harus
menjadi sumber inspirasi bagi peserta didik. Menurut penuturan Kepala sekolah
kepribadian yang semestinya dimiliki oleh seorang pendidik sekolah dasar, antara
lain:
1) harus menjiwai jiwa seorang pendidik, dimana guru juga berperan sebagai
orang tua. Menurut penuturan beliau, apa bila sebagai seorang pendidik
dapat mempunyai sambung rasa dengan peserta didik, maka ini akan
menunjang keberhasilan belajar peserta didik.
2) Peserta didik akan memperhatikan gurunya apabila guru juga senantiasa
memperhatikan peserta didiknya. Jadi guru tidak menyelesaikan
tanggungjawab hanya sebagai pengajar tetapi kedekatan guru dan peserta
didik harus diperhatikan.Tanpa perhatian seorang guru maka peserta didik
juga tidak akan menghiraukan.
3) Setiap peserta didik mempunyai kelemahan dalam belajar sehingga seorang
guru semestinya mampu menggali berbagai penyebab atas kelemahan tiap
peserta didiknya. Selanjutnya,
4) Seorang guru harus dapatmenjadi pemimpin untuk peserta didiknya yang
terkadang harus bersifat otoriter seperti tentara yang disiplin dan tegas,
tetapi tetap atas dasar kasih sayang terhadap peserta didiknya.
3. Keterampilan
Safitri dan Sontani (2016) menyatakan bahwa keterampilan mengajar merupakan
suatu tindakan dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran peserta didik baik secara
langsung maupun tidak langsung. Keterampilan guru dalam mengajar dapat
diperoleh dari pendidikan dan berbagai pelatihan. Keterampilan yang seharusnya
dimiliki oleh seorang guru sekolah dasar berdasarkan penuturan Ibu Rawati Sitorus
antara lain :
1) gaya mengajar. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menuntut
seorang guru harus mempunyai gaya mengajar yang dapat membuat
peserta didiktertarik untuk belajar seperti penyampaian materi dengan
bahasa lugas, gamblang sehingga mudah dipahami peserta didik.
2) Guru harus menyiapkan media pembelajaran yang menarik, karena apabila
media belajar tidak menarik, maka peserta didik tidak akan tertarik dan
memperhatikan.
3) Metode mengajar guru seharusnya tidak monoton, misalnya hanya
ceramah. Sesekali peserta didik diajak praktek langsung ke lapangan.
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Kebijakan strategi adalah langkah-langkah sistematis dan sistemik dalam
melaksanakan rencana secara menyeluruh (makro) dan berjangka panjang dalam
pencapaian tujuan model Manajemen Mutu Sekolah Perlu disadari bahwa
reformasi manajemen pendidikan persekolahan dengan menggunakan model
Manajemen Mutu Sekolah merupakan tuntutan yang mendesak. Namun demikian,
tuntutan Manajemen Mutu Sekolah bukanlah satu- satunya model yang dapat
mendongkrak mutu pendidikan tanpa dukungan faktor laut

Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan


merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas.
Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar
menjadi lebih baik.

B.SARAN

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dan tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan sarannya agar kami
bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Salis, Edward, 2012. Manajemen Mutu Pendidikan, Yogyakarta: IRCISOD.

Suyadi Prawirosentono. 2007. Filosofis Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu


abad 21.Jakarta : Bumi Aksara.

Amri Sofan, (2013), Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Jakarta : PT


Prestasi Pustakarya.

Anda mungkin juga menyukai