Anda di halaman 1dari 9

UPAYA PENINGKATKAN MUTU MASALAH

PENDIDIKAN Pendidikan merupakan faktor


DI SEKOLAH utama dalam pembentukan pribadi
manusia. Oleh lkarena itu,
pemerintah harus sangat serius
Yoliana putri/17023083 menangani pendidikan dan berusaha
Jurusan: Pendidikan Sendratasik terus untuk peningkatan mutu
pendidikan, sebab dengan sistem
pendidikan yang baik diharapkan
ABSTRAK muncul generasi penerus bangsa
yang berkualitas dan mampu
Hal utama suatu negara dapat di mengadakan perubahan kearah yang
akatkan sebagai negara maju salah lebih baik dalam kehidupan
satunya dalam bidang pendidikan. bermasyarakat berbangsa dan
Pemerintah indonesia telah berusaha bernegara.
dengan berbagai cara dari pertmanya Dalam rangka meningkatkan
berdiri negara ini sudah dijelaskan mutu pendidikan tersebut pada
dalam landasan hukum yang jelas yaitu tahun 2005 pemerintah
tercantum dalam pada pembukaan mengeluarkan peraturan RI nomor
undang - undang dasar tahun 1945. 19 tahun 2005 tentang satndar
pemerintah setiap saatnya juga meninjau nasional pendidikan, peraturan ini
perkembangan pendidikan dengan merupakan usaha pemerintah untuk
berbagai sistem pembelajaran. Banyak meningkatkan mutu pendidikan di
usaha yang telah dilakukan pemerintah sekolah. Peraturan pemerintah
untuk meningkatkankan mutu tersebut berbunyi:
pendidikan di sekolah, seperti 1. Proses pembelajaran pada
menerbitkan Peraturan Pemerintah RI satu satuan pendidikan diselenggarakan
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar secara interaktif, inspiratif,
Nasional Pendidikan. Institusi menyenangkan, menantang, memotivasi
pendidikan juga tidak ketinggalan peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dengan mengadakan kegiatan ilmiah serta memberikan ruang yang cukup
yang dapat mengembangkan potensi bagi prakarsa, kreatifitas dan
guru melalui seminar, pelatihan, kemandirian sesuai bakat, minat dan
worshop dan lainya secara berkelanjutan perkembangan fisik serta psikologis
sehingga guru menjadi profesional yang peserta didik.
memepunyai kemampuan meningkatkan 2. Dalam proses pembelajaran
mutu pembelajaran si sekolah yang pendidik di tuntut dapat memberikan
akhirnya peningkatkan mutu pendidikan keteladanan ( sebagai panutan, contoh
akan terwujud dan menjadi kenyataan. yang baik bagi siswa).
Artikel ini membahas faktor-faktor 3. Setiap satuan pendidikan
peningkatan mutu pendidikan, unsur- melakukan melakukan perencanaan
unsur peningkatan mutu pendidikan proses pemebelajaran, pelaksanaan
serta strategi peningkatan mutu proses pembelajaran, penilaian hasil
pendidikan. pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya
Kata kunci: sekolah, mutu pendidikan, proses pemebelajaran yang aktif dan
strategi dinamis.
Undang - undang dan
peraturan pemerintah tersebut
A. LATAR BELAKANG mengindikasikan tentang pentingnya
memperhatikan mutu pembelajaran 2. Guru; pelibatan guru secara
guna meningkatkan mutu maksimal, dengan meningkatkan
pendidikan di sekolah. Usaha baik kompetensi dan
pemerintah tersebut perlu di tindak profesi kerja guru dalam
lanjuti oleh institusi pendidikan kegiatan seminar, lokakarya serta
sekolah baik negeri maupun swasta, pelatihan sehingga
dengan mengadakan kegiatan ilmiah hasil dari kegiatan tersebut
yang dapat mengembangkan potensi diterapkan disekolah.
guru melalui seminar, pelatihan, 3. Siswa; pendekatan yang harus
workshop dan lainnya secara dilakukan adalah “anak sebagai
berkelanjutan sehingga guru pusat “
menjadi profesional yang sehingga kompetensi dan
mempunyai kemampuan kemampuan siswa dapat digali
meningkatkan mutu pembelajaran di sehingga sekolah
sekolah, pada gilirannya dapat menginventarisir
peningkatan mutu pendidikan akan kekuatan yang ada pada siswa.
terwujud dan menjadi kenyataan. 4. Kurikulum; adanya kurikulum
yang konsisten, dinamis, dan
B. PERMASALAHAN terpadu dapat
1. Apa saja faktor-faktor utama memungkinkan dan
peningkatan mutu pendikan? memudahkan standar mutu yang
2. Bagaimana Peningkatan Mutu diharapkan sehingga
Pendidikan melalui Pembelajaran? goals (tujuan ) dapat dicapai
3. Apa sajakah Unsur unsur Penting secara maksimal.
dalam peningkatan mutu 5. Jaringan Kerjasama; jaringan
Pembelajaran? kerjasama tidak hanya terbatas
4. Apa saja Strategi Peningkatan pada lingkungan sekolah dan
Mutu Pendidikan di Sekolah? masyarakat semata (orang tua
dan masyarakat) tetapi dengan
C. KAJIAN TEORI DAN organisasi lain, seperti
PEMBAHASAN perusahaan atau instansi
Faktor-faktor utama pemerintah sehingga output
Peningkatan Mutu Pendidikan dari sekolah dapat terserap
Untuk meningkatkan mutu didalam dunia kerja.
pendidikan di sekolah, Sudarwan
Danim (2007:56) mengatakan Berdasarkan pendapat diatas,
bahwa jika sebuah institusi hendak dapat dijelaskan bahwa kepala
meningkatkan mutu pendidikannya sekolah dan
maka minimal harus melibatkan guru mempunyai tanggung jawab
lima faktor yang dominan, yaitu: besar terhadap peningkatan mutu
1. Kepemimpinan Kepala sekolah; pendidikan di
kepala sekolah harus memiliki dan sekolah. Utamanya guru, karena
memahami visi kerja secara guru sebagai ujung tombak dilapangan
jelas, mampu dan mau bekerja (di kelas)
keras, mempunyai dorongan kerja yang bersentuhan langsung dengan
yang tinggi, tekun dan tabah dalam siswa dalam proses pembelajaran. Oleh
bekerja, memberikan layananyang karena itu untuk meningkatkan
optimal, dan disiplin kerja yang mutu pembelajaran, seorang guru harus
kuat. mempunyai syarat-syarat yang
diperlukan dalam mengajar dan
membangun pembelajaran siswa agar mandul dan tidak diminati oleh
efektif dikelas, saling bekerjasama siswa dan akhirnya gulung tikar.
dalam belajar sehingga tercipta Arif Rachman mengatakan
suasana yang menyenangkan dan saling bahwa setidaknya ada 4 hal penting
menghargai (demokratis ), diantaranya : yang dapat meningkatkan mutu
Guru harus lebih banyak menggunakan pembelajaran dan berlanjut pada
metode pada waktu mengajar, mutu pendidikan di sekolah adalah:
variasi metode mengakibatkan penyajian 1. Peningkatan mutu: Sekolah harus
bahan lebih menarik perhatian siswa, menjadi tempat yang unggul untuk
mudah diterima siswa, sehingga kelas kegiatan pembelajaran, memenuhi
menjadi hidup, metode pelajaran yang dan menyesuaikan tuntutan dan
selalu sama( monoton ) akan harapan undang-undang pendidikan,
membosankan siswa. Menumbuhkan visi, misi, dan tuntutan zaman,
motivasi, hal ini sangat berperan upaya sistematis dan terencana ke
pada kemajuan dan perkembangan arah perbaikan/peningkatan mutu
siswa. Selanjutnya melalui pendidikan, 2. Aspek peningkatan
proses belajar, bila motivasi guru tepat mutu: Lingkungan pembelajaran
dan mengenai sasaran akan yang menyenangkan dan
meningkatkan kegiatan belajar, dengan menantang, partisipasi aktif siswa,
tujuan yang jelas maka siswa akan guru, orangtua, dan semua
belajar lebih tekum, giat dan lebih pemangku pendidikan, manajemen
bersemangat (Slamet, 1987 :92 ). Jika yang bertanggung jawab baik moral,
guru memiliki kompetensi tersebut, mandat, manusia, dan modal,
tidak mustahil peningkatkan mutu memiliki standar sekolah, baik
pembelajaran di sekolah dapat nasional dan internasional, SDM
terwujud. Kita yakin saat ini sudah yang akuntabel, akseptabel, dan
banyak guru yang telah menguasai availabel, 3. Faktor utama
strategi dan model pembelajaran, namun peningkatan mutu sekolah: Pendidik
kenyataan dilapangan kita masih dan tenaga kependidikan yang
banyak menjumpai guru yang dalam professional, proses pembelajaran
mengajar masih terkesan hanya aktif yang ditunjang oleh fasilitas
melaksanakan kewajiban, banyak pembelajaran, partisipasi siswa dan
ceramah (telling method) dan kurang orangtua siswa kepada program
membantu pengembangan aktivitas sekolah, supervisi secara konsisten,
siswa. Ia tidak menggunakan strategi kontinue, dan konsekuen
dan model dalam proses (pengawasan yang sehat, terhadap
pembelajaran, baginya yang penting program, pemberdayaan manusia,
adalah bagaimana proses dan keuangan), kemitraan
pembelajaran dapat berlangsung. (pemerintah, LS, PT, badan
Realitas tersebut dapat internasional dan lainnya), 4.
ditemukan hampir disemua Program penunjang perbaikan mutu:
sekolah ,baik di sekolah negeri Kreativitas kemasan kurikulum
maupun swasta, tidak terkecuali di (intrakurukuler dan ekstrakurikuler),
madrasah atau sekolah yang siswa siap menghadapi program
berbasis Islam. Apabila hal tersebut pembelajaran (kesehatan, mental,
dibiarkan maka dapat pengetahuan, kebersamaan,
mempengaruhi mutu pendidikan di memahami kegunaan), keadaan
sekolah yang pada gilirannya akan keuangan yang realistis dan sumber
ditemukan sekolah-sekolah yang yang terpercaya.
Berdasarkan pendapat diatas, Dalam Peningkatan Mutu
perubahan paradigma harus Pendidikan melalui Pembelajaran
dilakukan secara bersama-sama Syaiful Sagala (2003: 63),
antara pimpinan, guru dan karyawan menyatakan bahwa pembelajaran
dan semua unsur pendidikan mempunyai dua karakteristik.
sehingga mereka mempunyai Pertama, dalam proses pembelajaran
langkah dan strategi yang sama melibatkan proses berfikir. Kedua,
yaitu menciptakan mutu dalam proses pembelajaran
dilingkungan kerja khususnya membangun suasana dialogis dan
lingkungan kerja pendidikan. proses tanya jawab terus menerus
Pimpinan, guru dan karyawan harus yang diarahkan untuk memperbaiki
menjadi satu tim yang utuh dan meningkatkan kemampuan
(teamwork ) yangn saling berfikir siswa, yang pada gilirannya
membutuhkan dan saling mengisi kemampuan berfikir itu dapat
kekurangan yang ada sehingga membantu siswa untuk memperoleh
target (goals ) akan tercipta dengan pengetahuan yang mereka
baik. Jadi kepala sekolah, guru, konstruksi sendiri. Dari uraian
karyawan dan semua unsur diatas, dapat difahami bahwa proses
pendidikan (stakeloders) pembelajaran yang baik dapat
mempunyai tanggung jawab dilakukan oleh siswa baik di dalam
terhadap peningkatan mutu maupun diluar kelas, dan dengan
pembelajaran di sekolah terutama karakteristik yang dimiliki oleh
guru sebagai ujung tombak di kelas siswa diharapkan mereka mampu
karena Bersentuhan langsung berinteraksi dan bersosialisasi
dengan siswa dalam proses dengan teman-temannya secara baik
pembelajaran. Kepemimpinan dan bijak.
kepala sekolah dan kreatifitas guru Dengan intensitas yang tinggi
yang professional, inovatif, kreatif, serta belajar secara
merupakan salah satu tolok ukur berkesinambungan diharapkan
dalam peningkatan mutu proses interaksi sosial sesama teman
pembelajaran di sekolah, karena dapat tercipta dengan baik dan pada
kedua elemen ini merupakan figure gilirannya mereka saling
yang bersentuhan langsung dengan menghargai dan menghormati satu
proses pembelajaran , kedua elemen sama lain walaupun dalam
ini merupakan fugur sentral yang perjalanannya mereka saling
dapat memberikan kepercayaan berbeda pendapat yang pada
kepada masyarakat (orang tua) akhirnya mereka saling
siswa, kepuasan masyarakat akan menumbuhkan sikap demokratis
terlihat dari output dan outcome antar sesama. Paradigma
yang dilakukan pada setiap periode. metodologi pendidikan saat ini
Jika pelayanan kepada masyarakat disadari atau tidak telah mengalami
baik maka mereka akan sadar dan suatu pergeseran dari behaviourisme
secara otomatis akan membantu ke konstruktivisme yang menuntut
segala kebutuhan yang di inginkan guru di lapangan harus mempunyai
oleh pihak sekolah, sehingga syarat dan kompetensi untuk dapat
dengan demikian maka tidak akan melakukan suatu perubahan dalam
sulit bagi pihak sekolah untuk melaksanakan proses pembelajaran
meningkatkan mutu pendidikan di di kelas.
sekolah. Guru dituntut lebih kreatif,
inovatif, tidak menjadi sumber satu-
satunya proses pembelajaran demikian, tanggung jawab
(teacher centered), menempatkan peningkatan mutu pendidikan di
siswa tidak hanya sebagai obyek sekolah yang dibebankan kepada
belajar tetapi juga sebagai subyek guru sangat besar. Kita yakin pada
belajar dan pada akhirnya bermuara saat ini banyak guru yang telah
pada proses pembelajaran yang melaksanakan teori konstruktivisme
menyenangkan, bergembira, dan dalam pembelajaran di kelas tetapi
demokratis yang menghargai setiap volumenya masih terbatas, karena
pendapat sehingga pada akhirnya kenyataan di lapangan kita masih
substansi pembelajaran benar-benar banyak menjumpai guru yang dalam
dihayati. Sejalan dengan pendapat mengajar masih terkesan hanya
di atas, pembelajaran menurut melaksanakan kewajiban. Ia tidak
pandangan konstruktivisme adalah: memerlukan strategi, metode dalam
“Pembelajaran dibangun oleh mengajar, baginya yang penting
manusia sedikit demi sedikit, yang bagaimana sebuah peristiwa
hasilnya diperluas melalui konteks pembelajaran dapat berlangsung. Ini
yang terbatas (sempit) dan tidak adalah pendapat yang keliru dan
sekonyong-konyong. Pembelajaran haram untuk diikuti, jika tidak ingin
bukanlah seperangkat fakta, konsep dikatakan pemalas dan tidak
atau kaidah yang siap untuk diambil profesionalis. Unsur unsur Penting
dan diingat. Manusia harus dalam peningkatan mutu
mengkonstruksi pembelajaran itu Pembelajaran Ada 2 pendekatan
dan membentuk makna melalui yang menjadi unsur penting dalam
pengalaman nyata" (Depdiknas, peningkatan mutu pembelajaran
2003:11). Implementasi pendekatan sekaligus mutu pendidikan di
konstruktivisme dalam sekolah dalam sudut pandang mikro
pembelajaran diwujudkan dalam dan makro pendidikan, sebagaimana
bentuk pembelajaran yang berpusat dijabarkan berikut ini:
pada siswa (Student Center). Guru 1. Pendekatan Mikro
dituntut untuk menciptakan suasana Pendidikan
belajar sedemikian rupa, sehingga Yaitu suatu pendekatan
siswa bekerja sama secara gotong terhadap pendidikan
royong (cooperative learning). dengan indikator kajiannya
Untuk menciptakan situasi yang dilihat dari hubungan
diharapkan pada pernyataan di atas antara elemen peserta
seorang guru harus mempunyai didik, pendidik, dan
syarat-syarat apa yang diperlukan interaksi keduanya dalam
dalam mengajar dan membangun usaha pendidikan. Secara
pembelajaran siswa agar efektif lengkap elemen mikro
dikelas, saling bekerja sama dalam adalah: Kualitas
belajar sehingga tercipta suasana manajemen, Pemberdayaan
yang menyenangkan dan saling satuan pendidikan,
menghargai (demokratis). Dari Profesionalisme dan
pendapat di atas dapat dijelaskan ketenagaan, Relevansi dan
bahwa, guru mempunyai tugas dan kebutuhan. Berdasarkan
tanggung jawab yang sangat berat tinjauan mikro elemen guru
terhadap kemajuan dan peningkatan dan siswa yang merupakan
kompetensi siswa, di mana hasilnya bagian dari pemberdayaan
akan terlihat dari jumlah siswa yang satuan pendidikan
lulus dan tidak lulus. Dengan merupakan elemen sentral.
Pendidikan untuk Meningkatkan partisipasi
kepentingan peserta didik anggota masyarakat dan
mempunyai tujuan, dan pemerintah daerah untuk
untuk mencapai tujuan ini ikut serta menangani
ada berbagai sumber dan penuntansan wajib belajar
kendala, dengan pendidikan dasar 9 tahun.
memperhatikan sumber dan Strategi Peningkatan Mutu
kendala ditetapkan bahan Pendidikan di Sekolah
pengajaran dan diusahakan Teori manajemen mutu
berlangsungnya proses terpadu atau yang lebih
untuk mencapai tujuan. dikenal dengan Total
Proses ini menampilkan Quality Management
hasil belajar. Hasil belajar (TQM) akhir-akhir ini
perlu dinilai dan dari hasil banyak diadopsi dan
penilaian dapat menjadi digunakan oleh dunia
umpan balik sebagai bahan pendidikan dan teori ini
masukan dan pijakan (Ety dianggap sangat tepat
Rochaety, 2005: 8). dalam meningkatkan mutu
dunia pendidikan saat ini.
Strategi Peningkatan TQM didefinisikan sebagai
Mutu Pendidikan di sebuah pendekatan dalam
Sekolah pendidikan ikut menjalankan usaha yang
terlibat, untuk menciptakan berupaya memaksimalkan
Equality dan Equity, daya saing melalui
mengutip pendapat Indra penyempurnaan secara
Djati Sidi (2001: 73) terus menerus atas produk,
bahwa pemerataan jasa, manusia, proses, dan
pendidikan harus lingkungan organisasi.
mengambil langkah strategi Setidaknya ada sepuluh
sebagai berikut: 1. karakteristik TQM yang
Pemerintah menanggung dianggap penting untuk
biaya minimum pendidikan meningkatkan dunia
yang diperlukan anak usia pendidikan, yaitu: 1. focus
sekolah baik negeri pada pelanggan (internal &
maupun swasta yang eksternal), 2. berorientasi
diberikan secara individual pada kualitas, 3.
kepada siswa, 2. menggunakan pendekatan
Optimalisasi sumber daya ilmiah, 4. memiliki
pendidikan yang sudah komitmen jangka panjang,
tersedia, antara lain melalui 5. kerja sama tim, 6.
double shift (contoh menyempurnakan kualitas
pemberdayaan SMP secara berkesinambungan,
terbuka dan kelas jauh), 3. 7. Mengadakan pendidikan
Memberdayakan sekolah- dan pelatihan, 8.
sekolah swasta melalui menerapkan kebebasan
bantuan dan subsidi dalam yang terkendali, 9.
rangka peningkatan mutu memiliki kesatuan tujuan,
pembelajaran siswa dan 10. melibatkan dan
optimalisasi daya tampung memberdayakan karyawan
yang tersedia dan 4. (Ety Rochaety, dkk, 2005:
97). Edward Sallis (2006: sekolah, staf administrasi,
73) menyatakan bahwa siswa, dan juga orang tua
Total Quality Management siswa. Kultur yang
(TQM) pada pendidikan kondusif bagi peningkatan
adalah sebuah filsosofis mutu akan mendorong
tentang perbaikan secara perilaku warga kearah
terus- menerus yang dapat peningkatan mutu sekolah,
memberikan seperangkat sebaliknya kultur yang
alat praktis kepada setiap tidak kondusif akan
institusi pendidikan dalam menghambat upaya menuju
memenuhi kebutuhan, peningkatan mutu sekolah.
keinginan, dan harapan
para pelanggannya saat ini D. KESIMPULAN DAN SARAN
dan untuk masa yang akan Dalam rangka meningkatkan
datang. mutu pendidikan di sekolah telah
Di sisi lain, Zamroni diupayakan melalui berbagai
memandang bahwa kegiatan penataran, seminar,
peningkatan mutu pendidikan pelatihan ataupun
pendidikan dapat workshop. Melalui berbagai
diwujudkan dengan kegiatan tersebut dikenalkan pada
mengoptimalkan model inovasi- inovasi pembelajaran,
The Total Quality karena inovasi adalah sebagai suatu
Management (TQM) di kebutuhan. Pengembangan bahan
sekolah. Teori ini ajar, pengembangan strategi dan
menjelaskan bahwa mutu metode pembelajaran,
pendidikan dengan model pengembangan media pembelajaran,
TQM ini mencakup tiga sistem penilaian, evaluasi, dan
kemampuan, yaitu esesmen telah menjadi menu utama
kemampuan akademik, dunia pendidikan, tetapi dari
sosial, dan moral (Zamroni, pengalaman empirik tampaknya
2007: 6). Teori ini juga upaya-upaya itu belum secara
menyebutkan bahwa mutu signifikan membawa perubahan
sekolah ditentukan oleh dalam arti peningkatan mutu
tiga variabel, yakni kultur pendidikan di sekolah. Oleh
sekolah, proses belajar karenanya yang harus dilakukan
mengajar, dan realitas adalah perbaikan yang
sekolah. Kultur berkesinambungan berkaitan dengan
sekolah merupakan nilai- komitmen (Continuos quality
nilai, kebiasaan-kebiasaan, Improvement) dan proses
upacara-upacara, slogan- Continuous pross Improvement.
slogan, dan berbagai Komitmen terhadap kualitas dimulai
perilaku yang telah lama dengan pernyataan dedikasi pada
terbentuk di sekolah dan misi dan visi bersama, serta
diteruskan dari satu pembedayaan semua persiapan
angkatan ke angkatan untuk secara inkrimental
berikutnya, baik secara mewujudkan visi tersebut.
sadar maupun tidak. Kultur Perbaikan yang berkesinambungan
ini diyakini mempengaruhi tergantung kepada dua unsur.
perilaku seluruh komponen Pertama, mempelajari proses, alat,
sekolah, yaitu guru, kepala dan keterampilan yang tepat. Kedua,
menerapkan keterampilan baru
small achieveable project. Proses
perbaikan berkesinambungan yang
dapat dilakukan berdasarkan siklus
Action. Siklus ini merupakan siklus Daftar Pustaka
perbaikan yang never ending, dan
berlaku pada semua fase Edward Sallis. 2006. Total Quality
organisasi/lembaga, khusunya Management In Education (alih Bahasa
lembaga pendidikan. Ahmad Ali Riyadi ). Jogjakarta :
IRCiSoD
Eti Rochaety,dkk.2005 . Sistem
Informamsi Manajemen Pendidikan.
Jakarta
: bumi Aksara
Indra Djati Sidi.2003. Menuju
Masyarakat Belajar. Jakarta : Logos
Muhibbin, Zainul. 2011. Problematika
MTs Swasta di Surabaya
Menghadapi Era
Global, Laporan Penelitian, LPPM-ITS
Republik Indonesia. (2003). Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003
Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Kloang klede Putra Timur
Rahman, Arif. 2009, Materi Workshop
Peningkatan Kompetensi Mengajar
melalui Konsep Metaforming, Jakarta
UNJ
Sagala, Syaiful.2004. Manajemen
Berbasis Sekolah &Masyarakat.
Bandaung :
alfabeta
Sagala, Syaiful.2005.Administrasi
Pendidikan Kontemporer. Bandung:
Alfabeta
Sudarwan Danim.2007.Visi Baru
Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi
Aksara
Suyadi Prawirosentono. 2007 . Filosofi
Baru tentang Manajemen Mutu
terpadu abad 21. Jakarta : Bumi Aksara
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia..1991. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka
Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu
Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah

Anda mungkin juga menyukai