Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN KOMPETENSI GURU PENJAS

DOSEN MATA KULIAH

RUSMIYADI M.Pd

Disusun Oleh

KELOMPOK 10

1. Muksinul muhapidin
2. Rahmat mulyana

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN [STKIP]

SYEKH MANSHUR

PROGRAM STUDI [PJKR] SEMESTER 2 TAHUN 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dunia pendidikan dituntut agar menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Guru mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, sehingga hampir
semua usaha pembaharuan di bidang pendidikan bergantung pada guru. Guru tanpa menguasai bahan
pelajaran, strategi belajar mengajar, mendorong siswa belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi
maka segala upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak akan mencapai hasil yang meksimal. Dalam
pelaksanaan pendidikan, guru merupakan ujung tombak, sehingga perlupengembangan profesional
guru. Setiap guru memiliki potensi dan kebutuhan untuk berkembang serta merealisasikan dirinya.
Perkembangan IPTEK menuntut guru untuk melaksanakan pekerjaan secara profesional.

B. Rumusan Masalah

1.strategi peningkatan kualitas guru penjas


2.strategi peningkatan kompetensi guru penjas

C. Tujuan Penulisan

1.menjadikan guru yang profesional

2.meningkatkan kualitas dan kompetensi guru

D. Manfaat Penulisan.

Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai oleh sekolah

Dapat menghasilkan pembelajaran yang kreatif, profesional, dan menyenangkan di sekolah

mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, kreatif, efektif dan menyenangkan
sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal
BAB II

PEMBAHASAN

Menjadi guru adalah sebuah profesi yang mulia. Menjadi guru merupakan panggilan jiwa

untuk berkontribusi mendidik anak bangsa supaya menjadi generasi yang berkualitas dan

kelak membawa manfaat bagi sesamanya. Profesi guru bisa dikatakan profesi unik.

Mengapa? Image sebagai guru melekat setiap waktu bahkan sepanjang hayat, tidak berhenti

pada jam kerja tertentu.

Kebiasaan apa saja yang dimiliki guru unggulan ?

1. Selalu upgrade diri sendiri

Kebiasaan guru yang baik dan harus selalu dilakukan adalah tidak lelah belajar untuk

meningkatkan kompetensi diri, baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional dan kompetensi sosial. 4 kompetensi tersebut jika tidak selalu

diasah maka akan memengaruhi kualitas dalam mengajar.

Banyak cara dapat guru Pintar lakukan untuk meningkatkan kompetensi. Jika memiliki biaya

lebih, Guru dapat melanjutkan studi di lembaga formal. Jika tidak memiliki dana untuk

melanjutkan sekolah, Guru tetap dapat mengupgrade diri dengan banyak membaca buku,

mengikuti pelatihan atau seminar, mengikuti komunitas-komunitas yang mendukung, dan

lain sebagainya.

2. Mengajar dengan penuh kasih sayang atau menggunakan perasaan

Menjadi seorang guru merupakan panggilan jiwa. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas

harus dilakukan dengan sepenuh hati. Bagaimana caranya? Mengajar dengan hati tidak

selalu dalam konteks mentransfer pengetahuan pada siswa. Mengajar dengan hati artinya

setiap kegiatan yang dilakukan oleh Guru adalah untuk kebaikan siswa dan tanpa keinginan

untuk mendapatkan puji-pujian ataupun hadiah.

Apakah tidak boleh mengharapkan materi dari pekerjaan? Tentu saja boleh. Hanya saja

jangan sampai hal itu memengaruhi profesionalisme Guru dalam mengajar. Ciri-ciri guru
yang mengajar dengan hati antara lain: menunjukkan sikap lembut dan penuh kasih sayang,

menunjukkan empati dan juga bersimpati pada siswa, dan selalu ingin menjadi pribadi yang

lebih baik secara keilmuan pada pelajaran yang diampu maupun secara karakter sehingga

mampu menjadi contoh yang baik bagi siswa dan orang di sekitarnya.

3. Berkolaborasi dengan Rekan lain

Kolaborasi adalah bentuk baru dari sebuah kompetisi. Guru tidak perlu ingin merasa unggul

sendiri. Justru dengan berkolaborasi dengan guru-guru lain, Guru dapat melesat lebih jauh

baik dari aspek pedagogik, atau aspek-aspek lainnya.

4. Menjaga komunikasi dengan orang tua

Menjaga komunikasi dengan orang tua artinya Guru akan membangun kedekatan dengan

orang tua. Jika kedekatan sudah terbangun, maka tidak akan sulit bagi Guru maupun orang

tua untuk mencari solusi terkait masalah atau kendala yang dihadapi oleh siswa.

5. Selalu membuka diri

Guru yang baik adalah guru yang mau membuka diri. Bagaimanapun Guru juga manusia

biasa yang tidak luput dari salah dan memiliki kekurangan kelebihan. Dengan membuka diri

Guru tidak akan segan untuk belajar dan juga menerima kritikan untuk memperbaiki diri.

Tidak perlu malu, Guru. Justru dengan mengetahui kekurangan yang dimiliki, Guru dapat

segera mencari solusi untuk menjadi lebih baik lagi.

Guru yang memiliki kinerja tinggi dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Kinerja guru

adalah salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan proses pendidikan di

sekolah.

Terkait dengan peningkatan kompetensi guru dalam melakukan profesi atau pekerjaannya

sebagai tenaga pengajar. Peningkatan-peningkatan kompetensi yang dimaksud adalah,

peningkatan dalam hal keahlian (skill), sikap (attitude), dan kemampuan (abillities).

Peningkatan kemampuan guru merupakan cara untuk meningkatkan standar

kompetensi guru sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni. Peningkatan kompetensi harus dilakukan secara terus menerus agar ada

pembaharuan.
Adapun alasan mengapa guru harus meningkatkan kompetensinya, di antaranya adalah

sebagai berikut :

1.Guru merupakan salah satu profesi yang harus dikerjakan secara profesionalitas. Prinsip

profesionalitas ini akan mendukung ilmu pengetahuan yang berkualitas. Untuk mewujudkan

profesionalitas guru maka perlu belajar seumur hidup.

2.Perkembangan teknologi, sosial, dan budaya menuntut guru harus belajar ilmu baru dan

merespon segala perubahan akibat adanya teknologi digital. Guru juga harus beradaptasi

dengan penggunaan teknologi.

3.Karakter peserta didik, dari generasi ke genarasi karakter peserta didik mengalami

perubahan, baik secara sosial maupun mental. Sehingga, guru harus memahami karakter

peserta didik dengan baik sesuai dengan generasinya dan tidak memaksakan karakter siswa

mengikuti karakter dimasannya jelas itu sangat berbeda.

Alasan tersebut menjadi penting mengapa guru harus meningkatkan kompetensinya agar

dapat mengikuti apa yang dibutuhkan siswa. Untuk meningkatkan kompetensi guru maka

guru dapat melakukan beberapa upaya, misal mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). UGK ini

akan terpetakan kompetensinya berdasarkan sepuluh kelompok kompetensi sesuai dengan

mata pelajaran atau paket kompetensi yang diampu oleh guru yang bersangkutan. Sepuluh

kelompok kompetesi dimaksud adalah penjabaran dari Standar Kompetesi Guru (SKG) yang

kemudian diturunkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetesi (IPK).

IPK pada satu mata pelajaran atau paket keahlian dibagi menjadi sepuluh kelompok

kompetensi. IPK pada sepuluh kelompok kompetensi ini dituangkan menjadi soal-soal uji

kompetesi guru yang digunakan sebagai alat uji atau alat check up kompetensi guru. Disisi

lain sepuluh kelompok kompetensi juga dijabarkan dalam bentuk sepuluh modul guru

pembelajar. Modul-modul inilah yang digunakan sebagai obat untuk meningkatkan

kompetensi guru.

Selain itu penelitian tindakan kelas (PTK) juga dapat menjadi salah satu faktor yang sangat

berpengaruh. Oleh karena itu jika penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara sadar dan

sistematik yang dilakukan di kelas dapat meningkatkan kompetensi seorang guru dalam

mengajar.

Berikut adalah penjelasan 4 standar kompetensi guru:


1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan atau keterampilan guru mengelola proses
pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik. Terdapat 7 aspek dalam
kompetensi pedagogik yang wajib dikuasai, yaitu:

1. Karakteristik para peserta didik


2. Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Pembelajaran yang mendidik
5. Pengembangan potensi para peserta didik
6. Cara berkomunikasi
7. Penilaian dan evaluasi belajar

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter guru, yang wajib dimiliki agar menjadi
teladan bagi para peserta didik. Selain itu, para guru juga harus mampu mendidik para muridnya
agar membantu mereka memiliki kepribadian yang baik. Terdapat beberapa kepribadian yang
harus dimiliki guru, yaitu:

1. Kepribadian yang stabil, bertindak sesuai dengan norma sosial dan bangga menjadi
guru.
2. Kepribadian yang dewasa, menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir
dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5. Berakhlak mulia meliputi bertindak sesuai dengan norma religious dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.

3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional ini adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki guru agar
tugas-tugas keguruan dapat diselesaikan dengan baik dan benar. Keterampilan ini berkaitan
dengan hal-hal yang teknis dan berkaitan langsung dengan kinerja guru. Indikator kompetensi
profesional guru adalah:

1. Menguasai materi pelajaran yang diampu, meliputi struktur pelajaran, konsep


pelajaran dan pola pikir keilmuan materi tersebut.
2. Menguasai Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan tujuan
pembelajaran dari pelajaran yang diampu.
3. Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi
pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam.
4. Mampu bertindak reflektif dami mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan.
5. Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses
pembelajaran serta pengembangan diri.

4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif dengan
peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kemampuan ini meliputi:

1. Bertindak objektif, tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi
fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun kepada sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial
budaya.
4. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan

3 Cara Tingkatkan Kompetensi Guru di Era Digital


1. Kursus Media atau Platform Kreatif.
2. Mengikuti Berbagai Kegiatan Guru.
3. Lebih Dekat dengan Peserta Didik.

5 Cara Meningkatkan Kualitas Guru


1. 1.Melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi
2. Mengikuti pelatihan yang menunjang kualitas guru
3. Aktif melakukan penelitian
4. Menciptakan budaya organisasi pembelajaran
5. .Gerakan Guru Membaca ( G2M )

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN
Dengan adanya strategi peningkatan kualitas guru.maka perbanyak pelatihan dan motivasi
kinerja sehingga tidak terjadi menurunnya kualitas pembelajaran sehingga mutu pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik Oemar, 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan

Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Lutan Rusli, 2000. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes

Anda mungkin juga menyukai