Anda di halaman 1dari 10

PENGELOLAAN KELAS PEMBELAJARAN PAI

DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA

Berliani Putri Zanuar, Dr Nurfuadi M.Pd.I.


UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
e-mail: berlianimuhammad@gmail.com, nurfuadi@uinsaizu.ac.id

Abstrak: Pengelolaan kelas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan


bentuk upaya yang urgen untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pencapaian
hasil belajar siswa. Abstrak ini membahas tentang pentingnya pengelolaan kelas
pembelajaran PAI dalam meningkatkan belajar siswa. Artikel ini menguraikan berbagai
teknik dan strategi yang dapat digunakan oleh guru PAI untuk meningkatkan partisipasi
siswa dalam pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dan
membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa. Beberapa teknik dan strategi
yang dibahas meliputi penerapan disiplin positif, pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran yang inovatif, pemberian umpan balik
secara efektif, dan pengaturan tugas dan kelas yang efektif. Dalam konteks
pembelajaran PAI, pengelolaan kelas yang efektif dapat membantu siswa untuk
memahami nilai-nilai agama secara lebih mendalam dan membentuk karakter yang
lebih baik. Oleh karena itu, para guru PAI perlu memperhatikan pentingnya pengelolaan
kelas dalam meningkatkan belajar siswa dan menerapkan teknik dan strategi yang
sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.

Keyword: pengelolaan kelas, belajar, pembelajaran PAI, siswa

PENDAHULUAN di sekolah dari awal sampai akhir pelajaran,


ini murni hanya untuk mencerdaskan
Pendidikan adalah sebuah tanggung masyarakat sebagai mahasiswa sekolah.
jawab Negara, bagaimanapun, adalah ujung Karena citra guru di masyarakat kita rubah
tombak kesuksesan tujuan pendidikan selalu berubah, ini sangat dipengaruhi oleh
adalah para pendidik. Guru bisa cita-cita dan kekaguman publik terhadap
menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) seorang guru terutama dalam posisinya,
yang fundamental dan memiliki kinerja dan motivasi untuk mendidik anak-
keterampilan yang baik meningkatkan anak di kelas bersamaan dengan
kualitas sumber daya manusia serta untuk perkembangan zaman yang kian
usaha mewujudkan visi misi bangsa berkembang. Seperti yang tercantum dalam
Indonesia. Guru adalah sosok seseorang undang-undang Republik Indonesia Nomor
yang memainkan peran penting di dunia 20 Tahun 2003 mengenai Sistem
pendidikan baik SD maupun SMP, guru Pendidikan Nasional mengatur Standar
selalu terlibat dalam suatu agenda kegiatan Nasional Pendidikan (SNP). Peran pendidik
pendidikan, khususnya pendidikan formal. guna mewujudkan visi misi dan tujuan
Guru memiliki tanggung jawab tidak hanya pendidikan adalah kewajiban.
di sekolah tetapi juga di masyarakat. Guru
adalah pahlawan yang berdedikasi dirinya
Ada begitu banyak elemen yang seperti meja, kursi, lemari buku, serta alat-
memerlukan perhatuan agar aktivitas alat yang mendukung aktivitas belajar.
belajar mengajar dapat berjalan dengan Padahal setting sarana dan prasarana
baik. Diantara faktor yang mempengaruhi belajar mengajar di ruang kelas bukanlah
keberhasilan didalam aktivitas belajar di yang utama pengkondisian kelas, maka
sekolah adalah guru, siswa serta fasilitas. bagaimana pendidik merancang, mengatur
Guru sebagai garda terdepan dalam serta melaksanakan kegiatan di kelas,
mensukseskan tujuan pendidikan. Guru sehingga proses belajar mengajar di kelas
mempunyai kompetensi yang di milikinya memperoleh hasil yang baik.
untuk di kembangkan dalam mencapai
tujuan tersebut. UU Republik Indonesia No Sekolah sebagai pemegang peranan
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen di dalam pendidikan menimbulkan pengaruh
dalamnya diterangkan bahwa guru yakni yang besar pada karakteristik anak. Maka
pendidik yang professional yang bertugas selain keluarga sebagai pusat pendidikan,
untuk mendidik, mengajar, membimbing, sekolah pun mempunyai perhatian penting
mengarahkan, melatih, menilai dan sebagai pusat pendidikan untuk
mengevaluasi siswa pada usia dini jalur pembentukan pribadi anak.
pendidikan formal, pendidikan dasar dan Kesimpulannya, bahwasannya
pendidikan menengah. Pengelolaan Kelas sekolah sebagai formal education center
dikutip Sri Warsono dari Arikunto (1986) karena sangat berpengaruh, sekolah lahir
merupakan suatu upaya yang dilaksanakan dan berkembang hasil pemikiran atas
oleh penanggung jawab aktivitas belajar efisiensi dan efektifitas didalam penyajian
mengajar dengan tujuan untuk memperoleh pendikan kepada masyarakat lembaga
kondisi yang optimal sehingga dapat pendidikan formal, munculnya dan
kegiatan belajar mengajar terlaksana seperti pertumbuhannya dari dan untuk masyarakat
yang diinginkan. saling berkaitan artinya, sekolah sebagai
Pengelolaan kelas ada kaitannya pusat pendidikan formal merupakan
juga dengan usaha-usaha untuk sebagai instrumen masyarakat yang diberi
menciptakan dan mempertahankan kondisi tanggung jawab kewajiban pemberian
terjadinya proses belajar yang optimal. pendidikan.
Pengelolaan kelas merupakan suatu upaya Lingkungan multikultural peserta
yang dilaksanakan oleh para stakeholder didik perlu mendapatkan concern guna
aktivitas pembelajaran maupun membantu tercipta lingkungan sekolah yang dinamis.
guna tercapainya kondisi yang memuaskan Penindakan terhadap anak didik di sekolah
yang selaras dengan tujuan yang berkaitan dengan penguatan lingkungan
diharapkan. Pengelolan kelas adalah belajar ini merupakan tanggung jawab
keterampilan guru untuk menciptakan ,serta kepala sekolah maupun guru. Kepala
mengembalikanya bila terjadi gangguan sekolah dan guru sebagai pengelola
dalam proses belajar mengajar. lembaga diwajibkan untuk memaksimalkan
Terkadang pengelolaan kelas kemampuan mereka sehingga dapat
didefinisikan sebagai pengaturan ruang mengendalikan lingkungan belajar yang
kelas yang yang kaitannya dengan sarana baik dalam rangka pengembangan
kreatifitas peserta diidk di sekolah.
Agar terjalin suasana pembelajaran meneliti daftar hadir siswa, 3) menata
dan meningkatkan prestasi belajar siswa kebersihan ruang kelas, 4) memetakan
dibutuhkan penyusunan akvitas belajar tempat duduk, struktural piket, presensi
yang baik. Proses belajar adalah suatu siswa, buku siswa serta tata tertib kelas.
rangkaian kegiatan pendidik untuk Perancangan pengelolaan kelas yang diatur
menumbuhkan serta mempertahanan guru melingkupi setting fasilitas, setting
organisasi proses belajar mengajar yang pengajaran dan setting peserta didik.
efektif, diantaranya: tujuan pengajaran,
setting waktu luang, setting luang dan alat Kedua, Pengelolaan kelas yang
kelengkapan pelajaran dikelas, serta ditujukan untuk meningkatkan belajar
kategorisasi siswa dalam pembelajaran. siswa dapat dilakukan dengan memberikan
Proses belajar mengajar sepatutnya apresiasi (penghargaan) dan sambutan
pendidik membangun komunikasi yang terhadap siswa sebelum mulai kegiatan
baik, antar guru dengan siswa ataupun belajar mengajar di kelas, membangun
siswa dengan siswa. Sehingga dalam proses suasana aman dan nyaman dalam kelas
belajar mengajar peserta didik dapat untuk dapat mengikuti pembelajaran,
menerima dan memberikan respon yang membentuk hubungan yang baik antara
positif guna menghidupi suasana kelas. sesama siswa dan siswa dengan guru
sehingga suasana kekeluargaan akan
METODE tercipta antar warga sekolah.

Dengan adanya penulisan artikel ini Ketiga, kepala sekolah melakukan


untuk mengetahui implementasi model pengawasan pengelolaan kelas secara
pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI, continue dan berkesinambungan. Tujuan
serta faktor pendukung dan dan juga manfaat dilakukan pengawasan
penghambatnya. Sehingga untuk efektivitas yakni untuk menaikkkan kualitas mutu
ruang dan waktu penulisa artikel ini pengajaran serta komptensi seorang guru
menggunakan deskriptif kualitatif dengan ketika melakukan pengelolaan kelas, guna
teknik kajian pustaka. Dengan menganalisa meningkatkan efektifitas situasi belajar
berbagai jurnal ilmiah yang dipublikasikan mengajar, dan memberikan panduan bagi
sebelumnya. para pendidik untuk memperbaiki
ketidakmasimalan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keempat dan yang terakhir, faktor
Hasil penelitian yang terpublikasi pendukung dan penghambat serta
sebelumnya memaparkan mengenai mempengaruhi dalam pengelolaan kelas
pengelolaan kelas dalam meningkatkan supaya bisa meningkatkan belajar siswa
belajar siswa yakni sebagai berikut 1: yakni diantaranya faktor lingkungan fisik,
Pertama, pendidik selalu merencanakan faktor sosial emosional serta faktor
mengelola kelas dalam aktivitas belajar organisasional di suatu instansi. Faktor
mengajar. Wewenang guru dalam lingkungan fisik meliputi ruang kelas
pengelolaan kelas diantaranya: 1) Persiapan tempat terjadinya kegiatan pembelajaran,
instrumen pengajaran, 2) memeriksa dan penataan tempat duduk siswa, setting
1
M. Anang Sholikhudin, MODEL PENGELOLAAN KELAS DALAM pencahayaan atau sinar, pengaturan
PEMBELAJARAN PAI DI SD RIYADLUL ARKHAM TEMBONG
PLINTAHAN PANDAAN (2017)
penyimpan barang di kelas. Faktor sosial
emosional mencakup keadaan guru Sederhananya, kelas dapat diartikan
menyangkut masalah tipe kepemimpinan, sebagai unit kerja terkecil. Sekolah
tindakan guru , Suara guru juga hubungan digunakan sebagai tempat belajar dan
baik dengan guru. Selain itu keadaan mengajar. Klasifikasi sebagai satu
organisasional sekolah di dalamnya kesatuan biasanya ditentukan oleh
mencakup kondisi siswa baik itu kondisi kelompok umur untuk siswa. Misalnya,
dalam peserta didik maupun kondisi luar untuk jenjang siswa usia 6-12 tahun
peserta didik. pada anak sekolah dasar kelas I, II, III,
IV, V, VI. Kemudian untuk level
1. Pengelolaan Kelas Dalam pelajar usia 12-14 tahun pada siswa
Pembelajaran PAI SMA VII, VIII, IX. Pada saat yang
Guru perlu menata maupun sama, kelas ditugaskan di tingkat sekola
melaksanakan aktivitas belajar menengah, di mana siswa berusia antara
mengajar berlandas pada beberapa 15 dan 17 tahun. tidak hanya sesuai
pokok pemikiran diantaranya: a) aspek dengan tingkat dan usia, tetapi juga
kognitif ditemukan, dibentuk, serta sesuai dengan minat siswa.4
dikembangkan oleh peserta didik b) Sementara ruang kelas adalah
peserta didik membangun aspek tempat belajar dimana ada guru yang
kognitif secara aktif c) guru mampu menyampaikan materi kepada siswa
berupaya mengembangkan kompetensi tepat waktu. Hal yang sama. Ketika
serta potensi pesertta didik d) datang untuk mengajar dan belajar,
pendidikan merupakan hubungan ruang kelas adalah tempat yang tepat
pribadi antara para siswa dan hubungan memiliki fungsi untuk pembelajaran
antara guru dan siswa.2 yang dibutuhkan. Konsentrasi, ciptakan
Menurut Ibid dalam suasana di dalam kelas yang
(Sholikhudin:2017) manajemen kelas mendukung aktivitas penelitian yang
berasal berasal dari dua suku kata, efektif.
yakni manajemen dan kelas. Dalam bahasa Inggris, memimpin
Manajemen didefinisikan sebagai kelas disebut kata benda. Manajemen
rangkaian upaya guna memperoleh kelas berarti bahwa istilah manajemen
tujuan yang telah ditetapkan dengan identik dengan kata tersebut milik.
memanfaatkan orang lain. Sedangkan Definisi manajemen atau manajemen
kelas yakni suatu kelompok orang yang secara umum kegiatan meliputi
melaksanakan aktivitas belajar bersama perencanaan, pengorganisasian,
sesuai dengan tujuan yang telah manajemen, mengkoordinir, kontrol
ditentukan, guru di dalam kelas berlaku dan evaluasi.
sebagai stakeholder guna merancang,
mengorganisasikan, Definisi di atas menunjukkan bahwa
mengaktualisasikan, serta melakukan manajemen kelas adalah seperangkat
pengawasan maupun supervisi kelas.3 perilaku kompleks yang digunakan oleh
2
Anita Lie, Cooperative Learning/ Mempraktikkan Cooperative PLINTAHAN PANDAAN (2017)
Learning di Ruang-Ruang Kelas, hal 4-5 4
Novan Ardi Wiyani, Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasi untuk
3
M. Anang Sholikhudin, MODEL PENGELOLAAN KELAS DALAM Menciptakan Kelas yang Kondusi, Jojakarta: Ar-Ruzz Media,
PEMBELAJARAN PAIDI SD RIYADLUL ARKHAM TEMBONG 2013, hal. 52
guru menata dan memelihara kondisi target pengelolaan dengan baik
kelas yang memungkinkan siswa mendukung arus interaksi edukatif.
mencapai tujuan pembelajaran secara Sesuai dengan tujuan umum
efektif.5 pengelolaan kelas, yaitu Penyediaan
dan penggunaan ruang kelas untuk
Pengelolaan kelas dapat diartikan orang yang berbeda kegiatan belajar
sebagai upaya penanggung jawab atau mengajar untuk mencapai hasil yang
penunjang kegiatan belajar mengajar, baik dan optimal. Maka dari itu supaya
tujuannya adalah untuk menciptakan para siswa merasa nyaman di kelas
kondisi yang optimal untuk aktivitas dengan motivasi yang tinggi sehingga
yang akan dilakukan belajar seperti selalu belajar di sana.8
yang diharapkan. manajemen kelas
adalah kemampuan pendidik Berlandas konsep manajemen kelas
menciptakan suasana belajar yang di atas, dapat dihsilkan kesimpulan
kondusif, dan mengelolanya ketika ada bahwa manajemen kelas adalah upaya
ketidakmampuan belajar.6 organisasi guru. Pengajaran harian
dengan persiapan yang sudah
Ada dua hal yang terlibat dalam direncanakan mencapai tujuan
kegiatan belajar mengajar untuk pembelajaran yang diharapkan. kondisi
menentukan berhasil atau tidaknya sangat baik. Keadaan kelas yang
proses belajar mengajar, yaitu kelas dan mendukung keberhasilan operasi yang
pembelajaran itu sendiri. Untuk diharapkan belajar mengajar Meskipun
beberapa guru, itu dianggap benar- ada status kelas yang tidak terduga pasti
benar "penguasaan kelas" ketika ada kondisi kelas yang tidak
mereka bisa Kelola semua tugas kelas mendukung kesuksesan aktivitas belajar
dengan mengendalikan situasi kelas jadi mengajar.
ada kebebasan bergerak dan kebebasan
berbicara. Itu karena kesuksesan dalam Target pengelolaan kelas dapat
arti mencapai tujuan berperilaku baik diidentifikasi menjdi dua jenis:
tergantung pada kemampuan guru
dalam mengorganisasikan pelajaran. a. Manjemen ruang kelas
kelas yang bagus 7 Manajemen kelas berkaitan
dengan manajemen atau
Sebagai pemegang kelas, pendidik ruang kelas, yaitu ruang
harus mampu mengontrol kelas. yang dibatasi oleh dinding
Dengan demikian, karena kelas adalah tempat para siswa bertemu
tempat berkumpulnya semua siswa dan untuk mempelajari segala
pendidik dalam hal mendapatkan bahan sesuatu guru mendorong
pelajaran dari guru. Kelas yang menjadi kegiatan belajar mengajar
5
Andyarto Surjana, Efektifitas Pengelolaan Kelas, Jurnal
Pendidikan Penabur,
6
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,
Bandung: P.T Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 91.
7 8
Solikhun, Sa’diyah, MODEL PENGELOLAAN KELAS DALAM Solikhun, Sa’diyah, MODEL PENGELOLAAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PAI DI SD RIYADLUL ARKHAM TEMBONG PEMBELAJARAN PAI DI SD RIYADLUL ARKHAM TEMBONG
PLINTAHAN PANDAAN, 2017 PLINTAHAN PANDAAN, 2017
dapat dilakukan secara b. Mengatasi kendala yang
9
efektif dan efisien. menghalangi pelaksanaan
b. Manajemen siswa Interaksi dalam kegiatan
Membimbing para siswa ini belajar mengajar
adalah tentang memberi c. Menata penggunaan ruang
Stimulus untuk menciptakan kelas yang ideal
serta mempertahankan d. Mendidik dan membimbing
kondisi mendorong siswa siswa dari berbagai latar
untuk mengambil peran aktif belakang sosial, ekonomi,
dan partisipatif secara sadar budaya dan karakteristik
dalam aktivitas kelas. individu
Pembentukannya dapat e. Membantu siswa belajar dan
berupa: Tindakan, tingkah bekerja dengan kemampuan
laku, suasana yang dibentuk terbaik mereka keterampilan
atau diciptakan oleh guru yang dimilikinya
mendorong siswa untuk f. Membangun suasana sosial
berpartisipasi aktif secara yang baik di dalam kelas
penuh dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Manajemen kelas yang efektif
Karenanya posisi pendidik terjadi ketika implementasi aspek-
di kelas tidak hanya sebagai aspek yang terkait dengan ruang
penyampai informasi, tetapi lingkupnya. Dr.Suharsimi Arikunto
sebagai penunjuk jalan dalam (Solikhun:2017) adalah dua
pembelajaran itu terjadi. aspek yang harus dilakukan lagi.
Kepemimpinan dan manajemen siswa
Secara umum, tujuan pengelolaan fisik (ruangan, perabot dan
kelas adalah untuk menciptakan perlengkapan belajar). Sifat
sesuatu suasana kelas yang kepemimpinan dituntut dari seorang
menyenangkan sebagai tempat guru Kelas, sedangkan fitur-fitur
berkegiatan belajar mengajar Demikian tersebut antara lain: manajemen ruang
kegiatan tersebut dapat dilakukan kelas, manajemen waktu, manajemen
efisien dan selaras untuk menetapkan alat peraga hubungan antar siswa.
tujuan pembelajaran agar pembentukan
sumber daya manusia yang berkualitas Kelas biasanya mempunyai
dapat tercapai. Meski secara khusus, jangkauan keterampilan yang baik itu
menurut Salman Rusydie dalam pintar, sedang dan kurang. Oleh karena
(Solikhun:2017) , tujuan manajemen demikian itu pendidik harus menata
kelas sebagai berikut: maupun Membimbing peserta didik
ketika siswa bekerja sendiri atau
a. Mempermudah segala aktivitas berpasangan, Kelompok atau klasik
belajar bagi para siswa tergantung pada jenis kegiatan,
keterlibatan siswa, hubungan belajar,
waktu belajar dan ketersediaan fasilitas
9
Solikhun, Sa’diyah, MODEL PENGELOLAAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN PAI DI SD RIYADLUL ARKHAM TEMBONG
PLINTAHAN PANDAAN, 2017
dan Infrastruktur dan karakteristik Penerapan Model Pengelolaan kelas
siswa yang beragam.10 dalam Pembelajaran PAI

Tahap-tahap yang harus diambil Tentu saja setiap orang memiliki


seorang pendidik untuk memimpin sesuatu untuk dilakukan yang tujuannya
Siswa harus memperhatikan minat dan sama seperti pengelolaan kelas, tentu ada
kebutuhan siswa yakni pengelompokan tujuan untuk mencapai. Secara linguistik,
siswa dalam pembelajaran, pendidik tujuan biasanya didefinisikan sebagai
perlu menyusunnya anggota kelompok berikut berusaha atau mencapai sesuatu.
siswa, dianatranya: Secara umum pengelolaan kelas bertujuan
untuk menciptakan suasana ruang kelas
a. Mengatur siswa yang nyaman sebagai tempat kegiatan
Untuk melatih dan menciptakan belajar mengajar.
ketertiban kelas, perlu dibentuk Penyeddiaan situasi tubuh sungguhlah
Organisasi siswa di kelas Pembentukan berguna sebab situasi tempat membiasakan
organisasi kelas adalah Langkah yang mengasyikkan mempengaruhi pada
pertama adalah mendidik dan kondisi membiasakan serta hasil
mengasuh para siswa Anda akan membiasakan. manajemen kawasan tubuh
dilatih untuk mengerjakan tugas secara maupun aturan ruang yang memenuhi
mandiri. Organisasi siswa juga dapat syarat minimun menunjang melambungnya
membantu guru menyediakan bahan ketekunan metode membiasakan siswa
ajar yang diperlukan, seperti kapur serta punya kuku positif pada perangkuhan
tulis, alat peraga, buku latihan, membiasakan. Pengaturan aturan ruang
suplemen absensi serta lain golongan dimaksudkan supaya guru serta
11
sebagainya. kontestan asuh kerasan membiasakan di
b. Pengelompokkan peserta didik ruang itu. Oleh sebab itu aktivitas mengatur
Menurut Conny dalam keas menyangkut mengelola aturan ruang
pengklasifikasian peserta didik golongan yang layak buat penataran serta
membagi siswa menjadi menciptakan kondisi penataran yang
beberapa konsep ,12
yakni menyenangkan. Guru perlu merancang
diantaranya: pengklasifikasian serta mengelola ruang sedemikian baik
berdasarkan persahabatan, misalnya macam mana guru mengelola
Pengklasifikasian sesuai perancangan ruang membiasakan,
kemampuan serta pengaturan tempat bersila serta meja
pengklasifikasian berdasarkan kontestan asuh, macam mana ia memuat
minat. perkakas-perkakas pengajaran kayak rumah
tulis, kapur, penghapus, denah, perkakas
peraga serta lain-lain. pula mengelola
ornamen bilik serta memelihara kebersihan
10
Darwyn Syah, dkk, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan golongan dan pula mengatur lubang angin
Agama Islam, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007, hal. 305
11
Solikhun, Sa’diyah, MODEL PENGELOLAAN KELAS DALAM
sorot.
PEMBELAJARAN PAI DI SD RIYADLUL ARKHAM TEMBONG
PLINTAHAN PANDAAN, 2017 Manajemen kelas selalu dimulai dari
12
Conny Semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses,
awal desain, implementasi, evaluasi dan fase
Jakarta: Gramedia, 1990, hal. 67-68.
faktor kontrol dan pendukung dan mencegah Setting tempat duduk akan
pengelolaan kelas. Kegiatan perencanaan yang mempengaruhi keefektifan proses
harus dimiliki seorang guru di dalam kelas belajar mengajar.
adalah pembuatan rencana organisasi Penting juga dalam
infrastruktur kelas, manajemen pendidikan, pengelolaan kelas untuk mengatur
siswa dan manajemen kelas sebagai rencana ventilasi serta intensitas cahaya
pengaturan tempat duduk, pencahayaan yang menjamin suasana belajar
ruangan, perencanaan kurikulum, mengajar di ruangan kelas menjadi
perencanaan pengelolaan, pembuatan daftar nyaman. Tidak terlupa dalam
hadir siswa, setiap orang harus hadir sebelum pengaturan penyimpanan barang
masuk dan untuk melaksanakan studi. desainer hendaknya ditempatkan di tempat
ini banyak yang harus dilakukan sebelumnya yang memudahkan guru maupun
Faktor Pendukung dan Penghambat siswa untuk dipergunakan untuk
Pengelolaan Kelas kepentingan belajar.

Keberhasilan suatu pengelolaan 2. Faktor intern


kelas dapat dilihat dari dua faktor, Kondisi emosional, dan
diantaranya: pikiran, siswa menjadi tantangan
factor pendukung maupun
1. Faktor ekstern
penghambat dalam pengelolaan
Faktor ini meliputi masalah
kelas. Namun dalam hal ini kondisi
lingkungan tempat belajar,
sosial emosional guru juga
pengaturan tempat siswa,
mempengaruhi efektifnya suatu
pengelompokan siswa, serta jumlah
aktivitas belajar mengajar,
siswa. Dalam ruang berlangsungnya 13
diantaranya :
proses belajar mengajar haruslah
a. Tipe kepemimpinan guru
memungkinkan siswa untuk leluasa
Segala Tindakan yang diambil
bergerak, tidak sesak, serta tidak
guru akan memberikan kesan,
saling menganggu saat kegiatab
dampak, maupun pengaruh baik
belajar mengajar (KBM)
dan buruknya terhadap anak
berlangsung. Luasnya ruang belajar
didik.
yang dibutuhkan disesuaikan
b. Sikap guru
dengan jenis aktivitas dan besarnya
Dalam menyikapi anak didik
jumlah siswa. Kelas dengan
mewajibkan agar selalu
mengharuskan adanya hiasan di
terkontrol dan tetap menjaga
kelas seyogyanya menggunakan
interaksi yang baik dengan anak
hiasan yang memiliki unsur
didik yang bermasalah.
pendidikan.
c. Suara guru
Pemetaan tempat duduk
Hendaknya guru menyampaikan
siswa juga merupakan hal yang
informasi di kelas dengan suara
penting untuk memungkinkan tatap
yang jelas, tegas, dan lugas agar
muka antara siswa dan guru.
Sehingga dengan ini guru dapat 13
Sholikhudin, MODEL PENGELOLAAN KELAS
mengatur tingkah laku siswanya. DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SD RIYADLUL
ARKHAM TEMBONG PLINTAHAN PANDAAN (2017)
siswa mengerti dan menarik
perhatiannya.
d. Pembimbingan interaksi yang
baik dengan siswa
Disamping membangun
interaksi sesama guru
hendaknya juga membangun
interaksi yang baik dengan
siswa.

Kesimpulan

Pengelolaan kelas dalam


memaksimalkan belajar siswa dilakukan
dengan: merumuskan perencanaan dan
melaksanakan perencanaan pengelolaan
kelas dengan mengaplikasikan prinsip dan
pendekatan pengelolan kelas dan
pengawasan pengelolaan kelas dilakukan
secara continue dengan memperhatikan
faktor pendukung dan penghambatnya.

Dalam mengontrol dan


melaksanakan aktivitas pembelajaran mata
pelajaran PAI dengan melakukan setting
ruang kelas dengan baik dan dalam proses
belajar mengajar menggunakan alat peraga
yang sudah pihak sekolah sediakan.

Daftar Pustaka
Lie, A. (2018). Cooperative Learning/ Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.

Mulyasa, E. (2019). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan.

Semiawan, C. (2018). Pendekatan Keterampilan Proses.

Solikhudin, S. (2017). MODEL PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SD RIYADLUL


ARKHAM TEMBONG PLINTAHAN PANDAAN.

Surjana, A. (2018). Efektifitas Pengelolaan Kelas, Jurnal Pendidikan Penabur.


Syah, D. (2007). Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Gaung Persada
Press,.

Wiyani, N. A. (2013). Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif.

Anda mungkin juga menyukai