Abstrak
Penelitian korelasional ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi
kerja dan gaya kepemimpinan guru dengan pengelolaan kelas. Kegiatan ini dilaksanakan di
Sekolah Dasar Pembangunan Jaya Bintaro, Tangerang, dengan populasi 40 orang guru dan
sampel penelitian sebanyak 15 orang guru. Rancangan penelitian menggunakan regresi linear
berganda dan instrument untuk mengumpulkan data adalah angket. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja
dengan pengelolaan kelas. Hal ini ditunjukan dengan •1=0.341 dengan t hitung sebesar 2,062,
Sig 0,046.(2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan guru
dengan pengelolaan kelas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai •2 0,368 dengan t hitung sebesar
2,104, Sig 0,042. (3) terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja dan gaya
kepemimpinan guru secara bersama-sama dengan pengelolaan kelas. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai P-value = 0,002, karena P-value < •, maka pada tingkat keyakinan 95% dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan regresi antara variable pengelolaan kelas dengan
variabel motivasi kerja dan gaya kepemimpinan guru. Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel motivasi kerja dan gaya kepemimpinan guru baik sendiri-sendiri
atau bersama-sama terbukti memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan variabel
pengelolaan kelas.
Abstract
This correlational study aimed to determine whether there was a correlation between work
motivation and teacher leadership style with classroom management. This research was
conducted at Sekolah Dasar Pembangunan Jaya Bintaro, Tangerang, with a population of
40 teachers and a sample of 15 teachers. This research used multiple linear regressions and
the questionnaire as the main instrument to collect data. The results showed that (1) there
was a positive and significant correlation between work motivation and classroom management.
(2) there was a positive and significant relationship between teacher leadership style and
classroom management. (3) there was a positive and significant relationship between work
motivation and teacher leadership style altogether with classroom management. From the
results, it can be concluded that the work motivation variables and teacher leadership styles
both individually or altogether proved to have a positive and significant relationship with
class management variables.
275
Fransiskus J.P, Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Guru Dengan..............
276
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 3 November 2018, hal 275-290
dan pencapaian prestasi belajar yang tinggi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
itu. Kesiapan atau kondisi kemampuan siswa dari kegiatan belajar mengajar. Tujuan guru
yang tidak sama satu dengan yang lain pada dasarnya adalah bagaimana guru dapat
merupakan faktor yang nyata ada didalam mentransfer materi pelajaran dengan baik,
kelas dan tidak bisa dihilangkan. Oleh karena sehingga siswa dapat mengerti dan menerima
itu pengelolaan kelaslah yang harus dilakukan materi pelajaran yang diajarkan. Disadari atau
guru, salah satunya untuk mengatasi hal tidak, motivasi kerja guru akan mempengaruhi
tersebut, dan siswa tetap dapat menerima perilaku guru dalam melakukan tugas
materi pelajaran serta berprestasi. Seorang pengajarannya. Guru yang memiliki motivasi
guru perlu memahami kiat dan siasat dalam yang tinggi dan tidak hanya untuk kepentingan
mengelola kelas. Sementara ini pemahaman dirinya, akan dapat melakukan pengelolaan
mengenai pengelolaan kelas nampaknya masih kelas dengan tepat. Guru tersebut akan
keliru. Seringkali pengelolaan kelas dipahami menaruh perhatian bagi siswa dan kelasnya,
sebagai pengaturan ruangan kelas yang dengan kata lain guru tersebut akan melakukan
berkaitan dengan sarana seperti tempat duduk, yang terbaik bagi anak didiknya. Dalam
lemari buku, dan alat-alat mengajar. Padahal mentransfer materi pelajaran pada siswa, guru
pengaturan sarana belajar mengajar di kelas akan mempelajari dan mengatur kelasnya
hanyalah sebagian kecil saja, yang terutama sedemikian rupa seningga dapat digunakan
adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana untuk melaksanakan proses belajar mengajar
guru merencanakan, mengatur, melakukan dengan baik. Guru akan mencermati
berbagai kegiatan di kelas, menggunakan kemampuan para siswa satu persatu, sehingga
berbagai media pembelajaran yang di dalam guru mengetahui kemapuan siswa pada
kelas, penggunaan strategi dan metode tingkatan rendah, sedang, dan tinggi.
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi Pengelolaan kelas yang berhasil dengan
kelas sehingga proses belajar mengajar dapat baik akan ditentukan pula oleh kepemimpinan
berjalan dan berhasil dengan baik. Inilah dan gaya kepemimpinan guru yang mengelola
gunanya mempelajari teori bagaimana kelas tersebut. Selain faktor motivasi kerja
mengelola kelas yang baik, efektif, dan guru, faktor lain yang ada pada pribadi guru
kondusif. Dari penjelasan diatas tampak bahwa dan ikut menentukan keberhasilan di dalam
keberhasilan pengelolaan kelas bergantung pengelolaan kelas yaitu gaya kepemimpinan
pada motivasi kerja guru di dalam guru. Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan
menggunakan gaya kepemimpinan yang merupakan dua hal yang tidak terpisahkan.
sesuai dengan kondisi kelasnya sebagai Gaya kepemimpinan ini akan menentukan
lingkungan belajar siswa. efektivitas dan efisiensi kepemimpinan
Motivasi kerja guru ikut mempengaruhi seseorang di dalam mengelolala suatu
keberhasilan pengelolaan kelas, yang artinya organisasi dalam hal ini adalah peran guru
bahwa seorang guru yang memiliki motivasi dalam mengelola kelas itu sendiri. Dalam
yang tinggi akan dapat mengelola kelasnya classroom management ada dua subjek yang
dengan baik dan tepat. Mengelola kelas itu memegang peranan penting yaitu guru dan
sendiri bukanlah tujuan utama dari setiap siswa. Guru sebagai manajer, sebagai
guru, akan tetapi apabila guru dapat mengelola pemimpin, mempunyai peranan yang lebih
kelas dengan baik, maka kegiatan belajar dominan dari siswa. Sebagai seorang manajer,
mengajarnya akan berjalan dengan baik dan guru harus mampu mengelola kelas dengan
para peserta didiknya akan berprestasi tinggi. baik karena kelas merupakan lingkungan
Mengelola kelas merupakan sarana atau alat belajar serta merupakan suatu aspek dari
277
Fransiskus J.P, Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Guru Dengan..............
lingkungan sekolah yang perlu diorganisir. berjalan lancar, sehingga hasil belajar
Lingkungan itu hendaknya mampu diciptakan siswapun bisa maksimal.
oleh guru dengan kegiatan-kegiatan yang
sesuai dan baik serta terarah pada tujuan yang B. Rumusan Masalah
ingin dicapai dengan jalan menciptakan suasan Berdasarkan identifikasi dan pembatasan
rasa aman, menantang dan merangsang siswa masalah tersebut diatas, masalah
untuk belajar serta memberikan kepuasan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
dalam mencapai tujuan yang ditentukan. 1. Apakah ada hubungan antara motivasi
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan kerja guru dengan pengelolaan kelas pada
dalam pengelolaan kelas adalah kehangatan Sekolah Dasar Pembangunan Jaya
dan keantusiasan, tantangan, bervariasi, luwes, Bintaro?
penekanan pada hal-hal positif dan penanaman 2. Apakah ada hubungan antara gaya
disiplin diri. kepemimpinan guru dengan pengelolaan
Di Sekolah Dasar Pembangunan Jaya kelas pada Sekolah Dasar Pembangunan
Bintaro, Tangerang, setiap guru dihadapkan Jaya Bintaro?
kepada dua pokok permasalahn, yaitu masalah 3. Apakah ada hubungan antara motivasi
pengajaran yang meliputi motivasi kerja dan kerja dan gaya kepemimpinan guru secara
gaya kepemimpinan seorang guru terhadap bersama-sama dengan pengelolaan kelas
pengelolaan kelasnya, baik kelas secara fisik pada Sekolah Dasar Pembangunan Jaya
ataupun siswanya. Kedua permasalahan itu Bintaro?
yakni guru harus memiliki motivasi kerja
yang tinggi sehingga mampu mempersiapkan C. Kajian Pustaka
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan Proses belajar mengajar merupakan suatu
belajar-mengajar, seperti membuat persiapan proses yang kompleks dan melibatkan
dan rencana pengajaran, metode dan strategi berbagai aspek yang saling berkaitan.
pengajaran, pengelolaan kelas serta penilaian Oleh karena itu, untuk menciptakan
atau evaluasi terhadap proses belajar mengajar pembelajaran yang kreatif dan
di kelas dan juga seorang guru harus mampu menyenangkan, maka seorang guru harus
menggunakan gaya kepemimpinan yang memiliki ketrampilan mengajar termasuk
sesuai di dalam pengelolaan kelas agar pengelolaan kelas dimana ketrampilan
nantinya dapat menata kelas dengan baik, tersebut perlu didukung oleh motivasi
sehingga para siswa tidak mengalami kerja guru dan gaya kepemimpinan guru
kebosanan di ruang kelas dan memiliki yang sesuai dengan kondisi kelas yang
antusiasme yang tinggi di dalam belajar. dikelolanya.
Berpijak dari permasalahan tersebut Pengelolaan kelas dalam Bahasa Inggris
diatas, kiranya perlu dikaji lebih mendalam di istilahkan dengan Classroom
tentang hubungan antara motivasi kerja guru Management, itu berarti istilah
dan gaya kepemimpinan guru dengan pengelolaan identik dengan manajemen.
pengelolaan kelas, sehingga nantinya Menurut Swardi istilah pengelolaan kelas
diharapkan dapat menciptakan pengelolaan terdiri dari dua kata, yakni kata
kelas yang baik. Karena Sekolah Dasar “pengelolaan” dan kata “kelas.” Kata
Pembangunan Jaya merupakan salah satu pengelolaan memiliki makna yang sama
sekolah dasar yang menekankan pengelolaan dengan management dalam Bahasa
kelas dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Inggris, selanjutnya dalam Bahasa
Dengan harapan proses belajar mengajar dapat Indonesia menjadi manajemen, menurut
278
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 3 November 2018, hal 275-290
279
Fransiskus J.P, Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Guru Dengan..............
Motivasi merupakan kegiatan yang embel, kesiapan mental yang tulus, afeksi
mengakibatkan, menyalurkan, dan nuraniah, aktualisasi potensi alami, dan
memelihara perilaku manusia. Motivasi rangsangan internal yang muncul dari
ini merupakan subyek yang penting bagi dalam diri pemimpin untuk mengemban
seoarng manajer, karena menurut definisi tugas pokok dan fungsi secara kreatif,
manajer harus bekerja dengan dan melalui efisien, produktif, dan kontinyu. Motivasi
orang lain. Manajer perlu memahami diri juga bermakna kekuatan, dorongan,
orang-orang berprilaku tertentu agar dapat kebutuhan, semangat, atau mekanisme
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai psikologis yang mendorong pemimpin
dengan yang diinginkan organisasi. untuk mencapai prestasi tertentu sesuai
Motivasi juga merupakan dorongan dengan standar isi dan luaran yang
pemimpin, termasuk kepala sekolah dan dikehendaki.
guru, untuk bertindak dengan cara Frederik Herzberg di dalam buku
tertentu. karangan Hersey & Blanchard
Motivasi berasal dari kata “movere” yang menjelaskan bahwa ada faktor motivator
berarti “bergerak” yang dimaksudkan yang bersifat langsung dan ada faktor
sebagai “bergerak maju”. Motivasi dalam hygene yang bersifat tidak langsung,
konteks organisasi dijelaskan Hasibuan yang berkaitan dengan motivasi. Faktor-
sebagai suatu keahlian dalam faktor motivator: prestasi, pengakuan,
mengarahkan pegawai dan organisasi tanggung jawab. Faktor-faktor hygene:
agar mau bekerja secara berhasil, kebijakan organisasi, pengawasan, gaji,
sehingga tercapai keinginan para pegawai hubungan interpersonal, dan kondisi
sekaligus tercapainya tujuan organisasi. kerja. Sedangkan Samuel berpendapat
Motivasi pada dasrnya merupakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam
kondisi mental yang mendorong diri seseorang yang menyebabkan
pemimpin melakukan suatu tindakan atau seseorang tersebut berperilaku yang
aktivitas (action or activities) dan memastikan tercapainya tujuan.
memberikan kekuatan yang mengarah Berdasarkan uraian teori diatas yang
kepada pencapaian pemenuhan dimaksud dengan motivasi kerja adalah
keinginan, kebutuhan, memberi dorongan yang muncul dalam diri
kepuasan, ataupun mengurangi ketidak seseorang untuk melakukan serangkaian
seimbangan. Dalam pengertian ini kegiatan atau aktivitas yang berkaitan
Nampak peran pemimpin yang dengan tujuan yang ingin dicapai.
memberikan dorongan kepada bawahan Menurut Sudarwan Danim motivasi
agar mau bekerja dengan sukses dengan sangat mempengaruhi produktivitas kerja.
menerapkan teknik-teknik motivasi yang Motivasi yang tinggi akan menghasilkan
efektif sebagaimana dikatakan Pole produktivitas tinggi dan motivasi yang
“Motivation is concerned with personal rendah akan menurunkan produktivitas.
energy directed toward the achievement Motivasi guru yang tinggi dapat
of particular goal.” meningkatkan keberhasilan dalam
Pemimpin yang hebat memiliki motivasi mengelola kelas. Akan tetapi, faktor siswa
dan motivasi diri yang sangat kuat. Tanpa tidak kalah pentingnya, demikian juga
banyak rangsangan eksternal, dia tetap lingkungan kelas dan lingkungan sekolah.
tampil prima. Motivasi diri merupakan Bagi administrator atau guru, yang paling
panggilan jiwa, keikhlaan tanpa embel- utama perlu mendapatkan perhatian
280
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 3 November 2018, hal 275-290
281
Fransiskus J.P, Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Guru Dengan..............
282
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 3 November 2018, hal 275-290
gaya kepemimpinan yang paling sesuai bebas, yaitu kompetensi dan motivasi
bagi seoarng guru di dalam mengelola kerja guru, sedangkan variabel terikat
kelasnya, artinya seorang guru perlu adalah efektivitas pembelajaran. Dari
memiliki kemampuan untuk hasil penelitian tersebut terdapat
menggunakan suatu gaya kepemimpinan hubungan positif yang signifikan antara
sesuai dengan kebutuhan kelas dalam motivasi kerja guru dengan efektivitas
melaksanakan proses belajar mengajar pembelajaran.
di kelas. Muslihadi juga melakukan penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka tentang efektivitas pengelolaan kelas,
penulis menyimpulkan bahwa yang dimana hasil penelitian tersebut adalah
dimaksud dengan gaya kepemimpinan terdapat hubungan positif yang signifikan
guru adalah norma perilaku yang antara disiplin kerja guru dengan
digunakan oleh seorang guru di dalam efektivitas pengelolaan kelas guru SD
mempengaruhi perilaku peserta didiknya Negeri di Kecamatan Sarolangan.
dengan menyesuaikan kebutuhan siswa Dari uraian berdasarkan beberapa
berdasarkan kemampuan yang penelitian yang relevan diatas diduga
dimilikinya agar para siswa mau terdapat hubungan yang positif antara
mengikuti keinginan guru sehingga tujuan motivasi kerja dan gaya kepemimpinan
dari proses belajar mengajar dapat guru dengan pengelolaan kelas.
tercapai. Adapun indikator yang ikut
mempengaruhi perilaku tersebut adalah B. Kerangka Berpikir
sikap guru di dalam mengambil 1. Hubungan antara Motivasi Kerja
keputusan, membangun hubungan dengan Pengelolaan Kelas
dengan siswa, memberikan tanggung Bagi seorang guru motivasi ekstrinsik
jawab pada siswa, melakukan evaluasi itu penting. Akan tetapi, yang lebih
kerja siswa serta memberikan penting adalah motivasi diri. Disebut
penghargaan serta memberikan motivasi diri atau motivasi instrinsik
penghargaan serta sanksi pada siswa. adalah ketika guru sibuk menekuni
pekerjaaan atau tugas-tugas keguruan
D. Penelitian yang Relevan lainnya, selayaknya sebuah hobi,
Sejauh pengamatan dan pengetahuan tanpa merisaukan apakah dengan itu
penulis ada beberapa penelitian yang akan menerima insentif, piagam,
dianggap relevan dengan penelitian ini. pujian, promosi, atau tidak. Tugas-
Andyarto Surjana melakukan penelitian tugas mengajar memang berbeda.
tentang efektivitas pengelolaan kelas Dalam situasi apapun, guru harus tetap
dengan dua variabel bebasnya yaitu bersemangat. Oleh karena itu
motivasi kerja dan gaya kepemimpinan keberhasilan pengelolaan kelas
guru dan hasil penelitiannya tergantung pada motivasi guru, artinya
menyebutkan bahwa terdapat hubungan guru yang memiliki motivasi tinggi
yang positif dan berarti antar kedua akan dapat mengelola kelas dengan
variabel bebas dengan variabel terikat baik dan tepat. Mengelola kelas itu
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama. sendiri bukanlah tujuan utama dari
Syayuthi melakukan penelitian setiap guru, akan tetapi apabila guru
korelasional yang terdiri dari dua variabel dapat mengelola kelasnya dengan
283
Fransiskus J.P, Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Guru Dengan..............
284
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 3 November 2018, hal 275-290
285
Fransiskus J.P, Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Guru Dengan..............
286
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 3 November 2018, hal 275-290
287
Fransiskus J.P, Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Guru Dengan..............
angket sebagai instrumen utama. Angket Nilai rata-rata Pengelolaan Kelas (Y)
adalah merupakan daftar pernyataan atau adalah sebesar 88,53 dengan median sama
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan 79,00 dan modus sebesar 85. Standar
dengan maksud agar orang yang diberi Deviasi atau simpangan baku skor
tersebut bersedia memberikan respon sesuai Pengelolaan Kelas sebesar 28,251
dengan permintaan pengguna. Dan di dalam Data variabel Motivasi Kerja (X1)
penelitian ini, peneliti menggunakan angket memiliki nilai skor terendah 58 dan tertinggi
tertutup yaitu angket yang disajikan dalam 145. Dengan demikian, jangkauan nilai skor
bentuk sedemikian rupa sehingga responden sebesar 87. Dengan menggunakan aturan
tinggal memberikan tanda centang pada kolom sturgess, data nilai skor Motivasi Kerja (X1)
atau tempat yang sesuai. Semua guru yang dapat dapat disajikan dalam bentuk table
menjadi sub populasi dijadikan sasaran distribusi frekuensi kelompok yang terdiri
pengumpulan data, namun data yang diolah atas 5 kelas interval dengan panjang interval
hanya khusus data dari guru yang menjadi 16.
sampel penelitian. Nilai rata-rata skor Motivasi Kerja (X1)
Variabel yang akan diteliti dalam adalah sebesar 89,43 dengan median sama
penelitian ini adalah motivasi kerja, gaya dengan 80,00 dan modus sebesar 86. Standar
kepemimpinan guru, dan pengelolaan kelas. deviasi atau simpangan baku skor Motivasi
Untuk angket ini peneliti juga menggunakan Kerja (X1) sebesar 27,351.
skala Likert, dengan skala ini responden Data variabel Gaya Kepemimpinan Guru
diminta untuk membubuhkan tanda cek pada (X2) memiliki nilai skor terendah 58 dan
salah satu dari lima kemungkinan jawaban tertinggi 148. Dengan demikian, jangkauan
yang tersedia. Dalam skala ini pernyataan- nilai skor sebesar 90. Dengan menggunakan
pernyataan atau pertanyaan yang diajukan, aturan sturgess, data nilai skor Gaya
baik positif maupun yang negatif dinilai oleh Kepemimpinan Guru (X2) dapat dapat
responden dengan selalu, sering, kadang- disajikan dalam bentuk tabel distribusi
kadang, jarang, dan tidak pernah. Sedangkan frekuensi kelompok yang terdiri atas 5 kelas
analisa data menggunakan analisa deskriptif interval dengan panjang interval 16.
dan analisa statistik inferensia. Nilai rata-rata skor Gaya Kepemimpinan
Guru (X2) adalah sebesar 90,23 dengan
TEMUAN DAN PEMBAHASAN median sama dengan 82,00 dan modus sebesar
A. Analisa Deskriptif 90. Standar deviasi atau simpangan baku skor
Sebagai penjelasan dan gambaran data Gaya Kepemimpinan Guru sebesar 30,251.
ketiga variabel dalam penelitian ini, disajikan
deskripsi data yang berupa mean, median, B. Analisa Regresi Berganda
modus, dan distribusi frekuensi. Penelitian ini mempergunakan analisis
Data variabel Pengelolaan Kelas (Y) Regresi Linear Berganda untuk mengetahui
memiliki nilai skor terendah 58 dan tertinggi hubungan lebih dari satu variabel independen
144. Dengan demikian, jangkauan nilai skor terhadap variabel dependen. Dimana metode
sebesar 86. Dengan menggunakan aturan pengolahan data yang digunakan adalah
sturgess, data nilai skor Pengelolaan Kelas dengan SPSS (Statistical Package for Social
(Y) dapat dapat disajikan dalam bentuk tabel Sciences), yaitu metode pengolahan data
distribusi frekuensi kelompok yang terdiri melalui proses komputer yang mampu
atas 5 kelas interval dengan panjang interval menghasilkan perhitungan statistik yang cepat
16. dan akurat, seperti untuk memperoleh: mean,
288
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 3 November 2018, hal 275-290
289
Fransiskus J.P, Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Guru Dengan..............
290