Corresponding Author:
Nama:
Afiliasi:
E-mail:
Pendahuluan kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan
Program Pengenalan Lapangan nasional.
Persekolahan (PLP) merupakan salah satu Program Pengenalan Lapangan
kegiatan kurikuler yang wajib dilaksanakan Persekolahan II dilaksanakan dengan tujuan
oleh mahasiswa FKIP Universitas agar mahasiswa dapat menerapkan kompetensi
Muhammadiyah Surakarta untuk mendapatkan akademik kependidikan dan bidang studi yang
gelar sarjana. Pengenalan Lapangan telah dimiliki. Mahasiswa bertugas untuk
Persekolahan II (PLP II) adalah tahapan kedua membantu guru pamong dalam mengajar dan
dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan melakukan praktik mengajar dengan
Program Sarjana. Hal ini sesuai dengan UU terbimbing dan terstruktur. Menurut
Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 di mana Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017 tentang
seorang guru wajib memiliki kualifikasi standard pendidikan guru, dan mata kuliah
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, PLP merupakan proses observasi atau
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki pengamatan, dan praktik atau pemagangan
yang dilaksanakan mahasiswa sarjana atau S1
Doi:
2 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx
pendidikan supaya dapat mendalami berjalan dengan baik, dan mencapai tujuannya,
komponen-komponen kegiatan belajar maka diperlukan tenaga-tenaga pengajar yang
mengajar dan administrasi tenaga pendidikan memadai, berkualitas dan yang memiliki
dan atau kependidikan di sekolahan. Mata keterampilan mengajar yang tinggi (Usman,
kuliah ini juga merupakan mata kuliah wajib 2011). Dengan demikian sangatlah penting
PPG (Program Pendidikan Profesi Guru) yang untuk memperhatikan keterampilan guru
memiliki peran mempersiapkan sarjana non sehingga mampu mengembangkan metode-
pendidikan dan sarjana lulusan pendidikan metode pembelajaran terbaru dan terus
agar terwujud guru profesional. diupayakan secara maksimal agar mencapai
Secara sederhana mata kuliah ini adalah tujuan yang diharapkan. Keterampilan
sarana kegiatan belajar mengajar agar dapat mengajar guru sangat penting bagi hasil
menjadikan mahasiswa sarjana berorientasi, belajar siswa karena dengan adanya guru yang
mengamati, studi dan mendalami-komponen- terampil yang mampu mengembangkan
komponen pembelajaran yang meliputi metode-metode pembelajaran terbaru dapat
persiapan kegiatan belajar mengajar, proses membuat siswa akan lebih aktif dan kreatif
kegiatan belajar mengajar, evaluasi proses dan dalam proses pembelajaran.
hasil belajar, pelaporan hasil belajar, Guru mempunyai kedudukan sebagai
pengelolaan pendidikan, kegiatan administrasi tenaga profesional pada jenjang pendidikan
pendidikan, serta hubungan masyarakat dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
(Asrial et al., 2018). Mata kuliah PLP wajib anak usia dini pada jalur pendidikan formal
memiliki tujuan yang tepat, jelas, dan dapat yang diangkat sesuai dengan peraturan
diukur, dengan menyelesaikan mata kuliah ini perundang-undangan. Guru sebagai tenaga
mahasiswa calon guru memiliki pemahaman profesional mengandung arti bahwa pekerjaan
yang komplit tentang semua komponen yang guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang
bersangkutan dengan praktek atau yang mempunyai kualifikasi akademik,
penyelenggaraan pembelajaran (Mahanani, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai
Murtiyasa, & Kom, 2019). dengan persyaratan untuk setiap jenis dan
Selanjutnya, mata kuliah ini juga harus jenjang pendidikan tertentu. Kedudukan guru
dapat menyumbangkan masukan pada sekolah sebagai tenaga profesional berfungsi untuk
untuk meningkatkan mutu dengan baik dalam meningkatkan martabat dan peran guru
aspek konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
penilaian. Komponen-komponen untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru
menyelenggarakan pendidikan yang wajib sebagai agen pembelajaran (learning agent)
diobservasi, dianalisis, di studi, dan maksudnya peran guru antara lain sebagai
dimengerti secara utuh mahasiswa calon guru fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa
(Nurasiah & Supriatno, 2015). pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar
bagi peserta didik (Dewanti, 2012:18).
Sifat mata kuliah PLP sebagai wujud
implementasi riset, pengabdian, dan praktek Konsep James Cooper et al. dan Turney,
lapangan dengan ragam progam yang at al. tentang keterampilan dasar mengajar
bermacam-macam. Tetapi, sasaran secara guru selalu digunakan mempersiapkan calon-
umum yang wajib ditargetkan mahasiswa calon guru di perguruan tinggi baik dalam
calon guru adalah supaya mereka mengerti latihan mengajar di kelas maupun untuk
bahwa sekolah merupakan organisasi yang keperluan praktik lapanggan juga didasari atas
menyelenggarakan pendidikan secara pemahaman behaviorisme ini. Konsep
komprehensif sebagai lembaga pendidikan. keterampilan dasar mengajar guru yang
Agar proses pendidikan di sekolah dapat dimaksud James Cooper adalah:
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xx-xx
ISSN: xxxx-xxxx
Doi:
4 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx
a. Menuntut adanya keterampilan yang suatu karakteristik umum dari seseorang yang
berdasarkan konsep dan teori ilmu berhubungan dengan pengetahuan dan
pengetahuan. keterampilan yang diwujudkan melalui
tindakan mengajar atau proses pembelejaran.
b. Menekannan pada suatu keahlian dalam
bidang tertentu sesuai dengan bidang Pembelajaran juga dapat dikatakan
profesinya. sebagai proses transfer informasi dari pengajar
kepada peserta didik. Pengajar harus dapat
c. Menuntut adanya tingkat pendidik
memodifikasi suatu informasi sehingga dapat
keguruan memadai. diterima oleh siswa secara tepat dan
d. Adanya kepekaan terhadap dampak meyeluruh. Kemampuan guru dalam
kemasyarakatan dari pekerjaan yang menyampaikan informasi dalam proses
dilaksanakan. pembelajaran ini merupakan hal yang tidak
e. Memungkinkan perkembangan sejalan mudah. Guru perlu memiliki keterampilan
dengan dinamika kehidupan. mengajar yang mempuni sehingga siswa dapat
belajar dan terlibat (engage) dan tujuan
Selain persyaratan tersebut, hal-hal
pembelajaran tercapai.
persyaratan yang harus dipenuhi dalam suatu
keprofesian guru adalah: Keterampilan mengajar pada dasarnya
a) Memiliki kode etik sebagai acuan dalam adalah berupa bentuk-bentuk perilaku yang
melaksanakan tugas dan fungsinya. bersifat khusus yang harus dimiliki oleh
b) Memiliki klien/objek layanan yang tetap seorang guru sebagai cara dalam
pengembangan untuk melaksanakan tugas-
seperti, dokter dengan pasiennya, guru
tugas mengajarnya secara terencana dan
dengan muridnya. profesional. Keterampilan mengajar
c) Diakui oleh masyarakat karena memang merupakan kemampuan yang dapat dipelajari
dipekuk kasihnya dimasyarakat. serta diterapkan oleh setiap guru. Dalam
d) Memiliki kemampuan dasar (basic skill), keterampilan mengajar guru terdiri dari 8
e) Menguasai keterampilan dengan keterampilan mengajar yang sangat berperan
menggunakan media seperti computer, dan menentukan kualitas pembelajaran, di
antaranya (Usman, 2007):
f) Menguasai keterampilan berkomunikasi
dengan bahasa asing 1. Keterampilan membuka dan menutup
g) Menguasai keterampilan menejerial dan pelajaran
kepemimpinan. Membuka kelas ibarat pesawat yang akan
lepas landas sedangkan menutup kelas ibarat
Keterampilan Mengajar pesawat yang akan mendarat. Oleh karena itu
guru perlu mempersiapkan bagian membukan
Menurut Aunurrahman (2013)
dan menutup kelas dengan sangat baik.
Keterampilan mengajar adalah seperangkat
Peranan guru dalam pembukaan kelas dan
kemampuan atau kecakapan. Keterampilan
penutupan berpengaruh pada ingatan materi
dapat diartikan sebagai suatu keahlian
siswa.
seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan
Membuka pelajaran (set induction) ialah
bidang tertentu. Bagi guru, keterampilan yang
usaha atau kegiatan yang dilakukan guru
dimaksud adalah ahli melakukan tugas
untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar
mengajar. Keterampilan merupakan
mental maupun perhatian terpusat pada apa
kemampuan atau kompetensi yang dimiliki.
yang akan dipelajari. Komponen membukan
Sedangkan keterampilan mengajar merupakan
Doi:
6 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx
Doi:
8 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx
peserta didik agar tercapainya tujuan deskriptif kualitatif disini cukup rumit ialah
pendidikan. langsung menjadi alat penjaring data itu
sendiri dalam penelitian. Instrumen utama
dalam studi ini adalah pedoman wawancara.
Metode Maka dari itu peneliti berperan langsung
Pada penelitian ini menggunakan jenis dalam merencanakan, melaksanakan
deskriptif kualitatif. Penelitian Deskriptif pengumpulan data, menganalisis, menafsirkan
kualitatif merupakan Penelitian yang data, dan akhirnya melaporkan hasil dan
menjelaskan uraian atau gambaran terhadap pembahasan serta kesimpulan untuk
suatu obyek atau kejadian sedalam mungkin diinterpretasikan. Data wawancara (kualitatif)
yang tidak ada intervensi terhadap kejadian dalam penelitian ini dianalisis menggunakan
atau obyek yang diteliti (Moleong, 2017). Hal teknis analisis yang mengacu pada pendapat
yang dideskripsikan untuk riset ini ialah Miles dan Huberman (Sugiyono, 2015) yang
pelaksanaan PLP di SMP Negeri 3 Colomadi. meliputi mengumpulkan data dan menyeleksi
Wawancara dalam penelitian ini bertujuan data (reduksi data), memaparkan data dan (3)
untuk mengungkapkan gambaran proses penarikan kesimpulan.
pelaksanaan PLP di SMP Negeri 3 Colomadi. Menurut Moleong (2017) untuk
Prosedur Penelitian meliputi membuat menetapkan keabsahan data, dibutuhkan cara
instrumen wawancara, pemilihan subyek pengoreksian. Teknik pengoreksian keabahan
penelitian, melakukan wawancara, reduksi (trustworthiness) dilakukan menggunakan
data, dan penarikan kesimpulan. derajat kepercayaan (credibility). Agar
Gambar 1. Prosedur Penelitian
penelitian ini dapat dipertangungjwabkan,
peneliti melakukan langkah-langkah meliputi:
Sumber data utama dalam penelitian (1) Melakukan triangulasi waktu dan triangasi
kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, sumber. Triangulasi waktu yaitu dengan
selebihnya adalah data tambahan seperti melakukan pengulangan wawancara.
dokumen dan lain- lain. Sumber data dan Triangulasi waktu dilakukan dengan tujuan
sekaligus subjek penelitian ini ialah untuk mencari kesesuaian data. Triangulasi
mahasiswa calon guru yang melakukan sumber yaitu dengan melaksanakan interview
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di pada tiga sumber yang berbeda. Tujuannya
SMP Negeri 3 Colomadi. Teknik pemilihan adalah supaya data dari ketiga sumber dapat di
subjek penelitian menggunakan teknik cek kebenarannya. (2) melakukan kegiatan
snowball sampling. Snowball sampling pencatatan pada tahap penelitian. Peneliti
merupakan cara penentuan subyek penelitian melaksanakan interpretasi terhadap perhatian
dari sumber satu ke sumber yang lain dan kegiatan yang dikerjakan (3)
untuk saling melengkapi data. Kegiatan ini melaksanakan pencatatan secepatnya saat
dilaksanakan mengingat sumber data dari satu selesai wawancara, supaya tidak terjadi bias.
sumber belum mampu menggambarkan secara (4) melaksanakan cek ulang pada video dan
lengkap sehingga butuh sumber lain untuk hasil penerjemahan interview supaya dapat
melengkapi (Sugiyono, 2015). data yang valid.
Menurut Arikunto (2013), Instrumen
atau Alat Penelitian ialah sarana yang Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan
digunakan oleh penelitian untuk menjaring
data. Moleong (2017) menambahkan bahwa Berdasarkan penelitian di dapat hasil
peneliti berkedudukan dalam penelitian penelitian bahwa (1) pada indikator
pengalaman yang didapatkan mahasiswa calon
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xx-xx
ISSN: xxxx-xxxx
guru dalam PLP, meliputi pengalaman sekolah agar sesekali memberikan ruang untuk
mengajar, mengelola kelas, pengembangan siswa berekspresi dan merefresh diri. Memberi
silabus, kegiatan administrasi di sekolah baik wadah bagi organisasi sekolah untuk aktif
sebagai tenaga pendidik maupun tenaga melakukan kegiatan-kegiatan yang memberi
kependidikan, dan dapat memahami dampak positif..
karakteristik siswa. (2) Pada indikator Hasil Wawancara
perencanaan pembelajaran mahasiswa calon
Pengalaman yang didapatkan mahasiswa
guru dalam pelaksanaan PLP, menyusun
silabus dan Rencana Pelaksanaan calon guru dalam PLP meliputi pengalaman
Pembelajaran sendiri kemudian dikoreksi oleh mengajar, mengelola kelas, pengembangan
guru pamong, begitu pun dalam silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
mempersiapkan model pembelajaran, media (RPP), kegiatan administrasi di sekolah baik
dan persiapan lainnya. (3) Pada indikator
sebagai tenaga pendidik maupun tenaga
memahami kepribadian siswa mahasiswa
calon guru dalam PLP, mereka dapat kependidikan, dan dapat memahami
memahami karakter peserta didik kemudian karakteristik siswa.
mereka mengambil tindakan dengan
mengkodisikan kelas supaya tidak terjadi Peneliti: Berapa kali anda mengajar dikelas?
keributan yang dapat mengganggu Kemudian untuk penguasaan materi pelajaran,
pembelajaran. (4) Pada indikator dalam apakah belajar dulu, atau melihat guru
pemahaman terhadap kurikulum mahasiswa pamong, atau praktek langsung?
calon guru terlihat sudah memahami dengan Mahasiswa: Mengajar di kelas selama 5 kali (4
baik tentang kurikulum, Hal ini dikarenakan kali praktik percobaan dan 1 kalian praktik
pemahaman konsep tentang kurikulum ketika ujian (penialaian dari guru pamong). Untuk
kuliah dan ketika praktek PLP dapat dilakukan penguasaan materi pelajaran, tentunya belajar
secara maksimal karena mendapatkan terlebih dahulu dari panduan buku pegangan
bimbingan dari guru pamong. Mereka siswa dan sumber lain (internet), serta
mengembangkan sendiri pemahaman mereka melakukan praktik mengajar langsung.
terhadap kurikulum. (5) Pada indikator dalam Sebelum melakukan praktik mengajar, terlebih
hal penguasaan materi dalam mengajar dahulu melihat guru pamong mengajar di
mahasiswa calon guru belajar terlebih dahulu kelas.
sebelum mengajar, misalnya materi
pembelahan sel, pertumbuhan dan Peneliti: Apakah dibimbing dalam pembuatan
perkembangan, sistem pencernaan, jaringan program tahunan atau semesteran? Alasannya?
hewan dan jaringan tumbuhan. Karena dalam Mahasiswa: Saya dibimbing oleh guru
pelaksanaan PLP di SMP Negeri 3 Colomadi pamong dalam pembuatan program tahunan
ini masih seperti PPL maka kesempatan dan program semester. Karena, prota dan
mahasiswa PLP untuk praktek mengajar cukup promes merupakan bagian dari administrasi
lama yaitu selama 3 bulan. Pada minggu pembelajaran yang menjadi dasar untuk
pertama mereka melihat guru pamong susunan administrasi. Tujuan pembuatan
mengajar terlebih dahulu baru minggu promes yaitu sebagai gambaran bagaimana
selanjutnya mereka mempraktekkan sendiri kegiatan belajar dilaksanakan selama satu
atau mengajar sendiri di kelas. (6) Pada semester kedepan. Baik prota maupun promes
indikator masukan untuk pelaksanaan PLP di keduanya disusun oleh setiap guru sebagai
SMP Negeri 3 Colomadi adalah mahasiswa acuan dalam rangka optimalisasi, efisiensi dan
calon guru memberikan masukan untuk efektivitas penggunaan waktu belajar efektif
Doi:
10 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx
atau acara yang bisa menjadi ajang refresh menganalisis hasil belajar, melaporkan hasil
pikiran untuk para siswa. Lalu saran untuk belajar biologi, dan hubungan masyarakat
pihak PLP 2 selanjutnya membebaskan dengan pendidikan dan pemerintah belum
mahasiswa memilih sekolah atau tempat PLP
sendiri, namun perijinan tetap dibantu oleh terlaksana dengan baik. Evaluasi learning
pihak penyelenggara PLP 2. Selain itu, outcome (hasil pembelajaran biologi)
pelaksanaan pembekalan PLP 2 harus lebih merupakan hal yang wajib dilakukan oleh
jelas lagi. Terakhir, agar menjalin koordinasi guru biologi untuk mengukur keberhasilan
yang intensif antara pihak penyelenggara PLP tujuan pembelajaran yang direncanakan
2 (universitas), dosen pembimbing lapangan,
dan koordinator sekolah, serta mahasiswa. (Sadikin et. al, 2018).
Sebab mata kuliah ini adalah sarana Pada tahap persiapan pembelajaran sudah
kegiatan belajar mengajar supaya dapat sesuai dengan panduan PLP dimana
menjadikan mahasiswa sarjana berorientasi, mahasiswa membuat Silabus, menentukan
mengamati, studi dan mendalami komponen- model, metode, dan mempersiapkan media
komponen pembelajaran yang meliputi pembelajaran biologi, setelah mengenal,
persiapan kegiatan belajar mengajar, proses mengobservasi, mempelajari dan
kegiatan belajar mengajar, evaluasi proses dan menganalisis. Seiring dengan sasaran PLP
hasil belajar, pelaporan hasil belajar, ialah mewujudkan mahasiswa calon guru
pengelolaan pendidikan, kegiatan administrasi berorientasi, mengamati, memahami, dan
pendidikan, serta hubungan masyarakat (Asrial mendalami komponen pendidikan (Asrial et
et al., 2018). Sedangkan pelaksanaan PLP di al., 2018). Namun sebaiknya ada contoh dulu
SMP Negeri 3 Colomadi ialah merupakan dari Perangkat pembelajaran dari guru pamong
pengalaman mengajar, mengelola kelas, baru di analisis dan dikembangkan oleh
pengembangan silabus, kegiatan administrasi mahasiswa. Analisis pengembangan
di sekolah baik sebagai tenaga pendidik perencanaan perlu untuk memperbaiki kualitas
maupun tenaga kependidikan, dan dapat pembelajaran biologi (Siburian et al, 2019).
memahami karakteristik siswa. Sedangkan Persiapan pembelajaran yang matang akan
evaluasi proses dan hasil belajar biologi, mengantisipasi kegagalan dalam mencapai
Doi:
12 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx
tujuan pembelajaran (Oktarin, Auliandari, & informasi dan humanis (Muhaimin et al.,
W., 2018). 2019).
Pada indikator memahami kepribadian Pada indikator penguasaan materi biologi
siswa mahasiswa PLP sudah melakukannya mahasiswa PLP cukup baik. Dengan
dengan baik. Memahami kepribadian siswa penguasaan materi biologi yang kurang akan
penting untuk dilakukan sebab setiap siswa sangat sulit dalam menyelenggarakan
memiliki kepribadian yang berbeda, minat, pembelajaran dikelas. Dengan penguasaan
bakat, dan tipe belajar siswa. Ada yang materi biologi barulah seorang guru
berkepribadian tipe phlegmatis, koleris, mendesain metode dan media apa yang cocok
sanguinis dan melankolis. Siswa dengan tipe untuk menyampaikan materi tersebut (Sadikin,
phlegmatis adalah siswa dengan kepribadian 2017). Dengan model pembelajaran akan
tenang, pendiam dan menutup diri atau meningkatlah hasil belajar siswa dengan
introvert. Sedangkan siswa dengan tipe catatan guru biologi menguasai materi biologi
kholeris adalah siswa dengan kepribadian (Mansur & Loli, 2019). Dengan pemahaman
dominan, berani mengungkapkan perasaannya, kurikulum yang tepat guru akan mudah
optimis, ekstrovert (terbuka) dan keras, tipe mengimplementasikan kompetensi apa yang
sanguinis adalah siswa dengan kepribadian ingin diintegrasikan dalam kurikulum
periang, ekstrovert, mudah memulai sesuatu (Apriana, 2019).
tetapi mudah meninggalkannya, kurang Ada tiga hal utama yang menjadi
optimis dan butuh dukungan, sementara tipe kekurangan PLP di SMP Negeri 3 Colomadi
melancholis adalah tipe kepribadian dengan yaitu kurangnya waktu, tidak adanya
ciri khas fokus belajar tinggi, penuh microteaching dan pemantapan pemahaman
perencanaan, teliti namun mudah kecewa, kurikulum. Sesuai dengan sasaran PLP ialah
introvert, dan pemikir. Maka dari itu butuh mewujudkan mahasiswa calon guru
ketrampilan guru untuk memahami berorientasi, mengamati, memahami dan
karakteristik siswa. mendalami komponen-komponen pendidikan
Pada indikator memahami kurikulum (Asrial et al., 2018). Pelatihan microteaching
mahasiswa PLP kurang dalam hal ini. Bagi sangat penting bagi calon guru untuk melatih
seorang guru biologi memahami kurikulum ketrampilan mengajar, melatih percaya diri,
adalah suatu kewajiban, karena merupakan dan mengurangi kecemasan di kelas saat
kompetensi pdagogik yang harus dikuasai, praktek (Rahayu & Mertha, 2017). Semakin
dengan memahami desain instruksional, lama calon guru berlatih dan menerapkan
silabus, RPP, metode, program tahuanan, dan pengajaran akan semakin mahir dan akan
program semester menjadi acuan untuk menjadi ketrampilan reflektif (Stahl, Sharplin,
mencapai tujuan kurikulum tersebut (Wibowo & Kehrwald, 2018). Bahkan guru dapat
& Sadikin, 2019). Apalagi sekarang dilatih untuk memodifikasi model
kurikulum lebih kepada revolusi industri 4.0 pembelajaran, misalnya siswa yang biasa
yang mengedepannkan basis data, teknologi diberikan asimilasi di rumah sekarang dibalik
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xx-xx
ISSN: xxxx-xxxx
Doi:
14 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx