Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

MANAJEMEN STRATEGIK
IMPLEMENTASI MODEL ANALISIS SWOT
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SAMARINDA

KELOMPOK 9

SYAMSUDDIN
RUSMINI
DEVITA MEDI S.
VERINA LALA

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk
mengembangkan potensinya. Transformasi nilai-nilai yang berlaku dan diharapkan
oleh masyarakat dari generasi tua ke generasi muda yang kelak menjadi penerus
eksistensi masyarakat itu sendiri. Pendidikan memegang peranan penting dalam
hubungannya dengan pembentukan anggota masyarakat yang aktif dan
berkepribadian didasari oleh karakter masyarakat dimana dia berada.

Melalui proses pendidikan anak-anak yang akan menuju proses


pendewasaan akan memperoleh berbagai pengalaman bermasyarakat secara
matang agar bisa menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam proses
pematangan tersebut anak didik akan mendapatkan berbagai pengetahuan, melatih
sikap dan menempa jiwa dan raga sehingga akan terwujud peserta didik sebagai
generasi peserta yang potensial dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah
masyarakat yang luas dan mempunyai berbagai macam perbedaan yang dimiliki
oleh setiap individu masing-masing mulai dari perbedaan sifat, ras, suku dan
budaya yang ada didunia ini, untuk kemudian menyadari dan menempatkan
perbedaan itu pada posisi kesederajatan. Berkembangnya potensi-potensi yang
ada maka akan ada pula kesiapan yang mendukung seperti nilai-nilai eksternal
maupun nilai-nilai internalyang ada dalam masyarakat. Hal ini adalah pertanda
bahwa generasi muda akan siap menggantikan generasi tua.

Pencapaian sebuah lembaga pendidikan dalam hal kemampuan peserta


didik yang akan menjadi produk atau lulusan kemudian merupakan salah satu
standar dari delapan standar nasional pendidikan yaitu standar kompetensi lulusan
(SKL) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57
Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar ini berkaitan erat dengan kriteria kemampuan lulusan dari suatu instansi
pendidikan. Setiap peserta didik yang lulus dari suatu jenjang pendidikan
diharapkan memiliki kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Untuk mencapai atau bahkan melampaui standar tersebut, tentunya


diperlukan upaya maksimal dari pengelola lembaga pendidikan dalam hal ini
sekolah, agar segala sumber daya yang ada diarahkan dan tercurah pada
pengembangan potensi yang ada pada diri peserta didik. Meskipun diakui bahwa
potensi dan karakteristik peserti didik begitu heterogen, tetapi dengan kemampuan
manajemen sekolah dituntut untuk dapan memfasilitasi seluruh peserta didiknya.
Menurut Nurdin (2007;226) Efektifitas aktifitas manajemen dapat dipahami dari
keefektifan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Hal
ini dapat dipahami sebagai kemampuan manajer dalam melaksanakan tugas dan
fungsinyanya dengan benar, dengan memilih sasaran yang tepat yang dilakukan
secara optimal dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Implementasi manajemen di lembaga pendidikan merupakan sebuah proses


dimana seseorang kepala satuan Pendidikan melakukan suatu aktivitas untuk dapat
mengatur segala sesuatu dengan melibatkan segala sumber daya yang ada guna
mencapai tujuan atau target secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaanya,
pelibatan sumber daya yang ada dalam melaksanakan tugas-tugas menajemen
merupakan hal yang mesti dilakukan. Khususnya pada sumber daya manusia yang
selain sebagai subjek, sumber daya manusia juga menjadi objek dalam mengatur
tugas dan tanggungjawabnya sehingga dapat berpartisipasi secara optimal dalam
menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial, identifikasi berbagai factor yang ada di


sekolah maka kepala sekolah dapat menggunakan analisa SWOT untuk merumuskan
strategi yang akan diambil. Analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal
atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). (Paramansyah dkk., t.t.) 1
Madrasah Aliah Negeri (MAN) 1 Samarinda plus Keterampilan dan Riset
sebagai salah satu Lembaga Pendidikan yang berciri khas agama islam, vokasi dan
riset yang diselenggarakan pemerintah melalui kementerian agama tentunya
memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama dalam mengemban cita-cita
pendidikan nasional. Sebagai sekolah keagamaan yang memiliki ciri khas
keterampilan dan riset ,tentunya memiliki karakteristik yang berbeda dengan
sekolah umum, termasuk dalam hal managerialnya. Apalagi jika dikaitkan dengan
pencapaian standar kompetensi lulusan, tentunya berbagai faktor akat terlibat dan
saling mempengaruhi dalam dinamika pengelolaannya. Untuk itu diperlukan strategi
khusus dalam mengelola sumber daya yang ada agar capaian pemenuhan delapan
standar nasional pendidikan khususnya pada standar komptensi lulusan (SKL)
dapat tercapai secara efektif dan efisian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka pertanyaan yang muncul adalah


bagaimana implementasi analisis model SWOT pada standar kompetensi lulusan
(SKL) dalam manajemen strategik di Madrasah Aliah Negeri 1 Samarinda

C. Metode

Berdasarkan permasalahan yang diangkat, penulisan artikel ini


menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data, kami memilih

1) Observasi
2) Wawancara, Dalam teknik pengumpulan menggunakan wawancara hamper
3) Studi Pustaka,
4) Dokumentasi,
KAJIAN TEORI

Penerapan manajemen strategik pada lembaga pendidikan menjadi pilihan


tepat karena pendekatannya sistematis, logis, dan rasional. (Tardian, 2019) .
Pendidikan merupakan aktivitas umat manusia yang berlangsung sepanjang hayat,
begitu pula dengan mutu pendidikan yang dinamis, akan selalu bergerak dengan
perubahannya yang mengikuti perkembangan zaman, demikian dengan
spesifikasi dan kualifikasinya seluruh sumber daya yang melingkupinya akan
selalu meningkat. Sehingga, dimanmikanya tidak lepas dari prinsip kompetisi
berdasarkan mutu dan kompetensi perlu dibuka dan diberikan akses untuk semua.
Setiap detail spesifikasi kualitas dan kualifikasi keahlian dalam kompetisi yang wajib
dimiliki adalah suatu yang tidak bisa dielakkkan. Penilaian tentang apa yang dulu
bermutu dan menjadi kualifikasi yang harus dipenuhi, tetapi di masa sekarang
dapat bisa dikatakan ketinggalan zaman atau tidak memenuhi standar mutu.

Dalam sebuah pendidikan kepala Madrasah sebagai manajer puncak


mempunyai dua tugas besar yang diemban dalam implementasi strategi yakni;
tugas yang pertama adalah proses implementasi strategi ini benar-benar diatur
dengan sebaik mungkin agar apa yang telah diformulasikan sebelumnya bisa
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan bersama. Tugas yang kedua
adalah memanfaatkan semua sumber daya yang ada baik sumber daya
manusia maupun sumber daya non manusia untuk mendukung
terlaksananya semua formulasi strategi yang telah ditetapkan.

Sementara itu suatu lembaga pendidikan Islam, sering kita jumpai adanya
sistem dan pola manajemen yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Kegiatan-kegiatan yang ada dalam lembaga pendidikan Islam tanpa kita
sadari merupakan bentuk dari manifestasi manajemen. (Fentina Sari, 2017) .
Sebagai umat beragama, kita pasti akan menerima bahwa ada kebenaran mutlak
yang hanya bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa, yang kemudian menjadi risalah
yang diemban oleh nabi sebagai pembawa dan penyampai kebenaran itu kepada
umatnya. Begitu pula halnya dengan masalah kepemimpinan dan pengelolaan
dalam masalah Pendidikan. Berbagai hal dan aktivitas yang mungkin dilakukan
sebagai bentuk kepatuhan diri sebagi umat, tetapi ternyata dikemudian hari
ditemukan dasar teori ilmiah sebagai bentuk imlementasi teori yang dimaksud.

Manajemen strategi ini ditempuh dengan proses tahapan


formulasi/perencanaan strategi, implementasi/pelaksanaan strategi, dan evaluasi
strategi (Jadid, 2019) . Karena sebuah strategi akan selalu menjawab dan merespon
kondisi local yang ada di sebuah sekolah. Maka formulasi yang dilakuka dan sesuai
dengan sekolah tertentu, tetapi di lingkungan dan kondisi serta di kasus lainnya
ternhyata formula tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk itu
sebelum menerapkan sebuah strategi maka diperlukan telaah dan analisis terhadap
kondisi dan situasi yang ada. Analisis SWOT sebagai sebuah cara untuk
mendetekasi situasi dan kondisi yang ada di sebuah sekolah menjadi pilihan tepat.

Informasi hasil yang diperolah dari analisis SWOT yang telah dilakukan
akan dimanfaatkan sebagai umpan balik dalam mempertajam rumusan misi
sekaligus menjadi bahan rekomnedasi untuk pengambilan keputusan di masa yang
akan datang, dasar perumusan tujuan yang rasional dan menjadi acuan dalam
menyusun strategi serta rencana kegiatan yang dilakukan.
(Fentina Sari, 2017).
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah
matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan
alternatif strategis. dengan menggunakan metode analisis IFAS untuk menganalisis
factor internal, analisis EFAS untuk faktor eksternal. Matrik SWOT yang dimaksud
selanjutnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Strategi SO (Strength-Opportunities) Strategi ini dibuat berdasarkan jalan
pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesarbesarnya.
Strategi ST (Strenghts-Threats) Adalah strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO (Weknesses- Opportunities) Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan
yang ada.
Strategi WT (Weknesses- Threats) Strategi ini berdasarkan pada kegiatan
yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.

Penerapan manajemen strategik dalam penyelenggaraan sistem Pendidikan


memungkinkan suatu organisasi penyelenggara pendidikan (termasuk di dalamnya
sekolah kejuruan) untuk lebih proaktif dalam membentuk masa depan Lembaga
pendidikan di dunia global dewasa ini.
Kualitas produk memegang peran penting dalam masalah kepuasan
konsumen. Pengemasan produk yang baik akan memberikan citra baik sekolah
di mata para calon siswa (Meilinda, 2020)
Peningkatan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat dilakukan
dengan cara mempersiapkandan menyediakan Sarana dan Prasarana yang
baik agar peserta didik dapat belajar dengan efektif, nyaman, dan
aman.Selain itu, pendidik juga harus memiliki dan mengusai kompetensi yang
sesuai. Pendidik perlu didorong untuk terus meningkatkan pemahaman tentang
SKL, KI, dan KD sehingga proses pembelajaran dan penilaian yang
dilaksanakan oleh para pendidik sesuai atau selaras antara KD dengan KI dan
tuntutan SKL. Pencapaian indikator standar lulusan yang setelah dianalisis bahwa
indikator standar lulusan di Mts As-Salam belum semuanya mencapai maksimal
diantara mengenai belum adanya pengadaan workshop atua seminar dan tidak
adanya pelatihan literasi untuk siswa di sekolah. (Laras Septiawati, 2020)
HASIL PENGAMATAN

A. Profil MAN 1 Samarinda

Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda berdiri pada tanggal 19 juli


1978, yang merupakan perubahan dari Sekolah Persiapan Institut Agama
Islam Negeri (SPIAIN)
Pada mulanya Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda memiliki satu jurusan,
yaitu jurusan Agama, maka pada tahun 1982/1983, MAN 1 Samarinda
mampu membuka 3( tiga ) Jurusan, yaitu Jurusan Agama, Jurusan, IPA dan
Jurusan IPS.
Kegiatan belajar mengajar tadinya masih bergabung dengan fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Samarinda, kemudian seiring dengan
perkembangan baik dari jumlah siswa dan tuntutan pendidikan, maka
kegiatan belajar mengajar meminjam gedung Pendidikan Guru Agama
Negeri (PGAN) Samarinda untuk kelas 1 (satu) pada sore hari.
Pada tahun 1984 MAN 1 Samarinda mulai mengembangkan
sayapnya dengan berhasil membebaskan tanah seluas 1.56 Ha. Di
Kelurahan Air Putih. Dengan bantuan semua pihak baik Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah maupun Masyarakat lewat BP 3, secara
bertahapdilengkapi semua sarana dan prasarana hingga MAN 1
Samarindayang dapat kita lihat sekarang.
a. Motto, Visi, dan Misi
 Motto MAN 1 Samarinda adalah: ISLAMI, UNGGUL,KOMPETITIF
 Visi MAN 1 Samarinda Plus Keterampilan dan Riset adalah :
“Mewujudkan insan yang memiliki aqidah Islam dan berakhlak mulia,
cerdas, mandiri, berdaya saing, membangun kemitraan dan peduli
terhadap kelestarian lingkungan berbasis Adiwiyata dan Program
Madrasah Siaga Kependudukan (Masiduk)”.
 .Misi Satuan Pendidikan

Misi MAN 1 Samarinda Plus Keterampilan dan Riset adalah :


1. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keIslaman dan pendalaman
akidah Islam dalam kehidupan sehari-hari;
2. Meningkatkan fasilitas madrasah sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) secara bertahap dan berkelanjutan;
3. Meningkatkan keterampilan berbahasa Arab dan Inggris bagi tenaga
pendidik, kependidikan, serta peserta didik menuju madrasah bertaraf
internasional;
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan,
kualitas pendidikan serta memberikan pelayanan prima kepada stake
holder;
5. Meningkatkan pengelolaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
secara profesional sesuai dengan bakat dan minat peserta didik;
6. Memberikan bimbingan akhlak mulia/karakter, karier, pola hidup
bersih, sehat serta cinta lingkungan berbasis Adiwiyata dan Program
Madrasah Siaga Kependudukan (Masiduk);
7. Menjadikan warga madrasah yang berkomitmen tinggi terhadap lima
budaya kerja; Integritas, Profesional, Inovatif, Tanggung Jawab, dan
Keteladanan;
8. Membekali keterampilan, kecakapan hidup, kewirausahaan, dan
kemandirian peserta didik;
9. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran
vokasional.
b. Tujuan

Tujuan dan Sasaran Pendidikan MAN 1 Samarinda Plus Keterampilan


dan Riset
Sejalan dengan dinamika yang berkembang, MAN 1 Samarinda Plus
Keterampilan dan Risetmerumuskan tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan IMTAQ (Soft Skils) melalui kegiatan keIslaman.


2. Meningkatkan prestasi akademik agar mampu bersaing memasuki
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta serta meningkatkan prestasi
non-akademik bertaraf lokal, nasional maupun internasional.
3. Meningkatkan kemampuan Pendidik dalam pembelajaran dengan
pendekatan scientific dengan pelaksanaan PBM kolaboratif.
4. Meningkatkan kegiatan vokasional.
5. Meningkatkan peran Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS), Kader Kesehatan Remaja (KKR), dan Pusat Informasi
dan Konseling Remaja (PIK-R).
6. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pemerintah dalam
pengembangan pendidikan.
7. Membentuk teamwork tenaga pendidik dan kependidikan yang solid,
cerdas, dan profesional.
8. Menciptakan lingkungan yang bersih dan indah, nyaman, kondusif serta
ruang belajar yang representatif menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri dan
Madrasah Siaga Kependudukan (Masiduk).
9. Membekali peserta didik dengan Keterampilan (Hard skills) dengan
program pilihan Tata Busana, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik
Pengelasan,Tata Boga, serta Teknik Komputer & Informatika.
10.Meningkatkan Prestasi siswa melalui Program Unggulan Keagamaan
(Tahfidz dan Qiroatul Qutub), IPA (Club Olimpiade MIPA), IPS ( Club
Olimpiade IPS), Club Bahasa, Robotik, dan Riset.

c. Rencana/Program Strategis.
Rencana/program strategisMAN 1 Samarinda, yaitu:

1. Pengembangan standar kompetensi lulusan.


2. Pembuatan kurikulum berstandar nasional.
3. Pengembangan proses belajar mengajar berstandar nasional.
4. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah bertaraf nasional.
6. Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah bertaraf
nasional.
7. Pengembangan pembiayaan pendidikan.
8. Pengimplementasi sistem penilaian berstandar nasional

d. Profil Siswa MAN 1 Samarinda tersebut tertuang dalam sebagai berikut:


Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim di
manapun berada
a. Berakhlakul karimah
b. Memiliki penampilan sebagai seorang muslim, yang ditandai dengan
kesederhanaan, kerapian, patuh, dan penuh percaya diri
c. Disiplin tinggi
d. Haus dan cinta ilmu pengetahuan
e. Memilik keberanian, kebebasan dan keterbukaan
f. Kreatif, inovatif dan berpandangan jauh ke depan
g. Dewasa dalam menyelesaikan masalah
h. Unggul dalam hal ilmu pengetahuan

Siswa yang masuk ke MAN 1 Samarinda dari berbagai latar belakang

Tabel 6. Jumlah Siswa MAN 1 Tahun pelajaran 2021/2022

Jumlah Siswa
N Data Jumlah Jumlah
o Kelas Rombel IPA IPS Bahasa Agama Total

L P L P L P L P

1. Kelas X 8 37 67 42 59 - - 27 42 288

2. Kelas XI 8 31 76 42 63 - - 30 38 269

3. Kelas XII 8 38 69 43 56 29 40 275


Total 24 106 212 127 178 - - 86 120 832
Gambar 4. Grafik siswa berdasarkan jenis kelamin

700
600
500
laki-laki
400
300 perempuan
200 jumlah L + P
100
0
kelas x kelas XI Kelas XII Jumlah
e. Pengembangan diri

NO PENGEMBANGAN DIRI JENIS KEGIATAN

1 Seni 1.MTQ

2. Da’i

3. Habsy

4. Nasyid

5. Rebana,

6. Theater

7. Paduan Suara

8. Drum Band,

9. Tari

10. Band

11. Kaligrafi

2 Olahraga Prestasi 1.Basket

2. Volly Ball

3. Bulu Tangkis,

4. Paskibraka

5. Bela diri

6. Futsal

7. Panahan

8. Catur

3 Ilmiah 1. KIR
2. Risert
3. Reportase

4 Pecinta Mata pelajaran 1. Matematika


2. Bahasa Inggris
3. Kimia
4. Fisika dan astronomi
5. Biologi
6. Ekonomi
7. Geografi dan kebumian
8. Informatika
9. Bahasa Arab

f. Manajemen MAN 1 Samarinda


B. Analisis SWOT Standar Kompetensi Lulusan MAN 1 SAMARINDA

STRENGHTNESS WEAKNESS OPPORTUNITIES THREATHS


( kekuatan ) ( kelemahan ) ( Peluang) ( Ancaman)
Pendidikan Muatan Kemampuan Siswa
agama kurikulum padat peserta didik mengalami
lebih baik kejenuhan dalam
Waktu belajar di
belajar
sekolah Panjang
Akhlak Belum semua Penerapan etika Tidaksemua
civitas di lingungan siswa beraklakul
akademika Madrasah karimah
terlibat
Aktivitas Menyita lebih Lulusan Siswa jenuh
keagamaan banyak waktu di dibutuhkan
madrasah
Program Tahfidz Waktu yang Peluang masuk jika kurang
diberikan belum perguruan tinggi pengawasan
maksimal lebih besar maka siswa akan
Lulusannya main HP
diterima
diperguruan
tinggi Al Azhar
Program Waktu Siswa dibekali life Jika tidak dilatih
keterampilan pembelajaran skill yang dapat lebih lanjut bisa
hanya 6 jam per dijadikan bekal lupa
minggu, siswa setelah lulus
belum mahir sekolah
Akreditasi A Kinerja harus Peluang siswa Harus lebih
terus untuk masuk meningkatkan
ditingkatkan perguruan tinggi kualitas
negeri jalur pelayanan
undangan 40% terhadap siswa
Kepercayaan
pihak luar
terhadap lembaga
meningkat
Sarana Prasarana Pengawasan Sarana sumber Perlu biaya yang
baik terhadap asset belajar siswa cukup besar
lemah terpenuhi untuk perawatan
demgan baik
Pendidik Belum semua Terpenuhi Belum mampu
tenaga kebutuhan bersaing dengan
kependidikan peserta didik Madrasah Aliyah
berpendidikan terutama Insan
S1 Cidekia
Banyak tenaga Penggunaan IT
guru yang senior masih lemah

Berdasarkan analisis SWOT diatas maka dapat di jelaskan hal hal sebagai berikut:
Kekuatan Man 1 Samarinda :
1. Pendidikan Agama yang mencapai 12 jam perminggu membuat siswa siswi
lebih banyak memahami ke ilmuan islam ika dibandingkan dengan sekolah
umum yang jam pelajaran agamanya 2 jam.
2. Penerapan karakter dan Pendidikan akhlak sangat ditekankan pada madrasah
3. Aktivitas Keagamaan dilakukan setiap hari, yaitu sholat Dhuha, sholat Dhuhur
dan ashar berjamaah serta tadarus al qur’an
4. Program tahfiz, dilakukan selama 6 jam perminggu dengan harapan untuk
meningkatkan kualitas hapalan Al qur’an siswa siswi yang memiliki potensi
dalam bidang tahfiz
5. Program keterampilan, Man 1 Samarinda memiliki 5 keterampilan unggulan
yaitu tata busana,tata boga, teknik kendaraan ringan otomotif , pengelasan
dan TKJ.
6. Akreditasi A, dengan akreditasi A maka tingkat kepercayaan masyarakat
teehadap Man 1 Samarinda semakin baik
7. Sarana dan prasarana yang dimilki Man 1 Samarinda sangat representative
untuk proses pembelajaran.
8. Tenaga pendidik dan kependidikan, semua guru berpendidikan S1,S2 dan S3,
untuk mendudkung terciptakan mutu lulsan yang handal.

Kelemahan Man 1 samarinda


1. Muatan kurikulum padat sehingga Waktu belajar di madrasah sangat Panjang.
Jumlah jam dalam seminggu mencapai 57 JP sehingga membuat siswa dan
guru menghabiskan banyak waktu di Madrasah.
2. Dalam hal Pendidikan karakter dan akhlak siswa , Belum semua civitas
akademika terlibat, sehingga hasilnya belum maksimal.
3. Kegiatan keagamaan yang dilakukan di madrasah pada jam efektif sehinggan
Menyita lebih banyak waktu siswa siswi
4. Program Tahfiz diberikan waktu 6 JP dalam seminggu masih belum memadahi,
karena untuk menjadi penghapal Alquran diperlukan lebih banyak waktu,
sedangkan Man 1 saat ini belum memiliki asrama.
5. Untuk program keterampilan waktu yang diberikan setiap minggu adaalah 6 JP,
sehingga siswa siswi belum sepenuhnya lancar dengan keterampilan yang
diberikan guru.
6. Akreditasi Madrasah A, semua civitas akademika di tuntut terus meningkatkan
kinerja dan kualitas layanan terhadapa siswa.
7. Sarana dan prasarana sangat memadahi, akan tetapi pengawasan terhadap
asset yang ada masih prlu ditingkatkan.
8. Masih ada tenaga kependidikan yang belum S1 meskipun jumlahnya kecil.

Peluang Bagi Man 1 Samarinda


1. Kemampuan peserta didik dalam bidang agama lebih baik jika dibandingkan
dengan sekolah umum.
2. Penerapan etika yang baik di Madrasah sangat ditekankan, sehingga akan
membentuk karakter siswa ketika nanti mereka sudah lulus.
3. Terdapat banyak kegiatan keagamaan pada man 1 Samarinda, akan membuat
tingkat pemahaman siswa dalam bidang agama semakin lebih baik.
4. Peluang masuk perguruan tinggi lebih besar bagi siswa yang memiliki
kemampuan menghapal Alqur’an, bahkan lulusan Man 1 yang memiliki
hapalan Alqur’an diterima di Al azhar Mesir.
5. Bagi siswa keterampilan dapat melanjutkan kuliah vokasi karena sudah
memiliki keterampilan dasar, bagi siswa yang ingin membuka usaha pun
mereka akan lebih percaya diri karena telah memiliki keterampilan .
6. Sarana Pendidikan di Man 1 Samarinda sangat terpenuhi
7. Kebutuhan Guru juga sangat terpenuhi

Ancaman Bagi man 1 Samarinda


1. Muatan Kurikulum yang padat membuat waktu belajar sangat panjang,
sehingga siswa sering mengalami kejenuhan dalam belajar.
2. Penerapan Pendidikan akhlak dan karakter masih belum sepenuhnya
berhasil, sehingga siswa masih mungkin mendapat pengaruh negative dari
luar.
3. Pada program keagamaan sering dilakukan pada jam belajar, yang membuat
waktu siswa di madrasah semakin Panjang
4. Untuk program tahfiz, siswa perlu pengawasan ekstra, karena jikajenuh
menghapal siswa bisa justru main HP.
5. Masih terdapat siswa yang mengambil program keterampilan tetapi tidak
kuliah pada perguruan tunggi vokasi, karena masih minimnya perguruan
tunggi vokasi yang sesuai dengan keterampilan yang ad di Man 1
samarinda.
6. Sarana dan prasarana yang banyak tentu membutuhkan biaya perawatan
yang mahal.
7. Terdapat beberapa guru yang sudah senior dan kurang mampu
mengoperasikan teknologi informasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Aji, N.B. : Analisi SWOT Daya Saing Sekolah : Studi Kasus di Sebuah Sekolah
Swasata Di Kota Tangerang. Operation Excellence, 2018, 10(1) : 65-73

Al-Rosid, Moh Harun S, Fauziyah L, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam


Darussalam (JMPID) (2022) 4(1) 1-18

Meilinda R, Edunomics Journal (2020) 1(1) 8-13

Fadhil, Muhammad. Continuous Education ; Implementasi Manajemen Strategi


Dalam Lembaga Pendidikan, Jurnal Of Science ana Research, Volume I, Issue 1,
November 2020

Hafid. Paradigma Pendidikan Profesional (Sebuah Analisis SWOT). Al-Iman –


Jurnal Keislaman dan Pemasyarakatan. 2017 Vol.1 No.1

Hanan, Abdul. Analisis Manajemen Strategik Kepala MTs Ishlahul Muslimin


Senteluk Lombok BaratPerpektif SWOT. Manajeria-Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam Vol.3 No.1 2018.

Hefniy,. Fairus, R. N. Manajemen Strategi Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan


Kepegawaian Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, March 2019, Vol.
03 No. 01

Heriawan, Iwan. : Kebiajakan Pendidikan Provinsi (SLTA dan SMK) dan Analisis
SWOT di Kalimantan Timur, Jurnal Pendas Mahakam, Volume 3 (2) Agustus 2018

Iskandar, Jamaluddin. Penerapan Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Madrasah. Jurnal
Iradah, 2017 Vol. 1 No. 2

Masrukhin. Strategi Mmembangun Learning Organization (LO Dalam Meningkatkan Mutu dan
Daya Saing Lulusan (Studi Kasus di sekolah Menengah Atas NU Hasyim Asy’ari Kudus),
QUALITY-Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Juni 2

Meilinda, Rima. Analisi SWOT Marketing Mix Pada SMA Muhammadiya 1 Palangka
Raya. Edunomic Journal, 2020 Vol.1(1), 8-13

Mukhlasin, M,, Pasaribu, M.H, : Analisis SWOT Dalam Membuat Keputusan dan
Mengambil Kebijakan Yang Tepat, Invemtion, Journal Research and Education
Studies, Volume I, Issue 1, November 2020.

Murjani, Pendidikan Masa Depan Indonesia (Analisis SWOT, SOM, Inter dan
Multidisipliner. Educational Journal : General and Specific Research, 2022 Vol.2
No.1
Nurjaman, Sidik, : Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard,
Trikonomika, Vol. 12 No. 2 Desember 2013

Nurmalasari, Neneng., Masitoh, Imas. Manajemen Strategik Pemasaran Pendidikan


Berbasis Media Sosial. Journal Management Review. 2020 Vol. 4 No. 3 Page (543-
548)

Rochman, Ibnu. Analisis SWOT dalam Lembaga Pendidikan (Studi Kasus di SMP
Islam Yogyakarta. Al-Iman – Jurnal Keislaman dan Pemasyarakatan. 2019 Vol.3
No.1

Saputra, N. E,. Arisman. Implementasi Strategi Pemasaran Dengan Metode


SWOT, usaha meningkatkan konsumen dalam usaha steam motor narapidana
lapas IIA Lahat : Nusantara-Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 2021 Vol.8 No.4

Sari, R.F. Optimalisasi Lembaga Pendidikan Islam Melalui Manajemen Startegik


Analisis SWOT : HIJRI-Jurnala Manajemen Pendidikan dan Keislaman, 2017 Vol.6
No.2

Sebtika, A.N., Winarno, M.E., Sugiyanto. Evaluasi Program Pendidikan Jasmani


Olahraga dan KesehatanMenggunakan Analisis SWOT. GPJI : Gelanggang
Pendidikan Jasmani Indonesia UM, 2017 Vol.1 (2)

Sutikno, T. A. Manajemen Strategik Pendidikan Kejuruan Dalam Menghadapi


Persaingan Mutu. Teknologi dan Kejuruan 2013 Vol.36 No.1

Sutomo, Sumengen, : Manajemen Strategi Organisasi Nirlaba, KESMAS, Jurnal


Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 1, No. 4, Februari 2007

Paramansya, arman., Wicaksono, Zaki. Analisis SWOT Lembaga Pendidikan :


Studi Kasus Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor, Tarbiatuna : Journal of
Islamic Education Studies, 2023 Vol.3 No. 1

Tanjung, Rahman, : Implementasi SWOT Balanced Scorcard Pada Pengembangan


Potensi PNS, JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Volume 4 Nomor 7 November
2021

Tardian, Agus. Manajemen Strategik Mutu Sekolah: Studi kasu di SD Al Irsyad al


Islamiyah 02 Purwokerto, JK ; Jurnal Kependidikan IAIN Purwokerto, 2019 vol. 7 (2)

Tismat., Mitrohardjono, Margono. Penerapan Total Quality Management dan


Penerapan Operasional Pendidikan Islam Di Madrasah Aliyah Dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Miftahul Huda Depok). Jurnal
Tahdzibi : Manajemen Pendidikan Islam 2018 Vol.3 No.1
Wijayati, D.T. : Faktor-faktor Yang Memepengaruhi Manajemen Strategik Pada
Organisasi Non Profit (Studi Manajemen Strategik Pada Dinas Profinsi Jawa
Timur). Jurnal Managemen dan Kewirausahaan, 2010 Vol.12 No.1

Zuhrotun Nisak, 2013. “Analisis SWOT untuk menentukan startegi kompetitif”.


Jurnal Ekbis

Anda mungkin juga menyukai