Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat
artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putraputrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat
perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan
pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang
handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan
tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf
dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan
khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan
pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi
sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi
masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan
untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa
sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis
SWOT.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor faktor sistematis untuk merumuskan
strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang
(opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan
ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program program sebuah organisasi. Dengan
demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor faktor strategis
organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model
yang paling populer saat ini adalah analisis SWOT.
Obyek organisasi penelitian yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah
SMP Negeri 2 Sidamulih. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari
Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat sejauh mana
nilai PLUS yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi dari sekolah
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
Apakah definisi analisis SWOT?
Bagaimana penerapan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih?
Bagaimana perhitungan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih?
1.3 Tujuan
Mengetahui definisi analisis SWOT
Mengetahui bagaimana penerapan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih
Mengetahui dan membahas perhitungan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih
1.4 Manfaat

Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan dan
perhitungan analisis SWOT di organisasi sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi SMP Negeri 2 Sidamulih


2.1.1 Profil Sekolah
NAMA SEKOLAH
: SMP NEGERI 2 SIDAMULIH
ALAMAT
: JL. CIJULANG KM 7 CIKANGKUNG
KECAMATAN
: SIDAMULIH
KABUPATEN
: CIAMIS
PROVINSI
: JAWA BARAT
TELEPON/FAX
: (0265) 630925
e-mail
:2.1.2 Visi dan Indikator Visi Sekolah
Visi :
Membentuk Siswa yang Sukses Edukatif Hasil Aktivitas Tuntas.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah sebagai berikut :
1. Semua warga sekolah memiliki perilaku yang sesuai dengan norma-norma agama
2. berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
3. ingin mencapai keunggulan dalam bidang akademik dan non akademik
4. mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah
5. mendorong adanya peningkatan ke arah yang lebih baik di bidang Imtaq dan Ipteks
6. mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah
Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam misi berikut.

2.1.3 Misi Sekolah


1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
2. Meningkatkan kualitas pendidikan
3. Meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan bakat, minat dan kreativitas
4. Mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Meningkatkan, memelihara, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sebagai wujud
meningkatnya layanan pendidikan
6. Mengembangkan dan memacu profesional personal sehingga memperoleh SDM yang
berkualitas.
7. Meningkatkan disiplin semua personal dan meningkatkan kinerja
8. Meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah , komite, orang tua siswa dan masyarakat
9. Mewujudkan sekolah sebagai wawasan wiyata mandala
10. Meningkatkan kesejahteraan personal
11. Meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan.
12. Mendorong dan membantu anak didik meraih prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki
13. Menanamkan disiplin semua personil terkait
14. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler
2.1.4 Strategi

1. Meningkatkan profesionalisme guru


2. Melengkapi sarana dan prasarana
3. menciptakan sekolah sebagai lingkungan belajar
4. Meningkatkan peran steakholder
2.1.5 Tujuan Sekolah Dalam 4 (Empat) Tahun
Pada tahun pelajaran 2012/2013 sampai dengan tahun pelajaran 2016/2017 diharapkan :
1. Memiliki lulusan yang unggul dalam prestasi akademik dan non kademik
2. Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif
3. Memiliki administrasi kurikulum yang lengkap.
4. Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yangprofesional.
5. Terwujudnya pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan akuntabel. .
6. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam mendukung PBM
7. Memiliki sumber dana yang memadai, memenuhi kegiatan sekolah.
8. Memiliki sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata pelajaran dan semua
jenjang kelas.
9. Memiliki lingkungan sekolah yang kondusif, tertib, bersih, indah, ramah.
2.1.6 Program Strategis
Dalam rangka mewujudkan program sekolah, maka program strategis yang dicanangkan
diarahkan pada delapan standar nasional pendidikan yang terkandung di dalam PP No. 19 Tahun
2005. Adapun program strategis yang dicanangkan adalah sebagai berikut:
Pengembangan kompetensi lulusan di sekolah SMP Negeri 2 Sidamulih sesuai dengan SNP..
1. Pengembangan kurikulum yang merupakan penjabaran dari standar isi dan kurikulum nasional .
2. Pengembangan proses pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, danmenyenangkan.
3. Pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai SNP dan tuntutan global.
4. Pengembangan sarana dan prasarana atau fasilitas sekolah sesuai dengan kebutuhan.
5. Pengembangan dan implementasi pengelolaan/manajemen sekolah sesuai dengan SNP
6. Pengembangan dan penggalian sumber dana pendidikan dan implementasinya
7. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian untuk semua mata pelajaran dan jenjang
kelas.
8. Pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, indah, dan ramah.
2.2 Perencanaan SWOT
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia
pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan
guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing.
Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT
adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa
ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah masalah yang dihadapi
oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan
kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.

2.3 Definisi Analisis SWOT


SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities
(peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk
mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam
memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atauprogram pada
saat ini.
W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini.
O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luarorganisasi
dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi
keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan
iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka
untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT
(Depdiknas, 2002)
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap
fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing
faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan
faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).
2.4 Tahap Tahap Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi
yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap
pengambilan keputusan.
2.4.1 Tahap pengumpulan data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga
merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada tahap ini data dapat
dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
Peran masyarakat
Donatur
Pemerintah
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
Laporan keuangan sekolah
Administrasi sekolah
Kegiatan Belajar mengajar
Keadaan guru dan siswa
Fasilitas dan prasarana sekolah
Administrasi guru dan lain lain

1.
2.
3.

4.
5.
6.

Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitu: matriks faktor
strategi eksternal dan matriks faktor strategi internal.
Langkah Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Matriks Faktor
Strategi Internal (IFAS)
Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan dan
Kelemahan)
Beri bobot masing masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting).
Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai
dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin
besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating
untuk ancaman adalah kebalikan dari pemberian rating peluang.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor).
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor faktor tersebut
dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi sekolah
yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah dalam hal ini SMP
Negeri 2 Sidamulih bereaksi terhadap faktor faktor strategis eksternalnya.
Tabel 1. Perhitungan EFAS SMP Negeri 2 Sidamulih
Faktor Faktor strategi Bobot Rating Bobot Komentar
Eksternal
X
Rating
PELUANG (O)
0,30
Sekolah dapat mengajukan prososal ke
1.Dukungan
pemerintah 0,10 3
Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat
daerah dalam melengkapi
II perlu dilakukan untuk melengkapi
sarana dan prasarana
sarana dan prasarana sekolah
2.Kesesuaian sarana dan 0,15 4
0,60
Karena sarana dan prasarana merupakan
prasarana sekolah dengan
kekuatan artinya kerjasama pengadaan
tuntutan potensi daerah dan
sarana dan prasarana dan pemanfaatan
per-kembangan
IPTEK
yang ada harus di kembangkan terus.
serta IMTAK
3.Tuntutan
masyarakat terhadap
lulusan yang berkualitas

0,15

0,45

Masyarakat mengharapkan setelah selasai


dari SMP ini
diharapkan
dapat melanjutkan kejenjang yang lebih
tinggi dan berkualitas

4.Sponsor/perusahaan/yaya 0,10
san

0,30

Bantuan sponsor guna pengembangan


sekolah tidak ada.

5.Dukungan
tinggi

0,30

Terbukti
dengan orang
tua
yang mendaftarkananaknya test masukS

orang

tua 0,10

MP Negeri 2 Sidamulih sangat banyak

Faktor Faktor strategi


Eksternal
ANCAMAN (T)
1.Lembaga pendidikan
sejenis

Bobot Rating

Bobot X Komentar
Rating
Banyak SMP-SMP lainnya yang
0,30
juga di favoritkan di sekitar
lingkungan SMP Negeri 2
Sidamulih
0,30
Memiliki lapangan olah raga
yang belum begitu memadai
dan tempat parkir yang tidak
cukup luas

0,10

2.Lingkungan sosial sekolah 0,10

3.Pusat Berbagai kegiatan

0,05

0,15

4.Persaingan masuk SMP


negeri

0,10

0,30

5.Kemajuan Teknologi
Komputer dan Informatika

0,05

0,15

JUMLAH TOTAL O + T

1,00

Belum banyak kegiatan yang


dipusatkan di SMP ini
Banyak Persaingan lulusan yang
terjadi antar SMP-SMP yang di
minati dalam tes masuk SMP
negeri
Belum terlalu maksimal karena
belum ada guru Khusus mengajar
TIK di sekolah ini jadi kemapuan
dalam bersaing dengan SMP
lainnya akan sulit.

3,15

Kesimpulan:
Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar
yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Sidamulih walaupun ini peluang ini masih jauh dari sekali
tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara
pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan memperkecil ancaman pada
butir lima yaitu persaingan dalam bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman ini dapat
diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di
pehatikan tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi.
Tabel 2. Perhitungan IFAS SMP Negeri 2 Sidamulih
Faktor Faktor strategi
Bobot Rating Bobot X Komentar
Internal
Rating
KEKUATAN (S)
0,15
3
0,45
Motivasinya tinggi dengan
1. Motivasi guru dan siswa
mampu mengembangkan metode
pembelajaran dan
siswanya cukup antusias dalam
pembelajaran dan ekstrakurikuler.

2. Fasilitas
0,15
perpustakaan danloboratorium

0,45

Selain kondusif, kelengkapan


buku, dan alat praktik yang
dimanfaatkan siswa tersedia
dengan cukup baik

3. Hubungan yang baik


antara guru dengan guru
ataupun guru dengan siswa

0,10

0,30

Sangat kondusif baik dalam


kegiatan ektrakurikuler ataupun
pembelajaran, terutama dukungan
positif siswa

4. Pendekatan, metode
0,10
mengajar guru yang bervariasi

0,30

Guru menggunakan pendekatan,


metode pembelajaran yang
bervariasi

5.

0,30

Orang tua siswa memiliki


kemampuan membayar biaya
yang relatif mahal

Pembiyaan

0,10

KELEMAHAN (W)
1. Rekrutmen guru dan
staff

0,15

0,45

2.

Keadaan guru

0,10

0,30

3. Penerimaan siswa
Baru/pindahan

0,10

0,30

Peneriman siswa dengan test,


transparan tetapi masihadanya
titipan dari berbagai pihak.

0,10

0,30

Tidak adanya jamsostekbagi guru


guru terutama Guru Honorer.

0,10

0,30

4.

Jamsostek

5.

Gedung sekolah

JUMLAH S + W

1,00

Rekrutmen guru dan staf


yang terkadang tidak sesuai
dengan kebutuhan dan sarat
dengan unsur kekeluargaan
Sebagian besar tenagaguru masih
berstatus Honorer dan mengajar
ditempat lain

Sudah banyak membutuhkan


perbaikan perbaikan.

3,45

Kesimpulan :
Dilihat dari bobot masing masing butir Kekuatan dan kelemahan yang ada pada matrik
diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SMP Negeri 2
Sidamulih ini seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak
sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan

1.
2.
3.
4.
5.

yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan
kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi.
2.4.2 Tahap Analisis Data SWOT
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan
sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model model
kuantitatif perumusan strategi. Ada beebrapa Model yang dapat digunakan dalam menyusun
analisis SWOT antara lain:
Matriks TOWS atau Matrik SWOT
Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share Matriks
Matriks Internal Eksternal
Matriks SPACE
Matriks Grand Strategy
Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau SWOT, karena
matrik ini akan menggambarkan sevara jelas bagaimana peluang, ancaman eksternal yang
dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Diagram 1 Matrik SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)
Motivasi guru dan siswa
Fasilitas
perpustakaandan laboratorium
Hubungan yang baik antara
guru dengan guru ataupun guru
dengan siswa
Pendekatan, metode mengajar
guru yang bervariasi
Pembiyaan

WEAKNESSES (W)
Rekrutmen guru dan staff
Keadaan Guru
Penerimaan siswa
Baru/pindahan
Jamsostek
Gedung Sekolah

OPPORTUNITY (O)
Dukungan pemerintah
daerah dalam melengkapi
sarana dan prasarana
Kesesuaian sarana dan
prasarana sekolah dengan
tuntutan potensi daerah dan
per-kembangan IPTEK serta
IMTAQ
Tuntutan
masyarakat terhadap lulusan
yang berkualitas
Sponsor/perusahaan/yayasan
Dukungan orang tua tinggi

STRATEGI SO
Terus memotivasi guru dan
siswa dalam KBM dengan
Dukungan pemerintah dalam
melengkapi sarana prasarana
Terus melanjutkan hubungan
baik guru dan siswa di iringi
dengan IMTAQ dan IPTEK .
Terus melakukan pendekatan
dan metode mengajar yang
bervariasi dan berinovasi dalam
mengajar agar terus akan
menghasilkan lulusan yang
berkualitas.

STRATEGI WO
Diharapkan kepada
pemerintah untuk tidak hanya
memperhatikan sarana dan
prasarana tetapi pengadaan
tenaga pengajar yang
Mumpuni juga.
Adanya kemampuan orang
tua siswa untuk pembiyaaan
sekolah yang lumayan mahal
dapat dijadikan donatur
dalam hal perbaikan
perbaikan gedung sekolah

THREATS (T)
Lembaga pendidikan sejenis
Lingkungan sosial sekolah
Pusat Berbagai kegiatan
Persaingan masuk SMP
negeri
Kemajuan Teknologi
Komputer dan Informatika

STRATEGI ST
STRATEGI WT
Selalu berusaha dan bekerja Menerima tenaga guru
keras untuk menjadi yang
dengan fair melalu tes masuk
terbaik di segala bidang baik itu jika ingin bersaing dengan
guru, siswa dalam rangka
dunia luar, baik segi TIK,
persaingan dengan sekolah lain. lulusan dan ekstrakurikuler,
Terus berkreatifitas dan
skarean kualitas guru adalah
berinovasi dalam KBM .
cerminan kualitas Siswa.

2.5 Tahap Perhitungan Analisis SWOT SMP Negeri 2 Sidamulih


Penentuan Posisi SMP Negeri 2 Sidamulih

Dengan mempergunakan tabel Faktor Internal-Eksternal, dan skala sangat tinggi, tinggi,
sedang, dan rendah, maka kedudukan SMP Negeri 2 Sidamulih apabila dianalisis dengan
diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan berikut:
IFAS
3,60 EFAS
3,15
Total Skor
Kekuatan (S)
Total Skor
Kelemahan (W)
S W (1,80
1,65)

1,80
1,65
0,15

Total Skor
peluang (O)
Total Skor
Ancaman (T)
OT

1,95
1,20
0,75

Berdasarkan tabel di atas maka nampak bahwa titik koordinat posisi SMP Negeri 2 Sidamulih
pada titik-titik sumbu kekuatan 0,15 dan sumbu peluang 0,75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam diagram cartesius sebagaimana berikut:
Daerah ST
Strengths (S) 1,80
Daerah SO
Threats (T)1,20
DaerahWO
Opportunity(O)1,95
Daerah WT
Weaknesses (W) 1,65
KETERANGAN
AFI = 3,60 , dengan (S = 1.80) dan (W = 1,65) , jadi (S W =1,80 1,65 = 0,15)
AFE = 3,15 , dengan (O = 1,95) dan (T = 1,20) , jadi (O P = 1,95 1,20 = 0,75)
Penjelasan:
Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan SWOT diSMP
Negeri 2 Sidamulih ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang masih kurang baik terbukti dari
AFI (analisis faktor internal) berupa kekuatan dengan poin 1,80 dari skala 1 s/d 4 (1,80) adalah
angka yang masih kurang untuk kategori kekuatan
Poin kelemahan 1,65 adalah angka yang sangat besar untuk kategori kelemahan. Selisih S dan T
ini tidak jauh hanya 0,15. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah untuk menetapkan
kebijakan kebijakan yang baru dan lebih kreatif guna meningkatkan poin kekuatan sekolah
sehingga jauh diatas poin kelemahan sekolah.
Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) SMP Negeri 2 Sidamulih ini mempunyai poin
peluang 1,95 angka ini jika dilihat dari skala 1 4 masih belum bisa dikatakan cukup.. Hal ini
adalah dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih cerdas dalam memanfaaatkan
peluang dan mencari peluang lain dalam rangka memajukan sekolah
Pada poin ancaman 1,20 poin ini adalah angka yang melebihi standar skala untuk kategori
ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan demikian antara peluang dan
ancaman hanya beselisih 0,75 masih banyak hal hal yang harus diusahakan sekolah agar poin
peluang bisa lebih besar daripada poin ancaman.
Keadaan SMP Negeri 2 Sidamulih ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan analisis
SWOT masih banyak hal hal yang harus di perbaiki guna memperoleh keadaan yang stabil
sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan sekolah.

Berikut Skala yang biasa digunakan dalam menganalisis SWOT skala angka 1-4
(Dalam Rangkuti, 2008 : 22 25)
Kekuatan: Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Besar
Peluang : Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Besar
Kelemahan : Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil
Ancaman: Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih diatas dapat
disimpulkan:
1. Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength),
dan Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program program sebuah organisasi.
2. Analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu
analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah. Kemudian dijabarkan ke dalam matrik
analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu analisis faktor eksternal dan
analisis faktor internal.

3. Hasil dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S = 1.80) dan (W = 1,65) , (O
= 1,95) dan (T = 1,20). Dan poin poin angka ini masih sangat jauh dari skala tertinggi SWOT
dengan Kriteria :
Kekuatan: Poin 1 = Kecil
Kelemahan : Poin 1 = Besar
Poin 4 = Besar
Poin 4 = kecil
Ancaman: Poin 1 = Besar
Peluang: Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Kecil
Poin 4 = besar
3.2 Saran
Diharapkan kepada pihak sekolah SMP Negeri 2 Sidamulih untuk selalu bekerja keras
dalam meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada.
terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi agar dapat meningkatkan
kualitas sekolah ini lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai